Klasifikasi Lelang Pejabat Lelang

tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang memberikan pengertian lelang adalah “Penjualan barang yang terbuka untuk umum dengan penawaran harga secara tertulis danatau lisan yang semakin meningkat atau menurun untuk mencapai harga tertinggi, yang didahului dengan Pengumuman Lelang”. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa lelang adalah penjualan barang di muka umum yang didahului dengan upaya pengumpulan peminat melalui pengumuman yang dilakukan oleh dan atau di hadapan pejabat lelang dengan pencapaian harga yang optimal melalui cara penawaran lisan naik-naik atau turun-turun dan tertulis. Pengertian lelang harus memenuhi unsur-unsur berikut: a. Penjualan barang di muka umum; b. didahului dengan upaya pengumpulan peminat melalui pengumuman; c. dilakukan oleh dan atau di hadapan pejabat lelang; d. harga terbentuk dengan cara penawaran lisan naik-naik atau turun-turun dan atau tertulis.

2.7.2 Klasifikasi Lelang

Pasal 1 angka 4, 5, dan 6 PMK Nomor 106PMK.062013 mengklasifikasikan lelang menjadi 3 tiga, yaitu: 1. Lelang Eksekusi Lelang Eksekusi merupakan lelang untuk melaksanakan putusan penetapan pengadilan, dokumen-dokumen lain yang dipersamakan dengan itu, danatau melaksanakan ketentuan dalam peraturan perundang- undangan yang berlaku. 2. Lelang Noneksekusi Wajib Lelang Noneksekusi Wajib adalah lelang untuk melaksanakan penjualan barang milik Negara atau daerah dan kekayaan Negara yang dipisahkan sesuai peraturan yang berlaku. 3. Lelang Noneksekusi Sukarela Lelang Noneksekusi Sukarela adalah lelang untuk melaksanakan kehendak perorangan atau badan hukum untuk menjual barang miliknya secara sukarela. Dari jenis-jenis lelang tersebut di atas, diberikan perhatian yang lebih terhadap jual beli melalui lelang atas barang eksekusi PUPN, eksekusi PN, eksekusi Hak Tanggungan yang sering menimbulkan gugatan terhadap pelaksanaan lelang karena adanya karakter: a Barang objek lelang merupakan jaminan kebendaan dalam hubungan perjanjian kredit. b Barang dijual oleh lembaga atau instansi yang bertindak sebagai selaku kuasa Undang-Undang dari penjual, yaitu PUPN atau Pengadilan. c Barang dijual dengan terpaksa tanpa penguasaan fisik oleh penjual. Barang objek lelang pada umumnya dikuasai fisik oleh pemilik barang selaku debitur, debitur harus menyerahkan secara paksa kepada pembeli.

2.7.3 Pejabat Lelang

Pejabat Lelang Vendumeester yaitu orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan diberi wewenang khusus untuk melaksanakan penjualan barang secara lelang Pasal 1 angka 14 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 106PMK.062013. Pejabat Lelang dibagi menjadi 2 dua, yaitu: 1 Pejabat Lelang Kelas I adalah Pejabat Lelang Pegawai Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, yang berwenang melaksanakan Lelang Eksekusi, Lelang Noneksekusi Wajib dan Lelang Noneksekusi Sukarela. 2 Pejabat Lelang Kelas II adalah Pejabat Lelang swasta yang berwenang melaksanakan Lelang Noneksekusi Sukarela.

2.7.4 Prosedur Lelang