Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Kooperatif atau Cooperative learning

Pembelajaran kooperatif merupakan kegiatan pembelajaran siswa yang dilakukan dengan cara berkelompok Sanjaya dalam Rusman, 2012: 203. Dalam pengertian lain disebutkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu pendekatan yang menekankan kerja sama dalam kelompok Savage dalam Rusman, 2012: 203. Selain itu, pembelajaran kooperatif juga diartikan sebagai model pembelajaran yang sistematis dengan mengelompokkan siswa dalam menciptakan pembelajaran yang efektif untuk mengintegrasikan keterampilan sosial yang bermuatan akademis Sumarmi, 2012: 39. Dalam pembelajaran kelompok, guru memberikan bantuan atau bimbingan kepada anggota kelompok lebih intensif. Dari segi individu, keanggotaan siswa dalam kelompok kecil merupakan pemenuhan kebutuhan berasosiasi. Tiap siswa dalam kelompok kecil menyadari bahwa kehadiran kelompok diakui bila kelompok berhasil memecahkan tugas yang dibebankan. Dalam hal ini timbul rasa bangga dan memiliki kelompok pada tiap anggota kelompok Dimyati dan Mudjiono, 2002: 165. Biggs dan Watkins 1995: 36 menambahkan bahwa dalam sebuah kelas yang diorganisasikan untuk pembelajaran kooperatif, kelompok siswa berusaha untuk mencapai tujuan bersama dimana semua anggota kelompok bertanggung jawab satu sama lain. Dari mengembangkan saling ketergantungan, siswa belajar untuk menerima orang lain. Pada hakikatnya cooperatif learning sama dengan kerja kelompok Rusman, 2012:203. Cilstrap dan Martin dalam Roestiyah, 2008: 15 mengartikan kerja kelompok sebagai kegiatan sekelompok siswa yang biasanya berjumlah kecil, yang diorganisir untuk kepentingan belajar. Keberhasilan kerja kelompok ini menuntut kegiatan yang kooperatif dari beberapa individu tersebut. Menurut Hamalik 2001:189, pengelompokkan adalah salah satu cara dalam melayani perbedaan individu. Di dalam kelompok-kelompok itu siswa bekerja sama dan belajar lebih menyenangkan dan merangsang. Peer yang ada dalam kelompok akan mendorong individu-individu untuk lebih maju. Meski demikian, tidak semua pembelajaran kelompok masuk ke dalam kategori pembelajaran kooperatif, menurut Roger dan Johnson dalam Amri dan Ahmadi, 2010: 91-92 untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran kooperatif, ada lima unsur model pembelajaran yang harus diterapkan, yaitu: 1 saling ketergantungan positif, 2 tanggung jawab perseorangan; 3 tatap muka; 4 komunikasi pada anggota; dan 5 evaluasi kelompok. Pembelajaran kooperatif harus didukung oleh langkah-langkah dan keterampilan yang melengkapinya. Langkah utama dalam pembelajaran kooperatif menurut Arends dalam Amri dan Ahmadi, 2010:92 ada enam fase. Keenam fase pembelajaran kooperatif dirangkum pada tabel berikut ini:

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN HAYATI (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMA N 1 Natar Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 19 58

PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII SMP N 1 Tumijajar T.P 2011/2012)

0 17 61

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA MAKHLUK HIDUP KELASVIIISMP NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Neg

0 8 53

PEMANFAATAN KARTU BERGAMBAR PADA SUB MATERI POKOK INVERTEBRATA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL SISWA (Studi Quasi Eksperimen pada Kelas X Semester Genap SMA Al-Kautsar Bandar Lampung Ta

0 12 57

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI KELANGSUNGAN HIDUP MAKHLUK HIDUP (Studi Eksperimen Siswa Kelas IX Semester Ganjil SMP Al-Huda Jati Agung TP 2013/2014)

0 7 60

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI KELANGSUNGAN HIDUP MAKHLUK HIDUP (Studi Eksperimen Siswa Kelas IX Semester Ganjil SMP Al-Huda Jati Agung TP 2013/2014)

0 6 56

PENGARUH PENGUNAAN METODE DISKUSI DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA MAKHLUK HIDUP (Studi Eksperimen Siswa Kelas VIII SMP N 2 Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan Semester Ganjil Ta

1 15 72

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISKOVERI (DISCOVERY LEARNING) TERHADAP AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah Pekalongan Lampung Timur Tahun Ajaran 2012/2

0 4 38

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PERINTIS 2 BANDAR LAMPUNG PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

0 7 60

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

0 0 9