kepala.Palpasi tulang, tengkorak pada bayi dilakukan juga dengan tujuan untuk mengtahui ukuran fontanella.
3. PEMERIKSAAN MATA
a. Tujuan : Untuk mengetahui bentuk dan fungsi mata
- Sebelum melakukan pemeriksaan, harus tersedia sumber peneranganlampu
yang baik dan ruang gelap untuk tujuan tertentu.
- Pasien harus diberitahu sebelumnya sehingga ia dapat bekerja sama. - Untuk mempermudah pemeriksaan, bidan dapat berdiri atau duduk dihadapan
pasien.
- Dalam pemeriksaan selalu bandingkan antara mata kanan dengan mata kiri.
Normalnya mata berbentuk bulatsperik
Inspeksi : 1 Amati bola mata terhadap adanya protrusis, gerakan mata, medan
penglihatan dan visus. 2 Amati kelopak mata, perhatikan terhadap bentuk dan setiap ada kelainan
dengan cara sebagai berikut :
Anjurkan pasien melihat ke depan.
Bandingkan mata kanan dan mata kiri.
Anjurkan pasien menutup kedua mata.
Amati bentuk dan keadaan kulit pada kelopak mata, serta pada bagian pinggir kelopak mata, catat setiap ada kelainan misalnya ada
keerah-merahan.
Amati pertumbuhan rambut pada kelopak mata terhadap adatidaknya bulu mata dan posisi bulu mata.
Perhatikan kelurusan mata dapat membuka dan catat bila ada
dropping kelopak mata atas atau sewaktu mata mebuka ptosis. 3 Amati konjungtiva dan sklera dengan cara sebagai berikut :
a. Anjurkan pasien melihat lurus ke depan b. Amati konjungtiva, untuk mengetahui adatidaknya kemerah-
merahan, keadaan vaskularisasi serta lokasinya. c. Tarik kelopak mata bagian bawah ke bawah dengan menggunakan
ibu jari.
PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU 31
d. Amati keadaan konjungtiva dan kantong konjungtiva bagian bawah, catat bila di dapatkan infeksi atau pus atau bila warnanya tidak
normal, misalnya anemi. e. Bila diperlukan amati konjungtiva bagian atas
f. Amati warna sklera waktu memeriksa konjungtiva yang pada
keadaaan tertentu warnanya dapat menjadi ikterik.
Inspeksi gerakan mata : 1 Anjurkan pasien untuk melihat lurus ke depan
2 Amati apakah kedua mata tetap diam atau bergerak secara spontan
nistagmus yaitu gerakan ritmis bola mata, mula-mula lambat bergerak ke satu arah, kemudian dengan cepat kembali ke posisi semula
3 Bila ditemukan adanya nistagmus, maka amati bentuk, frekuesni cepat atau lambat , amplitudo luassempit dan durasinya hariminggu.
4 Amati apakah kedua mata memandang lurus ke depan ata salah satu defisi
5 Luruskan jari telunjuk anda dan dekatkan dengan jarak sekitar 15-30. Beritahu pasien untuk mengikuti gerakan jari anda, dan juga posisi
kepala pasien tetap.gerakan jari anda ke 8 arah, untuk mengetahui fungsi 6 otot mata.
Pemeriksaan visus ketajaman penglihatan :
1 Siapkan kartu snellenkartu lain untuk pasien dewasa atau kartu gambar
untuk anak-anak. 2 Atur kursi tempat duduk pasien dengan jarak 5 atau 6 meter dari kartu
snellen. 3 Atur penerangan yang memadai sehingga kartu snellen dapat di baca
dengan jelas. 4 Beritahu pasien untuk menutup mata kiri dengan satu tangan.
5 Pemeriksaan mata kanan dengan cara pasien disuruh membaca mulai
huruf yang paling besar menuju huruf yang kecil dan catat tulisan terakhir yang masih dapat dibaca oleh pasien.
6 Selanjutnya pemeriksaan mata kiri.
4. PEMERIKSAAN TELINGA