Belajar dan Hasil Belajar

berperilaku ilmiah dengan melakukan kegiatan pembelajaran dengan mengamati, menanya, menalar, merumuskan, menyimpulkan dan mengkomunikasikan penyelesaian dari permasalahan sehingga dengan cara demikian diharapkan peserta didik benar-benar menguasai materi yang dipelajari dengan baik. Menurut Daryanto 2014: 51 mengungkapkan gagasan bahwa: Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum, atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomuniasikan konsep, hukum, atau prinsip yang “ditemukan”. Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan dan menyimpulkan Daryanto, 2014: 51. Pendapat tersebut sesuai dengan teori Dyer dalam Sani, 2014: 53 yang menyatakan bahwa pendekatan saintifik scientific approach dalam pembelajaran memiliki komponen proses pembelajaran antara lain: mengamati, menanya, mencobamengumpulkan informasi, menalarasosiasi dan membentuk jejaring melakukan komunikasi. Dari pendapat tersebut maka pendekatan saintifik diartikan sebagai suatu pendekatan dalam belajar yang dilakukan dengan mengamati suatu permasalahan yang ada, mengidentifikasi permasalahan, merumuskan permasalahan, mengumpulkan informasi serta menarik kesimpulan dari informasi yang diperoleh dan kemudian mengomunikasikan. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik ini memiliki aktivitas belajar yang dapat mengembangkan keterampilan berpikir siswa serta mengembangkan rasa ingin tahu siswa yang tinggi karena dalam pembelajaran ini siswa dituntut untuk mencari sendiri peyelesaian dari suatu permasalahan yang ada dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh siswa. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut. a. Berpusat pada siswa; b. Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip; c. Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa; d. Dapat mengembangkan karakter siswa. Daryanto, 2014: 53 Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada adanya keunggulan pendekatan tersebut. Di mana dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik ini siswa diharapkan mampu merumuskan masalah dengan melakukan proses menanya, mengungkapkan gagasannya dan juga mampu untuk berpikir secara kritis dalam mengambil segala keputusan dalam penyelesaian suatu masalah. Hal ini ditunjukkan dalam beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik Daryanto, 2014: 54 adalah sebagai berikut. a. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa; b. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik; c. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan; d. Diperoleh hasil belajar yang tinggi; e. Untuk melatih siswa mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah; f. Untuk mengembangkan karakter siswa. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik ini merupakan suatu strategi pembelajan siswa aktif yang mengintegrasikan siswa dalam proses berpikir secara kritis dengan menggunakan metode yang teruji secara ilmiah karena dikaitkan dengan masalah nyata. Dalam pendekatan ini guru dapat mengidentifikasi perbedaan kemampuan siswa dari cara berpikirnya dalam menyelesaikan permasalahan dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran adalah berpusat pada siswa, di mana siswa diberi kesempatan untuk melatih kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir analisis dan kemampuan mengasimilasi dan mengakomodasi suatu konsep. Hal ini sesuai dengan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran yang memenuhi tiga prinsip utama Majid, 2014: 96 yaitu: a. belajar siswa aktif, dalam hal ini termasuk inquiry-based learning atau belajar berbasis penelitian, cooperative learning atau belajar berkelompok dan belajar berpusat pada siswa; b. assessment, berarti pengukuran kemajuan belajar siswa yang dibandingkan dengan target pencapaian tujuan belajar; c. keberagaman, mengandung makna bahwa dalam pendekatan ilmiah mengembangkan pendekatan keragaman. pendekatan ini membawa konsekuensi siswa unik, kelompok siswa unik, termasuk keunikan dari kompetensi, materi, instruktur, pendekatan dan metode mengajar, serta konteks. Sedangkan prinsip-prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran menurut Daryanto 2014: 58 adalah sebagai berikut. a. Pembelajaran berpusat pada siswa; b. Pembelajaran membentuk students self concept; c. Pembelajaran terhindar dari verbalisme; d. Pembelajarn memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum dan prinsip; e. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa; f. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru; g. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam komunikasi; h. Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum dan prinsip yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya. Pendekatan ilmiah scientific approach merupakan suatu teknik dalam merumuskan pertanyaan dan menjawab pertanyaan melalui kegiatan observasi, mencoba melaksanakan aktivitas atau melaksanakan percobaan. Menurut Majid 2014: 98-99 pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan ilmiah tersusun dalam tujuh langkah berikut. a. Merumuskan pertanyaan; b. Merumuskan latar belakang penelitian; c. Merumuskan hipotesis; d. Menguji hipotesis melalui percobaan; e. Menganalisis hasil penelitian dan merumuskan kesimpulan; f. Jika hipotesis terbukti benar maka dapat dilanjutkan dengan laporan; g. Jika hipotesis terbukti tidak benar atau benar sebagian lakukan pengujian kembali. Sedangkan langkah-langkah pendekatan ilmiah scientific approach dalam proses pembelajaran menurut Daryanto 2014: 59 meliputi menggali informasi melalui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan dan mencipta. Kegiatan pembelajaran yang menggunakan pendekatan ilmiah, siswa diarahkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis berdasarkan fakta dan teori yang diperoleh dari hasil pengamatan, bertanya, kemampuan melakukan observasi, mengolah data, menganalisis dan menarik kesimpulan. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal dan memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja tidak tergantung pada informasi searah dari guru saja.

3. Problem Based Learning Pembelajaran Berbasis Masalah

Problem Based Learning merupakan proses pembelajaran yang dapat membuat siswa belajar melalui upaya penyelesaian masalah pada dunia nyata secara terstruktur yang menuntut siswa untuk belajar secara aktif untuk melakukan penyelidikan dan penyelesaian masalah dengan bantuan guru sebagai fasilitator dan pembimbing. Pendapat ini didukung oleh pernyataan Sani 2014: 127 Problem Based Learning PBL merupakan pembelajaran yang penyampaiannya dilakukan dengan cara menyajikan suatu permasalahan, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, memfasilitasi penyelidikan dan membuka dialog. Permasalahan yang dikaji merupakan permasalahan kontekstual yang ditemukan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Majid 2014: 162 pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu model pembelajaran yang menantang peserta didik untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. PBL merupakan sebuah model pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Sedangkan menurut Abidin 2014: 160 Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang menyediakan pengalaman otentik yang mendorong siswa untuk belajar aktif, mengonstruksi pengetahuan dan mengintegrasikan konteks belajar di sekolah dan belajar di kehidupan nyata secara alamiah.

Dokumen yang terkait

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DAN TIPE SNOWBALL DRILLING DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 9 95

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELA

0 7 98

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SIDOMULYO TAHUN AJARAN 2014/2015

0 5 89

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DAN PROJECT-BASED LEARNING

0 12 82

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCAFFOLDING DAN LESSON STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS VII DI SMP NEGERI 8, BANDAR LAMPUNG DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA TAHUN AJARAN 2014/2015

0 5 93

STUDI PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS ANTARA SISWA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING DAN HUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 1 PAGELARAN TAHUN PELAJ

0 6 76

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN TIPE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 NEGARA BATIN TAHUN PE

1 15 101

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATANGHARI NUBAN TAHUN AJARAN 2014/2015

1 8 95

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 METRO TAHUN AJARAN 2014/2015

0 6 87

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN PROBLEM BASED LEARNING

2 11 13