Tindakan Aparat Birokrasi Aparatur Melalui Sistem Informasi
157 157
kesetiaan pada perjuangan bangsa dan negara, semangat kesatuan dan persatuan, dan pengembangan wawasan pegawai negeri sipil.
Suatu instansi harus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Untuk meningkatkan kualitas atau kemampuan-kemampuan
pegawainya tersebut, dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan Jabatan. Karena pendidikan dan pelatihan merupakan bagian tidak terpisahkan dari usaha
pembinaan pegawai negeri sipil secara menyeluruh. Pengembangan sumber daya manusia dapat diartikan sebagai upaya
mempersiapkan pegawai sumber daya manusia agar dapat bergerak dan berperan dalam organisasi sesuai dengan pertumbuhan, perkembangan dan perubahan suatu
organisasi. Pengembangan pegawai dirancang untuk memperoleh pegawai- pegawai yang mampu berprestasi dan fleksibel untuk suatu organisasi atau
instansi dalam geraknya di masa depan. Kegiatan-kegiatan pelatihan dan pengembangan merupakan tanggung jawab
bagian sumber daya manusia dan pimpinan langsung. Pimpinan mempunyai tanggungjawab atas kebijakan-kebijakan umum dan prosedur yang dibutuhkan
untuk menerapkan program latihan dan pengembangan. Komitmen pimpinan sangat penting agar latihan dan pengembangan karyawan berlangsung secara
efektif, baik dari perencanaan, proses serta tujuan dari latihan dan pengembangan dapat tercapai.
Fungsi pemeliharaan tenaga kerja atau pegawai terutama ditujukan untuk mempertahankan sikap kerja sama dan kemampuan bekerja. Karena kemampuan
tersebut adalah merupakan aset yang paling penting bagi terlaksanakannya tugas
158 158
dan tujuan organisasi. Dalam mempertahankan atau memelihara kondisi yang sudah baik tersebut, organisasi dapat menciptakan kegiatan-kegiatan yang
sedemikian rupa dapat membantu sikap maupun kecakapan yang dimiliki oleh para pegawai. Fungsi pemeliharaan ini juga termasuk jaminan kesehatan dan
keselamatan kerja pegawai. Sikap atau tindakan aparatur terhadap pelayanan kepada masyarakat dapat
dilihat melalui tingkatan kinerja aparatur dalam pelayanan melalui sistem informasi SMS gateway di Inspektorat Kabupaten Bandung. Kinerja aparatur
merupakan acuan dasar bagi pelaksana operasional SMS gateway mengenai pembagian tugas dan kewenangan. Aparatur Inspektorat Kabupaten Bandung
dalam melaksanakan pekerjaannya selalu memperhatikan pelayanan kepada masyarakat.
Pengembangan sumber daya aparatur dalam penerapan SMS gateway yang dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Bandung secara konseptual dapat juga
mengubah sikap pegawai terhadap pekerjaan. Hal ini disebabkan pemahaman pegawai terhadap pekerjaannya juga berubah, karena sikap seseorang aparatur
memiliki elemen-elemen kognitif, yaitu keyakinan dan pengetahuan seseorang terhadap suatu obyek.
Etika merupakan perilaku atau tingkah laku aparatur SMS gateway Inspektorat baik itu secara individu maupun kelompok, dalam melaksanakan
pelayanan SMS gateway yang berorientasi pada kepentingan masyarakat sangat penting dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang berkualitas secara dinamis,
tanggap cepat, serta tepat sasaran. Etika aparatur Inspektorat Kabupaten Bandung
159 159
sangat diperlukan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan aparatur atau pegawai sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Keadilan aparatur penyelenggara pelayanan merupakan pelaksanaan
penyelenggaraan pelayanan dengan tidak membeda-bedakan golongan di dalam status masyarakat karena seluruh masyarakat memiliki hak yang sama dalam
mendapatkan pelayanan dari pemerintah. Setiap pengguna layanan pasti menginginkan perlakuan yang adil dalam artian tidak diskriminasi pada saat
proses pelayanan, karena setiap pengguna layanan mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pelayanan prima.
Berdasarkan keterangan Pelaksana Operasional SMS gateway Inspektorat Kabupaten Bandung, mengenai perlakuan yang adil pada setiap masyarakat yang
meminta informasi mengenai SMS jawaban atau output keluaran melalui sistem informasi SMS gateway sudah berlaku adil dan tidak membeda-bedakan
masyarakat yang mengajukan keluhan-keluhan terhadap Pemerintah Kabupaten Bandung baik pemerintah daerah maupun pemerintah desa. Aparatur Inspektorat
Kabupaten Bandung telah melakukan perlakuan yang sama dan sesuai dengan mekanisme yang sudah ditetapkan yaitu dengan SOP. Hal tersebut dilakukan agar
citra instansi Inspektorat Kabupaten Bandung akan menjadi baik di mata masyarakat.
160 160