Letak Geografis Kementerian Agama Kota Bandar Lampung
bulan. Melihat kenyataan ini hingga data ini ditulis bahwa dapat dijelaskan pengawas di Madrasah masih minim dari segi kuantitas sedikit dan kualitas lebih
banyak pendidikan agama sedangkan pada madrasah binaan banyak guru-guru yang mengajar pada mata pelajaran umum.
Latar belakang pendidikan pengawas pada Kementerian Agama Kota
Bandarlampung sudah sesuai dengan rumpun bidang ilmunya, artinya pengawas yang latar belakang pendidikannya S1S2 Agama Islam juga menjadi pengawas
Agama Islam yaitu sebanyak 12 orang pengawas, sementara hanya 2 orang pengawas madrasah yang latar belakangnya dari PAI sedangkan 4 orang lainnya
berasal dari Rumpun Pendidikan Matematika, Teknologi Pendidikan, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, sehingga kinerja pengawas tersebut sudah sesuai
dengan bidang keilmunya. 4.1.2 Rekrutmen Pengawas Madrasah Kementerian Agama Kota Bandar
Lampung
Guna mengetahui sistem rekrutmen calon pengawas madrasah, penulis mencari
data mengenai dasar hukum rekrutmen pengawas madrasah, formasi pemetaan kebutuhan pengawas madrasah, alur rekrutmen, langkah-langkah rekrutmen,
waktu rekrutmen pengawas madrasah, siapa yang melaksanakan rekrutmen pengawas madrasah, syarat-syarat rekrutmen calon pengawas madrasah, sistem
pemberkasan pengawas madrasah, sistem seleksi pengawas madrasah, panitia pelaksana pengawas madrasah.
Untuk merekrutmen pengawas madrasah mengacu pada PMA No.12 Tahun 2012,
hal ini sesuai dengan petikan wawancara berikut ini:
“Dasar hukum rekrutmen pengawas madrasah dilingkungan Kementerian Agama Kota Bandar Lampung tertuang dalam PMA No.12 Tahun 2012 yang kemudian
direvisi dengan hadirnya PMA No. 31 Tahun 2013” W.KST.F1.241013. Selama ini rekrutmen pengawas madrasah masih dalam kewenangan Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung yang menentukan dalam waktu rekrutmen, hal ini senada dengan wawancara berikut.
“Rekrutmen pengawas madrasah untuk Tahun 2013 ini menunggu instruksi Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung dan tidak selalu
dilaksanakan setiap tahun” W.KST.F1.241013.
Adapun formasi pemetaan kebutuhan pengawas madrasah berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2013 yang telah direvisi menjadi
Peraturan Menteri Agama Nomor 31 Tahun 2013. Berikut ini hasil wawancara dalam formasi pemetaan kebutuhan pengawas madrasah.
“Dalam hal pemetaan kebutuhan pengawas, kami mengikuti peraturan yang berlaku dari Kanwil Kemenag Provinsi Lampung yaitu; 1 pengawas yang berlatar
belakang guru mata pelajaran atau berlatar belakang kepala madrasah dikelompokkan ke dalam Pengawas Madrasah; 2 pengawas yang berlatar
belakang guru PAI di madrasahsekolah dikelompokkan ke dalam pengawas PAI; dan 3 pengawas yang berlatar belakang guru mapel agama di madrasah boleh
dimasukkan ke dalam kelompok Pengawas Madrasah atau pengawas PAI sesuai rasio kebutuhan di lapangan
” W.KST.F1.241013.
Selanjutnya penulis menanyakan kesesuaian tentang formasi tersebut dengan kebutuhan, siapa yang mengevaluasi, waktu dan sumber dananya yaitu sebagai
berikut. “Selama ini yang saya tau formasi tersebut masih kurang, ditambah lagi masih
terkendala sedikitnya para calon pengawas yang mendaftar, mungkin karena persyaratan yang cukup banyak W.KST.F1.241013.
“Dalam hal evaluasi yang melakukan yaitu Kanwil Kemenag Provinsi Lampung, kami hanya sebagai pelaksana saja, namun walaupun demikian kami sangat
bertanggung jawab terhadap keberhasilan program tersebut” W.KST.F1.241013. Sedangkan pelaksanaan pemetaan kebutuhan pengawas tergambar dalam
wawancara berikut ini. “Dalam hal ini tidak ada kepastian karena wewenang Kanwil Kemenag Provinsi
Lampung, setahu saya biasanya dilakukan setiap 2-3 tahun, hal ini karena setiap tahun ada pengawas yang diganti, baik karena pensiun atau karena faktor lain
W.KST.F1.241013.
Begitupun mengenai pendanaan pemetaan pengawas madrasah dijelaskan dalam
wawancara berikut ini. “Biasanya sumber pemetaan pengawas berasal dari Kanwil Kemenag Provinsi
Lampung, kalau masalah biaya saya kurang begitu paham, yang jelas semua anggaran yang menanggung adalah DIPA Kanwil Kemenag Provinsi Lampung”
W.KST.F1.241013.
Adapun Kementerian Agama KabupatenKota tidak mengajukan data guru
madrasah yang ingin berminat menjadi pengawas madrasah karena yang menentukan jumlah atau kuota pengawas madrasah adalah Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi sehingga kuota pengawas madrasah menjadi wewenang Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, seperti yang
dikemukakan dibawah ini. “Kami selaku pihak Pokjawas hanya menerima pengumuman rekrutmen dari
pihak Kementerian Agama Wilayah Provinsi melalui via suratonline dan tidak mengajukan data guru yang berminat menjadi pengawas madrasah sehingga yang
berminat untuk menjadi pengawas madrasah adalah guru sendiri yang
mengajukan, kami hanya mensosialisasikan saja pengumuman tentang rekrutmen” W.KP.F1.281013.