Fungsi Permainan Deskripsi Teori

commit to user 13 13 setiap waktu. Teori ini tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, masa sekarang ini anak-anak lebih suka bermain-main dengan pistol- pistolan, mobil-mobilan, dan model-model pesawat terbang. 4 Teori permainan sebagai alat pendidikan Permainan dalam dunia anak dapat memberikan suatu kesenangan atupun kegembiraan, dalam bermain anak dapt bebas meluapkan emosi dan tenaga yang berlebih dalam diri anak. Adanya unsur senang, gembira dalam diri anak maka permainan dapat sebagai alat pendidikan dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut dalam Sukintaka, 1979 :90-91. Bigot dkk, mengatakan bahwa permainan memberikan kepuasan, kegembiraan dan kebahagiaan dalam kehidupan anak dan akan menjadi alat pendidikan yang sangat bernilai b Berdasarkan beberapa teori permainan diatas, bermain dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Bermain menumbuhkan rasa senang, rasa senang pada peserta didik merupakan suasana pendidikan yang baik, dengan adanya rasa senang memudahkan dalam mendidik dan mengarahkan anak untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran atletik pada umumnya pembelajaran yang kurang adanya unsur permainan didalamnya, keadaan semacam ini dapat menimbulkan suatu kejenuhan dalam diri anak atau siswa. Kejenuhan- kejanuhan ini dapat berdampak pada pembelajaran sehingga siswa menjadi malas dalam beraktivitas. Pemberian variasi pembelajaran berupa permainan-permainan yang mengarah pada teknik yang akan dilaksanakandapat menjadi solusi. Misalnya pada pembelajaran atletik nomor lempar turbo permainan yang digunakan berupa permainan- permainan yang mengandung unsur melempar didalamnya.

b. Fungsi Permainan

Permainan secara umum mempunyai fungsi tertentu, fungsi permainan ini berhubungan dengan jasmaniah atau fisik dan rohaniah atau psikis. Perkembangan dua unsur ini dapat berkembang selaras melalui aktivitas berupa permainan. Fisik kaitannya dengan pertumbuhan dan commit to user 14 14 perkembangan, sedangkan psikis kaitannya dengan kejujuran dan emosi. Berikut ini fungsi permainan menurut Sukintaka 1979 : 3-17, menggolongkan fungsi permainan dalam beberapa kategori : 1 Fungsi permainan terhadap perkembangan jasmaniah Pengembangan jasmaniah dimaksudkan untuk mningkatkan kondisi fisik. 2 Fungsi permainan terhadap pengembangan kejiwaan Pengembangan jiwa dalam hal ini maksudnya adalah pengaruh olahraga permainan terhadap terbentuknya sikap mental seperti : kepercayaan pada diri sendiri, sportivitas, keseimbangan mental dan kepemimpinan. 3 Fungsi permainan terhadap pengembangan social Manusia adalah makhluk sosial. Melaui permainan interaksi antar teman, masyarakat akan lebih terbina. Aktivitas permainan dapat berfungsi sebagai alat untuk bersosialisasi dengan sesama atau interaksi dengan sekitar, dapat berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kebugaran atau kesehatan dan melalui permainan sikap mental akan terbentuk. Aktivitas permainan yang didasarkan pada rasa senang akan lebih bermanfaat bagi yang melakukan. Pendekatan permainan dalam pembelajaran atletik mempunyai fungsi tidak jauh berbeda dengan fungsi permainan secara umum, secara jasmaniah dapat meningkatkan kekuatan, keterampilan dan sebagainya, sedangkan dalam rohaniah atau dalam hal ini sikap mental dapat menimbulkan rasa percaya diri, rasa keberanian, rasa kebersamaan dan sebagainya. Gerakan-gerakan dalam permainan ini merupakan gerakan dasar dari pembelajaran atletik khususnya dalam lempar lembing atau turbo dengan demikian dalam bermain siswa sudah belajar apa yang akan dilakukan, selanjutnya kaitannya dengan materi pembelajaran, dengan demikian siswa diharapkan lebih termotivasi dalam pembelajaran dan tidak begitu kesulitan dalam mengikuti pembelajaran. commit to user 15 15 5. Pendidikan bermain dalam pembelajaran atletik Pembelajaran atletik terkesan dikalangan para siswa bahwa olahraga atletik hanya berisi gerakan yang monoton atau tidak bervariasi, yang isinya meliputi lari, lempar dan lompat, yang kurang menuntut tingkat keterampilan yang tinggi, namun melelahkan, sehingga unsur keriangan dan kegembiraan tak terungkap dalam pelaksanaan pembelajaran. Keadaan semacam ini menyebabkan pembelajaran atletik dalam pendidikan jasmani kurang mendapat perhatian para siswa. Pendidikan bermain dalam pembelajaran atletik maksudnya adalah penambahan unsur bermain dalam pembelajaran atletik. Bermain dalam hal ini sebagai pendekatan ke teknik yang akan dilaksanakan atau permainannya disesuaikan dengan materi yang akan dilaksanakan. Misalkan dalam materi lari, contoh bermainnya adalah memindahkan benda ke tempat yang lain, berlari dengan melewati rintangan dan sebagainya. Pendekatan permainan ini dapat dilakukan dalam nomor-nomor atletik lain. Secara filosofis manusia mempunyai cirri yang hakiki manusia sebagai makhluk bermain Homo Ludens, sehingga diharapkan siswa menjadi termotivasi dalam mengikuti pembelajaran atletik yang menggunakan pendekatan bermain. 6. Pembelajaran lempar turbo melalui permainan Pembelajaran lempar turbo dibagi dalam beberapa tahapan, tahapan- tahapan dalam melempar turbo dapat memudahkan siswa dalam menyerap materi lempar turbo. Tahapan lempar ini dari gerakan yang sederhana ke gerakan yang kompleks. Langkah-langkah atau tahapn lempar turbo melempar dari atas kepala dengan satu tangan untuk mencapai jarak sejauh mungkin dengan alat yang bernama turbo dan lembing anak. Pembelajaran lempar turbo ditambahkan unsur bermain dalam hal ini permainan yang mengarah ke materi lempar turbo. Tujuan dari permainan ini diharapkan meningkatkan sikap mental dan juga kemampuan jasmani. Sikap mental dalam hal ini, memiliki rasa percaya diri, memiliki rasa keberanian, memiliki rasa kebersamaan dan meningkatkan semangat dalam mengikuti pembelajaran lempar turbo. commit to user 16 16

B. Penelitian Yang Relevan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PERMAINAN LEBOSA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PODOREJO 01 SEMARANG TAHUN 2012 2013

8 159 107

PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO MENGGUNAKAN PERMAINAN LEMPAR SASARAN SISWA KELAS IV SD NEGERI PUWOSARI 01 KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012 2013

4 68 97

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS DESKRIPSI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SEMBAWA KABUPATEN BANJARNEGARA

0 3 259

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PERMAINAN DUA BOLA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BAWANG KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

5 99 77

UPAYA PENINGKATAN GAYA MENYAMPING PADA SISWA KELAS KEC. BAWANG KAB. BANJARNEGARA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HASIL BELAJAR TOLAK PELURU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN VI SD NEGERI 2 PUCANG KEC. BAWANG KAB. BANJA

0 1 68

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BAWANG KEC. BAWANG KAB. BANJARNEGARA

0 1 49

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI MELALUI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 1 SELOGIRI KEC. KARANGGAYAM KAB. KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 1 16

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI JATIPURUS KECAMATAN PONCOWARNO KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013.

0 0 18

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR TANGKAP BOLA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 BEJEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 1 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MELELUI PENDEKATAN MODIFIKASI PERMAINAN BOLA BEREKOR

1 2 7