Jenis Penelitian Data dan Metode pengumpulan Data Metode Analisis Data

32

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini akan membahas metode penelitian yang menguraikan jenis penelitian, populasi dan sampel, metode pengambilan sampel, data dan metode pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel, teknik pengujian data dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini berupa studi empiris, yaitu suatu jenis penelitian dengan mempelajari buku-buku, jurnal dan catatan yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. Dari hasil studi ini diharapkan akan diperoleh informasi dan data-data yang relevan serta akurat yang berkaitan dengan penelitian ini.

B. Populasi, Sampel dan Teknik Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2006-2008.

2. Sampel

Dari populasi tersebut, ditentukan sampel berdasar purposive sampling dengan tujuan agar diperoleh sampel yang representatif sesuai 33 dengan kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria pemilihan sampel adalah sebagai berikut: a. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan tahun 2006-2008 secara berturut-turut. b. Perusahaan yang memiliki laba positif.

C. Data dan Metode pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder umunya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan laporan keuangan yang berasal dari Indonesian Capital Market Directory ICMD. Data-data yang diperlukan untuk penelitian ini antara lain: 1. Jenis perusahaan yang termasuk ke dalam perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 2. Indeks laporan keuangan masing-masing sampel yang diperoleh dari butir- butir kelengkapan laporan tahunan perusahaan yang dapat diperoleh dari BAPEPAM No. SE-02PM2002. 3. Data total keuntungan netto sesudah pajak dan total aktiva. Data penelitian ini diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory ICMD 2008. 4. Data total asset, total hutang, total equitas,total aktiva lancar,total hutang lancar, laba bersih dan penjualan sampel penelitian, diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory ICMD 2008. 34 Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi, yaitu dengan cara mencatat .

D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah variable dependen dan independen. 1. Variabel Independen variable bebas Pengukuran variabel independent dilakukan sebagai berikut :

a. Ukuran perusahaan. Variable ukuran perusahaan dapat diukur

melalui ukuran asset, penjualan bersih, dan kapitalisasi pasar Fitriani 2001. Variable ukuran perusahaan diukur melalui logaritma dari total asset. Penggunaan total aktiva dalam penelitian ini, karena berdasarkan penelitian Fitriani 2001 total aktiva lebih menunjukkan ukuran perusahaan di banding kapitalisasi pasar. Ukuran Perusahaan = Ln Total Asset

b. Rasio leverage. Penelitian ini menggunakan Debt To Equity Ratio

DER perusahaan yang dijadikan sampel pada tahun 2006-2008 yang diukur dengan membagi total kewajiban dengan ekuitas pemegang saham Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim 2007:81 . Penelitian ini menggunakan Debt To Equity Ratio DER sebagai proksi dari leverage keuangan perusahaan dengan rumus : DER Debt To Equity Ratio = ekuitas hutang 35

c. Rasio likuiditas. Penelitian ini menggunakan rasio lancar perusahaan

yang dijadikan sampel tahun 2006-2008, yang diukur dengan rumus Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim, 2007:77 : Rasio Lancar = lancar hutang lancar aktiva

d. Net Profit Margin diukur berdasarkan rasio antara laba bersih terhadap

tingkat penjualan Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim, 2007:83. Net Profit Margin dihitung dari tahun 2006-2008 dari perusahaan yang dijadikan sampel dengan rumus : Net Profit margin = penjualan bersih laba

e. Status perusahaan menggunakan variabel dummy Almilia dan Ikka

Retrinasari : 2007 yang penggolongannya dilakukan dengan memberikan notasi 0 untuk perusahaan penanam modal dalam negeri PMDN dan diberi notasi 1 untuk perusahaan penanam modal asing PMA.

2. Variabel Dependen Variable Terikat

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kelengkapan pengungkapan laporan keuangan tahun 2006-2008. Variabel ini mengukur berapa banyak butir pengungkapan laporan keuangan yang material diungkap oleh perusahaan. Butir pengungkapan yang diukur meliputi pengungkapan wajib dan sukarela. Dalam melakukan perhitungan angka indeks, peneliti menggunakan instrument angka indeks maksimum. Angka indeks maksimum adalah satu. Perusahaan yang memiliki angka indeks 36 satu menunjukkan bahwa telah melakukan pengungkapan laporan keuangan secara penuh. Dimana perhitungan untuk angka indeks adalah sebagai berikut : Indeks = K n Keterangan : n = jumlah butir pengungkapan yang terpenuhi K = jumlah semua butir pengungkapan yang mungkin dipenuhi

E. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda multiple regression analysis untuk menguji hipotesis yang dibangun. Analisis ini digunakan untuk menguji apakah hipotesis penelitian terbukti signifikan atau tidak. Analisis ini untuk menguji kemampuan variabel likuiditas, leverage, net profit margin, size perusahaan dan ukuran perusahaan dalam mempengaruhi variabel kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan. Secara sistematik persamaan tersebut dirumuskan sebagai berikut: Y =  +  1 X1 +  2 X2 +  3 X3 +  4 X4 +  5 S 1 + e Dimana : Y = kelengkapan pengungkapan  = konstanta tetap  1 ,  2,  3,  4,  5 = koefien regresi X1 = rasio likuiditas X2 = rasio leverage 37 X3 = Net profit margin X4 = Ukuran perusahaan S1 = Status perusahaan e = kesalahan bakuerror 1. Pengujian Asumsi Klasik Dalam penggunaan persamaan regresi terdapat beberapa asumsi- asumsi dasar yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Asumsi-asumsi tersebut adalah sebagai berikut: a. Uji Normalitas data Salah satu asumsi yang penting dalam model regresi linier adalah bahwa variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal. Pengujian normalitas dalam penelitian ini dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test. Apabila dalam perhitungan diperoleh nilai signifikan lebih dari 0.05, maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikan dibawah 0.05, maka data tersebut tidak berdistribusi normal. b. Uji Heteroskedastisitas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi adanya ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians tersebut tetap, maka disebut homoskedastisitas namun jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penafsiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien sehingga 38 hasil taksirannya dapat menjadi kurang dari semestinya, melebihi atau menyesatkan. Masalah heteroskedastisitas dalam model persamaan regresi ini dilakukan dengan metode Glejser Test, yaitu dengan cara meregresikan nilai absolute residual terhadap variabel independen, sehingga dapat diketahui ada tidaknya derajat kepercayaan 5. Jika nilai signifikansi 0.05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika nilai signifikansi 0.05, maka terjadi heteroskedastisitas. c. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas berasumsi bahwa terdapat hubungan yang sempurna diantara beberapa atau semua variabel independen dalam model regresi. Uji ini dilakukan dengan melihat tolerance value atau variance inflation factor VIF. Batas dari tolerance value adalah 0.10 atau batas variance inflation factor VIF adalah 10. Jika tolerance value diatas 0.10 atau nilai Variance Inflation Factor VIF dibawah 10, maka tidak terjadi multikolinearitas. Sebaliknya, jika tolerance value dibawah 0.10 atau nilai Variance Inflation Factor VIF diatas 10, maka terjadi multikolinearitas. d. Autokorelasi Problem autokorelasi disebabkan observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain, sehingga timbul residual tidak bebas dari satu observasi satu ke observasi lainnya. Dengan kata lain, masalah ini seringkali muncul apabila kita menggunakan data 39 runtut waktu. Pendeteksian gejala ini dilakukan dengan menggunakan Uji Statistik Durbin-Watson, yaitu dengan membandingkan angka Durbin-Watson dengan nilai kritisnya. Jika Durbin-Watson lebih besar dari nilai kritisnya, maka tidak terjadi autokorelasi. Sebaliknya, jika Durbin-Watson lebih kecil dari nilai kritisnya, maka terjadi autokorelasi. 2. Pengujian Hipotesis Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi berganda yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen likuiditas, leverage, net profit margin, size perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap variabel dependen Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan. Dari persamaan regresi dilakukan pengujian sebagai berikut: a. Pengujian Koefisien Regresi Parsial uji-t Uji t digunakan untuk mengetahui faktor fundamental manakah dari variabel independen yang paling berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan disclosure dalam laporan keuangan. Langkah-langkah pengujian untuk uji t adalah sebagai berikut Djarwanto PS, 2000:140: 1 Perumusan Hipotesis Ho :  = 0, Tidak terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. 40 Ha :  ≠ 0, Terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. 2 Menentukan degree of freedom df, yaitu n-1 dan level of significance α sebesar 5 3 Menentukan kriteria pengujian - t α2, n-1 t α2, n-1 Ho diterima apabila :                  1 n ; 2 t t 1 n ; 2 t     Ho ditolak apabila :                1 n ; 2 t - atau t 1 n ; 2 t     4 Perhitungan nilai t dengan rumus: Sb b t  Dimana: b = koefisien regresi Sb = standar error 5 Menarik Kesimpulan Setelah diperoleh nilai t hitung kemudian dibandingkan dengan t tabel . Apabila t hitung ≥ t tabel maka Ho ditolak, berarti terdapat pengaruh antara variabel independen secara individual terhadap variabel dependen pengungkapan laporan keuangan. Apabila t hitung Daerah Terima Daerah Ditolak Daerah Ditolak 41 t tabel , maka Ho diterima, berarti tidak terdapat pengaruh antara variabel independen secara individual terhadap variabel dependen pengungkapan laporan keuangan. b. Uji F secara bersama-sama Uji F digunakan untuk melihat apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen dan variabel dependen secara simultan. Langkah-langkah dalam melakukan uji F adalah Djarwanto, 2000:190: 1 Menentukan formula hipotesis Ho : b 1 = b 2 = 0, artinya variabel independen secara simultan tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan. Ho : b 1  b 2  0, artinya variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan. 2 Menentukan level of significant  sebesar 0,05 df = k = 1, n-k. 3 Menentukan kriteria pengujian atau rule of the test. F ; k-1; n-k Daerah Terima Daerah Ditolak 42 Jika F hitung F tabel ; k-1, n-k maka Ho ditolak Jika F hitung F tabel ; k-1, n-k maka Ho diterima 4 Rumus uji F Gujarati 2001:190 F = 1 1 2 2    k n R K R Keterangan: R 2 = koefisien determisi K = banyaknya observasi n = banyaknya parameter termasuk konstanta regresi 5 Kriteria pengujian a Ho diterima dan Ha ditolak apabila F hitung F tabel atau apabila nilai signifikansi lebih dari nilai aplha 0,05 berarti variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen atau dapat dikatakan bahwa model regresi tidak signifikan. b Ho ditolak dan Ha diterima apabila F hitung F tabel atau apabila nilai signifikansi lebih dari nilai aplha 0,05 berarti variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen atau dapat dikatakan bahwa model regresi signifikan. c. Pengujian Koefisien Determinasi R² Koefisien determinasi merupakan pengukuran seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel satu. 43 Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimanfaatkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R² pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Nilai R² besarnya antara nol dan satu 0  R²  1, jika mendekati satu, maka kecocokan model dikatakan cukup untuk menjelaskan variabel dependen Gujarati, 2001:210. 44

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Statistik Deskriptif

Dalam rangka menguji pengaruh faktor karakteristik perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan, maka penelitian ini menggunakan bingkai populasi population frame seluruh perusahaan bidang manufaktur yang terdaftar Bursa Efek Indonesia dan datanya tercantum di Indonesian Capital Market Directory ICMD. Berdasarkan kriteria pengambilan sampel penelitian yang telah disajikan pada bab sebelumnya, diperoleh 72 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI sebagai sampel penelitian dengan kriteria sebagai berikut: Tabel IV.1 Kriteria Pengambilan Sampel Kriteria Jumlah 1. Perusahaan manufaktur 151 2. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan tahun 2006-2008 secara berturut-turut 52 3. Perusahaan yang tidak memiliki laba positif 27 Jumlah Sampel 72 Sumber: Indonesian Capital Market Directory ICMD 2008 dan www.idx.co.id Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan tahun 2006-2008, sehingga diperoleh data sebanyak 72 perusahaan. Untuk perhitungan data disusun secara panel Pooled data jadi jumlah data observasi sebanyak 216 data 72 x 3.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SOSIAL (SOCIAL DISCLOSURE) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

1 76 9

Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sosial pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 52 95

Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

0 63 102

PENGARUH STATUS PERUSAHAAN DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

1 20 21

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DALAM LAPORAN TAHUNAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI).

0 6 30

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 10

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DALAM LAPORAN TAHUNAN ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA (Studi Empiri

0 1 12

PENDAHULUAN ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEJ).

0 1 13

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFATKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 17

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 15