PEMBAHASAN Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004 terdapat perubahan dalam penetapan

B. PEMBAHASAN Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004 terdapat perubahan dalam penetapan

Perubahan APBD. Setelah disetujui bersama antara Pemda dan DPRD, RPAPBD harus di evaluasi oleh gubernur Yuwono,dkk.2005;307. Suatu pemerintahan memenuhi kriteria Good Governance, salah satunya adalah transparancy artinya setiap proses pengambilan kebijakan publik dan pelaksanaan seluruh fungsi pemerintahan harus diimplementasikan dengan mengacu pada prinsip keterbukaan. Kemudahan akses terhadap informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif mengenai penyelenggaraan pemerintahan oleh birokrasi daerah merupakan hak yang harus dijunjung tinggi. Istianto,2011;91 Budgeting merupakan konsep yang sangat dekat dalam membantu pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengawasan. Cara dan mekanisme konsep budget meliputi; Perencanaan, stewardship, koordinasi, pengawasan, serta pelaporan Harahap,1996;78-81. Keberhasilan penyelenggaraan Otonomi Daerah tidak dapat dilepaskan dari cukup tidaknya kemampuan Daerah dalam bidang keuangan, karena sebagai indikator penting guna mengukur tingkat otonomi suatu Daerah Kaho,2010;283. Dari konsep tersebut menjelaskan bahwa penetapan dan perubahan RAPBD maupun APBD akan terlaksana jika adanya persetujuan dari Pemda Gubernur. Kemudian anggaran tersebut harus di evaluasi kembali, jika gubernur menolak maka anggaran tersebut tidak akan dikeluarkan. Sehubungan dengan anggaran tersebut digunakan untuk kepentingan rakyat sebagaimana mestinya. Maka sudah seharusnya untuk di evaluasi agar anggaran tersebut tidak digunakan oknum- oknum tertentu untuk mengunakan kesempatan salah satunya sebagai tindakan korupsi. Dalam kebijakan ini tentunya masyarakat sebagai konsumen hanya bisa menerima tanpa mempunyai sebagian peranan dalam membuat suatu kebijakan yang ditetapkan pemerintah. Untuk mengatisipasi terhadap peran masyarakat maupun pejabat pemerintah lainnya terhadap kebijakan Ahok untuk pengadaan E-Budgeting. Meskipun kebijakan tersebut cara lama dan gagal kemungkinan di sebabkan karena tidak di lakukan secara efektif dan efesien. Kemudian dengan kebijakan tersebut pula ternyata banyak oknum yang menolak pengadaan E-Budgeting dan keresahan pejabat terjadinya suatu permasalahan yang akan terjadi masa mendatang. Bagi penulis perlu diterapkan agar masyarakat bisa mengetahui secara jelas anggaran yang dikeluarkan sehingga tidak disalahgunakan. Selain itu, setidaknya masyarakat bisa berpikir kritis dan tidak hanya mendengar suatu pemberitaan yang terdengar di media sosial maupun KPK. Kemudian dengan adanya E- Budgeting tentunya akan mempermudah suatu perencanaan maupun pengawasan baik dari oknum yang terlibat maupun penggunaan anggaran tersebut.

C. PENUTUP 