3.2 Gambaran Umum Inspektorat Kabupaten Bandung
Rencana Kerja Inspektorat Kabupaten Bandung tahun 2010 merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama
kurun waktu satu tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin
timbul.
3.2.1 Tugas Pokok Inspektorat Kabupaten Bandung
Inspektorat Kabupaten Bandung berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah,
dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah, serta Peraturan Daerah Kabupaten
Bandung Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung. Inspektorat mempunyai tugas pokok yaitu :
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan
urusan pemerintahan desa serta melaksanakan ketatausahaan Inspektorat. Sebagai unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Bandung serta
menjamin akuntabilitas dan obyektivitas hasil pengawasan, maka Inspektur dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Bupati, sedangkan
Sekretaris Inspektorat merupakan pertanggungjawaban administratif dalam hal keuangan dan kepegawaian.
3.2.2 Fungsi Inspektorat Kabupaten Bandung
Inspektorat Kabupaten Bandung dalam melaksanakan tugas berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 6 Tahun 2008 tentang Rincian tugas, Fungsi
dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung, menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Perencanaan program pengawasan.
b. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan.
c. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan.
3.2.3 Kewenangan Inspektorat Kabupaten Bandung
Inspektorat Kabupaten Bandung dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi diberikan kewenangan untuk :
1. Pelaksanaan pengelolaan ketatausahaan Inspektorat.
2. Pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
3. Pelaksanaan pemeriksaan terhadap penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan. 4.
Pengujian dan penilaian atas kebenaran laporan perangkat daerah. 5.
Pengusutan mengenai kebenaran laporan atau pengaduan tentang hambatan, penyimpangan atau penyalahgunaan tugas-tugas perangkat
daerah.