SISTOLE PD INTERVAL S1 S2 DISTOLE ANTARA S2 S1
15. Lima area utama yang digunakan untuk mendengarkan bunyi jantung :
katup aorta, pulmonalis, trikus pidalis, apikal dan epigastrik. CARA KERJA :
1. Kaji ritme dan kecepatan jantung secara umum, perhatikan dan tentukan area aukutasi
2. Anjurkan pasien untuk bernafas secara normal dan kemudian tahan nafas saat ekspirasi. Dengarkan s1 sambil melakukan palpasi nadi karotis. Bunyi
s1 seirama dengan saat nadi korotis berdenyut. Perhatikan intensitas, adanya kelainanvariasi, pengaruh respirasi, dan adanya spilittin s1 bunyi
s1 ganda yang terjadi dalam waktu yang sangat berhimpitan. 3. Konsentrasikan pada sistole, dengarkan secara saksama untuk mengetahui
adanya bunyi tambahanmurmur s1 pada awal sistole. 4. Konsentrasikan pada sistole, yang mirip interval yang lebih panjang dari
sistole, perhatikan secara seksama untuk mengetahui adanya bunyi tambahanmurmur durasi sistole dan diastole adalah sebanding pada saat
kecepatan jantung meningkat. 5. Anjurkan pasien bernafas secara normal, dengarkan s2 secara seksama
untuk mengetahui apakah ada spilitting s2 saat inspirasi. 6. Anjurkan pasien untuk menghembuskan dan menahan nafas, kemudian
menghirupinhalasi dan menahan. Dengarkan s2 untuk mengetahui apakah s2 menjadi bunyi tunggal.
10. PEMERIKSAAN FISIK PAYUDARA
a. Dalam pemeriksaan payudara wanita, harus dipertimbangkan aspek psikososial dan aspek fisik saja
b. Karena payudara merupakan organ yang sensitif, maka kesopanan tetap dijaga selama pemeriksaan sehingga paien tidak merasa malu.
c. Bidan perlu melakukan penyuluhan tentang perawatan payudara dan deteksi kanker payudara.
d. Pada wanita hamil, payudara juga mengalami peubahan. Payudara menjadi lebih besar akibat floriferasi dan hipertrofi sel-sel acini dan kelenjar
PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU 49
susuduktus laktiferus. Perubahan ini terjadi sebagai respon terhadap hormon dari kropus luteum dan plasenta.
INSPEKSI:
1. Bantu pasien mengatur posisi duduk menghadap kedepan, telanjang
dada dengan kedua tangan rileks di sisi tubuh. 2. Mulai inspeksi mengenai ukuran, bentuk dan kesimentrisan payudara.
Payudara normalnya melingkar dan agak simetris dan dapat didiskripsikan kecil, sedang, dan besar.
3. Inspeksi warna areola. Pada wanita hamil pada umumnya berwarna lebih gelap.
4. Inspeksi payudara dan putting susu mengenai setiap adanya penonjolanretraksi akibat adanya skarlesi.
5. Inspeksi puting susu mengenai setiap adanya keluaran, ulkus, pergerakanpembengkakan amati juga posisi kedua putting susu yang
normalnya mempunyai arah yang sama. 6. Inspeksi ketiak dan klavikula untuk mengetahui. Adanya
pembengkakantanda kemerah-merahan.
PALPASI :
1. Lakukan palpasi di sekeliling puting susu untuk mengetahui adanya
keluaran. Bila ditemukan keluaran maka identifikasikan keluaran tersebut mengenai sumber, jumlah, warna, konsistensi dan kaji terhadap
adanya nyeri tekanan. 2. Palpasi daerah klavikula dan ketiak itu. Pada area limfe nodi.
3. Lakukan palpasi setiap payudara dengan tehnis bimanual tu payudara
yang berukuran besar dengan cara : tekankan telapak tangantiga jari tengah ke permukaan payudara pada kuadran samping atas. Lakukan
palpasi dengan gerakan memutar terhdap dinding dada dari tepi menuju areola dan memutar searah jarum jam.
PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU 50
4. Lakukan palpasi payudara sebelahnya. 5. Bila diperlukan lakukan pula pengkajian dengan posisi pasien supoinasi
dan diganjal bantalselimut dibawah bahunya.
11. PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN a. Perut abdomen merupakan suatu bagian tubuh yang menyerupai rongga
tempat beberapa organ-organ penting tubuh, yaitu; lambung,usus, hati, limpa, serta ganjil.
b. Bentuk perut yang normal adalah. Simetris baik pada orang yang gemuk