50 1,78, maka didapatkan nilai 4
– d
L
yaitu 4 – 1,57 = 2,43 dan 4 – d
U
yaitu 4
– 1,78 = 2,22. Hasil perhitungan memperoleh nilai Durbin-Watson D-W = 1,812
Lampiran 7. Hal ini berarti nilai D-W berada di daerah bebas autokorelasi, yaitu nilai d
u
D-W 4-d
U
yaitu 1,78 1,812 2,22, seperti terlihat dalam Tabel IV.6.
Tabel IV.6 Hasil Uji Autokorelasi
D-W d
L
d
U
4-d
U
Kriteria Keterangan
1,812 1,57
1,78 2,22
1,78 1,812 2,22 Bebas
autokorelasi Sumber: Data diolah
Tabel IV. 6 menunjukkan bahwa nilai D-W berada di daerah bebas autokorelasi, yaitu d
u
D-W 4-d
U
yaitu 1,78 1,812 2,22, sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak ada gangguan autokorelasi
dalam model regresi.
2. Analisis Regresi Ganda
Regresi adalah hubungan fungsional yang terjadi antara satu variabel dependen dengan variabel independen, agar dapat diketahui nilai duga rata-
rata variabel dependen atas pengaruh variabel independen tersebut. Dalam penelitian ini digunakan model regresi linier berganda. Variabel-variabel
penelitian ini dapat dinyatakan dalam model sebagai berikut : Y = a + b
1
.X
1
+ b
2
. X
2
+ b
3
. X
3
+ b
4
. X
4
+ b
5
. X
5
+ e Y
= Kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan X
1
= Likuiditas
51 X
2
= Leverage X
3
= Profitabilitas NPM X
4
= Ukuran perusahaan X
5
= Status perusahaan a
= Konstanta b
1
…b
5
= Koefisien regresi e
= Error Perhitungan analisis regresi linier berganda dilakukan dengan
bantuan komputer Program SPSS for Windows Release 15.0. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut Lampiran 8:
Tabel IV.7 Hasil Analisis Regresi Ganda
Keterangan Koefisien
t
hitung
Signifikansi Konstanta
0,7332 Likuiditas
-0,0057 -1,445
0,150 Leverage
-0,0186 -2,365
0,019 Profitabilitas
0,0320 2,765
0,006 Ukuran perusahaan
0,0249 2,541
0,012 Status perusahaan
-0,0022 -0,082
0,935 Adjusted R
2
0,261 F Statistik
4,151 0,006
Sumber: data diolah Model persamaan regresi linier berganda dan hasil analisis yang
diperoleh adalah : Y = 0,7332 - 0,0057X
1
- 0,0186X
2
+ 0,0320 X
3
+ 0,0249 X
4
- 0,0022 X
5
+ e Persamaan tersebut menunjukkan bahwa indeks kelengkapan pengungkapan
dipengaruhi oleh likuiditas, leverage, profitabilitas NPM, ukuran
52 perusahaan, dan status perusahaan. Berdasarkan persamaan regresi linier
berganda diatas dapat diuraikan sebagai berikut: a. Nilai konstanta bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa apabila
likuiditas, leverage, profitabilitas net profit margin, ukuran perusahaan dan status perusahaan konstan, maka kelengkapan laporan keuangan akan
sebesar 0,7332. b. Nilai koefisien likuiditas bernilai negatif sebesar 0,0057 dan tidak
signifikan, artinya jika likuiditas perusahaan meningkat, maka skor indeks pengungkapan laporan keuangan juga akan berkurang sebesar 0,0057.
c. Nilai koefisien leverage bernilai negatif sebesar 0,0186, artinya jika leverage perusahaan meningkat, maka skor indeks pengungkapan laporan
keuangan juga akan berkurang sebesar 0,0186. d. Nilai koefisien profitabilitas net profit margin bernilai positif sebesar
0,0320, artinya jika profitabilitas perusahaan meningkat, maka skor indeks pengungkapan laporan keuangan juga akan meningkat sebesar 0,0320.
e. Nilai koefisien ukuran perusahaan bernilai positif sebesar 0,0249, artinya jika ukuran perusahaan meningkat, maka skor indeks pengungkapan laporan
keuangan juga akan meningkat sebesar 0,0249. f. Nilai koefisien status perusahaan bernilai negatif sebesar 0,0022, artinya jika
status perusahaan meningkat, maka skor indeks pengungkapan laporan keuangan juga akan berkurang sebesar 0,0022.
53
3. Pengujian Statistik