Uji Reliabilitas Uji Instrument .1 Uji Validitas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkanhasilpenelitian danpembahasan, makakesimpulanpada penelitian ini adalah: 1. Variabel komitmen karyawan X1 memiliki nilai t hitung 2,599 ≥ nilai t tabel 1,978, maka keputusannyaadalah H a didukung dan H tidak di dukung, sehingga benar jika komitmen karyawan berpengaruh positif terhadap prestasi kerja karyawan PT Kereta Api Indonesia Persero Subdivre III.2 Tanjung Karang Bandar Lampung. 2. Variabel pemberian insentif X2 memiliki nilai t hitung 6,646 ≥ nilai t tabel 1,978, makakeputusannya adalah H a didukung dan H tidak di dukung, sehingga benar jika pemberian insentif berpengaruh positif terhadap prestasi kerja karyawan PT Kereta Api Indonesia Persero Subdivre III.2 Tanjung Karang Bandar Lampung. 3. Komitmen karyawan dan pemberian insentif memiliki nilaiF hitung sebesar30,019, denganmenggunakantingkatkepercayaan confidence interval 95 atau α = 0,05 makadaritabeldistribusi F diperolehnilai3,06 denganmembandingkannilaiF hitung denganF tabel , makaF hitung 30,019 ≥F tabel 3,06. Berdasarkan nilai tersebut maka keputusannyaadalahHa didukung dan H tidak didukung,artinyakomitmenkaryawandanpemberianinsentifsecarabersama- samaberpengaruh positif terhadapprestasikerjakaryawan PT KeretaApi Indonesia Persero Subdivre III.2 TanjungKarang Bandar Lampung.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka saranpenulisantara lain sebagaiberikut: 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen afektif khususnya pada perasaan bahagia bila karyawan menghabiskan sisa karir di perusahaan nilainya paling rendah, sehingga perlu ditingkatkan agar karyawan memiliki perasaan cinta pada organisasi atau perusahaan yang akan memunculkan kemauan untuk tetap tinggal dan membina hubungan sosial serta menghargai nilai hubungan dengan organisasi, untuk memberikan rasa bahagia kepada karyawan dapat dilakukan dengan mengurangi tuntutan karyawan dan meningkatkan kemampuan karyawan. Mengadakan acara yang melibatkan semua karyawan sehingga kebersamaan bisa terjalin, misalnya sekali-kali mengadakan rekreasi bagi seluruh karyawan dan keluarganya. Memberikan perlakuan pada masa awal karyawan memasuki perusahaan agar karyawan memiliki persepsi yang positif terhadap perusahaan. Memberikan rasa aman terhadap karyawan, baik fisik maupun psikis, misalnya karyawan merasa aman karena perusahaan membuat kebijakan memberikan kesempatan karyawan bekerja selama usia produktif.