dasar  sungai-sungai  maupun  sebagai  peninggalan  ketika  es  mencair.  Agregat merupakan  komponen  beton  atau  bata  beton  yang  mempunyai  pengaruh  terhadap
ketahanan bata konstruksi. . Murdock, L.J  Brook, K.M, 1991. Agregat yang digunakan dalam campuran beton dapat berupa agregat alam dan
agregat buatan. Secara umum, agregat dapat dibedakan berdasarkan ukurannya , yaitu, agregat  kasar  dan  agregat  halus.  Batasan  antara  agregat  halus  dan  agregat  kasar
berbeda  antara  disiplin  ilmu  yang  satu  dengan  yang  lainnya.  Meskipun  demikian, dapat  diberikan  batasan ukuran antara  agregat  halus  dengan agregat  kasar  yaitu  4.80
mm British Standard atau 4.75 mm Standar ASTM. Agregrat kasar adalah batuan yang  ukuran  butirnya  lebih  besar  dari  4.80  mm  4.75  mm  dan  agregat  halus adalah
batuan yang lebih kecil dari 4.80 mm 4.75 mm. Agregat dengan ukuran lebih besar dari 4.80 mm dibagi lagi menjadi dua : yang berdiameter antara 4.80-40 mm disebut
kerikil beton dan yang lebih dari 40 mm disebut kerikil kasar. Agregat yang digunakan dalam campuran beton biasanya berukuran lebih kecil
dari  40mm.  Agregat  yang  ukurannnya  lebih  besar  dari  40  mm  digunakan  untuk pekerjaan sipil lainnya, misalnya untuk pekerjaan jalan, tangul-tanggul penahan tanah,
bronjong,  atau  bendungan,  dan  lainnya.  Agregat  halus  dinamakan  pasir  dan  agregat kasar dinamakan kerikil, spilit, batu pecah dan lainnya. Mulyono, 2004.
2.5 Pasir
Pasir  merupakan  agregat  halus  yang  terdiri  dari  butiran  sebesar  0,14  mm  -5 mm,  diperoleh  dari  batuan  alam  natural  sand  atau  dapat juga  dengan  memecahnya
artificial  sand,  tergantung  dari  kondisi  pembentukan  tempat  terjadinya.  Pasir  alam dapat dibedakan atas pasir galian, pasir sungai dan pasir laut.
Umumnya  pasir  yang  digali  dari  dasar  sungai  cocok  digunakan  untuk pembuatan  bata  konstruksi.  Pasir  ini  terbentuk  ketika  batu-batu  dibawa  arus  sungai
dari sumber air ke muara sungai. Pasir dan kerikil dapat juga digali dari laut asalkan pengotoran serta garam-garamnya khlorida dibersihkan dan kulit kerang disisihkan.
Jenis pasir dapat dibedakan berdasarkan asal dan sifat pasir:
Universitas Sumatera Utara
a.  Pasir  gunungan,    pasir  ini  ditemukan  di  daerah-daerah  yang  terletak agak tinggi. Banyak mengandung kerikil.
b.  Pasir sungai, jenis pasir ini yang mempunyai butiran yang tak merata. Pasir  ini  sangat  baik  untuk  membuat  mortel  adukan  karena  unsure-
unsur pengikatnya dapat mencekal dengan baik pada permukaan kasar butiran tersebut.
c.  Pasir  laut,  jenis  pasir  ini  banyak  mengandung  kapur  karena  sisa-sisa kulit kerang.
d.  Pasir  gunungan  tepi  pantai,  pasir  ini  juga  sama  dengan  pasir  laut banyak  mengandung  kapur.  Pasir  gunungan  tepi  pantai  adalah  apsir
yang  terbawa  angin.  Pembulatan  butir-butir  disebabkan  oleh  arus  laut dan terpaan ombak.
e.  Pasir  perak,  pasir  ini  banyak  menamakkan  kilapan.  Ini  banyak digunakan sebagai penghias pada dinding dan langit-langit.
f.  Pasir  lembek,  jenis  pasir  ini  merupakan  pasir  halus  dengan  butiran bulat, yang sedikit mengandung tanah liat namun banyak mengandung
lumpur, dan mengandung air. g.  Pasir timah, Pasir ini merupakan pasir yang dihanyutkan oleh air hujan
dan sisa-sisa humus berwarna abu-abu timah..
2.6 Air
Air  yang  diperlukan  pada  pembuatan  beton  untuk  memicu  proses  kimiawi semen, membasahi agregat dan memberikan kemudahan dalam pengerjaan beton. Air
yang  dapat  diminum  umumnya  dapat  digunakan  sebagai  campuran  beton.  Air  yang mengandung senyawa-senyawa yang berbahaya, yang tercemar gatram, minyak gula,
aytau  bahan  kimia  lainnya,  bila  dipakai  dalam  campuran  beton  akan  menurunkan kualitas  beton,  bahkan  dapat  mengubah  sifat-sifat  beton  yang  dihasilkan.  Air  yang
berlebihan akan menyebabkan banyaknya gelembung air setelah proses hidrasi selesai, sedangkan  air  yang  terlalu  sedikit  akan  menyebabkan  proses  hidrasi  tidak  tercapai
seluruhnya,  sehingga  akan  mempengaruhi  kekuatan  beton.  Untuk  air  yang  tidak memenuhi  syarat  mutu,  kekuatan  beton  pada  umur  7  hari  atau  28  hari  tidak  boleh
Universitas Sumatera Utara
kurang  dari  90  jika  dibandingkan  dengan  kekuatan  beton  yang  menggunakan  air standarsuling. Mulyono, 2004
Air yang digunakan dapat berupa air tawar, air laut maupun air limbah, asalkan memenuhi syarat mutu yang telah ditetapkan, yaitu:
1.  Air  tidak  boleh  mengandung  minyak,  asam,  alkali,  bahan  padat,  sulfat, klorida dan bahan lainnya yang dapat merusak beton. Sebaiknya digunakan
air yang dapat diminum. 2.  Air  yang  keruh  sebelum  digunakan  harus  diendapkan  selama  minimal  24
jam atau jika bisa, disaring terlebih dahulu.
Tabel. 2.3 Batas dan Izin Air Untuk Campuran Beton Kandungan air
Batas yang diizinkan
pH 4,5-8,5
Bahan Padat 2000 ppm
Bahan Terlarut 2000 ppm
Bahan Organic 2000 ppm
Minyak 2  berat semen
Sulfur 10000 ppm
Chlor Cl 10000 ppm
Sumber : Khairul Lakum 2009
Air digunakan untuk membuat adukan menjadi bubur kental dan juga sebagai bahan untuk menimbulkan reaksi pada bahan lain untuk dapat mengeras. Oleh karena
itu, air sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan pengerjaan bahan. Tanpa air, konstruksi bahan tidak akan terlaksana dengan baik dan sempurna.
2.7      Karakterisasi Bahan