diskusi, mempresentasikan hasil diskusi kelompok, menjawab pertanyaan, serta mengajukan pertanyaan. Sedangkan hasil belajar yang diharapkan
meningkat adalah hasil belajar berupa kognitif yang dapat terlihat dari hasil pretest dan postest.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan dua kelas. Pada penelitian ini dilakukan pengujian untuk mengetahui adakah
peningkatan terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa melalui media pembelajaran video pada kelas eksperimen dan media gambar pada kelas
kontrol. Hubungan antara variabel tersebut di gambarkan sebagai berikut:
Keterangan: X = variabel bebas dengan media video
Y = hasil belajar siswa pada materi pokok keanekargaman mahluk hidup;
Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dari penelitian ini yaitu: Ada pengaruh yang signifikan penggunaan media video dalam meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII MTs N 2 Bandar Lampung pada materi pokok cirri-ciri mahluk hidup.
Y1 X
Y2
Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan media video dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII MTs N 2 Bandar Lampung
pada materi pokok ciri-ciri makhluk hidup. H1: Ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan media video dalam
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII MTs N 2 Bandar Lampung pada materi pokok ciri-ciri makhluk hidup.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Media Pendidikan
Proses belajar mengajar pada hakekatnya adalah proses komunikasi, yaitu
proses penyampaian pesan dari guru sebagai sumber pesan kepada siswa yang menerima pesan. Hubungan komunikasi ini akan berjalan lancar dan tercapai
tujuan secara maksimal apabila proses belajar mengajar ditingkatkan. Peningkatan tersebut sebagian besar tergantung pada faktor penunjang, yaitu
alat bantu pendidikan yang disebut sebagai media pendidikan. Media pendidikan adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara,
dengan menggunakan alat penampil dalam proses belajar mengajar untuk mempertinggi efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan instruksional,
meliputi kaset, audio, slide, film-strip, OHP, film, radio, televisi dan sebagainya Rohani, 2004: 1-4. Media adalah berbagai jenis komponen
dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar Gagne dalam Sadiman, dkk, 1986:7
Menurut Arsyad 2000: 6 media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware perangkat keras, yaitu sesuatu benda
yang dapat dilihat, didengar atau diraba dengan pancaindera. Media
pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software perangkat lunak, yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat
keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa. Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya
untuk belajar Gagne dalam Sadiman, dkk, 1986:7. Sementara itu Briggs dalam Sadiman, dkk, 1986:7 berpendapat bahwa media adalah segala alat
fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, dan film bingkai adalah contoh-contohnya.
Media pembelajaran hanya meliputi media yang dapat digunakan secara efektiv dalam proses pembelajaran yang terencana. Media pembelajaran tidak
hanya meliputi media komunikasi elektronik yang kompleks, tetapi juga bentuk sederhana, seperti slide, foto, diagram buatan guru, objek nyata, dan
kunjungan ke luar kelas. Media pembelajaran diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain : 1 bahan yang disajikan menjadi lebih jelas maknanya
bagi siswa, dan tidak bersifat verbalistik; 2 metode pembelajaran lebih bervariasi; 3 siswa menjadi lebih aktif melakukan beragam aktifitas; 4
pembelajaran lebih menarik; 5 mengatasi keterbatasan ruang Trianto, 2010:234.
B. Media pembelajaran
Kata “media” berasal dari bahasa Latin “medius” yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara” atau “pengantar”. Apabila media itu membawa pesan-
pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud