20
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas pembelajaran di suatu sekolah bisa dilihat dari banyak faktor, misal- nya hasil belajar siswa. Tinggi rendahnya hasil belajar siswa merupakan cer-
min dari kemampuan siswa dalam mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Baik atau tidaknya kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah sangat
memengaruhi hasil belajar siswa. Rendahnya hasil belajar siswa merupakan ciri bahwa pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah belum berhasil. Berda-
sarkan data siswa kelas V SD Negeri 2 Bumiratu diperoleh nilai rata-rata ma- ta pelajaran matematika pada ulangan umum semester ganjil tahun pelajaran
20092010, yaitu 4,5 sedangkan Kreteria Ketuntasan Minimal KKM Mate- matika di sekolah tersebut, adalah 5,5. Rendahnya hasil belajar siswa dikare-
nakan metode yang digunakan guru pada mata pelajaran matematika kurang menarik, sehingga materi yang telah disampaikan sulit untuk diingat. Hilgard
dalam Nasution, 2005: 88 mengatakan bahwa hasil belajar yang baik dapat dicapai bila siswa aktif mengolah dan mencernakan bahan pelajaran dan tidak
mendengar saja. Oleh sebab itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
21 Rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa karena pendekatan, model atau
metode pembelajaran yang dipakai kurang tepat. Dari hasil observasi diper- oleh data bahwa selama ini guru-guru di SDN 2 Bumiratu masih mengguna-
kan pendekatan tradisional, tandanya guru masih dominan beraktivitas se- dangkan siswa sebagai pendengar dan penerima informasi saja. Siswa diberi
contoh soal dan latihan lalu pekerjaan rumah atau PR setelah kegiatan pembelajaran selesai. Selama pembelajaran berlangsung siswa hanya mende-
ngarkan penjelasan guru dan mencatat atau merangkum hal-hal yang penting dari materi yang disampaikan guru. Oleh sebab itu perlu diupayakan peng-
gunaan pendekatan yang sesuai dalam proses pembelajaran, suasana yang menarik sehingga siswa lebih aktif dalam belajar dan pada akhirnya aktivitas
dan hasil belajar siswa meningkat.
Salah satu metode dalam pembelajaran matematika yang berorientasi pada kegiatan siswa adalah metode kerja kelompok sebab, siswa akan lebih berpe-
ran aktif dalam pembelajaran. Pada penerapan metode ini guru berperan seba- gai fasilitator dan pembimbing saja bukan penyampai atau pemberi informasi
kepada siswa. Siswa kelas V SDN 2 Bumiratu pada pembelajaran matematika terlihat pasif dimana siswa hanya diberi soal lalu mengerjakan, sehingga siswa
yang belum paham dengan materi yang telah disampaikan mendapat nilai rendah. Tetapi jika siswa diberi soal yang menantang dan dikerjakan dengan
beberapa teman, akan tertarik dan bertanggung jawab untuk menyelesai- kannya.
22 Pendapat Hamalik 2003: 86 menyatakan bahwa suatu pembelajaran akan
menjadi bermakna dan lebih efektif jika menggunakan atau mengaitkan situasi kehidupan nyata yang berdasarkan pada pengalaman siswa sehari-hari atau de-
ngan menggunakan contoh media yang kemudian didiskusikan sehingga siswa lebih terarah pada pembelajaran itu. Berdasarkan hal tersebut maka di kelas V
SDN 2 Bumiratu perlu diadakan Penelitian Tindakan Kelas PTK dengan ju
dul “Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dalam Pem- belajaran Matematika Menggunakan Metode Kerja Kelompok Pada Siswa
Kelas V SDN 2 Bumiratu Semester Genap Tahun Pelajaran 20092010 ”
B. Rumusan Masalah