4 - 14
b Profil tanah asli dan profildimensi DAMIJA ROW rencana. c Penampang bangunan pelengkap yang diperlukan.
d Data kemiringan lereng galiantimbunan bila ada. 4. Potongan Melintang Tipikal memuat semua informasi:
a Penampang pada daerah galian dan daerah timbunan. b Penampang pada daerah perkotaan dan daerah luar kota.
c Rincian konstruksi perkerasan. d Penampang bangunan pelengkap.
e Bentuk dan konstruksi bahu jalan, median. f Bentuk dan posisi saluran melintang bila ada.
5. Gambar-Gambar Standar yang mencakup antara lain: gambar bangunan
pelengkap, drainase, rambu jalan, marka jalan, dan sebagainya.
d. Perhitungan Kuantitas Pekerjaan
1. Penyusunan mata pembayaran pekerjaan pay-item harus sesuai dengan spesifikasi yang dipakai.
2. Perhitungan kuantitas pekerjaan harus dilakukan untuk setiap interval 50 meter.
e. Perhitungan Biaya Pelaksanaan
1. Pengumpulan data harga satuan dasar upah, bahan, dan peralatan 2. Analisa harga satuan pekerjaan untuk semua mata pembayaran yang mengacu
pada Panduan Analisa Harga Satuan No. 008BM2008 yang diterbitkan Direktorat Jenderal Bina Marga.
Untuk Kriteria Perencanaan Teknis Jalan pada jalan dalam system jaringan jalan primer seperti lingkup jaringan jalan pada SRIP dapat dilihat dalam table 4.1. di
bawah.
4 - 15 4.6 PELAKSANAAN PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN
Tahapan perencanaan teknis jalan pada umumnya mencakup kegiatan sebagai berikut:
4.6.1 Pengumpulan Data Lapangan
a. Survai Pendahuluan Untuk Jembatan
Survai pendahuluan disini dilakukan sebagai tahap awal untuk mendapatkan data - data lapangan yang diperlukan dalam proses perencanaan jembatan untuk pembangunan baru
maupun penggantian jembatan, dengan kegiatannya diantaranya mencatat semua data pada lokasi jembatan lama yang sudah ada maupun yang belum ada, guna menentukan
perkiraan, saran yang diusulkan, meliputi : 1. Survai Geometrik
Kegiatan yang dilakukan pada survai pendahuluan adalah a Mengidentifikasimemperkirakan secara tepat penerapan desain geometrik
alinyemen horisontal dan vertikal berdasarkan pengalaman dan keahlian yang harus dikuasai sepenuhnya oleh Highway Engineer yang melaksanakan
pekerjaan ini dengan melakukan pengukuran-pengukuran secara sederhana dan benar jarak, azimut dan kemiringan dengan helling meter dan membuat
sketsa desain alinyemen horizontal maupun vertikal secara khusus untuk lokasi-lokasi yang dianggap sulit, untuk memastikan trase yang dipilih akan
dapat memenuhi persyaratan geometrik yang dibuktikan dengan sketsa horizontal dan penampang memanjang rencana trase jalan.
b Didalam penarikan perkiraan desain alinyemen horizontal dan vertikal harus sudah diperhitungkan dengan cermat sesuai dengan kebutuhan perencanaan
untuk lokasi-lokasi : galian dan timbunan. c Semua kegiatan ini harus sudah dikonfirmasikan sewaktu mengambil
keputusan dalam pemilihan lokasi jembatan dengan anggota team yang saling terkait dalam pekerjaan ini.
d Di lapangan harus diberidibuat tanda-tanda berupa patok dan tanda banjir, dengan diberi tanda bendera sepanjang daerah rencana dengan interval 50 m
untuk memudahkan tim pengukuran, serta pembuatan foto-foto penting untuk pelaporan dan panduan dalam melakukan survai detail selanjutnya.
4 - 16
e Dari hasil survai recon ini, secara kasar harus sudah bisa dihitung perkirakan volume pekerjaan yang akan timbul serta bisa dibuatkan perkiraan rencana
biaya secara sederhana dan diharapkan dapat mendekati desain final. 2. Survai Topografi
Kegiatan yang dilakukan pada survai topografi adalah a Menentukan awal dan akhir pengukuran serta pemasangan patok beton
Bench Mark di awal dan akhir Pelaksanaan. b Mengamati kondisi topografi.
c Mencatat daerah - daerah yang akan dilakukan pengukuran khusus serta morfologi dan lokasi yang perlu dilakukan perpanjangan koridor.
d Membuat rencana kerja untuk survai detail pengukuran. e Menyarankan posisi patok Benchmark pada lokasititik yang akan dijadikan
referensi. 3. Survai Rencana Jembatan
Kegiatan yang dilakukan pada survai rencana jembatan adalah a Menentukan dan memperkirakan total panjang, lebar, kelas pembebanan
jembatan, tipe konstruksi, dengan pertimbangan terkait dengan LHR, estetika, lebar sungai, kedalaman dasar sungai, profil sungaiada tidaknya
palung, kondisi
arus dan
arah aliran,
sifat-sifat sungai,
scouring vertikalhorisontal, jenis material bangunan atas yang tersedia dan paling
efisien. b Menentukan dan memperkirakan ukuran dan bahan tipe abutmen, pilar,
fondasi, bangunan pengaman bila diperlukan dengan mempertimbangkan lebar dan kedalaman sungai, sifat tebing, sifat aliran, endapansedimentasi
material, benda hanyutan, scouring yang pernah terjadi. c Memperkirakan elevasi muka jembatan dengan mempertimbangkan MAB
banjir, MAN normal, MAR rendah dan banjir terbesar yang pernah terjadi.
d Menentukan dan memperkirakan posisiletak lokasi jembatan dengan mempertimbangan situasi dan kondisi sekitar lokasi, profil sungai, arah
arusaliran sungai, scouring, segi ekonomi, sosial, estetika yang terkait
4 - 17
dengan alinyemen jalan, kecepatan lalu lintas rencana, jembatan darurat, pembebanan tanah timbunan dan quarry.
e Dari hasil survai recon ini secara kasar harus sudah bisa dihitung perkiraan volume pekerjaan yang akan timbul serta bisa dibuatkan perkiraan rencana
biaya secara sederhana dan diharapkan dapat mendekati desain final. 3. Survai Geologi dan Geoteknik
Kegiatan yang dilakukan pada survai pendahuluan geologi dan geoteknik adalah
a Mengamati secara visual kondisi lapangan yang berkaitan dengan karakteristik tanah dan batuan.
b Mengamati perkiraan lokasi sumber material quarry sepanjang lokasi pekerjaan.
c Memberikan rekomendasi pada Higway Engineer dan Bridge Engineer berkaitan dengan rencana trase jalan dan rencana jembatan yang akan
dipilih. d Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi khusus rawan longsor, dll.
e Mencatat lokasi yang akan dilakukan pengeboran maupun lokasi untuk test pit.
f Membuat rencana kerja untuk tim survai detail 4. Survai HidrologiHidrolika
Kegiatan yang dilakukan pada survai HidrologiHidrolika adalah a Mengumpulkan data curah hujan.
b Menganalisa luas daerah tangkapan catchment area. c Mengamati kondisi terain pada daerah tangkapan sehubungan dengan
dengan bentuk dan kemiringan yang akan mempengaruhi pola aliran. d Mengamati tata guna lahan.
e Menginventarisasi bangunan drainase existing. f Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi penting.
g Membuat rencana kerja untuk survai detail.
4 - 18
h Mengamati karakter aliran sungaimorfologi yang mungkin berpengaruh terhadap konstruksi dan saran-saran yang diperlukan untuk menjadi
pertimbangan dalam perencanaan berikutnya. 5. Survai Lingkungan
Kegiatan yang dilakukan pada survai dampak lingkungan adalah : a Inventarisasi terhadap zona lingkungan awal yang bertujuan untuk
mengidentifikasi komponen lingkungan yang sensitif, yang meliputi: b Aspek Fisik, kimia dan biologi.
c Aspek sosial ekonomi dan budaya masyarakat.
d Pencatatan lokasi bangunan bersejarah, kuburan, fasilitas umum dsb. e Pengambilan contoh air.
f Pengamatan kondisi. g Foto dokumentasi yang diperlukan sehubungan dengan analisa.
h Membuat rencana kerja untuk survai detail. 6. Foto Dokumentasi
a Foto asli, perlu dilakukan sebagai bukti nyata kondisi lokasi jembatan b Pengambilan medan yang difoto disarankan minimal 4 arah dua memanjang
dan dua melintang Saran dan catatan – catatan lain :
Setiap masing masing kelompok kegiatan dan saran-saran di atas agar dibuatkan sketsadenah serta catatan yang terkait dengan rencana item pekerjaan misalnya
lokasi jembatan, lokasi titik sondir dan bor, profil sungai serta data yang terkait dengan hidrologi secara visual dll yang semuanya dilengkapi ukuran-ukuran
perkiraan yang penting
b. Survai Topografi untuk jembatan