PENGARUH PENGUNAAN METODE DISKUSI DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA MAKHLUK HIDUP (Studi Eksperimen Siswa Kelas VIII SMP N 2 Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan Semester Ganjil Ta

Sri Rahayu Wulandari

ABSTRAK
PENGARUH PENGUNAAN METODE DISKUSI DENGAN MEDIA GAMBAR
TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI POKOK
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA MAKHLUK HIDUP
(Studi Eksperimen Siswa Kelas VIII SMP N 2 Jati Agung Kabupaten Lampung
Selatan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014)

Oleh
SRI RAHAYU WULANDARI

Aktivitas belajar merupakan kunci utama untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Namun hasil observasi di kelas VIII SMP N 2 Jati Agung Kabupaten Lampung
Selatan, diketahui bahwa aktivitas belajar siswa belum dikembangkan secara
secara optimal. Hal ini dikarenakan selama ini guru menggunakan metode yang
kurang tepat untuk mengembangkan aktivitas siswa. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pengunaan metode diskusi dengan media gambar terhadap
aktivitas belajar dan penguasaan materi pokok pertumbuhan dan perkembangan
pada makhluk hidup.
Desain penelitian ini adalah pretes postes non-equivalen. Sampel penelitian adalah

siswa kelas VIIIB dan VIIIE yang dipilih dari populasi secara cluster random
sampling. Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data
kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai pretes, postes, dan N-Gain, yang dianalisis
secara statistik menggunakan uji-t melalui program SPSS 17. Data kualitatif
diperoleh dari lembar obsevasi aktivitas belajar siswa.
ii

Sri Rahayu Wulandari

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa mengalami
peningkatan sebesar 8,76%. Penguasaan materi mengalami penurunan dengan
menggunakan uji-t yaitu Lhit (0,117)< Ltab (0,157), berarti diperoleh data tidak
berdistribusi normal. Hal ini berarti, bahwa penggunaan metode diskusi melalui
media gambar berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas belajar, namun tidak
berpengaruh terhadap penguasaan materi pokok pertumbuhan dan perkembangan
pada makhluk hidup di SMP N 2 Jati Agung.

Kata kunci: aktivitas belajar, metode diskusi, media gambar, penguasaan materi,
pertumbuhan dan perkembangan


iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Padang, Surantih, pada tanggal 22 Juni
1990, yang merupakan anak ketiga dari lima bersaudara, dari
pasangan Bapak Edisyah, S.H., dan Ibu Erlinawati. Alamat
penulis adalah Jl. Selat Malaka III, Gg. Selat Sunda VII, KP.
Harapan Jaya Panjang Selatan Bandar Lampung, No.telpon
085269092090. Pendidikan yang ditempuh penulis adalah Sekolah Dasar di SD
Negeri 2 Panjang Selatan diselesaikan pada tahun 2002, Sekolah Menengah
Pertama di SMP Negeri 18 Bandar Lampung pada tahun 2005, dan Sekolah
Menengah Atas di YPPL Perintis 1 Bandar Lampung pada tahun 2008.
Pada tahun 2008, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP
Unila. Pada Tahun 2012 Penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan
(PPL) di SMP PGRI 2 Merbau Mataram, Lampung Selatan, dan melaksanakan
KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Karang Raja, Kec. Merbau Mataram,
Lampung Sealatan. Pada Tahun 2013 penulis melakukan penelitian pendidikan di
SMP N 2 Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan untuk meraih gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd).


vii

MOTO
“Dan di bumi terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah SWT) bagi
orang-orang yang yakin ”
(Az-zariyat ayat 20)

“Masa depan adalah apa yang kita perjuangkan hari ini”
(Sri Rahayu Wulandari)

ix

PERSEMBAHAN

Dengan menyebut nama Alloh yang Maha pengasih lagi Maha penyayang
Alhamdulillahi robbil ‘alamin, segala puji untuk Mu ya Rabb atas segala
kemudahan, limpahan rahmad dan karunia yang Engkau berikan selama ini.
Teriring doa, rasa syukur dan segala kerendahan hati.
Dengan segala cinta dan kasih sayang kupersembahkan karya sederhana ini untuk

orang-orang yang akan selalu berharga dalam hidupku:
 Ayahanda Edisyah, S.H., dan ibunda Erlinawati tercinta, yang telah
membesarkanku mendidik serta mendoakanku dengan penuh kasih sayang
yang tercurah tanpa batas terima kasih atas kasih sayang, doa, kesabaran
dan motivasi yang telah diberikan.
 Adikku Lisa Yuliana (Lisa) tercinta, terimakasih atas doa, kasih sayang
dan semangatnya.
 Para Pendidikku (Guru-guruku), Terima kasih atas bimbingan yang engkau
berikan pada ku hingga aku dapat melihat dunia dengan ilmu.
 Insan pilihan ALLAH SWT yang kelak akan menjadi imamku
 Almamaterku tercinta unila.

viii

SANWACANA

Alhamdulillah, puji syukur Penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, dengan ridho-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Metode
Diskusi Dengan Media Gambar Terhadap Aktivitas Belajar dan Penguasaan
Materi Pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Makhluk Hidup (Studi

Eksperimen Siswa Kelas VIII SMP N 2 Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan
Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014)”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;
2. Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.Si., selaku Pembantu Dekan I FKIP Universitas
Lampung;
3. Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II FKIP Universitas
Lampung;
4. Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H., selaku Pembantu Dekan III FKIP Universitas
Lampung;
5. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung;
6. Pramudiyanti, S.Si., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi dan
dan Pembimbing I, yang telah memberikan saran-saran berharga, motivasi,
pemikiran, bantuan, kesabaran, dan bimbingannya hingga terselesainya skiripsi
ini;
7. Drs. Darlen Sikumbang, M.Biomed., selaku pembahas, atas segala saran dan
masukannya dalam penyusunan skripsi ini;

xi


8. Berti Yolida S.Pd, M.Pd., selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing II yang
telah memberikan bimbingan, motivasi, dan bantuan dalam mengerjakan skripsi
ini;
9. Retno Widyaningsih, S.Pd., selaku kepala sekolah SMP N 2 Jati Agung
Kabupaten lampung Selatan dan Listianingsih, S.P., selaku guru mitra, serta
semua pihak di SMP N 2 Jati Agung Kabupaten lampung Selatan yang telah
membimbing dan memberikan saran-saran untuk keberhasilan penelitian ini;
10. Teman-temanku Nurbita Sari, S.Pd., Hutriazka, S.Pd., Septina Usman, S.Pd., Aini
Yunita Dewi, Made Setia Harini, dan Aryani Dwi Kesumawardani, terimakasih
untuk kebersamaan dan keceriaan kita selama ini, semoga silaturahmi tetap
terjalin;
11. Rekan-rekanku di pendidikan Biologi, teman se-angkatan, kakak tingkat, dan adik
tingkat yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih untuk persaudaraan,
semangat dan motivasinya;
12. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Amien.

Bandar Lampung,
Penulis,


Agustus 2014

Sri Rahayu Wulandari

xii

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvii

I. PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.


Latar Belakang Masalah .......................................................................
1
Rumusan Masalah .................................................................................
7
Tujuan Penelitian ..................................................................................
8
Manfaat Penelitian ................................................................................
8
Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................
9
Kerangka Fikir ...................................................................................... 11
Hipotesis ............................................................................................... 13

II. TINJAUAN PUSTAKA
A.
B.
C.
D.


Metode Diskusi ..................................................................................
Media Gambar ......................................................................................
Aktivitas Belajar ...................................................................................
Penguasaan Materi ...............................................................................

15
22
28
32

III. METODE PENELITIAN
A.
B.
C.
D.
E.

Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 36
Populasi dan Sampel ............................................................................ 36
Desain Penelitian .................................................................................. 36

Prosedur penelitian ................................................................................ 37
Jenis dan Teknik Pengambilan Data
1. Jenis Data ......................................................................................... 44
2. Teknik Pengambilan Data ............................................................... 44
F. Pengolahan Data Aktivitas Belajar Siswa............................................. 48
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Normalitas Data.........................................................................
50
2. Uji Mann-Whitney U.......................................................................
51
3. Uji Homogenitas Data ....................................................................
51
4. Pengujian Hipotesis.........................................................................
51

xiii

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ....................................................................................
B. Pembahasan ..........................................................................................


53
58

V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ..............................................................................................
B. Saran ....................................................................................................

70
70

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

72

LAMPIRAN
1.

Silabus ................................................................................................. .....

74

2.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................................... .....

78

3.

Lembar Kerja Siswa ............................................................................. .....

88

4.

Kisi-kisi soal pretes/postes ................................................................... ..... 127

5.

Soal pretes/postes ................................................................................. ..... 138

6.

Lembar aktivitas siswa ......................................................................... ..... 153

7.

Lembar observasi aktivitas siswa kelas eksperimen ............................ ..... 155

8.

Data nilai pretes penguasaan materi per indikator kelas eksperimen......... 158

9.

Data nilai postes penguasaan materi per indikator kelas eksperimen .. ...... 160

10. Data nilai pretes, postes dan N-Gain penguasaan materi
Kelas eksperimen ................................................................................. ...... 162
11. Analisis butir soal pretes penguasaan materi per indikator kelas
eksperimen................................................................................................... 163
12. Analisis butir soal postes penguasaan materi per indikator kelas
eksperimen.................................................................................................. 165
13. Analisis penguasaan materi per indikator soal pretes dan postes kelas
eksperimen.................................................................................................. 167
14. Lembar observasi aktivitas siswa kelas kontrol ................................... ..... 169
15. Data nilai pretes penguasaan materi per indikator kelas kontrol ......... ..... 172
16. Data nilai postes penguasaan materi per indikator kelas kontrol ......... ..... 174
17. Data nilai pretes, postes dan N-Gain kelas kontrol..................................... 176
xiv

18. Analisis butir soal pretes penguasaan materi per indikator kelas
kontrol........................................................................................................

177

19. Analisis butir soal postes penguasaan materi per indikator kelas
kontrol........................................................................................................

179

20. Analisis penguasaan materi per indikator soal pretes dan postes kelas
kontrol........................................................................................................

181

21. Analisis data kelas eksperimen dan kontrol .......................................... ....

184

22. Foto Penelitian ..................................................................................... ....

196

xv

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1. Lembar observasi aktivitas belajar siswa .............................................

45

2. Klasifikasi persentase aktivitas belajar siswa ......................................

48

3. Lembar penilaian penguasaan materi siswa ........................................

49

4. Kriteria penguasaan materi ..................................................................

50

5. Hasil aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen dan kontrol........

53

6. Hasil uji normalitas dan uji homogenitas pretes, postes, dan N-Gain
oleh Siswa pada kelas eksperimen dan kontrol ....................................

54

7. Hasil uji persamaan dan perbedaan dua rata-rata nilai pretes, postes,
dan N-Gain hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kontrol ....

55

8. Hasil uji normalitas, uji Mann Withney U, dan uji N-gain indikator
kognitif (C1, C2, dan C4) pada siswa kelas eksperimen dan
kontrol .................................................................................................

57

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1.

Hubungan Antara Variabel Bebas Dan Terikat ..................................

13

2.

Desain penelitian pretes-postes kelompok tak ekuivalen ...................

37

3.

Contoh Jawaban Siswa pada Soal Indikator C2 dan C4
(Lks Pertemuan 1 Kelas Eksperimen) ..................................................

63

4. Contoh Jawaban Siswa pada Soal Indikator C2 dan C4
(Lks Pertemuan 2 Kelas Eksperimen) ...................................................

65

5. Contoh Jawaban Siswa pada Soal Indikator C2 dan C4
(LKS Pertemuan 1 Kelas Kontrol) ........................................................

67

6. Contoh Jawaban Siswa pada Soal Indikator C2 dan C4
(LKS Pertemuan 2 Kelas Kontrol) ........................................................

68

7. Foto Penelitian ......................................................................................

195

xvii

1

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang
dinamis dan syarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan
dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perubahan
pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi
kepentingan masa depan. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di
masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi
peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi, dan
memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab (Trianto, 2010: 90).
Pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan
dihadapi peserta didik di masa yang akan datang. Menurut Buchori (dalam

2

Khabibah, 2006: 1), pendidikan yang baik tidak hanya mempersiapkan para
siswanya untuk suatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalahmasalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana
bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pemgembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan seharihari (BNSP, 2006: 1-2). Jika dihubungkan dengan kompetensi dasar 1.1
Menganalisis pentingnya pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup, dalam
standar isi KTSP mata pelajaran IPA SMP. Maka materi pokok ini membutuhkan
pengalaman langsung untuk mengembangkan pengetahuan peserta didik dalam
memahami alam sekitar secara ilmiah, sehingga pembelajaran pun akan menjadi
lebih bermakna.
Pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung menuntut siswa untuk
banyak melakukan aktivitas. Menurut Sardiman (2004: 95) dalam belajar perlu
ada aktivitas, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk
mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak
ada aktivitas. Aktivitas harus lebih ditonjolkan sehingga kegiatan belajar siswa
menjadi dasar untuk mencapai tujuan dan hasil belajar yang lebih memadai
(Hamalik, 2001: 172). Dengan melakukan banyak aktivitas yang sesuai dengan

3

pembelajaran, maka siswa mampu mengalami, memahami, mengingat, dan
mengaplikasikan materi yang telah diajarkan (Hamalik, 2004: 12). Penguasaan
materi memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai standar
kompetensi dan kompetensi dasar (Komalasari, 2010: 28). Uraian tersebut dapat
dijelaskan bahwa dengan adanya peningkatan penguasaan materi dan
peningkatan aktivitas belajar maka akan meningkatkan hasil belajar.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru diketahui bahwa proses pembelajaran
pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup di SMP
Negeri 2 Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan masih banyak didominasi oleh
guru, yang menyebabkan siswa lebih banyak menerima informasi dari guru
sehingga membuat siswa pasif dan aktivitas siswa pun tidak dapat dikembangkan
secara optimal. Selain itu, pembelajaran yang digunakan adalah ceramah dan
diskusi tanpa menggunakan media gambar. Namun dalam pelaksanaannya,
ceramah, dan diskusi tanpa menggunakan media gambar yang dilakukan kurang
optimal karena media belum menarik dan dalam proses berdiskusi siswa belum
dapat diharapkan. Diskusi tanpa menggunakan media gambar seperti ini
membuat siswa bosan, yang ditunjukkan dengan melakukan kegiatan-kegiatan di
luar konteks pembelajaran tersebut misalnya banyak siswa yang mengobrol,
main handphone atau mengerjakan sesuatu yang tidak berkaitan dengan pelajaran
tersebut. Hal tersebut berdampak terhadap hasil belajar siswa yang masih rendah.
Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Biologi kelas VIII SMP Negeri 2
Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan, bahwa nilai rata-rata ulangan harian

4

siswa pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
pada tahun pelajaran 2012/2013 sebesar 65. Siswa yang mendapatkan nilai < 68
sebanyak 60%. Nilai tersebut belum mencapai KKM yang ditentukan sekolah
yaitu 100% siswa yang telah mencapai nilai ≥ 71.
Melihat permasalahan di atas, maka diperlukan suatu solusi untuk menghadapi
kendala yang dihadapi oleh guru SMP Negeri 2 Jati Agung Kabupaten Lampung
Selatan yaitu dengan menggunakan metode diskusi dengan media gambar.
Metode diskusi yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran dan guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan
atau menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah.
Dalam hal ini diskusi merupakan jalan yang banyak memberi kemungkinan
pemecahan terbaik. Selain memberi kesempatan untuk mengembangkan
ketrampilan memecahkan masalah, juga dalam kehidupan yang demokratis kita
diajak untuk hidup bermusyawarah, mencari keputusan-keputusan atas dasar
persetujuan bersama. Bagi anak-anak, latihan untuk peranan peserta dalam
kehidupan di masyarakat. Metode ini dapat membantu siswa dalam
meningkatkan aktivitas dan penguasaan materi siswa seperti menggali informasi
lebih banyak, mengolah informasi secara cerdas, mengambil keputusan dengan
tepat, dan memecahkan masalah dengan arif dan kreatif. Metode pembelajaran
diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi
saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam
pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka.

5

Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang
bersifat interaktif.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upayaupaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses
belajar. Para guru dituntut untuk mampu menggunakan teknologi-teknologi
tersebut. Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga
dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media
pembelajaran. Media pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,
photografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun
kembali informasi visual atau verbal (Arsyad, 2000: 3). Pada hakikatnya kegiatan
belajar mengajar merupakan suatu proses komunikasi, yaitu proses penyampaian
pesan dari sumber pesan melalui media tertentu ke penerima pesan (Sadiman,
2009: 11-12).
Media pembelajaran diharapkan dapat menjadi media komunikasi visual maupun
verbal. Salah satu media komunikasi yang dapat digunakan adalah media
gambar. Gambar pada dasarnya membantu mendorong para siswa dan dapat
membangkitkan minatnya pada pelajaran. Membantu mereka dalam kemampuan
berbahasa, kegiatan seni, dan pernyataan kreatif dalam bercerita, dramatisasi,
bacaan, penulisan, melukis, dan menggambar, serta membantu mereka
menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi bacaan dari buku teks (Arif S.
Sadiman, 1984).

6

Media gambar adalah media yang dipergunakan untuk memvisualisasikan atau
menyalurkan pesan dari sumber ke penerima (siswa). Pesan yang akan
disampaikan dituangkan ke dalam komunikasi visual, di samping itu media
gambar berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide,
mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau
diabaikan bila tidak digrafiskan (Arsyad, 2007: 3).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa metode diskusi dengan media gambar
berpengaruh nyata terhadap penguasaan materi dan dapat meningkatkan aktivitas
siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Penelitian Khafidhotun (2012),
menunjukkan bahwa penerapan metode diskusi dengan media gambar dapat
meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran IPS di SMP N 1 Karang
Moncol Kabupaten Purbalingga. Sedangkan penelitian Astuti (2012: 2),
menunjukkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa kelas IIIA di SD Negeri 1 Kampung Baru Bandar
Lampung Semester ganjil tahun pelajaran 2012-2013.
Oleh sebab itu, peneliti menganggap perlu mengadakan penelitian dengan
menggunakan metode diskusi dengan media gambar pembelajaran biologi dalam
meningkatkan aktivitas belajar siswa dan penguasaan materi pokok pertumbuhan
dan perkembangan pada makhluk hidup.
Materi pokok pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup dipilih
dalam penelitian ini, karena penyampaiannya selama ini kurang melibatkan siswa

7

untuk aktif dalam pembelajaran, dan guru jarang memanfaatkan media
pembelajaran sehingga siswa hanya ditekankan pada menghafal suatu konsep.
Dengan memberdayakan media pembelajaran yang sesuai, diharapkan dapat
membantu siswa untuk mencapai standar ketuntasan belajar minimal di sekolah
yaitu ≥75.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Penggunaan Metode Diskusi Dengan Media Gambar Terhadap
Aktivitas Belajar dan Penguasaan Materi Pokok Pertumbuhan dan Perkembangan
Pada Makhluk Hidup.”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. bagaimana pengaruh penggunaan metode diskusi dengan media gambar
terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa pada materi pokok pertumbuhan
dan perkembangan pada makhluk hidup?
2. bagaimana pengaruh penggunaan metode diskusi dengan media gambar
terhadap penguasaan materi pokok pertumbuhan dan perkembangan pada
makhluk hidup?

8

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui:
1. pengaruh aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode diskusi dengan
media gambar pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan pada
makhluk hidup.
2. pengaruh penggunaan metode diskusi dengan media gambar terhadap
penguasaan materi pokok pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk
hidup.

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberi manfaat bagi:
1. bagi peneliti
a.

memberikan pengalaman peneliti sebagai calon guru dalam
meningkatkan aktivitas belajar siswa dan penguasaan materi
pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup.

b.

mengetahui tingkat keberhasilan dari pemanfaatan media gambar
dengan metode diskusi sehingga memudahkan peneliti dalam
penyampaian materi terutama pada materi pokok pertumbuhan dan
perkembangan pada makhluk hidup.

9

2. bagi guru
a.

memberikan alternatif metode pembelajaran dalam meningkatkan
aktivitas belajar siswa dan penguasaan materi.

b.

meningkatkan kecakapan dalam menentukan media pembelajaran yang
sesuai dengan materi, situasi, dan kondisi lingkungan sekolah.

3. bagi siswa
a.

memberikan siswa pengalaman belajar yang berbeda dalam mata
pelajaran biologi.

b.

memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam
mencari informasi sendiri.

c.

sebagai wahana untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dan
penguasaan materi sehingga siswa memiliki modal kecakapan hidup
yang kelak dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah hidup
yang dihadapi.

4. bagi sekolah
Membantu upaya peningkatan kualitas pembelajaran yang mendukung
peningkatan untuk sekolah.

E. Ruang Lingkup Penelitian
Untuk menjaga agar tidak terjadi kesalahpahaman dan tidak menyimpang dari
masalah maka ruang lingkup penelitian dibatasi pada:

10

1. metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pembelajaran yang
prosesnya melibatkan suatu kelompok untuk berinteraksi saling bertukar
pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan
masalah dengan kelompok lain sehingga didapatkan kesepakatan.
Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran
yang bersifat interaktif.
2. media gambar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gambar atau foto
materi pokok pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup yang
pada dasarnya membantu mendorong para siswa dan dapat membangkitkan
minatnya pada pelajaran, membantu mereka dalam kemampuan mengingatingat isi materi bacaan dari buku teks lingkungan sekitar sekolah yang
digunakan meliputi lingkungan.
3. aktivitas belajar siswa yang diamati adalah aktivitas (1) mengemukakan
pendapat, (2) bertanya, (3) bekerjasama dengan teman dalam menyelesaikan
tugas kelompok, (4) bertukar informasi, (5) melaporkan hasil diskusi
kelompok, (6) membuat kesimpulan materi yang sedang dipelajari.
4. penguasaan materi biologi dalam penelitian ini berdasarkan nilai tes formatif
yang diambil dari aspek kognitif pada materi pokok pertumbuhan dan
perkembangan pada makhluk hidup yang diajarkan dengan metode diskusi
dengan media gambar.
5. penguasaan materi pokok pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk
hidup ini diukur berdasarkan nilai yang diperoleh melalui pretest dan posttest.

11

6. subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Jati Agung
Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014.
7. materi pokok ini adalah pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk
hidup. KD 1.1 Menganalisis pentingnya pertumbuhan dan perkembangan
pada makhluk hidup.

F. Kerangka Pikir
Pembelajaran biologi merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit
karena berdasarkan hasil kompetisi pendidikan antar bangsa melalui Programme
For International Student Assessment (PISA) tahun 2006 menempatkan
Indonesia pada peringkat 50 dari 57 negara yang disurvei. Posisi Indonesia yang
terpuruk ini menunjukkan masih lemahnya pemahaman siswa dalam bidang IPA,
bahkan banyak diperbincangkan tentang nilai UN bidang studi Biologi yang
masih rendah dibandingkan dengan nilai bidang studi lainnya karena selama ini
guru menggunakan metode atau model pembelajaran yang kurang menggali
kemampuan siswa dan kurangnya bimbingan guru dalam proses pembelajaran.
Upaya meningkatkan aktivitas dan penguasaan materi siswa pada materi pokok
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup siswa didorong untuk aktif
melakukan kegiatan agar dapat memecahkan permasalahan yang berkaitan
dengan materi pelajaran. Dengan pola belajar seperti ini diharapkan aktivitas dan
penguasaan materi siswa dapat meningkat. Keberhasilan belajar juga tidak

12

terlepas dari faktor yang mempengaruhinya, salah satunya adalah metode
pembelajaran yang digunakan.
Salah satu metode yang diduga dapat meningkatkan kemampuan ini adalah
metode diskusi dengan media gambar diduga lebih efektif untuk meningkatkan
aktivitas belajar, karena dengan menggunakan metode dan media, siswa menjadi
tidak bosan serta dapat mengembangkan aktivitas dan kreatifitas untuk berpikir,
berbicara serta berani berargumen. Metode diskusi, prosesnya melibatkan suatu
kelompok untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling
mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah dengan kelompok lain
sehingga didapatkan kesepakatan.
Media gambar digunakan sebagai media untuk menampilkan obyek biologi yang
beragam dan sulit ditemui langsung serta untuk menarik perhatian siswa. Dua
unsur diatas diharapkan dapat mengoptimalkan aktivitas belajar siswa sehingga
dapat meningkatkan penguasaan materi pokok pertumbuhan dan perkembangan
pada makhluk hidup.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel
terikat, variabel bebasnya adalah metode diskusi dengan media gambar
sedangkan variabel terikatnya aktivitas dan penguasaan materi. Hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

13

Y1
X
Y2

Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Keterangan : X = Penggunaan metode diskusi dengan media gambar.
Y1 = Aktivitas belajar siswa.
Y2 = Penguasaan materi pokok pertumbuhan dan
perkembangan makhluk Hidup.

G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. penggunaan metode diskusi dengan media gambar berpengaruh terhadap
aktivitas belajar siswa pada materi pokok pertumbuhan dan perkembangan
pada makhluk hidup.
2. penggunaan metode diskusi dengan media gambar terhadap penguasaan
materi pokok pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup.
Hipotesis statistik:
H0: Penggunaan metode diskusi dengan media gambar tidak berpengaruh
terhadap penguasaan materi pokok pertumbuhan dan perkembangan pada
makhluk hidup.
H1: Penggunaan metode diskusi dengan media gambar berpengaruh
terhadap penguasaan materi pokok pertumbuhan dan perkembangan pada

14

makhluk hidup.

15

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa yang tergabung
dalam suatu kelompok untuk saling bertukar pendapat tentang sesuatu
masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat
problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama untuk mendapatkan
jawaban dan kebenaran atas suatu masalah (Suryosubroto, 2002: 179 dan
Djamarah dan Zain, 2006: 87-88).
Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar-mengajar yang dilakukan oleh
seorang guru di sekolah. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
(kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah,
diantaranya yaitu saling tukar-menukar pengalaman, informasi, memecahkan
masalah, dapat terjadi juga semuanya aktif, tidak ada yang pasif sebagai
pendengar saja sehingga akan terjadi proses belajar dalam diskusi tersebut.
Forum diskusi dapat diikuti oleh semua siswa di dalam kelas dapat pula
dibentuk kelompok-kelompok kecil, yang perlu mendapatkan perhatian ialah
hendaknya para siswa dapat berpartisipasi secara aktif di dalam setiap forum

16

diskusi. Semakin banyak siswa terlibat dan menyumbangkan pikirannya,
semakin banyak pula yang dapat mereka pelajari, perlu pula diperhatikan
masalah peranan guru. Terlalu banyak “campur tangan dan main perintah”
dari guru niscaya siswa tidak akan dapat belajar banyak (Suryosubroto,
2002: 179-180).
Diskusi dapat dilakukan dalam bermacam-macam bentuk (tipe) dan dengan
bermacam-macam tujuan. Berbagai bentuk diskusi yang terkenal adalah
sebagai berikut:
a. The social problema meeting
Para siswa berbincang-bincang memecahkan masalah sosial di kelasnya
atau di sekolahnya dengan harapan setiap siswa akan
merasa”terpanggil”untuk mempelajari dan bertingkah laku sesuai dengan
kaidah-kaidah yang berlaku, seperti dengan guru atau personel sekolah
lainnnya, peraturan-peraturan di kelas atau sekolah, hak-hak, dan
kewajiban siswa dan sebagainya.
b. The open-ended meeting
Para siswa berbincang-bincang mengenai masalah apa saja yang
berhubungan dengan kehidupan mereka sehari-hari dengan kehidupan
mereka di sekolah, dengan sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar
mereka, dan sebagainya.
c. The educational-diagnosis meeting
Para siswa berbincang-bincang mengenai pelajaran di kelas dengan
maksud untuk saling mengoreksi pemahaman mereka atas pelajaran yang

17

telah diterimanya agar masing-masing anggota memperoleh pemahaman
yang lebih baik dan benar.
Menurut Suryosubroto (2002: 180-181), teknik diskusi sebagai metode
belajar mengajar lebih cocok dan diperlukan apabila kita (guru) hendaknya:
1. memanfaatkan berbagai kemampuan yang ada (dimiliki) oleh para siswa.
2. memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyalurkan
kemampuannya masing-masing.
3. memperoleh umpan balik dari para siswa tentang apakah tujuan yang
telah dirumuskan telah tercapai.
4. membantu para siswa belajar berpikir teoritis dan praktik lewat berbagai
mata pelajaran dan kegiatan sekolah.
5. membantu para siswa belajar menilai kemampuan dan peranan diri
sendiri maupun teman-temannya (orang lain).
6. membantu para siswa menyadari dan mampu merumuskan berbagai
masalah yang di “lihat” baik dari pengalaman sendiri maupun dari
pelajaran sekolah.
7. mengembangkan motivasi untuk belajar lebih lanjut.
Menurut Suryosubroto (2002: 181-182), terdapat langkah-langkah
penggunaan metode diskusi hendaknya:
1. guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan
pengarahan seperlunya mengenai cara-cara pemecahannya. Dapat pula
pokok masalah yang akan didiskusikan itu ditentukan bersama-sama oleh
guru dan siswa. Judul atau masalah yang akan didiskusikan itu harus

18

dirumuskan sejelas-jelasnya agar dapat dipahami baik-baik oleh setiap
siswa.
2. pimpinan guru para siswa membentuk kelompok-kelompok diskusi,
memilih pimpinan diskusi (Ketua, Sekretaris atau pencatat), mengatur
tempat duduk, ruangan, saranan, dan sebagainya.
Pimpinan diskusi sebaiknya berada di tangan siswa yang:
a. lebih memahami atau menguasai masalah yang akan didiskusikan.
b. “berwibawa” dan disenangi oleh teman-temannya.
c. berbahasa baik dan lancar bicaranya.
d. dapat bertindak tegas, adil, dan demokratis.
Tugas pimpinan diskusi antara lain ialah:
a. pengatur dan pengarah acara diskusi.
b. pengatur “lalu lintas” percakapan.
c. penengah dan penyimpul berbagai pendapat.
3. para siswa berdiskusi di dalam kelompoknya masing-masing, sedangkan
guru berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang lain (kalau ada
lebih dari satu kelompok) menjaga ketertiban serta memberikan
dorongan dan bantuan sepenuhnya agar setiap anggota kelompok
berpartisipasi aktif dan agar diskusi berjalan lancar. Setiap anggota
kelompok harus tahu persis apa yang akan didiskusikan dan bagaimana
caranya berdiskusi. Diskusi harus berjalan dalam suasana bebas, setiap
anggota harus tahu bahwa hak bicaranya sama.
4. kemudian setiap kelompok melaporkan hasil diskusinya. Hasil-hasilnya
yang dilaporkan itu ditanggapi oleh semua siswa (terutama dari

19

kelompok lain). Guru memberi ulasan atau penjelasan terhadap laporanlaporan tersebut.
5. akhirnya para siswa mencatat hasil (hasil- hasil) diskusi, dan guru
mengumpulkan laporan hasil diskusi dari tiap-tiap kelompok sesudah
para siswa mencatatnya untuk “file” kelas.
Menurut Suryosubroto (2002: 185), beberapa keuntungan metode diskusi
sebagai berikut:
1. metode diskusi melibatkan semua siswa secara langsung dalam proses
belajar.
2. setiap siswa dapat menguji tingkat pengetahuan dan penguasaan bahan
pelajarannya masing-masing.
3. metode diskusi dapat menumbuhkan dan mengembangkan cara berfikir
dan sikap ilmiah.
4. dengan mengajukan dan mempertahankan pendapatnya dalam diskusi
diharapkan para siswa akan dapat memperoleh kepercayaan akan
(kemampuan) diri sendiri.
5. metode diskusi dapat menunjang usaha-usaha pengembangan sikap sosial
dan sikap demokratis para siswa.
Menurut Suryosubroto (2002: 186), beberapa kelemahan metode diskusi
sebagai berikut:
1. suatu diskusi tak dapat diramalkan sebelumnya mengenai bagaimana
hasilnya sebab tergantung kepada kepemimpinan siswa dan partisipasi
anggota-anggotanya.

20

2. suatu diskusi memerlukan keterampilan-keterampilan tertentu yang
belum pernah dipelajari sebelumnya.
3. jalannya diskusi dapat dikuasai (didominasi) oleh beberpa siswa yang
“menonjol”.
4. tidak semua topik dapat dijadikan pokok diskusi, tetapi hanya hal-hal
yang bersifat problematis saja yang dapat didiskusikan.
5. diskusi yang mendalam memerlukan waktu yang banyak. Siswa tidak
boleh merasa dikejar-kejar waktu. Perasaan dibatasi waktu menimbulkan
kedangkalan dalam diskusi sehingga hasilnya tidak bermanfaat.
6. apabila suasana diskusi hangat dan siswa sudah berani mengemukakan
buah pikiran mereka, maka biasanya sulit untuk membatasi pokok
masalahnya.
7. sering terjadi dalam diskusi siswa kurang berani mengemukakan
pendapatnya.
8. jumlah siswa di dalam kelas yang terlalu besar akan mempengaruhi
kesempatan setiap siswa untuk mengemukakan pendapatnya.
Untuk mengatasi kelemahan tersebut Yusuf Djajadisastra (dalam
Suryosubroto, 2002: 186-187), mengemukakan saran mengenai usaha-usaha
yang dapat dilakukan antara lain:
1. siswa-siswa dikelompokkan menjadi kelompok-kelompok yang kecil,
misalnya lima orang siswa setiap kelompok. Kelompok kecil ini harus
terdiri dari siswa-siswa yang pandai dan kurang pandai, yang pandai
bicara dan yang kurang pandai bicara, siswa laki-laki dan siswa
perempuan. Hal ini harus diatur benar-benar oleh guru. Disamping itu,

21

harus pula diperhatikan agar siswa-siswa yang sekelompok itu benarbenar dapat bekerja sama. Dalam setiap kelompok ditetapkan ketuanya.
2. agar tidak menimbulkan rasa “kelompok-isme”, ada baiknya bila untuk
setiap diskusi dengan topik atau problema baru selalu dibentuk lagi
kelompok-kelompok baru dengan cara melakukan pertukaran anggotaanggota kelompok. Dengan demikian semua siswa akan pernah
mengalami suasana bekerja bersama-sama dalam satu kelompok dan juga
pernah mengalami bekerja sama dengan semua teman sekelasnya.
3. topik-topik atau problema yang akan dijadikan pokok-pokok diskusi
dapat diambil dari buku-buku pelajaran siswa, dari surat-surat kabar, dari
kejadian sehari-hari di sekitar sekolah, dan kegiatan di masyarakat yang
sedang menjadi pusat perhatian penduduk setempat.
4. mengusahakan penyesuaian waktu dengan berat topik yang dijadikan
pokok diskusi. Membagi-bagi diskusi di dalam beberapa hari atau
minggu berdasarkan pembagian topik ke dalam topik-topik yang lebih
kecil lagi (sub topik). Keleluasaan berdiskusi dapat pula dilakukan
dengan menyelenggarakan suatu pekan diskusi dimana seluruh pekan itu
dipergunakan untuk mendiskusikan problema-problema yang telah
dipersiapkan sebelumnya.
5. menyiapkan dan melengkapi semua sumber data yang diperlukan, baik
yang tersedia di sekolah maupun yang terdapat di luar sekolah.
Memperhatikan ketentuan-ketentuan tersebut kelemahan metode diskusi
dapat dikurangi. Tentu saja, pada akhinya berhasil atau tidaknya

22

penggunaan metode diskusi ini banyak bergantung pada kecakapan guru di
dalam membimbing siswa-siswanya berdiskusi.
Salah satu alternatif metode pembelajaran interaktif yang mungkin dapat
mengoptimalkan peningkatan aktivitas siswa dan penguasaan materi ialah
dengan menggunakan metode diskusi yaitu suatu cara penyampaian bahan
pelajaran dan guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai
alternatif pemecahan masalah. Hal ini diskusi merupakan jalan yang banyak
memberi kemungkinan pemecahan terbaik. Selain memberi kesempatan
untuk mengembangkan ketrampilan memecahkan masalah, juga dalam
kehidupan yang demokratis kita diajak untuk hidup bermusyawarah,
mencari keputusan-keputusan atas dasar persetujuan bersama. Bagi siswasiswa, latihan untuk peranan peserta dalam kehidupan di masyarakat.
Metode ini dapat membantu siswa dalam meningkatkan aktivitas dan
penguasaan materi siswa seperti menggali informasi lebih banyak,
mengolah informasi secara cerdas, mengambil keputusan dengan tepat, dan
memecahkan masalah dengan arif dan kreatif.
B.

Media Gambar
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau penghantar.
Menurut bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim kepada penerima pesan (Arsyad, 2007: 3).

23

Brigg (dalam Sadiman, 2008: 6), berpendapat bahwa media adalah segala
alat fisik yang dapat menyampaikan pesan serta merangsang siswa untuk
belajar. Gerlach dan Eli (dalam Arsyad, 2007: 3), mengatakan bahwa media
secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun
siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Sedangkan Gagne (dalam Sadiman, 2008: 6), menyatakan bahwa media
adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsang untuk belajar.
Solihatin (2007: 23), menyatakan bahwa manfaat media dalam proses
pembelajaran adalah untuk memperlancar interaksi antara guru dengan siswa
sehingga pembelajaran lebih efektif dan efesien. Hamalik (dalam Arsyad,
2007: 15), menambahkan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam
proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginana dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Berdasarkan pendapat Sadiman (2008: 17-18), secara umum media
pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
1. memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam
bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2. mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, seperti:
a. objek yang terlau besar bisa digantikan dengan gambar, film atau
model.
b. objek yang kecil bisa dibantu dengan film, gambar, dan sebagainya.

24

c. gerak yang terlau lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan
timelapse.
d. kejadian yang terjadi di masa lampau bisa ditampilkan lagi lewat
rekaman film, video, dan foto.
3. penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat
mengatasi sikap pasif siswa. Media pendidikan berguna untuk:
a. menimbulkan kegairahan belajar.
b. memungkinkan interaksi yang lebih langsung antar siswa dengan
lingkungan dan kenyataan.
c. memungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan
minatnya.
Sudjana dan Ahmad (2012: 3), mengungkapkan bahwa ada beberapa jenis
media pengajaran yang biasa digunakan dalam proses pengajaran. Pertama,
media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun,
komik, dan lain-lain. Media grafis disebut juga media dua dimensi yaitu
media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. Kedua, media tiga
dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat (solid model), model
penampang, model susun, model kerja, mock up, diorama, dan lain-lain.
Ketiga, media proyeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP, dan
lain-lain. Keempat, pengunaan lingkungan sekitar sebagai media
pendidikan.
Salah satu media pembelajaran adalah pengunaan gambar. Gambar sangat
penting dalam usaha memperjelas pengertian pada siswa-siswa. Sehingga

25

dengan menggunakan gambar siswa dapat lebih memperhatikan terhadap
benda-benda atau hal-hal yang belum pernah dilihatnya yang berkaitan
dengan pelajaran. Gambar dapat membantu guru dalam mencapai tujuan
instruksional, karena gambar termasuk media yang mudah dan murah serta
besar artinya untuk mempertinggi nilai pengajaran. Karena gambar,
pengalaman, dan pengertian siswa-siswa menjadi lebih luas, lebih jelas, dan
tidak mudah dilupakan, serta lebih konkret dalam ingatan dan asosiasi
siswa. Adapun manfaat media gambar dalam proses instruksional adalah
penyampaian dan penjelasan mengenai informasi, pesan, ide, dan
sebagainya dengan tanpa banyak menggunakan bahasa-bahasa verbal, tetapi
dapat lebih memberikan kesan (Rohani, 1997: 76-77).
Gambar merupakan alat visual yang penting dan mudah diperoleh dari
berbagai sumber, seperti buku pelajaran, majalah, dan lain-lain. Hal ini
penting sebab dapat memberi penggambaran visual yang konkrit tentang
masalah yang digambarkannya. Gambar membuat orang dapat menangkap
ide atau informasi yang terkandung di dalamnya dengan jelas, lebih jelas
daripada yang dapat diungkapkan dengan kata-kata, baik yang ditulis
maupun yang diucapkan. Supaya gambar mencapai tujuan semaksimal
mungkin sebagai alat visual, gambar harus dipilih menurut syarat-syarat
tertentu. Syarat-syarat itu sebagai berikut: (a) gambar harus bagus, jelas,
menarik, mudah dimengerti, dan cukup besar untuk dapat memperlihatkan
detail, (b) apa yang tergambar harus cukup penting dan cocok untuk hal
yang sedang dipelajari atau masalah yang sedang dihadapi, (c) gambar harus
benar atau autentik, artinya menggambarkan situasi yang serupa jika dilihat

26

dalam keadaan sebenarnya, (d) kesederhanaan penting sekali. Gambar yang
rumit sering mengalihkan perhatian dari hal-hal penting, (e) gambar harus
sesuai dengan kecerdasan orang yang melihatnya, (f) warna walau tidak
mutlak dapat meninggikan nilai sebuah gambar, menjadikannya lebih
realistis, dan merangsang minat untuk melihatnya. Selain itu, warna dapat
memperjelas arti dari apa yang digambarkan. Akan tetapi penggunaan warna
yang salah sering menghasilkan pengertian yang tidak benar, (g) ukuran
perbandingan penting pula (Hamzah, 1981: 27-28).
Diantara media pendidikan, gambar atau foto adalah media yang paling
umum dipakai, gambar merupakan bahasa yang umum, yang dapat
dimengerti dimana-mana. Oleh karena itu, ada pepatah cina yang
mengatakan sebuah gambar berbicara lebih banyak daripada seribu kata.
Bebarapa kelebihan media gambar antara lain:
1. sifatnya konkrit: gambar atau foto lebih realistis menunjukkan pokok
masalah dibandingkan dengan media verbal semata.
2. gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda,
objek atau peristiwa dapat dibawa di kelas, dan tidak selalu bisa siswasiswa dibawa ke objek atau peristiwa tersebut. Untuk itu gambar atau
foto dapat mengatasinya.
3. media gambar atau foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
Sel atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata
telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar atau foto.
4. dapat memperjelas sutu masalah, dalam bidang apa saja, sehingga dapat
mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.

27

5. murah harganya dan gampang didapat serta digunakan, tanpa
memerlukan peralatan khusus.
Menurut Sadiman, dkk (1986: 29-31), menyatakan selain kelebihankelebihan tersebut, gambar atau foto mempunyai beberapa kelemahan yaitu:
1. gambar atau foto hanya menekankan persepsi indra mata.
2. gambar atau foto benda yang terlalau kompleks kurang efektif untuk
kegiatan pembelajaran.
3. ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
Menurut Hamzah (1981: 30) dan Sadiman, dkk (1996: 31-32), tekhnik
dalam memilih gambar-gambar yang baik, pada lazimnya kriteria-kriteria di
bawah ini dapat dipergunakan:
a. keaslian gambar. Gambar menunjukkan situasi yang sebenarnya, seperti
melihat keadaan atau benda sesungguhnya. Kekeliruan dalam hal ini
akan memberikan pengaruh yang tak diharapkan, misalnya gambar yang
palsu dikatakan asli.
b. kesederhanaan. Gambar itu sederhana dalam warna, menimbulkan kesan
tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni, dan mengandung nilai
praktis.
c. bentuk item. Pengamat dapat memperoleh tanggapan yang tepat tentang
objek-objek dalam gambar.
d. perbuatan. Gambar hendaknya menunjukkan hal yang sedang melakukan
suatu perbuatan. Siswa lebih tertarik pada gambar yang kelihatan hidup
atau kelihatan bergerak.

28

e. artistik. Segi artistik pada umumnya turut mempengaruhi nilai-nilai
gambar itu. Penggunaan gambar tentu saja disesuaikan dengan tujuan
yang hendak dicapai autentik. Dimana gambar tersebut harus secara jujur
melukiskan situasi seperti kalau orang melihat benda sebenarnya.
C. Aktivitas Belajar Siswa
Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah
laku. Jadi melakukan kegiatan, tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas
(Sardiman, 2004: 95). Belajar sangat diperlukan dalam aktivitas, tanpa
aktivitas belajar tidak mungkin berjalan dengan baik. Aktivitas dalam proses
pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa
dalam mengikuti pembelajaran, bertanya hal yang belum jelas, mencatat,
mendengar, berfikir, membaca, dan segala kegiatan yang dapat menunjang
meningkatkan aktivitas belajar siswa (Sardiman, 2004: 99).
Proses pembelajaran, guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam berpikir
maupun berbuat. Penerimaan pelajaran jika dengan aktivitas siswa sendiri,
kesan itu tidak akan berlalu begitu saja, tetapi dipikirkan, diolah, dan
dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda. Bila siswa menjadi partisipan
yang aktif, maka ia memiliki ilmu atau pengetahuan itu dengan baik
(Slameto, 2003: 36).
Seseorang dikatakan aktif belajar jika dalam belajarnya mengerjakan sesuatu
yang sesuai dengan tujuan belajarnya, memberi tanggapan terhadap suatu
peristiwa yang terjadi, dan mengalami ata

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGUNAAN METODE DISKUSI MELALUI MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI (Studi Eksperimen Siswa Kelas X MA Al Hikmah Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 11 55

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA MAKHLUK HIDUP KELASVIIISMP NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Neg

0 8 53

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Think Pair Share (TPS) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP

0 4 55

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE NHT DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA MANUSIA (Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 BaradatuTa

0 3 53

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE NHT DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA MANUSIA (Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Baradatu T

1 12 53

PENGARUH PENGUNAAN METODE DISKUSI MELALUI MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI (Studi Eksperimen Siswa Kelas X MA Al Hikmah Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 7 61

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI KELANGSUNGAN HIDUP MAKHLUK HIDUP (Studi Eksperimen Siswa Kelas IX Semester Ganjil SMP Al-Huda Jati Agung TP 2013/2014)

0 6 56

PENGARUH PENGUNAAN METODE DISKUSI DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA MAKHLUK HIDUP (Studi Eksperimen Siswa Kelas VIII SMP N 2 Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan Semester Ganjil Ta

1 15 72

KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP

0 14 56

PENGARUH MEDIA VIDEO DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI POKOK GERAK PADA TUMBUHAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 2 Jati Agung Lampung Selatan

0 5 52