16 Ditinjau data komposisi kimiawi, abu sekam mengandung beberapa unsur
kimia penting seperti dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut. Tabel 2.2 Komposisi Kimia Abu Sekam [27]
Komponen Berat
SiO
2
86,90 – 97,30 K
2
O 0,58 – 2,50
Na2O 0,00 – 1,75
CaO 0,20 – 1,50
MgO 0,12 – 1,96
Fe
2
O
3
0,00 – 0,54 P
2
O
5
0,20 – 2,84 SO
3
0,10 – 1,13 Cl
0,00 – 0,42
2.7 METODE
EKSTRUSI
Ekstrusi adalah proses manufaktur kontinu yang digunakan untuk mencetak produk yang panjang dengan penampang yang tetap. Teknik ini dapat
digunakan untuk memproses sebagian besar polimer termoplastik dan beberapa polimer termoset. Biasanya plastik yang dapat diproses dengan metode ekstrusi
memiliki viskositas yang tinggi, sehingga produk yang baru mengalami ekstrusi dapat mempertahankan bentuk hasil pencetakan hingga produk tersebut sampai
pada tahap pendinginan cepat water bath, air quench atau chill roll [30].
Extruder adalah suatu alat yang memaksa bahan mentah untuk mengalir dalam suatu kondisi tertentu dimana bahan mengalami pencampuran, pengadukan,
dan pemasakan serta akhirnya mesin ini memaksa bahan keluar melalui suatu die dan terjadi pembentukan dan pengembangan puffing. Extruder juga sering digunakan
pada pengolahan bahan makanan karena extruder mampu menghasilkan energi mekanis yang digunakan untuk proses pemasakan bahan. Extruder mendorong
bahanadonan dengan cara memompanya melalui sebuah lubang dengan bentuk tertentu die. Extruder mampu melakukan proses pencampuran dengan baik yang
bertujuan agar bahan homogen dan terdispersi dengan baik. Salah satu kunci dalam beranekaragamnya hasil produk ekstrusi terletak pada bagian die-nya, dimana dari
sinilah bahan akan didorong keluar. Fungsi die dalam pembuatan produksi pasta telah
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
18
2.8 PENGUJIANKARAKTERISTIK BAHAN KOMPOSIT
2.8.1 Uji Kekuatan Tarik
Tensile Strength
Pengujian tarik adalah salah satu uji stress strain mekanik yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan material terhadap gaya tarik. Dalam pengujiannya,
material uji ditarik sampai putus. Uji tarik adalah cara pengujian bahan yang paling mendasar. Pengujian tarik sangat sederhana, tidak mahal dan sudah
mengalami standarisasi diseluruh dunia. Dengan menarik suatu material kita akan mengetahui bagaimana bahan tersebut bereaksi terhadap tarikan dan sejauh mana
material itu bertambah panjang [33]. Penarikan suatu bahan biasanya menyebabkan terjadi perubahan bentuk
dimana penipisan pada tebal dan pemanjangan. Kekuatan tarik tensile strength suatu bahan ditetapkan dengan membagi gaya maksimum dengan luas penampang
mula-mula[34]. Persamaan untuk tegangan tarik adalah Kekuatan tarik,
σ =
……..[35] Dimana, σ = kekuatan tarik Nmm
2
F = gaya yang diperlukan N A = luas permukaan bahan uji mm
2
Panjang pada saat putus Elongation at break,
ε =
x 100.....[36] Dimana, ε = panjang pada saat putus Elongation at break
= perubahan panjang mm L = panjang mula-mula mm
Modulus Young, E = σ
ε ……..[37]
Dimana, E = modulus Young MPa
= kekuatan tarik MPa ε = regangan mmmm
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
21 yang lama juga penurunan secara perlahan dari ikatan interface komposit serta
menurunkan sifat mekanis komposit seperti kekuatan tariknya. Penurunan ikatan interface komposit menyebabkan penurunan properties mekanis komposit
tersebut. Karena itu, pengaruh dari water-absorption sangat vital untuk penggunaan komposit berpenguat serat alami dilingkungan terbuka. Daya tahan
terhadap water-absorption dalam komposit berpenguat serat alami dapat ditingkatkan dengan memodifikasi permukaan serat alami tersebut [15].
Persamaan untuk water absorption:
…[ 40]
Dimana : Wg
= Persentase pertambahan berat komposit We
= Berat komposit setelah perendaman gram Wo
= Berat komposit sebelum perendaman gram 100
x Wo
Wo We
Wg
Universitas Sumatera Utara
22
2.8.5 Uji Karakterisitik
Fourier Transform Infra Red FT – IR
Spektrofotometer infra merah terutama ditujukan untuk senyawa organik yaitu menentukan gugus fungsional yang dimiliki senyawa tersebut. Penetapan
secara kualitatif dapat dilakukan dengan membandingkan tinggi peak transmitansi pada panjang gelombang tertentu yang dihasilkan oleh zat yang
diuji dan zat yang standar. Dalam ilmu material analisa ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya reaksi atau interaksi antara bahan-bahan yang
dicampurkan. Selain itu, nilai intensitas gugus yang terdeteksi dapat menentukan jumlah bahan yang bereaksi atau yang terkandung dalam suatu campuran [41].
Teknik spektroskopi infra merah terutama untuk mengetahui gugus fungsional suatu senyawa, juga untuk mengidentifikasi senyawa, menentukan
struktur molekul, mengetahui kemurnian, dan mempelajari reaksi yang sedang berjalan [42].
2.8.6 Uji
Scanning Electron Microscopy SEM
Analisa SEM dilakukan untuk memfelajari sifat morfologi sampel. SEM adalah alat yang dapat membentuk bayangan specimen secara mikroskopik.
Berkas elektron dengan diameter 5-10 nm diarahkan pada spesimen. Interaksi berkas elektron dengan spesimen menghasilkan beberapa fenomena yaitu
hamburan balik berkas elektron, sinar X, elektron sekunder, dan absorpsi elektron [2].
Teknik SEM pada hakekatnya merupakan pemeriksaan dan analisa permukaan. Data atau tampilan yang diperoleh adalah data dari permukaan atau
dari lapisan yang tebalnya sekitar 20 µm dari permukaan. Gambar permukaan yang diperoleh merupakan tofografi dengan segala tonjolan, lekukan dan lubang
pada permukaan. Gambar toforgrafi diperoleh dari penangkapan elektron sekunder yang dipancarkan oleh spesimen. Sinyal elektron sekunder yang
dihasilkan ditangkap oleh detektor yang diteruskan ke monitor. Pada monitor akan diperoleh gambar yang khas menggambarkan struktur permukaan spesimen.
Selanjutnya gambar di monitor dapat dipotret dengan menggunakan film hitam putih atau dapat pula direkam ke dalam suatu disket. Sampel yang dianalisa
dengan teknik ini harus mempunyai konduktifitas yang tinggi, karena polimer
Universitas Sumatera Utara
23 mempunyai konduktifitas rendah, maka bahan perlu dilapisi dengan bahan
konduktor bahan pengantar yang tipis [2]. Pada dasarnya SEM menggunakan sinyal yang dihasilkan elektron yang
dipantulkan atau seberkas elektron sekundar. Prinsip utamanya adalah berkas elektron diarahkan pada titik-titik pada permukaan spesimen. Gerakan elektron
tersebut dapat di scanning gerakan membaca [34].
2.9 APLIKASI DAN KEGUNAAN KOMPOSIT
Mengingat melimpahnya limbah padat dan limbah plastik serta pemakaian kayupapan yang meningkat, maka pembuatan produk komposit merupakan salah
satu alternatif dalam pemanfaatan limbah-limbah tersebut untuk menghasilkan produk-produk inovatif dan kreatif sebagai bahan dasar pengganti kayupapan dan
juga untuk bahan baku di indutri kreatif. Berbagai usaha telah dilakukan untuk menggantikan pemakaian kayupapan [43]. Saat ini kebutuhan bahan papan terus
mengalami peningkatan. Biasanya bahan papan ini merupakan bahan yang diperoleh dari kayu-kayu yang berasal dari hutan. Meningkatnya pemakaian
kebutuhan akan papan ini dapat memberikan pengaruh yang kurang baik, yaitu hasil hutan terutama bahan kayu lama kelamaan akan semakin berkurang.
Ketergantungan akan bahan kayu harus segera ditanggulangi, agar tidak mengurangi hasil hutan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan
menggantikan kayu dengan material lain untuk memenuhi kebutuhan kayu pada bidang perumahan. Material lain yang digunakan ini tentunya harus mempunyai
kualitas yang lebih unggul atau tidak kalah dengan produk kayu hutan tersebut [44]. Beberapa bahan pengganti alternatif seperti pemakaian metal, baja,
aluminium serta plastik telah dicoba. Akan tetapi karena faktor berat jenis yang tinggi serta ketahanannya terhadap lingkungan yang rendah ataupun harga yang
tinggi mengakibatkan kurang diminati dan kepopulerannya turun [43]. Salah satu penyelesaian untuk mengatasi permasalahan tersebut sangat diperlukan usaha-
usaha yang tujuannya untuk memanfaatkan limbah industri, baik yang berasal dari industri pertanian maupun non pertanian, sehingga dapat dipergunakan sebagai
salah satu bahan baku pada industri pembuatan papan patikelkomposit [44].
Universitas Sumatera Utara
24 Pemanfaatan papan partikelkomposit dapat digunakan dalam komponen
bahan bangunan rumah, peredam panas, dan tempat penyimpanan, seperti untuk membuat meja, ceiling, cold strorage maupun fire wall. Dalam penelitian ini,
produk berupa papan komposit berpengisi sekam padi dan abu sekam padi dapat digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan furnitur perabotan rumah
tangga berupa meja, laci, lemari dan lain-lain.
2.10 ANALISIS BIAYA