Aktivitas Administrasi Pelayanan Aparatur Melalui Sistem Informasi

144 144 dilayani dengan dilandasi semangat pembaharuan yang mendasar sebagai identitas baru birokrasi pemerintah. Penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan paradigma baru otonomi daerah merupakan salah satu bagian pesan reformasi terhadap aktualisasi peran pemerintah daerah dalam penerapan fungsinya untuk memberikan pelayanan atas kepentingan masyarakat public interest dan menyelesaikan masalah–masalah dalam masyarakat public affairs. Kesiapan sumber daya manusia aparatur pemerintah daerah dalam pelaksanaan wewenang dari daerah merupakan suatu tuntutan profesionalitas aparatur pemerintah yang berarti memiliki kemampuan pelaksanaan tugas, adanya komitmen terhadap kualitas kerja. Dalam hubungan ini menjadi sangat mendesak perlunya profesionalitas aparatur pemerintah daerah di samping kesiapan aspek lainya dalam melaksanakan kewenangan pemerintah daerah, sehingga menarik untuk dikaji apakah dari aspek sumber daya manusia aparatur pemerintah daerah telah siap melaksanakan paradigma baru penerapan otonomi daerah tersebut. Atau apa kriteria profesionalitas aparatur pemerintah daerah yang sangat didambakan semua orang, agar penyelenggaraan wewenang pemerintah daerah di dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dapat memuaskan sesuai dengan pesan agenda reformasi. Sistem pelayanan merupakan suatu cara dalam memberikan proses pelayanan dari pemerintah kepada masyarakat pengguna jasa atau proses segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan publik dan pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Masyarakat setiap waktu menuntut pelayanan publik yang 145 145 berkualitas yang diberikan oleh aparatur pemerintah, meskipun tuntutan tersebut sering tidak sesuai dengan harapan. Secara empiris pelayanan publik yang terjadi selama ini bercirikan berbelit-belit, lambat, mahal dan melelahkan. Kecenderungan seperti itu terjadi karena masyarakat masih diposisikan sebagai pihak yang melayani bukan yang dilayani. Reorganisasi pemerintah secara ideal harus diarahkan pada perwujudan prinsip-prinsip good governance, seperti akuntabilitas, transparansi, keterbukaan, aturan hukum, perlakuan yang adilkesetaraan, partisipasi, responsif, berorientasi kesepakatan, efektif, efesien, visi strategis dan dapat diprediksi. Prinsip-prinsip tersebut di atas menjadi isu kajian yaitu sejauhmana pemerintah daerah memiliki perhatian atau kepedulian dalam mengimplementasikan prinsip tersebut pada berbagai aktivitas pemerintahan. Asumsi umum yang berkembang adalah pemerintah daerah belum melakukan perubahan yang signifikan ke arah reformasi manajemen pemerintahan terutama dalam peningkatan kualitas pelayanan publik. Pemerintah daerah dipandang belum memiliki komitmen yang tinggi pada upaya peningkatan kualitas pelayanan publik. Orientasi pemerintahan masih cenderung pada kekuasaan dengan berbagai praktek manajemen yang kurang berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik. Tuntutan pada penguatan kualitas sumber daya manusia dan organisasi secara keseluruhan merupakan perwujudan dan tuntutan kualitas layanan yang diberikan oleh organisasi publik yang semakin baik. Seiring dengan semakin tingginya tuntutan publik terhadap kinerja birokrasi, maka posisi strategis manusia 146 146 dalam organisasi menjadi sangat penting. Sumber daya manusia dalam organisasi harus peka dan melakukan identifikasi terhadap problem organisasi serta menetapkan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan citra birokrasi pemerintah. Berdasarkan uraian diatas, pelaksanaan melalui sistem informasi SMS gateway di Inspektorat Kabupaten Bandung saat ini dapat dikatakan telah memiliki staf pelaksana yang cukup memadai dibidangnya khususnya pada bidang sistem informasi SMS gateway. Karena selain sudah memiliki kemampuan dalam bidang komputer, mereka juga diberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepada aparatur sehingga para pelaksana operasional sistem informasi SMS gateway dapat menjalankan tugasnya dengan mudah karena sudah memiliki pengetahuan yang memadai. SMS gateway di Inspektorat Kabupaten Bandung merupakan salah satu sistem yang cukup efektif untuk melayani masyarakat. Sistem informasi ini merupakan sarana pelayanan publik seperti data masyarakat, penyimpanan data masyarakat, dan pelaporan data masyarakat. Kondisional merupakan suatu kondisi yang sesuai dengan kemampuan antara pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang teguh pada prinsip efisiensi dan efektifitas. Berdasarkan keterangan aparatur Pelaksana Operasional SMS gateway di Inspektorat Kabupaten Bandung, bahwa pelayanan publik di bidang informasi melalui sistem informasi SMS gateway, merupakan pelayanan yang sesuai dengan kondisi sekarang yaitu sesuai dengan kebutuhan 147 147 masyarakat terhadap kemudahan informasi melalui teknologi informasi tetapi tetap berpegang teguh pada prinsip efisien dan efektifitas. Berdasarkan hasil wawancara dengan Pelaksana Operasional SMS gateway bahwa aktivitas administrasi pelayanan aparatur melalui sistem informasi SMS gateway di Inspektorat Kabupaten Bandung sesuai dengan kondisi pada saat sekarang ini, yaitu masyarakat membutuhkan informasi pelayanan yang cepat, efisien, melalui teknologi informasi. Dalam memohon permintaan informasi yang dikemukakan oleh mayarakat melalui sistem informasi SMS gateway, proses baik pengaduan, kritik, saran, pertanyaan segera dijawab oleh aparatur Pelaksana Operasional SMS gatewaymInspektorat Kabupaten Bandung, menindaklanjuti keluhan masyarakat yang meminta informasi mengenai tanggapan, jawaban atau keluaran output pengaduan dari masyarakat, Inspektorat selalu berusaha memberikan penyelesaian persoalan secara tepat dengan cara menjawab dengan segera keluhan, saran dan kritik yang ada di database SMS gateway.

4.5 Akuntabilitas Aparatur Melalui Sistem Informasi

SMS Gateway di Inspektorat Kabupaten Bandung. Rencana Kerja Inspektorat Kabupaten Bandung Tahun 2010 ini disusun berdasarkan Perencanaan Strategik 2005 - 2010 yang telah ditetapkan, dengan memperhatikan irama perubahan lingkungan sesuai dengan tuntutan yang berkembang. Rencana Kerja Tahunan maka telah diatur arah perkembangan organisasi untuk meraih keberhasilan dimasa mendatang khususnya untuk kurun waktu tahun 2010 dengan peran serta aktif semua stakeholder. 148 148 Rencana Kerja tahun 2010 merupakan komitmen bersama yang harus menjadi acuan bagi segenap aparat Inspektorat Kabupaten Bandung, serta menjadi pedoman dan arah kegiatan pada tahun 2010. Rencana strategis dalah suatu proses yang membantu organisasi untuk memikirkan tentang sasaran yang harus diterapkan untuk memenuhi misi mereka dan arah apa yang harus dikerjakan untuk mencapai sasaran tersebut. Hal tersebut adalah dasar dari semua perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi kegiatan suatu organisasi. Manfaat dari rencana stratejik antara lain membantu kesepakatan sekitar tujuan, sasaran dan prioritas suatu organisasi, menyediakan dasar alokasi sumber daya dan perencanaan operasional, menentukan ukuran untuk mengawasi hasil, dan membantu untuk mengevaluasi kinerja organisasi. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan Inspektorat Kabupaten Bandung bergantung kepada partisipasi, sikap mental, semangat, ketaatan, disiplin, serta kejujuran aparat. Dukungan maupun Political Will dari pemerintah daerah dan seluruh organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bandung juga menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan. Tanpa adanya dukungan tersebut kegiatan yang telah direncanakan tidak akan berhasil serta hasil yang telah dicapai dari kegiatan di bidang pengawasan tidak akan mempunyai arti dan manfaat bagi kepentingan pemerintah daerah khususnya, serta masyarakat Kabupaten Bandung pada umumnya. Inspektorat Kabupaten Bandung melaksanakan kegiatan rencana tahun 2010 antara lain: kegiatan pelaksanaan pengawasan Internal secara berkala dengan 149 149 lokasi 31 Kecamatan, 9 Kelurahan, 276 Desa dan unsur Dinas, Badan dan Lembaga, kegiatan penanganan kasus pengaduan di lingkungan Pemerintah Daerah, lokasi SKPD, kegiatan inventarisasi temuan pengawasan, kegiatan tindak lanjut hasil temuan pengawasan, kegiatan koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif, kegiatan evaluasi berkala temuan hasil pengawasan, kegiatan pelatihan teknis pengawasan dan penilaian akuntabilitas kinerja, dan yang terakhir kegiatan pembentukan unit khusus pengaduan masyarakat. Inspektorat Kabupaten Bandung mengintensifkan program penanganan pengaduan masyarakat yang bertujuan untuk melaksanakan pemeriksaan berdasarkan pengaduan yang berindikasi KKN, sasarannya SKPD dan stakeholder lainnya. Inspektorat Kabupaten Bandung melaksanakan program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan pengetahuan aparat pengawasan serta memiliki kompetensi dalam rangka pelaksanaan pemeriksaan. Akuntabilitas merupakan acuan kepada seberapa besar kebijaksanaan dan kegiatan organisasi publik dapat dipertanggungjawabkan. Kinerja organisasi publik atau penyelenggara pelayanan dinilai baik apabila seluruhnya atau setidaknya sebagian besar kegiatannya didasarkan pada upaya-upaya untuk memenuhi harapan dan keinginan masyarakat dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, selain itu juga akuntabilitas dapat diartikan sebagai kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atas kinerja dan tindakan pimpinan suatu organisasi kepada publik yang memiliki hak meminta pertanggungjawaban.