33
mandiri,  tanggung  jawab,  menyayangi  sesama,  tertib  terhadap  peraturan  tanpa adanya paksaan, percaya diri, dan lain-lain.
Di akhir cerita, Jepang yang saat itu sedang bergejolak karena perang dunia ke-dua, banyak serangan bom  yang dijatuhkan melalui pesawat tentara Amerika.
Sekolah  Tomoe  ikut  terbakar  dan  musnah. Sejak  kejadian  itu  kehidupan  di Sekolah Tomoe juga turut berakhir.
Dari  seluruh  uraian  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  alur  dalam  novel Madogiwa  No  Totto-chan menggunakan  alur  maju  karena  cerita dimulai  dari
tahap awal hingga tahap akhir.
2.4 Tema
Tema  adalah  ide,  gagasan,  pandangan  hidup  pengarang  yang  melatar belakangi  ciptaan  karya  sastra.  Tema  bisa merupakan  persoalan  moral,  etika,
agama, tradisi, sosial budaya  yang terkait dengan masalah kehidupan. Tema juga bisa berupa  pandangan  pengarang,  ide,  atau  keinginan  pengarang  dalam
menyiasati  persoalan  yang  muncul.  Cara  untuk  mengenali  tema  sebuah  karya adalah  dengan  mengamati  secara  teliti  setiap  konflik  yang  ada  di  dalamnya.
Fananie, 2009:84. Tema  dapat  diungkapkan  dengan  berbagai  cara,  seperti  melalui  dialog
tokoh-tokoh,  melalui  konflik-konflik  yang  dibangun,  atau  melalui  komentar secara  tidak  langsung.  Tema  yang  baik  adalah  tema  yang  tidak  diungkapkan
secara  langsung  dan  jelas.  Tema  bisa  disamarkan sehingga  kesimpulan  tentang tema  yang  diungkapkan  pengarang  harus  dirumuskan  sendiri  oleh  pembaca.
Pengarang  bisa  mengungkapkan  penyelesaian  tema  kepada  keputusan  pembaca, dengan demikian untuk menemukan tema sebuah karya haruslah disimpulkan dari
34
keseluruhan  cerita  dan  tidak  hanya  berdasarkan  bagian-bagian  cerita  tertentu Fananie, 2009:84. Dapat  disimpulkan  bahwa tema  yang baik adalah tema  yang
disamarkan, sehingga kesimpulan dapat dilakukan oleh pembaca. Tema  dapat  dilihat  dari  persoalan  yang  menonjol  dan  persoalan  yang
banyak  diangkat.  Berdasarkan  atas  keseluruhan  isi  cerita, dapat  disimpulkan bahwa  tema  novel  Madogiwa  No  Totto-chan adalah  problematika  kepribadian
pada  anak  dapat  ditanggulangi  dengan  proses  pendidikan  yang  tepat sehingga anak  dapat  berkembang  menjadi  pribadi  yang  lebih  baik.  Hal  ini  terlihat  dari
masalah-masalah  yang  sangat  menonjol  pada  novel  lebih  cendrung  membahas tentang  proses  pendidikan  di  Sekolah  Tomoe  yang  diterapkan oleh  Kepala
Sekolah  Kobayashi serta  keberhasilannya  dalam mendidik  anak  dan  membentuk karakter mereka.
35
BAB III PROBLEMATIKA KEPRIBADIAN DALAM PROSES
PENDIDIKAN DALAM NOVEL MADOGIWA NO TOTTO-CHAN
Pada  bab  ini  peneliti  menjabarkan  proses  pendidikan  di  Sekolah  Tomoe yang  mampu  memberikan  dampak positif  terhadap  psikologi  anak.  Pembahasan
ini tidak lepas dari aspek psiko-pedagogis. Istilah pedagogis terdiri dari dua istilah yaitu  paedas dan  agogos.  Paedas  berarti  anak  dan  agogos  berarti  pendidik  atau
pemelihara Aliasar, 2008:5. Jadi, istilah pedagogis sendiri terfokus kepada anak yang mengandung unsur dasar ilmu dalam mendidik anak.
Mendidik anak bertujuan untuk membentuk karakter anak dan memotivasi mereka agar  dapat  berkembang  menjadi  seorang  manusia  yang  mampu
menyesuaikan  diri  dengan  lingkungan  akademik  dan  lingkungan  sosial. Pendidikan yang diberikan pada anak dapat dilakukan di lingkungan keluarga dan
lingkungan sekolah, namun  dalam penelitian ini, proses pendidikan yang terdapat dalam novel Madogiwa  No  Totto-chan merupakan  proses  pendidikan  yang
diberikan pada anak yang berlangsung di lingkungan sekolah.
3.1 Proses Pendidikan di Sekolah Tomoe
Sekolah  Tomoe  merupakan  sekolah  yang  tidak  hanya  terfokus  pada pendidikan  akademik tapi  juga  membantu  para  murid  untuk  menyeimbangkan
jiwa dan  pikiran  agar  dapat  sama-sama  berkembang  dan  seimbang  secara sempurna.  Menurut  Djaali  2009:99,  faktor  pendukung  keberhasilan  pendidikan
di lingkungan sekolah adalah faktor kegiatan belajar, rasio guru dan murid dalam kelas,  metode  dan  sistem  belajar,  serta kualitas  guru.  Dapat  disimpulkan  bahwa