Pembuatan Larutan Induk Baku II LIB II Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Formalin Penentuan Waktu Kerja Formalin

36 menggunakan indikator fenolftalein. Dilakukan titrasi blanko Ditjen POM, 1979. Dilakukan perlakuan yang sama tiga kali dan dihitung normalitas larutan. 1 ml natrium hidroksida 1 N setara dengan 30,03 mg formalin

3.5.4 Pemeriksaan Kualitatif Formalin pada Sampel

Sampel ayam yang telah dihaluskan ditimbang sebanyak 100 g, kemudian dimasukkan ke dalam labu destilasi 500 ml, ditambahkan 100 ml air dan 5 ml asam fosfat 10, lalu dikocok. Labu destilasi dihubungkan dengan pendingin yang dipakai untuk destilasi. Kemudian didestilasi perlahan-lahan dan diperoleh destilat. Sebanyak 1 ml destilat dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 5 ml larutan asam kromatropat 0,05. Larutan kemudian dipanaskan di atas penangas air selama 15 menit. Diamati selama pemanasan, jika terbentuk warna violet menunjukkan adanya formalin Herlich, 1990. 3.5.5 Penetapan Kadar Formalin 3.5.5.1 Pembuatan Larutan Induk Baku I LIB I Pada wadah yang sudah ditara, ditimbang 3,0252 g formalin yang telah ditentukan kadarnya 35,6987 dan dipindahkan secara kuantitatif ke dalam labu tentukur 1 liter. Ditambahkan air suling secukupnya dan dikocok hingga homogen. Kemudian larutan dicukupkan dengan air suling hingga garis tanda dan dihomogenkan Konsentrasi 1000 µgml .

3.5.5.2 Pembuatan Larutan Induk Baku II LIB II

Dipipet 10 ml larutan induk baku I lalu dimasukkan ke dalam labu tentukur 250 ml. Ditambahkan air suling secukupnya dan dikocok hingga homogen. Kemudian larutan dicukupkan dengan air suling hingga garis tanda dan dihomogenkan konsentrasi 40 µgml . Universitas Sumatera Utara 37

3.5.5.3 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Formalin

Dipipet 5 ml larutan induk baku II dan dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml konsentrasi 2 µgml , lalu ditambahkan 10 ml Pereaksi Nash dan dikocok hingga homogen. Selanjutnya ditambahkan air suling hingga garis tanda lalu larutan dihomogenkan. Larutan kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer bertutup kaca, lalu dipanaskan di dalam penangas air pada suhu 37 ˚C ±1˚C selama 30 menit hingga terbentuk warna kuning yang mantap, didinginkan di air selama 15 menit. Diukur serapan maksimum pada panjang gelombang 360-460 nm dengan menggunakan blanko yaitu air suling yang dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, lalu ditambahkan 10 ml pereaksi Nash dan dicukupkan dengan air suling hingga garis tanda Herlich, 1990.

3.5.5.4 Penentuan Waktu Kerja Formalin

Dipipet 5 ml larutan induk baku II dan dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml konsentrasi 2 µ gml , lalu ditambahkan 10 ml pereaksi Nash. Selanjutnya ditambahkan air suling hingga garis tanda dan larutan dihomogenkan. Larutan kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer bertutup kaca, lalu dipanaskan di dalam penangas air pada suhu 37 ˚C ±1˚C selama 30 menit hingga terbentuk warna kuning yang mantap, didinginkan di air selama 15 menit. Diukur serapan pada panjang gelombang maksimum yang diperoleh Herlich, 1990. 3.5.5.5 Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi Formalin Dipipet larutan Induk Baku II LIB II ke dalam labu tentukur 100 ml berturut-turut 2,5 ml; 3,75 ml; 5,0 ml; 6,25 ml; dan 7,5 ml 1,0; 1,5; 2,0; 2,5 dan 3 µgml . Ke dalam masing-masing labu tentukur tersebut ditambahkan 10 ml pereaksi Nash, kocok hingga homogen lalu ditambahkan air suling hingga garis Universitas Sumatera Utara 38 tanda dan dihomogenkan. Kemudian masing-masing larutan ini dimasukkan kedalam erlenmeyer bertutup kaca, lalu dipanaskan di dalam penangas air pada suhu 37 ˚C ±1˚C selama 30 menit hingga terbentuk warna kuning yang mantap, didinginkan di air selama 15 menit. Kemudian diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum yang diperoleh, serta menggunakan larutan blanko Herlich, 1990. 3.5.6 Penentuan Kadar Formalin Pada Sampel 3.5.6.1 Destilasi Formalin dalam Sampel Ayam Sebelum Direndam Sampel ayam ditimbang sebanyak 100 g, lalu dimasukkan ke dalam labu destilasi 500 ml. Ke dalam labu destilasi ditambahkan 100 ml air dan 5 ml asam fosfat 10, lalu dikocok. Labu destilasi dihubungkan dengan pendingin yang dipakai untuk destilasi. Sampel didestilasi perlahan-lahan dan kemudian diperoleh destilat. Dalam hal ini destilat yang diperoleh sebanyak 80 ml BPOM, 2007. Pada destilat dilakukan pengujian kadar formalin. Dipipet 10 ml destilat, dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml. Selanjutnya ke dalam larutan tersebut ditambahkan 10 ml pereaksi Nash. Lalu dicukupkan dengan air suling hingga garis tanda dan dikocok hingga homogen. Larutan dimasukkan kedalam erlenmeyer bertutup kaca lalu dipanaskan di atas penangas air pada suhu 37 ± 1 o C selama 30 menit hingga terbentuk warna kuning yang mantap, didinginkan di air selama 15 menit. Kemudian diukur serapannya pada panjang gelombang 412 nm. Perlakuan ini diulangi sebanyak 6 kali. Universitas Sumatera Utara 39

3.5.6.2 Destilasi Formalin dalam Sampel Ayam Setelah Direndam dengan Air Dingin