Perencanaan Geometrik: Perencanaan Perkerasan Penggambaran

4 - 12 Lingkup pekerjaan survai Hidrologi meliputi: 1. Pengumpulan data curah hujan dan banjir tahunan pada daerah tangkapan catchment area. 2. Pengumpulan data bangunan air yang ada seperti bendung, jembatan, ground sheet, rib rib dan lain-lain. 3. Analisis data curah hujan dan menentukan curah hujan rencana, debit dan tinggi muka air banjir rencana serta pola aliran air dengan metode yang sesuai. 4. Perhitungan dimensi dan jenis bangunan air yang diperlukan.

4.5.2 Perencanaan Teknis

Yang tercakup dalam perencanaan teknis ini adalah pekerjaan perencanaan teknis geometrik, perencanaan perkerasan, perencanaan struktur bangunan pelengkap, penggambaran dan pelaporan.

a. Perencanaan Geometrik:

1. Standar a Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No. 038TBM1997 b Standar Perencanaan Geometrik Untuk Jalan Perkotaan Maret 1992. 2. Keselamatan Lalu-lintas Aspek keselamatan pengguna jalan dan penentuan kapasitas jalan baik selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi maupun pada saat pengoperasian jalan harus dipertimbangkan dalam perencanaan. 3. Perangkat Lunak Perencanaan Dapat digunakan perangkat lunak yang kompatibel dengan perangkat lunak MOSS atau AD-CAD.

b. Perencanaan Perkerasan

1. Standar a Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metoda 4 - 13 Analisa Komponen SKBI-2.3.26.1987, UDC: 625.7302, b Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Pt.T-01-2002-B c A guide to the structural design of bitumen-surfaced roads in tropical and sub- tropical countries”, Overseas Road Note 31, Overseas Centre, TRL, 1993. d AASHTO Guide for Design of Pavement Structures 1993. 2. Analisis Lalu-lintas Analisis data lalu-lintas diperlukan untuk penetapan tebal konstruksi perkerasan. 3. Pemilihan Jenis Bahan Penggunaan bahan setempat sesuai dengan masukan dari laporan geoteknik harus diutamakan.

c. Penggambaran

1. Alinyemen horizontal Plan digambar diatas peta situasi skala 1:1.000 dengan interval garis tinggi 1.0 meter dan dilengkapi dengan data: a Lokasi STA dan nomor-nomor titik kontrol horizontalvertikal. b Lokasi dan batas-batas obyek-obyek penting. c Data lengkung horizontal curve data yang direncanakan. d Lokasi dan data bangunan pelengkap. 2. Alinyemen Vertikal Profile digambar dengan skala horizontal 1:1.000 dan skala vertikal 1:100 yang mencakup hal-hal sebagai berikut: a Tinggi muka tanah asli dan tinggi rencana muka jalan. b Diagram superelevasi. c Data lengkung vertikal. d Lokasi bangunan pelengkap. 3. Potongan Melintang Cross Section digambar untuk setiap titik STA interval 50 meter. Gambar potongan melintang dibuat dengan skala horizontal 1:100 dan skala vertikal 1:10. Dalam gambar harus tercakup: a Tinggi muka tanah asli dan tinggi rencana muka jalan. 4 - 14 b Profil tanah asli dan profildimensi DAMIJA ROW rencana. c Penampang bangunan pelengkap yang diperlukan. d Data kemiringan lereng galiantimbunan bila ada. 4. Potongan Melintang Tipikal memuat semua informasi: a Penampang pada daerah galian dan daerah timbunan. b Penampang pada daerah perkotaan dan daerah luar kota. c Rincian konstruksi perkerasan. d Penampang bangunan pelengkap. e Bentuk dan konstruksi bahu jalan, median. f Bentuk dan posisi saluran melintang bila ada. 5. Gambar-Gambar Standar yang mencakup antara lain: gambar bangunan pelengkap, drainase, rambu jalan, marka jalan, dan sebagainya.

d. Perhitungan Kuantitas Pekerjaan