Ruang Lingkup Pelayanan Peran IOM International Organization for Migration

Melindungi hak-hak pengungsi dan menjamin keejahteraan merupakan sebuah tantangan besar di Indonesia. Penanganan dan Pengurusan para Imigran liar di Indonesia yang dilakukan oleh IOM adalah sebagai berikut: 63

a. Ruang Lingkup Pelayanan

Berikut ini adalah ruang lingkup pelayanan yang diberikan IOM untuk pengungsi yang ada di Rudenim Medan. 1 Makanan memadai dan higienis a Uang sejumlah Rp. 25.000-30.000hari disediakan bagi satu orang imigran. b Penyediaan makanan dihimbau untuk meminta bantuana para imigran wanita dalam menediakan makanan yang kiranya sesuai dengan selera mereka. c Setiap imigran diberikan jatah 2 kg tepung terigu dan ragi setiap minggunya. d Bagi para imigran single yang ingin masak sendiri, IOM akan menyediakan kompor gas di awal. e Dalam situasi normal, uang kontan tidak akan diberikan langsung kepada para imigran, kecuali untuk keperluan medis atas rekomendasi tim kesehatan IOM. 63 Pedoman Operasional IOM, hal. 37 Universitas Sumatera Utara 2 Air Minum bersih dan aman a Jika hotel memiliki fasilita dispenser, kita biasa menyediakan air seharga Rp. 1.000-2.500oranghari. b Jika hotel tidak menyediakan dispenser, IOM akan menyewa dari perusahaan air minum, jika oleh para imigran. Jumlah yang disetujui adalah 3 literhariorang atau 1 galon5 hariorang. 3 Akomodasi bersahaja namun menyenangkan a Jika berdasarkan jumlah per orang, maka harga berkisar mulai dari Rp. 18.500 sampai dengan 60.000. b Jika berdasarkan tariff kamar, harga dari Rp. 40.000 sampai dengan 100.000. c Harga ini berlaku sama bagi para imigran yang ditempatkan di daerah transit. d Daftar para imigran yang tinggal di hotel mesti diminta dari manajemen hotel beserta nomor kamar untuk menjamin adanya pengawasan yang layak. 4 Konsultasi yang dilakukan dengan tetap mengehormati martabat dan meringankan frustasi pengungsi a Memberikan konsultasi kepada para imigran mengenai opsi terbatas mereka, yaitu: Universitas Sumatera Utara 1 Meminta penetapan status pengungsi dari UNHCR. 2 Mengajukan permohonan pemulangan sukarela di bawah bantuan IOM. Pengajuan ini segera dapat dikabulkan bagi: a Pemegang dokumen perjalanan yang sah yaitu paspor atau Lassez Passer. b Pemegang visa pulangtransit negara asaltransit. c Bagi imigran yang tidak memiliki dokomen perjalanvisa, proses akan memakan waktu lebih lama namun tidak akan terkendala asalkan tidak terdapat masalah dalam proses pemulangan sukarela imigran ke negara asal. d Meminta bantuan IOM melalui pemerintah RI dalam hal makanan, tempat tinggal dan perlengkapan medis dasar. b Informasi kepada para imigran untuk kembali ke negara asal jika UNHCR menolak permohonan penetapan status pengungsi. c Informasikan kepada para imigran bahwa mereka tidak akan mendapat bantuan IOM di seluruh daerah transit IOM lainnya jika mereka meninggalkan tempat transit mereka tanpa izin dari IOM. d Masalah mengenai anak-anak yang ibunya berkewarganegaraan Indonesia akan di bahas kemudian. Universitas Sumatera Utara 5 Persediaan barang a Menyediakan barang-barang kebutuhan utama setiap bulannya tergantung situasi dan lokasi b Perlengkapan Ramadhan, Mandian, Idul Adha, Hari Raya Muharam, Tahun Baru Vietnam dan Natal. c Voucher sebesar Rp. 175.000 per orang bagi anak-anak sampai usia 12 tahun dan sebesar Rp. 225.000 per orang dewasa akan di berikan setahun sekali saat Ramadhan. Karena adanya kenaikan BBM dan inflasi, nilai voucher dapat ditambah ditahun berikutnya. d Barang-barang berikut tidak akan disediakan oleh IOM 1 Rokok atau alcohol. 2 Uang saku. 3 Biaya sekolah untuk anak-anak. 6 Layanan kesehatan Segala masalah medis yang serius atau tidak jelas mesti dilaporkan segera ke departemen kesehatan IOM. Departemen kesehatan juga akan menyiapkan jenjang pengobatan bagi para imigran seperti tersebut dibawah ini : a Pengobatan Tingkat Satu : identifikasikan orang yang akan menyalurkan obat bagi penyakit- penyakit biasa. b Pengobatan Tingkat Dua : perujukan ke dokter mesti dilakukan oleh orang yang berwenang dan dikenal hotel. Universitas Sumatera Utara c Pengobatan Tingkat Tiga : kasus-kasus darurat segera dikirimkan ke rumah sakit. Sebagai tambahan di atas, jadwal rutin akan disiapkan oleh departemen kesehatan untuk memonitor kondisi kesehatan para imigran di daerah- daerah transit. a Menerima imigran baru. b Selagi imigran masih dalam penanganan IOM. c Pemberangkatan imigran. d Kasus medis darurat : 1 Ahli Kesehatan Migrasi IOM dan Perawat Kesehatan Migrasi IOM akan merespon dengan baik segala situasi darurat untuk menyelamatkan hidup para imigran. 2 Ahli Kesehatan Migrasi IOM di lapangan akan segera melapor kepada Dokter Kesehatan Migrasi Senior, kemudian dia akan melapor kepada Penasihat Kesehatan Migrasi Senior. 7 Transportasi a Biaya pemindahan para imigran ke lokasi lain di Indonesia baik melalui darat, laut maupun udara sesuai permintaan pemerintah setempat. b Transprtasi udara kepada imigran yang memilih kembali ke negara asal. Universitas Sumatera Utara c Tiket pesawat dan mengurus dokumen perjalanan yang diperlukan untuk kasus pemindahan. d Pengawalan Polisi atau Imigrasi dengan segala bentuk transportasi- bus, kereta api, kapal atau pesawat tergantung bagaimana mereka mengawal para imigran ke lokasi sebelumnya. e Transportasi udara untuk kasus medis darurat. f Transportasi untuk para pengungsi yang statusnya baru ditetapkan atas permintaan UNHCR biaya diganti penuh UNHCR. Untuk semua pengurusan transportasi, National Operation Officer atau Program Manager harus diberitahukan satu minggu sebelumnya. IOM tidak akan mengganti : a Biaya transportasi bagi imigran yang pindah sendiri ke lokasi lain tanpa pemberitahuan kepada IOM. b Biaya transportasi atau pengawalan yang dikeluarkan pemerintan loka untuk memindahkan para imigran ke lokasi lain tanpa kesepakatan sebelumnya dengan IOM. 8 Tunjangan Pengawalan Biaya pengawalan Polisi imigrasi yang akan ditanggung oleh IOM adalah sebagai berikut : a Biaya pulang pergi dari pos penugasan awal ke daerah pengawalan sebagaimana diperlukan sampai kembali lagi ke pos penugasan awal. Universitas Sumatera Utara b DSA sebesar Rp. 300.000hari. c Sewa hotel satu malam setelah kedatangan jika bermalam di daerah tujuan. d Biaya transportasi sebesar Rp. 250.000 per keberangkatan untuk jasa pengawalan Imigrasi dari daerah penahanan Imigrasi ke daerah luar, misalnya: rumah sakit. 9 Pengawasan Memiliki jadwal rutin mengunjungi setiap lokasi transit untuk : a Memberikan konsultasi dan informasi kepada para imigran yang menyatakan keinginan pulang ke negara asal, atau kepada imigran yang belum memiliki keputusan untuk pulang maupun kepada imigran yang khawatir akan keselamatan dan kebebasan mereka jika kembali ke negara asal mereka. b Mendokumentasikan latar belakang setiap imigran dan menyimpan profil mereka agar bisa digunakan sebagai rujukan dalam konsultasi. c Catatan profil disimpan di masing- masing kantor perwakilan dan salinannya dikirim ke Jakarta. d Melakukan kontak langsung dengan para imigran, pemilik hotel atau pemerintah setempat untuk menjamin bahwa kebutuhan dasar, kesehatan dan hak-hak mereka telah dipenuhi dengan baik. e Mengecek jumlah imigran dan melaporkan orang yang hilang kepada pihak berwenang. Universitas Sumatera Utara 10 Pemberangkatan a Seluruh Staff operasional harus saling bersepakat sebelum pemberangkatan imigran ke lokasi transit lain dilakukan. b Mesti ada alas an yang jelas sebelum pemberangkatan dilakukan. c Hanya kasus medis darurat yang akan diprioritaskan atas rekomendasi dokter IOM. d Seluruh pemberangkatan mesti diinformasikan kepada Departemen Kesehatan dalam waktu 24 jam sebelum tanggal pemberangkatan. e Seluruh pemberangkatan mesti di otoritaskan oleh National Program OfficerProgram Manager. f Untuk kasus VOLREP. g Seluruh pemberangkatan terkait kasus-kasus UNHCR pengungsi, perlindungan sementara penantian keputusan harus dikoordinasikan dengan UNHCR paling lambat dua minggu sebelumnya.

b. Keamanan