Metode Analisis Data Pengadopsian Standar Akuntansi Internasional di Indonesia

commit to user 28

E. Metode Analisis Data

Keseluruhan analisis data dan pengujian statistik dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari kisaran teoritis, kisaran sesungguhnya, rata-rata hitung mean, dan standar deviasi standard deviation. Menurut Sekaran 2006:176, statistik deskriptif dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang baik tentang bagaimana responden bereaksi terhadap item dalam kuesioner. 2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner digunakan uji validitas. Uji validitas mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang digunakan betul-betul dapat mengukur apa yang hendak diukur Ghozali, 2006:45. Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Pearson’s Correlation Product Moment. Perhitungan koefisien korelasi r dan signifikansi p dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows. Suatu item dinyatakan valid apabila memiliki nilai r positif dan p 0,05. commit to user 29 b. Uji Reliabilitas Untuk mengukur suatu kuesioner dapat berperan sebagai indikator dari variabel atau konstruk digunakan uji reliabilitas. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila diukur dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2006:41. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji statistik Cronbach Alpha α. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,6 Nunnally, 1967 dalam Ghozali, 2006:42. c. Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik yang merupakan syarat untuk analisis regresi. Pengujian asumsi klasik yang akan dilakukan antara lain uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolonieritas, dan uji heteroskedastisitas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah analisis dalam model regresi variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jika terdapat normalitas, residual akan terdistribusi secara normal dan independen, yaitu perbedaan antara commit to user 30 nilai prediksi dengan skor yang sesungguhnya atau error akan terdistribusi secara simetri di sekitar nilai means sama dengan nol. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji statistik non-parametrik One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Pengambilan keputusan dilakukan dengan membandingkan p value yang diperoleh dari hasil pengujian normalitas dengan tingkat signifikansi yang ditentukan yaitu sebesar 0,05. Data dikatakan terdistribusi secara normal jika p value α 0,05. 2. Uji Multikolonieritas Multikolonieritas merupakan kondisi adanya hubungan linier di antara variabel-variabel bebas dengan model regresi Emory dan Cooper, 1996: 149. Timbulnya multikolonieritas dapat menyebabkan terjadinya bias pada koefisien regresi yang dihasilkan. Koefisien regresi yang dihasilkan bukan merupakan koefisien regresi yang sebenarnya Dajan, 1997: 410. Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen Ghozali, 2006: 95. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Penelitian ini menguji multikolonieritas berdasarkan tolerance commit to user 31 value dan Variance Inflation Factor VIF. Model regresi yang bebas multikolinieritas yaitu apabila nilai VIF ≤ 10 dan mempunyai tolerance value ≥ 0.10. 3. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas merupakan terdapatnya varian yang tidak sama dalam kesalahan penggangu. Apabila diperoleh varian yang sama, maka asumsi heteroskedastisitas dapat diterima. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas Ghozali, 2006: 125. Penelitian ini menguji multikolonieritas dengan menggunakan uji Park, yaitu dengan meregresikan nilai seluruh variabel independen dengan logaritma dari kuadrat residual sehingga dihasilkan probability value. 4. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui adanya korelasi antara anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu ataupun rangkaian ruang Sumodiningrat, 1994: 231. Untuk mengetahui ada tidaknya masalah autokorelasi dalam model statistik digunakan run test. Jika commit to user 32 antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual random atau acak Ghozali, 2006: 107. 3. Uji Hipotesis Analisis regresi linear berganda adalah analisis regresi linear yang digunakan untuk menguji hubungan antara dua atau lebih variabel dependen dengan himpunan variabel independen yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi kemudian dilakukan pengujian koefisien regresi secara simultan uji F, pengujian ketepatan Goodness of Fitadjusted R square, dan pengujian koefisien regresi parsial uji-t. Sesuai dengan kerangka pemikiran dan pengajuan hipotesis di atas, maka hipotesis akan di uji persamaan regresi berganda multiple regression sebagai berikut: Y = + 1 X 1 + 2 X 2 + 3 X 3 + 4 X 4 + 5 X 5 + Notasi: X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 commit to user 33 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN KUALITAS LABA SEBELUM DAN SESUDAH ADOPSI INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS (IAS) 39 PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 15

PERBEDAAN KUALITAS LABA SEBELUM DAN SESUDAH ADOPSI PERBEDAAN KUALITAS LABA SEBELUM DAN SESUDAH ADOPSI INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS (IAS) 39 PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 15

PENDAHULUAN PERBEDAAN KUALITAS LABA SEBELUM DAN SESUDAH ADOPSI INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS (IAS) 39 PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 6

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS PERBEDAAN KUALITAS LABA SEBELUM DAN SESUDAH ADOPSI INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS (IAS) 39 PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 26 39

PENUTUP PERBEDAAN KUALITAS LABA SEBELUM DAN SESUDAH ADOPSI INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS (IAS) 39 PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 5 13

PERBEDAAN KUALITAS LABA SEBELUM DAN SESUDAH ADOPSI INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS (IAS) PERBEDAAN KUALITAS LABA SEBELUM DAN SESUDAH ADOPSI INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS (IAS) 32 & 39 PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDON

0 2 12

PENDAHULUAN PERBEDAAN KUALITAS LABA SEBELUM DAN SESUDAH ADOPSI INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS (IAS) 32 & 39 PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 4 8

KUALITAS LABA, INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS, PERBEDAAN KUALITAS LABA SEBELUM DAN SESUDAH ADOPSI INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS (IAS) 32 & 39 PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

7 47 36

PENUTUP PERBEDAAN KUALITAS LABA SEBELUM DAN SESUDAH ADOPSI INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS (IAS) 32 & 39 PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 14

AKUNTANSI ASET BIOLOGIS TANAMAN KELAPA BERBASIS INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS (IAS) 41

1 1 6