72
Kepala  Sekolah  Kobayashi  dapat  mendidik  anak  dengan  nasehat- nasehat  yang  sangat  menakjubkan,  padahal  dalam  budaya  Jepang,  anak
laki-laki  sangat  penting  dan  diutamakan.  Anak  laki-laki  selalu  dilayani oleh  anak  perempuan  dalam  segala  hal.  Tapi  Kepala  Sekolah  dapat
mengubah paradigma yang telah turun temurun di Jepang hingga saat itu.
3.2.3.2.2 Membangkitkan Rasa Bersalah
Menurut  para  ahli  psikologi,  perasaan  moral  harus  dibina,  yaitu dengan  memberikan  perasaan  puas  dan  senang  kalau  anak  melakukan
tingkah laku yang bermoral dan perasaan bersalah kalau anak bertingkah laku  melanggar  moral.  Perasaan  moral  menurut  para  ahli  psikoanalisa
menyebabkan  anak  merasa  bertanggung jawab  untuk  mengekang dorongan  yang  tidak  baik.  Anak-anak  yang mudah  mengalami  perasaan
bersalah  akan  takut  sekali  melakukan  pelanggaran-pelanggaran  moral, sebaliknya  anak-anak  yang  memiliki  sedikit  perasaan  bersalah,  sedikit
pula  kemauannya  untuk  melawan  godaan  Prayitno,  2005:176.  Maka dapat  disimpulkan  bahwa  membangkitkan  perasaan  bersalah  pada  anak
sangat penting agar anak tidak melakukan kesalahannya lagi. Seperti yang diterangkan, dalam hal ini Kepala Sekolah Kobayashi
mengajarkan  pada  setiap  anak  untuk  meminta  maaf  dan  mengakui kesalahan  setelah  melakukan  hal  buruk.  Ajaran  Kepala  Sekolah
Kobayashi terdapat pada kutipan berikut ini. そして、 本当に、“ その子のし たことが悪 い”とか、 そして、
“ そ の 子 が 自 分 で 悪 い ” と 納 得 し た と き 、 “ あ や ま り な さ い”といった。
Kuroyanagi, 1991:245
73
soshite, hontou ni, “sono ko no shita koto ga warui” toka, soshite, “sono ko ga jibun de warui” to nattoku shita toki, “ayamarinasai.”
to itta. Lalu,  ketika  anak-anak  mengakui  bahwa  “apa  yang  dilakukannya
tidak  baik”  ataupun  “dirinya  yang  salah”  maka  Kepala  Sekolah mengatakan “minta maaflah” .
Berdasarkan kutipan  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  Kepala Sekolah Kobayashi mengajarkan untuk meminta maaf jika terdapat anak
yang  melakukan  kesalahan  ataupun  diri  mereka  sendiri  yang  salah.  Ini adalah cara untuk membangkitkan perasaan bersalah pada anak.
Dari  seluruh  uraian  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  Kepala Sekolah  mendidik  Ooe-kun  dengan  memperkenalkan  nilai  moral  dan
membangkitkan  perasaan  bersalah  agar  Ooe-kun  tidak  mengulangi perbuatan nakalnya lagi.
3.2.3.3 Dampak Terhadap Kepribadian Ooe-kun 3.2.3.3.1 Sadar dengan Kesalahan