REFERENSI  IDENTITAS DAN ISI PAPER 

Ketika sudah menikmati fasilitas yang telah pemerintah berikan diharapkan mereka harus mampu menyadari akan kewajiban yang harus mereka laksanakan. Jangan sampai apa yang telah diberikan tetapi hasilnya tidak sesuai dengan harapan. Mereka perlu menyadari bahwa banyak orang yang mengharapkan kesempatan itu namun mereka tidak dapat merasakan apa yang mereka rasakan. Sebenarnya masih banyak mereka yang tergolong miskin namun tidak mendapatkan kesempatan tersebut, melainkan yang mendapatkannya mereka yang mampu namun tidak mau menunjukan identitas yang sesungguhnya. Pendidikan merupakan bagian dari program pemerintah demi memajukan sumber daya manusia dan pencapaian tujuan dan cita-cita negara Indonesia, salah satunya dengan “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Oleh sebab itu, pemerintah terus mendukung dan mengontrol dalam pelaksanaan pendidikan agar hasil yang didapatkan sesuai dengan harapan. Pemerintah sangat mengharapkan bangsa ini mempunyai mutu yang lebih baik dibandingkan dengan negara lain. Indonesia sudah mempunyai SDA yang melimpah namun sangat kurangnya SDM, maka dalam pengurusan maupun perawatan terutama peralatan canggih sebagian para pekerjanya berasal luar negeri. Apa yang masyarakat harapkan bisa mereka dapatkan, pemerintah sudah menyediakan banyak alternatif yang bisa dilakukan. Sekarang tergantung dari masyarakatnya mana jalan yang akan mereka tempuh. Sekali lagi dalam hal ini dibutuhkan kesadaran dari masyarakat. Dan pemerintah maupun instansi yang terkait agar dapat mempublikasikan informasi yang baik kepada masyarakat terutama didaerah terpencil. Sehingga semakin meningkatnya kualitas pendidikan maka semakin maju pula pertumbuhan masyarakat dalam suatu bangsa maupun negara. Negara Indonesia mempunyai tujuan dan cita-cita sehingga sudah menjadi tugas kita bersama untuk mewujudkankan impian tersebut.

D. REFERENSI 

Syakrani. 2009. Good Governance. Yogyakarta: Pustaka Pelajar  Siagian, Sondang P. 2001. Kerangka Dasar Ilmu Administrasi. Jakarta:Rineka Cipta  Suharto, Edi. 2005. Analisis Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta  Lembaga Ketahanan Nasional Lemhannas. 1997. Pembangunan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka 5 TUGAS 2 REVIEW ARTIKEL 6 MEMPOPULERKAN BATU PERMATA KALBAR ALA GUBERNUR CORNELIS

A. IDENTITAS DAN ISI PAPER 

Terbitan: “Harian Pontianak Post” di Kolom Opini. Hari Senin, 16 Februari 2015 dengan Judul “Mempopulerkan Batu Permata Kalbar”  Penulis : Dr. Erdi, M.Si. Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura, Dosen S2 MAP UPBJJ-UT Pontianak  Ringkasan Materi Dalam dua tahun belakangan ini, pembicaraan publik tentang batu permata gemstone, mulai di media sosial atau diskusi di kalangan pegawai. Ketika diskusi tentang konflik KPK dan POLRI atau upaya memberantas korupsi tidak menemukan jalan tengah diantara para pihak maka bicara permata menjadi jalan tengah yang saling menyenangkan dan memecahkan ketegangan. Harga batu permata dilihat dari faktor intrinsic atau unsur pembentuk kualitas jenis dan kekerasan dan faktor ektrinsik seperti Kadam, cara memperoleh dan nilai seni dari batu dengan membentuk quality image di mata pemilik, penggemar dan penggiat. Tingginya minat masyarakat untuk memiliki batu dan harga batu permatanya, telah mengusik pemda untuk membuat peraturan tentang pajak permata. Aktitivitas penggiat batu umumnya dilakukan dalam moment informal dan bahkan dengan lokus dan fokus di jalanan. Pengalaman Asosiasi Pecinta Batu Permata APBP Sumatera Utara, menggelar pameran permata alam di Medan pada tanggal 22-25 januari 2015, berhasil mengumpulkan sebanyak 150 orang pengrajin batu se-Sumatera Utara. Diharapkan Kalbar juga melakukan hal yang sama berikut spesifikasi, kualifikasi dan manfaat dari cincin para tokoh untuk dipajang selama pameran. Dimulai pembinaan kepada para pengrajin dapat dilakukan pemda dalam rangka meningkatkan harkat dan popularitas batu asal Kalimantan Barat. Kepandaian dalam olah batu permata, sebagian dari hobby maupun karena tidak memiliki pekerjaan tetap. Thaleb 35 tahun dan istri beroperasi di perempatan jalan Tanjungpura Pontianak, mengaku memperoleh pendapatan bersih di atas Rp 250.000hari dari profesi mengasah batu permata dan berjualan bahan pengikat baru. Pengrajin dan pengasah batu tersebar di banyak kota di seluruh Kalbar. Bukti bahwa batu permata sudah masuk sebagai hot issu, ketika kunjungan Presiden Jokowi ke Kalbar pada 20 dan 21 Januari 2015 lalu, oleh-oleh dari Gubernur Kalbar Drs. Cornelis, MH adalah batu kecubung asal Ketapang. Manfaat Kecubung Ketapang terutama yang ungu adalah meningkatkan stamina. Ketika Kecubung Kalbar melingkar di jari Presiden, maka harga jual per unitnya akan tinggi serta berkolerasi dengan kesejahteraan penggiatnya. Batu Bacan yang dipakai oleh Presiden AS Barack Husien Obama dari Presiden SBY,telah meningkatkan kesejahteraan pengrajin permata di Pulau Bacan, Tertnate-Maluku Utara PontianakPost, 26 Oktober 2014 dengan judul “Cerita di Balik Sukses para Pedagangan Batu Bacan di Ternate: Semula Ngojek, Kini Dua Rumah dan Mobil 7

B. TANGGAPAN PAPER