Peraturan Tempat Duduk Peraturan Berpakaian

48

3.1.5 Peraturan Sekolah

Sekolah-sekolah lain pada masa itu cendrung memaksa murid dengan berbagai aturan sekolah. Berbeda halnya dengan Sekolah Tomoe, sekolah itu tidak memiliki peraturan-peraturan yang memaksa dan memberi tekanan pada murid.

3.1.5.1 Peraturan Tempat Duduk

Di Sekolah Tomoe, murid boleh memilih posisi duduk sesuka hati tanpa ada peraturan yang mengharuskan mereka untuk duduk di satu tempat duduk dengan posisi yang sama selama satu tahun ajaran penuh. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut. 前の学校は、だれかさんは、どの机隣はだれ、前はだれ、と決 まっていた。ところが、この学校はどこでも... Kuroyanagi, 1991:46 mae no gakkou wa, dare ka san wa, dono tsukue wa dare, mae wa dare, toki matte ita. tokoro ga, kono gakkou wa doko demo... Di sekolah lain, ditentukan di bangku mana mereka duduk dan siapa yang duduk di depan. Tetapi di sekolah ini mereka bebas memilih... Pada kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa murid tidak dipaksa untuk duduk di satu tempat, melainkan mereka dapat duduk di kursi sesuai keinginan mereka, kapan saja, dan di mana saja. Hal ini merupakan alternatif yang bagus dalam menarik minat belajar murid, karena pengaturan tempat duduk yang bebas tersebut dapat menghindari rasa bosan ketika belajar.

3.1.5.2 Peraturan Berpakaian

Sekolah Tomoe tidak memiliki aturan berpakaian seragam sekolah. Pada masa itu, sekolah-sekolah di Jepang mewajibkan setiap murid untuk menggunakan pakaian sekolah yang seragam dan rapi, namun beda halnya 49 dengan Sekolah Tomoe yang menganjurkan setiap muridnya untuk menggunakan pakaian usang sebagai pakaian sehari-hari ke sekolah. Hal ini terdapat pada kutipan berikut. 校長先 生は、 「一 番悪 い洋服 を着せ て、 学校 によこ してく ださ い。」と、いつもいっていた。 Kuroyanagi, 1991:143 kouchou sensei wa, ichiban warui youfuku o kisete, gakkou ni yokoshite kudasai, to, itsumo itte ita. Kepala Sekolah selalu mengatakan, “Tolong gunakan pakaian usang untuk dipakai ke sekolah”. Berdasarkan kutipan di atas, dapat dilihat bahwa Kepala Sekolah Kobayashi meminta murid untuk menggunakan pakaian usang ke sekolah. Dalam hal ini, Kepala Sekolah Kobayashi membiarkan anak-anak bermain sepuasnya tanpa harus memikirkan pakaian mereka akan kotor ataupun robek. Kepala Sekolah Kobayashi sangat mengerti perkembangan anak, bahwa anak-anak masih suka bermain. Jika anak memakai pakaian bagus, maka akan banyak pakaian kotor ataupun robek setiap hari. Hal ini dapat memberatkan orang tua murid. Pada usia anak sekolah dasar, anak selalu ingin mencoba segala sesuatu yang baru. Jika anak dibiarkan menggunakan pakaian bagus, anak tidak akan merasakan dunia kanak-kanak mereka karena tersiksa menjaga kebersihan dan keutuhan pakaian mereka.

3.2 Problematika Kepribadian

Beberapa Murid dan Perubahan Kepribadian Mereka dalam Proses Pendidikan Pendidikan dan kebiasaan-kebiasaan di Sekolah Tomoe membuat seluruh murid berkembang menjadi anak yang bertanggung jawab, mandiri, saling tolong menolong, saling menghormati dan menyayangi. Namun, diantara mereka ada beberapa murid yang menunjukkan perubahan dalam kepribadian dengan sangat menonjol. Mereka merupakan Totto-chan, Takahashi-kun, dan Ooe-kun. Berikut