TANGGAPAN PAPER RESUME BUKU ENGLISH-INDONESIA

B. TANGGAPAN PAPER

Prioritas dalam pembangunan nasional adalah bidang pendidikan, dalam upaya pencerdasan kehidupan bangsa ditujukan langsung pada peningkatan mutu sumber daya manusia di setiap negara yang menganut paham demokrasi, menduduki posisi yang teramat sentral. Telah umum diakui bahwa pendidikan merupakan wahana yang paling ampuh untuk meraih kemajuan di segala bidang Siagian,2001;162. Dengan keberadaan murid bersama dengan guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar adalah wujud dari keikutsertaan mereka dalam pelaksanaan pembangunan dalam rangka mencerdaskan bangsa seperti yang diinginkan di dalam Pembukaan UUD 1945LEMHANNAS,1997;120-121. Penduduk miskin cenderung menyerah kepada nasib dan tidak percaya diri. Kalau ada yang kejatuhan durian, ia gampang jatuh dalam godaan menjadi seperti penduduk nonmiskin. Mereka menolak identitas mereka yang sesungguhnya. Yang lain menyerahkan diri sebagai hamba; bahwa panggilan hidup mereka adalah untuk melayani penduduk yang tak miskin. Syakrani,2009;38 Tahun 2001, siswa SD sampai SMASMK di Jembrana dibebaskan dari segala bentuk pungutan. Ada pula beasiswa bagi siswa sekolah swasta berprestasi. Insentif guru ditingkatkan dan pemkab menanggung sebagian biaya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Tahun 2008 total anggaran pendidikan 30 APBD. Di Musi Banyuasin Muba biaya sekolah SD sampai SMASMK negeri maupun swasta digratiskan sejak tahun 2002. Di Jawa Timur, terdapat program bantuan opersional sekolah pada 2004, jatim kini giat membenahi SMK untuk membekali pelajar dari keluarga miskin dengan keterampilan untuk masuk dunia kerja. Syakrani,2009;168 Bank Dunia menetapkan garis kemiskinan sebesar US2 per kapita per hari. Jika kurs rupiah terhadap dollar Amerika saat ini dihitung sebesar Rp. 9.000, maka garis kemiskinan per orang per bulan adalah sebesar Rp. 540.000. Jika garis kemiskinan ini yang dipergunakan, maka tentunya jumlah penduduk miskin di Indonesia diperkirakan bisa mencapai lebih dari 60 dari total penduduk saat ini. Suharto,2005;20 Dari konsep tersebut dapat dikaitkan dengan masalah yang terdapat pada artikel Kuliah Gratis bagi Si Miskin. Karena begitu pentingnya pendidikan maka sudah menjadi kewajiban bagi orang tua untuk menyekolahkan anaknya bahkan sampai ke Perguruan Tinggi. Akan tetapi pada fenomenanya masih banyak mereka yang menginginkan untuk sekolah tetapi terkendala perekonomian. Namun ada pula yang keduanya orangtuanya mampu tetapi anaknya kurang termotivasi untuk sekolah. Hal ini merupakan permasalahan yang sangat memperihatikan terutama pada perkembangan anak dan kemajuan pada bangsa ini. Pada masa sekarang ini pemerintah sudah memberikan banyak jalan alternatif untuk memasuki dunia pendidikan, baik SD, SMP, SMASMK bahkan Perguruan Tinggi. Pendidikan menjadi prioritas utama yang menjadi fokus peranan pemerintah terhadap pertumbuhan masyarakat. Dengan pendidikan tentunya akan meningkatkan sumber daya demi tercapai wahana dalam pencapaian kemajuan di segala bidang. Bahkan sudah menjadi ketetapan dari pemerintah bahwa 20 alokasi dana APBNAPBD digunakan untuk menunjang pendidikan. Sekarang 3 tergantung dari masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan yang sangat luas tersebut. Mulai dari sekarang kita harus memberantas kemiskinan di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Walaupun tidak bisa menghilangkan kemiskinan tersebut, mungkin kita bisa mengurangi angka kemiskinan yang setiap tahunnya bukan berkurang tetapi terkadang meningkat. Permasalahan tersebut bukan hanya tugas pemerintah namun tugas kita bersama. Peran pemerintah dan masyarakat dalam mengurangi angka kemiskinan pada negara ini sangat dibutuhkan. Salah satu alternatifnya dengan meningkatkan mutu dari pendidikan. Suatu kehidupan bangsa dan negara akan terkelola dengan baik bahkan mengalami kemajuan jika mereka mampu meningkatkan dan memanfaat sumber daya manusia secara efektif dan efesien. Semua ini tidak akan terjadi jika pemerintah maupun masyarakat hanya menunggu dengan memandang permasalahan yang terjadi tanpa memikirkan solusi dan melakukan suatu tindakan untuk mengatasinya. Persepsi masyarakat mengenai pendidikan dengan mengatakan bahwa “menyekolahkan anak hingga Perguruan Tinggi adalah hal yang tak masuk akal”. Hal ini disebabkan karena kurangnya informasi yang bisa mereka dapatkan. Mereka hanya bisa memikirkan besarnya biaya yang dikeluarkan, tetapi mereka tidak memperhatikan solusi maupun alternatif yang bisa mereka raih untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Jika mereka telah mengetahui misalnya sejak mereka mulai menduduki bangku SD maupun SMP, sebagai orangtua tentunya akan memberikan bimbingan dan mengontrol anaknya agar terus belajar dan meningkatkan prestasinya di sekolah. Sebagai anak pula akan bersemangat untuk sekolah dengan berkompetisi untuk mendapatkan nilai yang bagus agar bisa mendapatkan prestasi. Sehingga dengan kualitas yang dimilikinya, tinggal menunggu nasib yang akan datang kepadanya. Masyarakat diharapkan agar tidak terlalu pasrah dengan keadaan perekonomian terjadi. Tetapi mulailah bangkit dari keadaan dan carilah jalan alternatif yang bisa dilakukan. Salah satunya dengan memanfaatkan kesempatan yang telah diberikan kepada masyarakat. Selain itu, masyarakat juga perlu menyadari pentingnya pendidikan pada dirinya. Dengan pendidikan pula seseorang mampu bekerja dengan baik meskipun perlu dengan keterampilan maupun pengalaman yang mereka miliki. Semakin tinggi pendidikan tentunya baik proses maupun hasilnya berbeda dengan pekerjaan orang yang kurang dengan pendidikan.

C. SIMPULAN