Data Primer Data Sekunder

dengan data primer atau data lapangan, sebagai alat pengumpul datanya terdiri dari studi dokumen, pengamatan observasi, dan wawancara interview.

3.3 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Menurut J. Moleong Lexy 2004: 157 data primer merupakan data pokok yang diperlukan dalam penelitian yang berasal dari responden dan informan dan merupakan sumber data utama, yang diperoleh peneliti dari: a. Responden Responden adalah sumber data yang berupa orang dan terkait dengan penelitian Moleong, 2004: 180. Dalam penelitian ini yang dijadikan responden adalah pemenang lelang bernama Hazwar Sutejo, S.Pd. yang mengajukan permohonan eksekusi pengosongan ke Pengadilan Negeri Ungaran. Dari responden tersebut diharapkan terungkap kata-kata atau tindakan dari orang yang diamati dan diwawancarai sehingga dapat dijadikan sebagai sumber data utama. b. Informan Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian Moleong, 2004: 168. Informan dalam penelitian ini adalah Pelaksana Seksi Pelayanan Lelang Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang KPKNL SemarangZaenal Arifin, Hakim Pengadilan Negeri Ungaran Andri Sufari, S.H.,M.Hum, Panitera Pengadilan Negeri Ungaran Suwignyo, S.H, dan Juru Sita Pengadilan Negeri Ungaran Raharjo. Alasan pemilihan informan tersebut karena dianggap mampu memberikan informasi terhadap data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

2. Data Sekunder

Menurut Hanitijo Soemitro 1994: 5 data sekunder adalah data yang diperoleh melalui bahan kepustakaan. Data sekunder ini dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: 1. Bahan hukum primer, terdiri dari: a Herzein Inlandsch Reglement HIR. b Reglement Tot Regeling Van Het Rechtswezen In De Gewesten Buiten Java En Madura RBg. c Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. d Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. e Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok –Pokok Agraria. f Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah. g Peraturan Menteri Keuangan Nomor 106PMK.062013 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93PMK.062010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang. 2. Bahan hukum sekunder, terdiri dari: a Kepustakaan yang berhubungan dengan prosedur eksekusi pengosongan tanah dan bangunan hasil lelang hak tanggungan dan perlindungan hukum bagi pemenang lelang atas penguasaan barang jaminan yang dibeli berdasarkan lelang dalam hal debitur tidak mengosongkan barang jaminannya. b Hasil penemuan ilmiah yang berkaitan dengan materi penelitian. 3. Bahan hukum tersier, terdiri dari: a Kamus Hukum b Kamus Besar Bahasa Indonesia c Buku Pedoman Penulisan Skripsi

3.4 Validitas Data