commit to user
19 Barth  et  al.  2008  menemukan  bahwa  perusahaan  yang  secara  sukarela
mengadopsi  IAS  yang  berasal  dari  21  negara  terpilih  menunjukkan  kurangnya manajemen  earning,  kurangnya  pengakuan,  dan  informasi  nilai-relevan  dari
sampel  yang  tepat  di  mana  berasal  dari  perusahaan  yang  menggunakan  standar domestik non-U.S.
Penelitian  mengenai  akibat  adopsi  wajib  IFRS  terhadap  lingkungan informasi  perusahaan  yang  dilakukan  oleh  Horton  et  al.  2008  menemukan
bahwa  perbaikan  di  dalam  lingkungan  informasi  lebih  siap  dalam  pengadopsian IFRS  secara  sukarela,  di  mana  mereka  menggunakan  analis  akurasi  peramalan,
keikut-sertaan, pertentangan, dan revisi atas pendapat yang berubah sebagai proksi untuk lingkungan informasi.
Ramanna  dan  Sletten  2009,  p.  1  memberikan  bukti  di  dalam penelitiannya  mengenai  hubungan  antara  budaya  dan  keputusan  pengadopsian
IFRS, yaitu bahwa negara dengan kekuasaan yang besar akan lebih tidak memilih mengadopsi  IFRS,  di  mana  negara  dengan  kekuasaan  yang  besar  tersebut  tidak
akan  menyetujui  adanya  otoritas  penetapan  standar  yang  dilakukan  oleh  badan internasional.
F. Kerangka Teoritis
Penelitian ini
dibangun dengan
mengidentifikasi masalah,
mengidentifikasi  variabel,  dan  kemudian  menghubungkan  antar  variabel  secara logis untuk memecahkan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh budaya dari  etnis  Tionghoa  di  Surakarta  yang  terdiri  dari  mahasiswa  akuntansi,  dosen
commit to user
20 akuntansi,  dan  kayawan  bank  terhadap  keputusan  adopsi  IAS  International
Accounting Standards ke dalam PSAK di Indonesia. Untuk memudahkan dalam menganalisa maka dibuatlah kerangka teoritis sebagai berikut:
Gambar II. 2 Kerangka Teoritis
G. Pengembangan Hipotesis
1.  Power Distance Chanchani  dan  MacGregor  1999  dalam    Ding  et  al.  2004
menyatakan  bahwa  fleksibilitas  akuntansi  yang  tinggi,  lebih  diterima  dalam masyarakat yang memiliki Power Distance rendah, di mana terdapat hak yang
sama, dan membenarkan adanya peraturan hukum dan kode. Sementara  itu  William  dan  Zinkin  2008,  p.  213  berpendapat  bahwa
masyarakat  dengan  Power  Distance  tinggi  mengharapkan  untuk  menerima perintah  dari  otoritas  dalam  konteks  dari  keputusan  pengadopsian  IFRS,
IASB  sebagai  badan  otoritatif  yang  dihormati  dalam  pengumuman  standar akuntansi internasional.
Budaya Etnis Tionghoa di Surakarta:
¨
Power Distance
¨
Uncertainty Avoidance
¨
Masculinity
¨
Individualism
¨
Confucian  Work Dynamics Keputusan Adopsi IAS
International Accounting Standards
dalam PSAK di Indonesia
commit to user
21 H
1
:  Power Distance etnis Tionghoa di Surakarta, berpengaruh positif terhadap keputusan adopsi IAS International Accounting
Standards ke dalam PSAK di Indonesia.
2.  Uncertainty Avoidance Penelitian yang dilakukan oleh Zarzeski 1996 mengungkapkan bahwa
perusahaan  yang  terletak  dalam  budaya  Masculinity  yang  tinggi  dan Uncertainty  Avoidance  yang  rendah  lebih  memilih  pengungkapan  informasi
tinggi. Doupnik  dan  Salter  1995  dalam  Ding  et  al.  2004,  menemukan
bahwa pengungkapan tingkat tinggi, konsisten dengan Uncertainty Avoidance rendah  dan  bahwa  masyarakat  dengan  Uncertainty  Avoidance  rendah
cenderung  menjadi  kurang  konservatif,  serta  negara  dengan  Uncertainty Avoidance yang tinggi akan mengharapkan untuk mencoba untuk berbeda dari
IAS untuk  menghindari diperlukannya pengungkapan tingkat tinggi. H
2
: Uncertainty Avoidance etnis Tionghoa di Surakarta, berpengaruh negatif terhadap keputusan adopsi IAS International Accounting
Standards ke dalam PSAK di Indonesia.
3.  Masculinity Masculinity  pada  tingkat  yang  rendah  berhubungan  dengan
Conservatism  yang  tinggi,  di  mana  IAS  diasumsikan  cenderung  mendukung transparansi  yang  besar,  sedangkan  Masculinity  yang  rendah  diasosiasikan
berbeda dari IAS Gray, 1988.
commit to user
22 Selain itu Clements et al. 2010 berpendapat bahwa dalam masyarakat
dengan  Masculinity  yang  tinggi,  individu  secara  khusus  lebih  memilih otonomi  melebihi  ketergantungan  terhadap  hal  lain.  Selain  itu,  individu
menolak  untuk  mengikuti  peraturan,  khususnya  apabila  peraturan  tersebut merupakan perintah dari pihak luar organisasi internasional seperti IASB.
H
3
: Masculinity etnis Tionghoa di Surakarta, berpengaruh negatif terhadap keputusan adopsi IAS International Accounting
Standards ke dalam PSAK di Indonesia.
4.  Individualism Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Buhr  dan  Freedman  2001
menunjukkan  bahwa  Individualism  yang  tinggi  mewakili  standar  akuntansi yang  berbeda  dari  IAS,  yang  didasarkan  pada  keseragaman  serta
pengungkapan yang lebih. Clements  et  al.  2010  mengungkapkan  bahwa  dalam  hubungannya
dengan  keputusan  adopsi  IFRS,  negara  dengan  Individualistic  tinggi  akan enggan untuk mengubah kendali atas proses setting standar akuntansi terhadap
pihak  luar  organisasi  internasional,  sementara  masyarakat  Collectivist  akan lebih  menyukai  untuk  menyerahkan  keputusan  pengadopsian  IFRS  kepada
badan setting standar internasional. H
4
: Individualism etnis Tionghoa di Surakarta, berpengaruh negatif terhadap keputusan adopsi IAS International Accounting
Standards ke dalam PSAK di Indonesia.
commit to user
23 5.  Confucian Work Dynamics
Cohen  et  al.  1995  menemukan  bahwa  implikasi  dari  Confucian  Work Dynamics  mengusulkan  bahwa  individu  akan  lebih  memilih  implikasi  yang
pantas  dari  pengungkapan  tingkat  tinggi  untuk  mencapai  keuntungan  yang layak.
Sementara  itu  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Weymes  2004, mengungkapkan  bahwa  praktik  Confucian  merupakan  tempat  penyusunan
undang-undang  dari  tindakan  sosial  yang  tidak  seharusnya  dilakukan  dan mengganggu.
H
5
: Confucian Work Dynamics etnis Tionghoa di Surakarta, berpengaruh negatif terhadap keputusan adopsi IAS International
Accounting Standards  ke dalam PSAK di Indonesia.
commit to user
24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian