perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 53
Berdasarkan berbagai uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan ekspositori adalah cara penyampaian bahan pelajaran secara lisan.
Strategi ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu merancang kegiatan siswa. Dalam pengajaran yang
menggunakan pendekatan ekspositori terdapat unsur paksaan. Dalam hal ini siswa hanya diharuskan melihat dan mendengar serta mencatat tanpa komentar informasi
penting dari guru yang selalu dianggap benar itu. Padahal dalam diri siswa terdapat mekanisme psikologis yang memungkinkannya untuk menolak disamping menerima
informasi dari guru. Inilah yang disebut kemampuan untuk mengatur dan mengarahkan diri.
c. Perbedaan Quantum Learning dengan Ekspositori dalam Pembelajaran
Apresiasi Puisi
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, telah dijelaskan perihal pembelajaran quantum learning dengan ekpositori. Keduanya adalah jenis pendekatan
pembelajaran yang apabila diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar maka akan memberikan efek yang berbeda. Hal ini disebabkan, kedua pendekatan tersebut
memiliki perbedaan. Pembelajaran quantum learning adalah suatu konsep belajar dengan
membiasakan belajar dengan suasana nyaman dan menyenangkan. Nyoman Degeng 2005: 4 menjelaskan bahwa pendekatan qantum learning ini sebagai “orkestra
pembelajaran” dengan artian pembelajaran yang penuh dengan suasana bebas, santai, menakjubkan, menyenangkan, dan menggairahkan. Pada intinya, quantum learning
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 54
adalah suatu konsep belajar dengan membiasakan belajar dengan suasana nyaman dan menyenangkan.
Adapun dalam pembelajaran apresiasi puisi maka pembelajaran yang menerapkan quantum learning menekankan pada aspek inovasi dalam pembelajaran.
Inovasi tersebut bisa dalam berbagai hal yang pada intinya bisa menciptakan suasana yang menyenangkan sehingga tujuan dari pembelajaran apresiasi puisi dapat tercapai
tanpa ada paksaan. Di sisi lain, pembelajaran ekspositori menurut Wina Sanjaya 2007: 177
adalah pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat
menguasai materi pelajaran secara optimal. Dengan kata lain, pendekatan ini identik dengan metode ceramah. Pendekatan ekspositori menekankan cara penyampaian
bahan pelajaran secara lisan. Strategi ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu merancang
kegiatan siswa. Apabila ekspositori diterapkan dalam pembelajaran apresiasi puisi maka
proses belajar mengajar kebanyakan berupa ceramah guru. Otomatis, pembelajaran seperti ini tidak begitu mementingkan alat bantu khusus. Meski lebih mudah,
pengajaran apresiasi puisi yang menggunakan pendekatan ekspositori terdapat unsur paksaan. Paksaan tersebut adalah siswa diharuskan memperhatikan penjelasan guru
dalam mengapresiasi puisi secara seksama dan mengesampingkan kesempatan siswa untuk bertanya dan mengemukakan pandangannya.
3. Motivasi Berprestasi