IDENTITAS DAN ISI PAPER 

KULIAH GRATIS BAGI SI MISKIN

A. IDENTITAS DAN ISI PAPER 

Terbitan: “Harian Pontianak Post” di Kolom Opini. Hari Jumat, 6 Maret 2015 dengan Judul “Kuliah Gratis Bagi Si Miskin”  Penulis : Dr. Erdi, M.Si. Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura. Dosen S2 MAP UPBJJ-UT Pontianak  Ringkasan Materi Dalam pikiran, baik keluarga maupun anggota keluarga miskin, menyekolahkan anak hingga ke Perguruan Tinggi, baik di lingkungan Kementerian Ristek dan Dikti maupun Kemenag, di PTN maupun PTS, adalah sesuatu yang tak masuk akal. Dari cerita ini, ada baiknya menelusuri kebijakan pemerintah tentang biaya pendidikan gratis ini. Pemerintahan Republik Indonesia dengan Presiden SBY sejak tahun 2010 telah menempatkan Program 100 Hari Kerja dari Menteri Pendidikan Nasional dengan program bantuan biaya pendidikan tinggi gratis yang disebut Beasiswa Bidik Misi BBM, yakni bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan dan biaya hidup kepada 20.000 mahasiswa yang memiliki potensi akademik dari keluarga tidak mampu secara ekonomi yang diselenggarakan di 104 PTN. Program ini berhubungan dengan kebutuhan rasa keadilan masyarakat serta berkaitan dengan usaha pemerintah mencapai Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Tinggi APK-PT. Dalam berkaitan dengan BBM tahun 2015, Kementerian Ristek dan Dikti dengan Presiden Jokowi tetap melanjutkan BBM dan mengalokasikan dana sesuai dengan Pemerintahan SBY. Penerima program BBM dialokasikan kepada 60.000 penerima dengan tetap memberikan prioritas kepada calon mahasiswa yang diselenggarakan di 120 PTN dan PTS di seluruh Indonesia. Sehingga tidak lagi tertutup kesempatan bagi keluarga tidak mampu di seluruh negeri untuk tidak dapat memasuki dunia pendidikan tinggi secara nyata dan gratis. Penyelenggaraan otonomi daerah pasca UU No 322004 kemudian diganti menjadi UU No 232014 diharapkan tidak berdampak pada kualitas lulusan pendidikan menengah yang menjadi bahan mentah bagi Program BBM. Kualitas penyelengaraan Pendidikan Menengah dipercaya akan melahirkan kualitas lulusan yang baik maupun kualitas lulusan yang tidak juara kandang. Kepala Sekolah SMU dan SMK dalam mengikuti alur bidikmisi menjadi kunci sukses implementasi program. Para penerima BBM adalah anak hebat, bukan gratis dari SPP dan mendapat biaya hidup sebesar Rp 3,6 Jutasemester, dan menyelesaikan studi tepat waktu 4 tahun. Indikator untuk lanjut atau berhenti sebagai Penerima BBM adalah capaian IP setiap semester dan IPK yang tidak boleh dibawah angka 3.00. Kerjasama orangtua untuk ikut memantau prestasi anak merupakan unsur terpenting bagi keberhasilan program BBM dan kesuksesan anak. Para orang tua diharapkan meminta laporan prestasi setiap akhir semester maupun ikut menegur anak terhadap perilaku atau penampilan tidak normal atau meninggalkan norma kehidupan kampus. 2

B. TANGGAPAN PAPER