Penggolongan Kelompok TINJAUAN PUSTAKA

c. Stabil, hubungan paling tidak ada lamanya waktu yang berarti bisa minggu, bulan dan tahun. Tujuan yang dibagi, beberapa tujuan bersifat umum bagi semua anggota. d. Struktur, fungsi tiap anggota harus memiliki beberapa macam struktur sehingga mereka memiliki set peran. e. Persepsi, anggota harus merasakan diri mereka sebagai bagian dari kelompok. Ciri dasar suatu kelompok menurut Huky, yaitu : 1. Kelompok selalu terdiri dari paling sedikit dua orang adan terus dapat bertambah menjadi lebih dari itu. 2. Kelompok sebenarnya tidak dianggap terbentuk karena memenuhi persyaratan jumlah. 3. Komunikasi dan interaksi yang merupakan unsure pokok suatu kelompok, harus bersifat timbale balik. 4. Kelompok itu bisa sepanjang hidup atau jangka panjang, tetapi juga bisa bersifat sementara atau jangka pendek. 5. Kelompok dan cirri kehidupan kelompok juga dapat ditemukan di antara kehidupan binatang, seperti lebah, kera dan sebagainya. 6. Minat dan kepentingan bersama merupakan warna utama pembentukan kelompok. 7. Pembentukan kelompok dapat didasarkan pada situasi yang beranekaragam, di mana dalam situasi itu manusia dituntut untuk bersatu. 8. Dalam kaitan dengan sumber pembentukan kelompok, maka sekarang ada 2 asumsi popular yang menurut Huky, yaitu : a. Sumber pembentukan kelompok yaitu adanya minat dan kepentingan bersama. b. Sumber pembentukan kelompok yaitu insting menusia yang selalumendorongnya untuk berkelompok. 9. Kelompok merupakan suatu kesatuan dalam dirinya sendiri, yang memiliki warna dan ciri sendiri yanhg berbeda dari yang lain bahkan dengan anggotanya secara pribadi. Ada 2 hasrat pokok yang dimiliki manusia sehingga terdorong untuk hidup berkelompok, yaitu : a. Hasrat untuk bersatu dengan manusia-manusia di sekitarnya. b. Hasrat untuk bersatu dengan situasi alam sekitarnya.

C. Penggolongan Kelompok

Dari berbagai definisi kelompok yang telah disebutkan diatas, kelompok dapat digolongkan kepada beberapa klasifikasi. Penggolongan ini dilakukan untuk mempermudah identifikasi masing-masing kelompok. Agar dapat ditelaah pola-pola hubungan yang terjalin didalam tiap kelompok, untuk memudahkan proses pengorganisasian pesan didalamnya. Suatu kelompok dapat digolongkan menurut klasifikasinya, yaitu berdasarkan kualitasnya atau tipe hubungan antara para anggota ada kelompok primer dan sekunder, formal dan informal, paguyupan atau gemeninschaft dan geselschaft, jumlah anggota ada in-group dan out- group dan berdasar perasaan persatuan satu kelompok ada kelompkik terbentuk atas dasar partisispasi yang terpaksa dan ada kelompok referen yaitu kelompok yang menjadi patokan bagi seseorang. Penggolongan kelompok sangat bergantung pada tujuan penggolongan itu sendiri, antara lain sebagai berikut: 1. Kelompok formal : organisasi militer, perusahaan, kantor kecamatan. Kelompok non-formal: arisan, geng, kelompok belajar, teman-teman bermain sepakbola. 2. Kelompok kecil: dua sahabat, keluarga, kelas. Kelompok besar: divisi tentara, suku bangsa, bangsa. 3. Kelompok jangka pendek: panitia, penumpang sebuah kendaraan umum, orang-orang yang membantu memadamkan kebakaran atau menolong korban banjir. Kelompok jangka panjang: bangsa, keluarga, tentara, sekolah 4. Kelompok kohesif hubungan erat antar anggota: keluarga, panitia, sahabat, rombongan ibadah haji. Kelompok tidak kohesif: penonton bioskop, pembaca majalah, jamaah shalat jumat. 5. Kelompok agresif: mahasiswa tawuran, penumpang kereta api mengeroyok pencopet, demonstran, pengunjuk rasa. Kelompok konvensional: jamaah haji, jamaah shalat jumat, penonton wayang kulit, pengendaran mobil di jalan raya, tamu undangan pernikahan, penonton konser musik. Kelompok ekpresif: penonton musik,peserta rapat umum partai politik. 6. Kelompok dengan identitas bersama: keluarga, kesatuan ABRI, perusahaan, sekolah, universitas. Kelompok tanpa identitas bersama: penonton, jamaah, penumpang bus. 7. Kelompok individual-otonomus: masyarakat kota besar, perusahaan dengan sistem manajemen berat. Kelompok kolektif-relational: masyarakat pedesaan, perusahaan dengan manajemen timur misalnya, perusahaan jepang, keluarga besar. Kelompok ini mempunyai identitas kelompok yang kuat. 8. Kelompok yang berbudaya tunggal adat, tata susila, agama, hukum atau norma lainnya seragam: masyarakat pedesaan tradisional, perusahaan, organisasi militer, keluarga yang berasal dari lingkungan budaya bersama. Kelompok berbudaya majemuk: masyarakat perkotaan, parta politik, keluarga antar agama. 9. Kelompok laki-laki: tim sepak bola, pasukan komando, geng laki-laki, jamaah shalat jumat. Kelompok perempuan: tim sepak bola perempuan, polisi wanita, korps wanita ABRI, lembaga bantuan hukum untuk wanita, himpunan wanita karya. 10. Kelompok konsumen: yayasan lembaga konsumen, persatuan penggemar mobil, kelompok ibu rumah tangga. Kelompok produsen, pengusaha atau profesi: asosiasi kayu, persatuan hotel dan restoran, ikatan dokter, ikatan sarjana, persatuan guru. 11. Kelompok persahabatan: arisan, teman bermain, kumpulan sahabat, kelompok golf, paguyuban alumni SMA. Kelompok yang telibat dalam tujuan bersama: perusahaan, yayasan, instansi pemerintah. Ada beberapa penggolongan suatu kelompok dalam Sosiologi yaitu: 1 Grup primer dan grup sekunder Grup primer mempunyai cirri-ciri hubungan primer face to face, kenal mengenal secara pribadi dan intim, kerjasama kuat, psikologi dekat, emosional: tujuan individu sama dengan tujuan kelompok misalnya kelurga. Sementara kelompok sekunder adalah memiliki cirri- ciri hubungan sekunder longgar, kontak sosial lemahrendah, objektif dan loyalitas tinggi. Grup primer dan grup sekunder memiliki kesejajaran berturut-turut memiliki kesejajaran dengan gemenschaft dan geselschaft menurut rumusan F. Tonnis dalam Sosiologi umum. Gemenschaft adalah kelompok yang berdasarkan pada ikatan guyup, setiakawan, batinaiah, murni,alami dan reklatif kecil sedangkan geselschaft berdasarkan ikatan pamrih atau kepentingan. 2 In-group dan out-group In-group merupakan kelompok sosial diman individu mengidentifikasi dirinya kamikita, sedangkan out-group merupakan kelomompok lawan in-group menurut individu. In-group dikaitkan dengan istilah ‘kamikita’, sementara out-groupp dengan istilah ‘mereka’. 3 Reference Group dan Membership Group Reference group adalah suatu group tempat seseorang mengidentifikasi diri atas dasar nilainorma group yang dianggapp cukup baik untuk dituruti. Sedangkan membership group adalah tempat setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok secara otomatis. 4 Grup Formal dan Informal Grup formal adalah group yang mempunyai peraturan-peraturan tegas dan dengan khusus dirumuskan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur antar mereka. Sementara group informal biasanya terbentuk karena hubungan yang tercipta secara berulang dan menghasilkan pertemuan kepentingan-kepentingan bersama atas dasar pengalaman- pengalaman yang sama.

D. Pembentukan Kelompok