8 i.
Mikrokomposit menggunakan penguat sebaran ii.
Mikrokomposit menggunakan penguat partikel iii.
Mikrokomposit menggunakan penguat serat 2.
Makrokomposit Biasanya dimensi fasa tersebarnya memiliki ukuran di atas 10
-6
m [17].
2.2 KOMPOSIT POLIMER
Komposit polimer adalah polimer yang berfungsi sebagai matrik. Adapun definisi dari komposit adalah bahan gabungan dua atau lebih yang terdiri dari
komponen bahan utama matriks dan bahan rangka reinforcement atau penguat [17]. Polimer merupakan bahan yang sangat bermanfaat dalam dunia teknik,
khususnya dalam industri kontruksi. Polimer sebagai bahan kontruksi bangunan dapat digunakan baik berdiri sendiri, misalnya sebagai perekat, pelapis, cat, dan
sebagai glazur maupun bergabung dengan bahan lain membentuk komposit. Untuk aplikasi struktur yang memerlukan kekuatan dan ketegaran, diperlukan
perbaikan sifat mekanik polimer agar memenuhi syarat. Untuk kebutuhan tersebut, berkembanglah komposit polimer yang disertai penguat oleh berbagai
filler di antaranya serat [18].
2.2.1 Penguat
Reinforcement Dalam Komposit
Pada prinsipnya, komposit dibentuk berdasarkan kombinasi antara dua atau lebih material seperti bahan logam, organik ataupun nonorganik. Meskipun
ada terdapat kombinasi bahan yang tidak terbatas, tetapi bentuk konstituen lebih terbatas. Bentuk konstituen yang umum digunakan dalam bahan komposit yaitu
serat, partikel, laminae lapisan, serpihan flakes, pengisi, dan matriks. Matriks merupakan konstituen utama yang melindungi dan memberikan bentuk pada
komposit. Serat, partikel, laminae, serpihan, dan pengisi merupakan konstituen struktural [19]. Fasa penguat atau fasa tersebar merupakan bahan yang bersifat
lengai dalam bentuk serat, partikel, kepingan dan lamina yang ditambahkan untuk meningkatkan sifat mekanik dan sifat fisik komposit seperti meningkatkan sifat
kekuatan, kekakuan, keliatan dan sebagainya [17].
Universitas Sumatera Utara
FIBER PARTICLE
FILLER LAMINA
FLAKE
Universitas Sumatera Utara
10 d.
Memisahkan serat. e.
Melepas ikatan. f.
Tetap stabil setelah proses manufaktur [17]. Fasa matriks dari komposit berserat adalah bisa saja logam, polimer atau
keramik. Secara umum logam dan polimer digunakan sebagai material matriks karena sifat rapuhnya. Sementara itu, untuk komposit bermatriks keramik,
komponen penguat ditambahkan bertujuan untuk meningkatkan kekuatan bentur. Dibutuhkan daya ikat rekat yang kuat antara serat dan matriks untuk mengurangi
penarikan serat. Sebenarnya kekuatan ikat merupakan pertimbangan yang sangat penting dilakukan dalam kombinasi matriks serat [4].
2.2.3 Antarmuka dan Antarfasa Pengisi-Matriks
Dalam komposit polimer matriks, antarmuka antara fasa penguat dan fasa matriks sangat penting bagi kelebihan dari komposit sebagai bahan struktural.
Sifat utama mekanis dari kekuatan serat polimer komposit tidak hanya tergantung pada sifat dari serat dan matriks, tetapi juga pada tingkat adhesi antarmuka antar
serat dan polimer matriks [16]. Adanya pencampuran bahan yang berbeda dalam bahan komposit, maka
dalam komposit tersebut akan selalu terdapat daerah berdampingan contiguous region. Definisi sederhananya yaitu sebuah antarmuka interfaces atau dengan
kata lain permukaan membentuk batasan dalam konstituen. Pada beberapa kasus, daerah berdampingan sering juga dianggap sebagai fasa tambahan yang
dinamakan dengan antarfasa interphases. Sebagai contoh, pada lapisan serat gelas dalam plastik berpengisi dan bahan adesif yang mengikat lapisan
bersamaan. Ketika terdapat suatu antarfasa maka akan terdapat dua antarmuka, yaitu pada permukaan antarfasa dan konstituen di tengahnya [19].
Umumnya semua bahan komposit terdapat dua fasa yang berlainan yang dipisahkan oleh antara muka bahan-bahan tersebut. Daya sentuh dan daya kohesif
antar muka sangat penting karena antar muka pengisi – matriks berfungsi untuk memindahkan tegasan dari fasa matriks ke fasa penguat. Kemampuan pemindahan
tegasan kepada fasa penguat tergantung pada daya ikat yang muncul pada antar muka komposit [17]. Bentuk interface antara matriks dengan serat dapat dilihat
pada Gambar 2.2 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
12 sifat serat, rasio perbandingan komposisi serat, panjang serat, orientasi serat,
tingkat pembaharuan serat, antar muka serat-matriks dari kedua serat dan juga kerusakan tegangan serat [20].
Berbagai jenis kombinasi serat dan material matriks yang digunakan tetapi yang sering diterapkan secara umum adalah penggabungan dari karbon-serat
gelas menjadi resin polimerik. Terdapat banyak cara untuk menggabungkan dua serat yang berbeda yang mana pada akhirnya akan mempengaruhi sifat-sifatnya.
Misalnya, semua serat disusun dan dicampurkan dengan yang lain; atau membuat lapisan-lapisannya yang mana terdiri dari satu jenis serat, kemudian dilapisi
dengan serat yang lain. Pada hakikatnya semua sifat-sifat hibrid adalah anisotrop. Ketika komposit hibrid tidak dapat ditarik kegagalan nya biasanya disebabkan
oleh nonkatastropik yaitu tidak terjadi secara tiba-tiba. Biasanya komposit hibrid ini diaplikasikan untuk komponen struktural untuk transportasi udara, peralatan
olah raga dan komponen-komponen orthopedic [4].
2.4 LIMBAH BOTOL PLASTIK KEMASAN MINUMAN