Pembentukan Kelompok Dasar Pembentukan Kelompok

Kelompok produsen, pengusaha atau profesi: asosiasi kayu, persatuan hotel dan restoran, ikatan dokter, ikatan sarjana, persatuan guru. 11. Kelompok persahabatan: arisan, teman bermain, kumpulan sahabat, kelompok golf, paguyuban alumni SMA. Kelompok yang telibat dalam tujuan bersama: perusahaan, yayasan, instansi pemerintah. Ada beberapa penggolongan suatu kelompok dalam Sosiologi yaitu: 1 Grup primer dan grup sekunder Grup primer mempunyai cirri-ciri hubungan primer face to face, kenal mengenal secara pribadi dan intim, kerjasama kuat, psikologi dekat, emosional: tujuan individu sama dengan tujuan kelompok misalnya kelurga. Sementara kelompok sekunder adalah memiliki cirri- ciri hubungan sekunder longgar, kontak sosial lemahrendah, objektif dan loyalitas tinggi. Grup primer dan grup sekunder memiliki kesejajaran berturut-turut memiliki kesejajaran dengan gemenschaft dan geselschaft menurut rumusan F. Tonnis dalam Sosiologi umum. Gemenschaft adalah kelompok yang berdasarkan pada ikatan guyup, setiakawan, batinaiah, murni,alami dan reklatif kecil sedangkan geselschaft berdasarkan ikatan pamrih atau kepentingan. 2 In-group dan out-group In-group merupakan kelompok sosial diman individu mengidentifikasi dirinya kamikita, sedangkan out-group merupakan kelomompok lawan in-group menurut individu. In-group dikaitkan dengan istilah ‘kamikita’, sementara out-groupp dengan istilah ‘mereka’. 3 Reference Group dan Membership Group Reference group adalah suatu group tempat seseorang mengidentifikasi diri atas dasar nilainorma group yang dianggapp cukup baik untuk dituruti. Sedangkan membership group adalah tempat setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok secara otomatis. 4 Grup Formal dan Informal Grup formal adalah group yang mempunyai peraturan-peraturan tegas dan dengan khusus dirumuskan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur antar mereka. Sementara group informal biasanya terbentuk karena hubungan yang tercipta secara berulang dan menghasilkan pertemuan kepentingan-kepentingan bersama atas dasar pengalaman- pengalaman yang sama.

D. Pembentukan Kelompok

Pembentukan kelompok diawali dengan adanya perasaan atau persepsi yang sama dalam memenuhi kebutuhan. Setelah itu akan timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama dan akhirnya interaksi yang terjadi akan membentuk sebuah kelompok. Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan masing-masing anggota siapa yang menjadi ketua atau anggota. Interaksi yang terjadi suatu saat akan memunculkan perbedaan antara individu satu dengan lainnya sehingga timbul perpecahan . Perpecahan yang terjadi bisanya bersifat sementara karena kesadaran arti pentingnya kelompok tersebut, sehingga anggota kelompok berusaha menyesuaikan diri demi kepentingan bersama. Akhirnya setelah terjadi penyesuaian, perubahan dalam kelompok mudah terjadi.

E. Dasar Pembentukan Kelompok

Langkah proses pembentukan diawali dengan pembentukan kelompok, dalam proses selanjutnya didasarkan adanya hal-hal berikut : a. Persepsi Pembagian kelompok diharapkan mempunyai kemampuan yang berimbang, apabila ada anggota yang mempunyai tingkat intelegensi rendah, maka anggota yang mempunyai tingkat intelegensi tinggi mampu menginduksi anggota yang lain, sehingga tidak terjadi ketimpangan yang mencolok. b. Motivasi Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi setiap anggota kelompok untuk berkompetisi secara sehat, dalam mencapai tujuan kelompok. c. Tujuan Pembentukan kelompok diantaranya adalah untuk menyelesaikan tugas-tugas kelompok atau individu dengan menggunakan metode diskusi ataupun kerjasama, seahingga di sini suatu kelompok memiliki tujuan yang sama dengan tujuan anggotanya. d. Organisasi Pengorganisasian dimaksudkan untuk mempermudah koordinasi, sehingga penyelesaian masalah kelompok menjadi lebih efektif dan efisien. e. Independensi Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok, yang dimaksud kebebasan disini adalah kebebasan anggota kelompok dalam menyampaikan ide dan pendapatnya. Kebebasan disesuaikan dengan aturan yang berlaku dalam kelompok, sehingga tidak mengganggu proses kelompok. f. Interaksi Interaksihubungan timbal balik antar anggota kelompok merupakan syarat yang penting dalam kelompok, karena dengan adanya interaksihubungan timbal balik akan ada proses memberi dan menerima ilmu pengetahuan dari satu anggota ke anggota yang lain, sehingga transfer ilmu dapat berjalan kebutuhan akan informasi terpenuhi.

F. Tahap-Tahap pembentukan Kelompok