Kerangka Pemikiran Hipotesis PENDAHULUAN

RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada tanggal 26 Mei 1988 di Tanjung Karang Bandar Lampung, merupakan anak pertama dari empat bersaudara pasangan Bapak Resmi Jaya dan Ibu Mardiana. S.Pd. Pada tahun 2000 penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar SDN 2 Labuhan Ratu Bandar Lampung; Sekolah Menengah Pertama SMPN 22 Bandar Lampung pada tahun 2003; dan Sekolah Menengah Atas SMAN 13 Bandar Lampung pada tahun 2007. Pada tahun 2007 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru SPMB, dan pada tahun 2008 di integrasikan pada Program Studi Agroteknologi. Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dalam berbagai kegiatan Persatuan Mahasiwa Agroekoteknologi PERMAET periode 2008 2009, serta pernah menjadi wakil bendahara umum di PERMAET periode 20082009. Pada tahun akademik 2010-2011 penulis melaksanakan Praktik Umum di Balai Karantina Panjang BKP Bandar Lampung. Penulis pernah menjadi asisten dosen pada mata kuliah Ilmu Hama Tumbuhan Umum IHTU tahun akademik 2010-2011. MOTTO Kegagalan adalah awal dari sebuah kesusksesan dan awal dari sebuah masa depan Jika kamu ingin di hargai oleh orang lain maka belajarlah menghargai orang lain Kerjakan pekerjaan yang membawa berkah bagimu dan bagi orang-orang yang kamu cintai Jangan kau katakan memiliki masalah yang lebih besar tapi katakanlah aku milik ALLAh SWT Yang Maha Besar PERSEMBAHAN Kupersembahkan skripsi ini kepada: Ayahanda Resmi Jaya dan Ibunda Mardiana tercinta atas segala pengorbanan baik moril maupun materil dalam membesarkan dan memberi pendidikan terbaik kepada penulis serta doa restunya yang selalu mengiringi setiap langkah kehidupan penulis. Adik-adik ku tecinta Akbar, Faisal, Mario yang telah banyak memberi motivasi, dorongan dan doa serta sabar dalam menanti keberhasilan penulis. Almamaterku tercinta Universitas Lampung SANWACANA Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Dengan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr.Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S., Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lampung; 2. Bapak Prof. Dr. Ir. Purnomo, M. S., Ketua Jurusan Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Lampung atas dukungan dan bantuannya; 3. Bapak Ir. Sudi Pramono.M.P., selaku pembimbing utama dan pembimbing akademik atas bimbingan, saran, gagasan, dan arahannya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi; 4. Bapak Ir. Solikhin, M.P., selaku pembimbing kedua atas bimbingan dan saran dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini; 5. Dr. Ir. I Gede Swibawa, M.S., selaku Pembahas, yang telah memberi masukan dan saran kepada penulis; 6. Bapak Dr. Ir. Kuswanta Futas Hidayat, M.P. selaku Ketua Program Studi Agroteknologi atas dukungan dan bantuannya; 7. Seluruh dosen Jurusan Proteksi Tanaman dan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung, atas ilmu dan pengetahuan yang telah diberikan selama ini; 8. Ibunda Mardiana.S.Pd., dan Ayahanda Resmi Jaya tercinta atas segala do’a, dukungan, kepercayaan dan limpahan kasih sayang selama ini, 9. Adik-adikku tercinta, Akbar, Faisal, dan Mario terimakasih atas sukacita dan kebersamaan serta dukungannya, dan Farizal Erison yang telah meluangkan waktunya, memberikan bantuan, kasih sayang, dan tak pernah bosan memberikan semangat. 10. Febriana Lestari dan Ovi Anasuri, teman seperjuanganku selama penelitian, atas semangat, kebersamaan, saran, kritik dan bantuannya. 11. Sahabatku, Selvi Helina, Uswatun Hasanah, Maria Teofani, Teresia atas saran dan semangat yang tak henti-hentinya. 12. Keluarga besar HPT 2007 , M. Badrus, Fajri, M. Jaya, Furqon, Yani, Rya, Stenia, Rani, Jojo, Anto, Alex, Alwi, Juki, Yanti, Syukur, wika, Eka, Meri, Riki, Ovi.e, Yuli, Aftecia, Juwita, Lilis, Kristin, Tedi, Suparman dan Herleo atas kekeluargaan dan kekompakannya selama ini. 13. Kanda dan yunda HPT 2006 yang tidak mungkin penulis menyebutkan satu persatu atas saran, bantuan dan motivasinya. 14. Semua pihak yang telah banyak membantuku selama kuliah dan penelitian yang takkan mungkin disebut satu persatu. Semoga Allah SWT memberikan keberkahan kepada mereka semua, kepada penulis. Semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat untuk orang lain. Bandar Lampung, April 2012 Penulis, Resma Nurmei Winda

I. TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Tanaman Sawi

Tanaman sawi B. juncea L. menyerbuk sendiri, umumnya tahan terhadap suhu rendah, juga dikenal luas sebagai sawi India, sawi coklat, atau sawi kuning. Klasifikasi anggota B. juncea membingungkan karena terdapat berbagai bentuk yang berbeda dan karena beberapa jenis kadang-kadang disebut sebagai sawi Cina atau sawi Oriental. Contoh bentuk sawi B. juncea meliputi bentuk kepala, ukuran besar, kecil, daun keriting, tangkai daun besar, tangkai daun hijau, akar, batang besar, tajuk jamak, dan daftar nama lain yang hampir tak terhingga. Karakteristik ini telah diidentifikasi melalui subdivisi sebagai varietas botanis Rubatzky dan Vincent, 1998. Menurut USDA sawi di klasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae Tumbuhan Subkingdom : Tracheobionta Tumbuhan berpembuluh Super Divisi : Spermatophyta Menghasilkan biji Divisi : Magnoliophyta Tumbuhan berbunga Kelas : Magnoliopsida berkeping dua dikotil Sub Kelas : Dilleniidae Ordo : Capparales Famili : Brassicaceae suku sawi-sawian Genus : Brassica Spesies : Brassica juncea L. Plantamor, 2011 Menurut Rubatzky dan Vincent 1998, taksonomi Brassica memang rumit dan masih belum terpecahkan, nama umumnya tidak mencerminkan keterkaitan spesiesnya. Tanaman yang menghasilkan daun sukulen besar sering disebut kubis, yang akar lumbungnya membesar disebut turnip, yang menghasilkan minyak biji disebut rape. Sawi Brassica juncea berbeda dengan petsai Brassica chinensis. Petsai adalah tanaman dataran tinggi sementara sawi bisa juga ditanam didataran rendah. Batang sawi ramping dan lebih hijau sedangkan batang petsai gemuk dan berkelompok dengan daun putih kehijauan. Ciri sawi yang khas ialah berdaun lonjong, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Sawi yang banyak ditanam di Indonesia sebenarnya dikenal juga dengan Caisin Nazaruddin,1999. Jenis sawi yang banyak ditanam terutama sawi hijau, sawi putih, dan sawi ladang. Sawi putih disebut demikian karena batang dan daunnya yang berwarna keputihan. Nama lainya adalah sawi Jabung, daunya lebar dan batangnya pendek serta tegap, sawi ini rasanya enak. Sawi hijau juga berbatang pendek dan tegap, daunya lebih hijau dari sawi putih, tangkai daunya pipih, rasanya agak pahit, tetapi banyak disukai konsumen. Sedangkan sawi huma atau sawi ladang memiliki batang yang panjang dan langsing, daunya panjang dan sempit, warnanya hijau keputih-putihan. Jenis sawi ini justru lebih menyukai tanah yang kering atau perladangan seperti nama yang disandangnya Nazaruddin,1999. Menurut Nazaruddin 1999, tanaman sawi menginginkan tanah yang gembur dan kaya bahan Organik. Selain itu tanah harus memiliki drainase yang baik dengan nilai pH 6-7. Sawi dapat ditanam di dataran rendah dan dataran tinggi. Namun, lebih banyak diusahakan di daerah dataran rendah. Sawi juga bisa