14 Polietilen tereflatat PET memiliki kondisi stabilitas termal yang baik,
sifat listrik yang baik, penyerapan air yang sangat rendah, sifat permukaan yang sangat baik [23]. Dalam produksi polietilena tereftalat, asam tereftalat dibuat
dengan mengoksidasi p-xylen. Tahap polimerisasinya sama dengan poliamida. Polimer dihasilkan dari keadaan lebur menuju pada titik transisi gelasnya pada
sekitar 80
o
C dan bentuknya amorf, kristalinitas meningkat dengan pemanasan. Titik lebur kristalin adalah 265
o
C. Kekuatan regang dari lembaran polietilena tereftalat adalah sekitar 25.000psi, 2-3 kali daripada film selulosa asetat. Jika
daerah spesimen pada titik patah telah diperkirakan, kekuatan regang dari plastik ini sekitar 2 kali dari aluminium dan hampir sama dengan baja lunak [9].
Kekakuan dari lembar polietilena tereftalat dapat dibandingkan dengan lembaran-lembaran selulosa lainnya, ketahanan sobeknya juga lebih baik daripada
selulosa. Kekuatan dari material ini adalah 3-4 kali dibandingkan dengan lembaran plastik lainnya. Kekuatan ini adalah keuntungan terbesar secara
aplikasinya [9].
2.5. SEKAM PADI
Padi merupakan produk utama pertanian di negara-negara agraris, termasuk Indonesia. Beras yang merupakan hasil penggilingan padi menjadi
makanan pokok penduduk Indonesia. Sekam padi merupakan produk samping yang melimpah dari hasil penggilingan padi, dan selama ini hanya digunakan
sebagai bahan bakar untuk pembakaran batu merah, pembakaran untuk memasak atau dibuang begitu saja [24].
Serat alami memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan serat sintetis, seperti beratnya lebih ringan, dapat diolah secara alami dan ramah
lingkungan, merupakan bahan terbaharukan, mempunyai kekuatan dan kekakuan yang relatif tinggi dan tidak menyebabkan iritasi kulit. Keuntungan-keuntungan
lainnya adalah kualitas dapat divariasikan dan stabilitas panas yang rendah [15]. Sekam padi adalah sisa dari proses penggilingan padi. Sekam padi merupakan
bagian terluar yang keras dari butir padi yang terdiri dari atas lapisan lemma dan pellea. Sifat kekerasan pada sekam padi ini disebabkan oleh tingginya kandungan
silika [25].
Universitas Sumatera Utara
15 Sekam dikategorikan sebagai biomassa yang dapat digunakan untuk
berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan ternak dan energi atau bahan bakar. Dari proses penggilingan padi biasanya diperoleh sekam sekitar 20-
30, dedak antara 8- 12 dan beras giling antara 50-63,5 data bobot awal gabah. Sekam dengan persentase yang tinggi tersebut dapat menimbulkan
problem lingkungan [26]. Ditinjau data komposisi kimiawi, sekam mengandung beberapa unsur
kimia penting seperti dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut. Tabel 2.1 Komposisi Kimia Sekam Padi [27]
Komponen Berat
Kadar air 32,40 – 11,35
Protein kasar 1,70 – 7,26
Lemak 0,38 – 2,98
Ekstrak nitrogen bebas 24,70 – 38,79
Serat 31,37 – 49,92
Abu 13,16 – 29,04
Pentosa 16,94 – 21,95
Sellulosa 34,34 – 43,80
Lignin 21,40 – 46,97
2.6 ABU SEKAM PADI
Menurut Mittal 1997 sekam padi merupakan salah satu sumber penghasil silika terbesar setelah dilakukan pembakaran sempurna. Abu sekam padi hasil
pembakaran yang terkontrol pada suhu tinggi 500-600
o
C akan menghasilkan abu silika yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai proses kimia dan pada suhu
lebih besar dari 1.000
o
C akan menjadi silika kristalin [24] [28]. Abu sekam padi mengandung silika sebanyak 86-97 berat kering [29].
Universitas Sumatera Utara
16 Ditinjau data komposisi kimiawi, abu sekam mengandung beberapa unsur
kimia penting seperti dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut. Tabel 2.2 Komposisi Kimia Abu Sekam [27]
Komponen Berat
SiO
2
86,90 – 97,30 K
2
O 0,58 – 2,50
Na2O 0,00 – 1,75
CaO 0,20 – 1,50
MgO 0,12 – 1,96
Fe
2
O
3
0,00 – 0,54 P
2
O
5
0,20 – 2,84 SO
3
0,10 – 1,13 Cl
0,00 – 0,42
2.7 METODE