Pengetahuan Pria Terhadap Perubahan Fisiologis dan Psikologis Pada Masa Andropause di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009

(1)

SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN

Judul Penelitian : Pengetahuan Pria terhadap Perubahan Fisiologis dan Psikologis pada Masa Andropause di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009

Peneliti : Juliana

Alamat Peneliti : Jl. Sumarsono, No. 30 Medan

Dengan menandatangani lembaran ini saya memberikan persetujuan untuk mengisi kuesioner yang diberikan peneliti. Saya mengerti bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan pria terhadap perubahan fisiologis dan psikologis pada masa andropause di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang. Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak mengandung resiko yang berarti dan saya telah diberitahu bahwa kuesioner ini bersifat rahasia dan jawabannya hanya untuk penelitian.

Saya telah mendapatkan penjelasan mengenai penilitian ini dan diberi kesempatan untuk bertanya. Saya secara sukarela berperan serta dalam penelitian ini.

Tanda Tangan Medan, 2009

(Responden) (Peneliti)


(2)

KUESIONER PENELITIAN MAHASISWA D-IV BIDAN PENDIDIK FK-USU 2009 JUDUL : Pengetahuan Pria Terhadap Perubahan Fisiologis dan Psikologis

pada Masa Andropause

A. Petunjuk

1. Bacalah terlebih dahulu kuesioner penelitian ini dengan seksama 2. jawablah pertanyaan sesuai apa yang saudara anggap benar

3. berilah tanda (√) pada salah satu pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat saudara.

B. Identitas Responden 1. Nomor Responden :

2. Umur :

3. Pekerjaan : 4. Pendidikan :


(3)

A. Pertanyaan penyaring

Apakah anda pernah mendengar atau mengetahui tentang andropause (menopause pada pria) sebelumnya?

a. Ya b. Tidak

Pengetahuan Pria Terhadap Masa Andropause

No

Pernyataan

Benar Salah

1 Menopause tidak hanya terjadi pada wanita tetapi juga terjadi pada pria. 2 Andropause adalah kondisi pria usia tengah baya yang mempunyai

gejala dan keluhan yang mirip dengan menopause pada wanita. 3 Andropause terjadi karena penurunan hormon laki-laki (testosteron). 4 Perubahan hormon (testosteron) umumnya terjadi perlahan-lahan

sehingga sering tidak menimbulkan keluhan-keluhan. 5 Andropause umumnya terjadi pada usia >40 tahun

6 Penurunan ciri-ciri kejantanan dapat terjadi pada masa andropause.

7 Faktor lingkungan mempercepat penurunan hormon, contohnya pemakaian bahan kimia dalam bidang pertanian, pabrik, dan rumah tangga.

8 Pada masa andropuse dapat terjadi resiko gangguan kelenjar prostat dan resiko penyakit jantung

9 Andropause dapat di hambat dengan melakukan pemberian hormon tambahan misalnya dengan melakukan penyuntikan hormon.

10 Menngkonsumsi makanan yang tepat, olahraga dan, mengurangi stress dapat menghambat andropause.


(4)

Pengetahuan Pria Terhadap Perubahan Fisiologis pada Masa

Andropause

No

Pernyataan

Benar Salah

1 Pada usia 40 tahun mulai terjadi penurunan dorongan seksual

2 Perasaan cepat lelah atau kurang bertenaga sering terjadi pada masa andropause

3 Masa andropause mempengaruhi penurunan daya tahan dan kekuatan tubuh . 4 Pada masa andropause dapat terjadi penurunan daya ereksi pagi hari

5 Pada masa andropause terjadi perubahan fisik, seperti perut membuncit serta menumpuknya lemak di daerah dagu.

6 Andropuse mempengaruhi perubahan ukuran alat kelamin dimana alat kelamin menjadi lebih kecil.

7 Sering merasa panas dan berkeringat di sekitar leher dan muka dapat terjadi pada masa andropause

8 Kulit mulai kering dan keriput dapat terjadi pada masa anbdropuse

9 Penurunan kepadatan tulang dan osteoporosis dapat terjadi pada masa andropuse.


(5)

Pengetahuan Pria Terhadap Perubahan Psikologis pada Masa

Andropause

No

Pernyataan

Benar Salah

1 Adanya perasaan penurunan kenikmatan hidup, seperti merasa tidak berarti lagi bagi orang-orang terdekat hal ini dapat terjadi pada masa andropause.

2 Pada masa andropause sering tidak biasa mengontrol emosi, seperti sering merasa kesal dan cepat emosi.

3 Penurunan daya ingat sering terjadi pada pada masa andropuse misalnya cepat lupa.

4 Pada masa andropause dapat terjadi perasaan kehilangan tujuan arah hidup dan keinginan untuk mendapatkan dukungan dari orang yang di sayangi.

5 Pada masa andropause sering merasa kesepian atau merasa tidak dicintai oleh pasangan hidup anda.

6 Pada masa andropause dapat terjadi depresi karena adanya perasaan bahwa dalam hubungan seks tidak bias sehebat dulu.

7 Masa andropause sering merasa kehilangan kepercayaan diri dan kegembiraan.

8 Tidak merasa jantan lagi sering terjadi pada masa andropause

9 Masa andropause mempengaruhi perubahan suasana hati yaitu sering murung dan sering memikirkan tentang kematian.

10 Penurunan kemampuan untuk berfikir konsentrasi dapat terjadi pada masa andropause.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Diamond, Jed. (2003). Meneopause Pada Pria (Male Menopause). Batam Center: Interaksara.

Hidayat, Azis. (2007). Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.

Hutapea, Ronald. (2005). Sehat Dan Ceria Di Usia Senja. Edisi 1. Jakarta: Renika Cipta. Hutapea, Ronald. (2005). Sehat Dan Ceria Di Usia Senja. Edisi 2. Jakarta: Renika Cipta. Mohamad Ikbal Bahua, 2008. Teknologi Informasi dan Perubahan Sosial Masyarakat. diperoleh 17 Januari 2008.

Nugroho Setiawan, 2008. Solusi Cerdas Atasi Andropause & Tingkat Stamina. 2008.

Nugroho Wahyudi. (2003). Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC.

Notoadmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta: Rinekacipta.

---. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Jakarta: Rinekacipta.

---. (2005). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rinekacipta. Prawirohardjo, Sarwono. (2003). Menopause Dan Andropause. Jakarta: Yayasan Bina

Pustaka Sarwono.

Yatim, Faisal. (2004). Pengobatan Terhadap Penyakit Usia Senja, Andropause & Kelainan Prostat. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Victor Simbar, 2008. Pria dan Androapuse.

Oktober 2008.


(7)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini setelah seorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Berdasarkan pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih lenggang dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoadmodjo, 2007).

2. Cara Memperoleh Pengetahuan

Cara yang dapat digunakan untuk memperoleh keterangan pengetahuan : a. Cara Tradisional

Cara kuno sebelum di kemukakan metode ilmiah. Cara ini meliputi :

1. Cara coba salah

2. Cara kekuasaan atau otoritas 3. Berdasarkan pengalaman pribadi 4. Melalui jalan pikiran

b. Cara Modern

Cara baru memperoleh pengetahuan yang sistematis, logis, dan ilmiah (Notoadmodjo, 2005).


(8)

3. Tingkatan Pengetahuan Di Dalam Domain Kognitif

Menurut Notoadmodjo (2007), pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan, yaitu :

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan meteri tersebut secara benar.

c. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah di pelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya)

d. Analisis (analysis) e. Sintesis (syntesis)

Sintesis menunjukan pada suatu kemampuan untuk melakukan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini diartikan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penelitian terhadap suatu objek.

B. Perubahan 1. Pengertian

Perubahan berarti beranjak/berpindah atau berbeda dari keadaan yang semula. Tanpa berubah tidak ada pertumbuhan dan tidak ada dorongan namun dengan berubah


(9)

terjadi ketakutan, kebingungan, kegagalan, dan kegembiraan. Perubahan pertama dalam pengetahuan cenderung dapat mudah dibuat akibat dari membaca buku atau mendengarkan yaitu :

a. Perubahan sikap biasanya digerakan oleh emosi dengan cara berpikir positif dan negatif.

b. Perubahan Partisipatif.

c. Perubahan dari pengetahuan ke perilaku kelompok d. Perubahan yang diarahkan

e. Perubahan dengan mengadakan kekuasaan (Bahua, 2008). C. Andropause

1. Pengertian

Istilah andropause berasal dari bahasa Yunani, Andro artinya pria sedangkan Pause artinya penghentian. Jadi secara harfiah, andropause adalah berhentinya fungsi fisiologis pada pria. Penurunan produksi spermatozoa, hormon testosteron, dan hormon lainnya terjadi secara parlahan (Simbar, 2008).

Andropause terjadi karena menurunnya hormon testoteron pada pria, sehingga terjadi keluhan pada pria yaitu menurunnya libido dan kegiatan seksual. Menurunnya ciri-ciri kejantanan seperti menipisnya rambut dan pertumbuhan janggut, berkurangnya masa dan kekuatan otot, kurang tenaga, keringat berlebihan serta muka menjadi merah dan panas (Hutapea, 2005).

2. Mekanisme Terjadinya Andropause

Mekanisme terjadinya andropause adalah karena menurunnya fungsi dari sistem reproduksi pria, yang selanjutnya menyebabkan penurunan kadar testoteron sampai dengan dibawah angka normal. Hormon yang turun pada masa andropause ternyata tidak


(10)

hanya testosteron saja, melainkan penurunan multi hormonal yaitu penurunan hormon DHEA, DHEAS, Melantonin, Growth Hormon, dan IGFs (Insulin Like Growth Factors). Oleh karena itu banyak pakar yang menyebut andropause dengan sebutan lain seperti adrenopause (deficiency DHEA/DHEAS), Somatopause (deficiency GH/Insulin Like Growth Faktor), PTDAM (Partial Testoteron Deficiency in Aging Male), PADAM (Partial Androgen Deficiency in Anging Male), Viropause, climakterium pada pria, dan sebagainya (Nugroho, 2004)

Testosteron adalah hormon laki-laki yang menjadikan laki-laki berfungsi menjadi seorang laki-laki. Kekurangan testosteron menyebabkan berkurang rambut ketiak, atau rambut kemaluan, kulit menjadi tipis dan kering, tulang menjadi keropos, masa otot berkurang, jumlah lemak tubuh bertambah, testis menjadi kecil, libido menurun, dan berkurangnya kemampuan ereksi (Prawirohardjo, 2003).

Dengan bertambahnya usia, produksi hormon berkurang. Mulai usia 50 tahun berkurang sampai dengan 50% dibandingkan pada waktu pubertas, dan paling rendah pada usia 80 tahun. Penurunan ini terjadi bertahap dan perlahan-lahan sehingga yang bersangkutan kurang mengeluh dan dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi (Yatim, 2004).

Kadar hormon testosteron sampai dengan usia 55-60 tahun relative stabil dan baru setelah usia 60 tahun terjadi penurunan yang berat. Testosteron bebas, dehiroepiandrosteron (DHEA), dan DHEA-S kadarnya turun secara kontinyu dengan meningkatnya usia (dapat dilihat pada grafik)


(11)

0 5 10 15 20 25 30

25-34 35-44 45-54 55-64 65-74 75-84 85-100

Usia

H

o

rmo

n

Testosteron dalam nmol/l

DHEA dalam μmol/l Androstendion dalam nmol/l

Grafik 1. Penurunan Kadar Hormon Pada Laki-laki

Pada wanita dengan keluhan klimakterik, seperti sindrom vasomotorik, segera muncul begitu kadar esterogen darah turun. Akan tetapi, pada laki- laki sedikit berbeda. Meskipun kadar testosteron turun, keluhan tidak segera muncul. Keluhan dapat saja muncul beberpa tahun kemudian. Oleh karena itu para ahli berpendapat bahwa tidak ada hubungan langsung antara keluhan dengan kadar hormon. Meskipun sudah lanjut usia, orang laki-laki masih saja aktif baik secara fisik maupun seksual, bahkan tidak jarang masih dapat mendapatkan keturunan. Namun, perlu diketahui bahwa ada faktor-faktor tertentu yang dapat saja menyababkan produksi testosteron berhenti (Prawirohardjo, 2003).

3. Penyebab Andropause

Penurunan hormon pada andropause terjadi secara perlahan-lahan sehingga seringkali tidak menimbulkan gejala. Keluhan baru timbul jika ada penyebab lain yang mempercepat penurunan hormon testosteron dan hormon-hormon lainnya. Beberapa penyebab tersebut antara lain :


(12)

a. Faktor Lingkungan

Dapat bersifat fisik yaitu bahan kimia yang bersifat estrogenik yang sering digunakan dalam bidang pertanian, pabrik, dan rumah tangga. Faktor yang bersifat psikis yaitu suasana lingkungan yang tidak nyaman, kebisingan dan perasaan tidak nyaman.

b. Faktor Organik (Perubahan Hormonal)

Penyakit–penyakit tertentu dapat menyebabkan perubahan hormonal yang dapat mempercepat penurunan hormon testosteron dan hormon-hormon lainnya. Penyakit tersebut antara lain : diabetes melitus (kencing manis), varikokel (pelebaran pembuluh darah testis), prostatitis kronis (infeksi pada prostat), kolesterol yang tinggi, obesitas, atropi testis.

c. Faktor Psikogenik

Penyebab psikogenik sering dianggap sebagai faktor timbulnya berbagai keluhan andropause setelah terjadi penurunan hormon testosteron (Nugroho, 2004).

4. Perubahan-perubahan Pria Pada Masa Andropause a. Perubahan Fisiologis

1. Berkurangnya gairah seksual dan kualitas ereksi

Menurut Dr. Carruthers, libido yang menurun biasanya terjadi berangsur-angsur selama beberapa bulan atau tahun, ketika kadar testoteron aktif menurun dalam badan, keadaan ini mempengaruhi setiap aspek dari kehidupan seks seorang pria, mengurangi frekuensi pemikiran fantasi bahkan mimipi seksual, dan merasa


(13)

Adapun penyebab lain dari penurunan ereksi yaitu baik faktor psikis maupun faktor fisik:

a. Faktor psikis (kejiwaan) antara lain stres, rasa rendah diri, cemas, takut, lelah dan letih.

b. Faktor fisik antara lain penyakit, merokok, obat-obatan, minuman beralkohol, makanan yang mengandung kolesterol tinggi (Simbar, 2008)

2. Menurunnya Kekuatan Otot

Menurunnya kadar testoteron, masa otot akan mengecil, dan kekuatannya berkurang (Simbar, 2008).

3. Kulit Cenderung Kering dan Mudah Keriput

Hal ini terjadi karena berkurangnya serum dalam kelenjar sebaceus, kelenjar yang dalam keadaan normal di stimilasi oleh testoteron dalam darah, untuk menghasilkan semacam minyak-minyak yang menjaga kelembapan dan kesehatan kulit ( Simbar, 2008 ).

4. Penurunan Kepadatan Tulang yang akan Berakhir dengan Osteoporosis

Tulang paling kuat pada pria adalah pada saat usia 25 tahun, setelah itu terjadi penurunan progresif dan menuju puncak setelah 50 tahun. Untuk tulang testoteron juga berperan untuk menjaga keseimbangan otot dan tulang dengan menurunnya testoteron, kemampuan pembentukan kembali jaringan tulang akan semakin berkurang, sehingga ini menunjukkan pola yang mirip dengan resiko osteoporosis.

Rendahnya kadar androgen ada hubungannya dengan berkurangnya masa tulang pada laki-laki. Telah ditemukan reseptor androgen pada osteoblas manusia dan lebih dapat dibuktikan pada percobaan in vivo, bahwa androgen menghambat aktifitas osteoklas.


(14)

Testoteron bekerja secara langsung terdapat reseptor androgen di tulang dan dapat juga bekerja melalui perubahan testosteron menjadi dehidrotestoteron oleh enzim 5 alfa reduktase. Dehidrosteron memiliki ikatan yang lebih kuat terhadap reseptor dibanding testosteron. Pemberian testosteron meningkatkan densitas mineral tulang, baik tulang trabekular maupun kortikal (Prawihardjo, 2003).

5. Bertambahnya Jumlah Lemak Tubuh

Penumpukan lemak didaerah tertentu misalnya daerah perut dan menggembung didaerah dagu, ini disebabkan karena penurunan hormon testosteron dan kadar SHBG yang rendah, hal ini juga menyebabkan mudah terkena resistensi insulin, henti nafas saat tidur dan sering tidur pada siang hari sangat erat hubungan dengan obesitas visceral (Prawirohardjo, 2003).

6. Resiko Penyakit Jantung

Atherosclerosis (Pengerasan pembuluh darah) terjadi dikarenakan penurunan hormon, proses ini akan berlanjut menjadi proses yang akan menghambat aliran darah, sehingga pada suatu saat dapat menutup pembuluh darah tadi. Pada tahap awal gangguan dari dinding pembuluh darah yang menyebabkan elastisitasnya berkurang akan memacu jantung bekerja lebih keras. Selanjutnya bila terjadi sumbatan maka jaringan yang dialiri zat asam oleh pembuluh infark, namun hal ini terjadi lebih ringan inilah yang disebut dengan angina pectoris (sakit pada daerah dada) khususnya pada orang tersebut melakukan kegiatan fisik (Nugroho, 2003).

7. Resiko Gangguan Kelenjar Prostat

Peradangan dalam sistem virogenital berupa peradangan kandung kemih sampai keperadangan ginjal akibat sisa air seni dalam vesika urinaria (kandung kemih) keadaan ini disebabkan berkurangnya tonus kandung kemih, hipertrofi prostat


(15)

memyebabkan terdapatnya sisa air seni dalam kadung kemih, akibat lainnya adalah gangguan waktu buang air kecil, bahkan kadang-kadang terjadi secara mendadak air seni tidak dapat di keluarkan, sehingga untuk mengluarkannya harus di pasang kateter, selain itu mereka juga akan kerap buang air kecil pada malam hari (Nogroho, 2003). b. Perubahan Psikologis

1. Mudah Tersinggung dan Marah

Pria yang mudah marah pada usia lanjut terjadi karena tingkat aktifitas testosteron yang rendah. Jika kadar testosteron ini dipulihkan ketingkat normal dengan pengobatan maka pria itu akan merasa lebih percaya diri dan hal ini dapat dihindari (Diamond, 2003).

2. Depresi

Depresi adalah salah satu dari gejala-gejala yang paling umum dari menopause pada pria dan berkaitan erat dengan menurunnya keinginan dan fungsi seksual yang juga merupakan ciri khas menopause pria, seperti suasana hati murung terus menerus, berulang ulang memikirkan kematian, hilangnya kemampuan untuk berfikir konsentrasi, merasa tidak berharga, tidur terlalu banyak, kurang berenergi, hilangnya kesenangan dalam aktifitas hidup dan berat badan naik turun secara signifikan. Perubahan-perubahan ini dapat menimbulkan depresi pada pria (Diamond, 2003). 3. Kehilangan tujuan dan arah hidup

Seorang pria merasa kehilangan kekuasaan, tujuan hidup, antusias, dan potensi dalam masa hidup ini kadang-kadang merasa ini inilah awal dari akhir dirinya, dukungan dan orang terdekat itulah yang diinginkan dan ia butuhkan (Diamond, 2003).


(16)

4. Merasa kesepian tidak menarik dan tidak dicintai

Perubahan paling menakutkan bagi pria adalah termasuk seksualitasnya, pria merasa mereka kehilangan dasar dari kejantanannya, karena pria tidak mengetahui bahwa perubahan seksual tidak sama dengan disfungsi seksual (Diamond, 2003). 5. Kehilangan rasa percaya diri dan kegembiraan

5. Keluhan Pada Pria Andropause

Ketika pria setengah baya berbicara mengenai kehidupan seks, mereka sering mengeluh mengenai hilangnya gairah atau kemampuan untuk mengembangkan dan mempertahankan ereksi, perut membuncit, energi menurun dan hilangnya potensi. (Diamond, 2003).

Keluhan lain yang akan di utarakan pria adropause adalah perubahan gejala fisik, misalnya mudah letih mengantuk berlebihan, rasa sakit atau kaku persendian tulang, penis mengecil, pertumbuhan jenggot dan kumis berkurang, penurunan frekwensi ereksi pagi hari (Setiawan, 2008)

Lebih spesifiknya lagi, seorang pria mengatakan citra kejantanan yang selama ini ia bangga-banggakan di depan istrinya, kini tidak lagi berguna, selain gairahnya sudah banyak berkurang, jika dipaksakan menyebabkan ereksinya tidak maksimal.

Keluhan-keluhan ini akan semakin membuat merasa kurang sempurna bahkan lemah nafsu syahwat hal ini akan membuat pria merasa tidak berguna (Diamond, 2003).

6. Pemeriksaan

Diagnosis andropause dapat ditegakkan dengan gejala klinis yang dikeluhakan/dirasakan dan pemeriksaan kadar biovailable testosteron (BT) dalam darah. Gejala klinis dapat berupa:


(17)

a. Gejala vasomotorik, berupa gejolak panas, berkeringat, susah tidur, gelisah, dan takut.

b. Gejala yang berkaitan dengan aspek virilitas, berupa kurang tenaga, kurangnya masa otot, bulu-bulu rambut seksual berkurang, penumpukan lemak di perut, dan osteoporosis.

c. Gejala yang berhubungan dengan fungsi kognitif dan suasana hati, berupa mudah lelah, menurunnya aktivitas tubuh, rendahnya motivasi, berkurangnya ketajaman mental/intuisi, depresi, hilangnya rasa percaya diri dan menghargai diri sendiri.

d. Gejala yang berhubungan dengn masalah seksual, berupa turunnya libido, menurunnya aktivitas seksual, kualitas orgasme menurun, berkurangnya kemampuan ereksi, dan berkurangnya volume ejakulasi.

Dengan adanya keluhan-keluhan tersebut, dibuatlah sebanyak 10 pertanyaan. Jika jawaban no. 1 dan 7 adalah “ya”, atau ada 3 jawaban “ya” selain nomor tersebut, maka kemungkinan besar pasien tersebut telah mengalami andropause, atau ADAM (androgen deficiency in aging men).

Adapun pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah:

1. Apakah libido atau dorongan seksual anda menurun Ya Tidak akhir-akhir ini?

2. Apakah anda merasa lemas atau kurang tenaga? Ya Tidak 3. Apakah daya tahan dan kekuatan fisik anda menurun? Ya Tidak 4. Apakah tinggi badan anda berkurang? Ya Tidak 5. Apakah anda merasa kenikmatan hidup menurun? Ya Tidak 6. Apakah anda sering merasa kesal atau cepat marah? Ya Tidak 7. Apakah ereksi anda kurang kuat? Ya Tidak


(18)

8. Apakah anda mersakan penurunan kemampuan dalam Ya Tidak berolahraga?

9. Apakah anda sering mengantukdan tertidur sesudah Ya Tidak makan malam?

10. Apakah anda merasakan adanya perubahan atau Ya Tidak penurunan prestasi kerja?

Langkah berikutnya adalah pemeriksaan kadar biovailable testosteron (BT). Bila kadar BT di bawah normal, dikatakan pasien tersebut mengalami defisiensi androgen. Bila kadar BT normal, keluhan yang ada perlu dikaji ulang dan kalau perlu pasien dirujuk. Kalau hasil pemeriksaan BT pada batas meragukan (borderline), perlu dilakukan pemeriksaan ulang BT, dan bila ternyata normal, sebaiknya pasian dirujuk (Prawirohardjo, 2003).

7. Pengobatan dan Penanganan Andropause

Pencegahan Andropause terutama ditujukan agar penderita dapat mengurangi keluhan maupun penderita saat memasuki masa andropause, dalam pencegahan ini faktor psikologis tampaknya mempunyai peran yang sangat penting, disamping itu memperbaiki faktor psikologis yang terganggu mempunyai arti penting pula mempertahankan kesehatan umum. Perlu diingat bahwa sebab dari sindroma andropause sendiri adalah bersifat multifaktorial dan gangguan penurunan hormon juga multi hormonal maka secara tidak langsung juga ada kekurangan multi enzim dan multi kimiawi tubuh dengan demikian ternyata pola pengobatan terbaik adalah secara sinkron dan sekaligus (Setiawan, 2004).

a. Pemberian Hormon

Pemberian hormon testosteron sebagai pengganti (replacement therapy) ini digunakan untuk:


(19)

1. Mengatasi depresi.

2. Mengurangi kulit yang keriput.

3. Mengencangkan otot-otot yang kendor. 4. Meningkatkan kualitas hidup.

5. Melancarkan kualitas air seni.

Tindakan ini berhasil meningkatkan gairah seksual bagi penderita yang kadar testosteron dalam darahnya memang rendah. Penggunaan hormon testosteron ini perlu dipertimbangkan akibat buruknya pada penderita yang mempunyai kelainan hati karena testosteron dimetabolisme di dalam jaringan hati. Selain itu, perlu mempertimbangkan kemungkinan adanya efek samping hormon, seperti:

1. Peningkatan jumlah sel darah (polisitemia vera). 2. Pembesaran buah dada (ginekomastia).

3. Pembesaran kelenjar mani (hipertropi prostat).

4. Penumpukan Na dan air, sehingga muka menjadi sembab (gemuk air).

Pada waktu pemberian pengobatan hormon testosteron, perlu dilaukan pula control pemeriksaan persentase jumlah sel darah merah (eritrosit) di dalam seluruh volume darah (hematokrit), fungsi hati, dan prostat setiap 3 bulan. Apabila hematokrut penderita mencapai >54%, sebaiknya pengobatan dihentikan (Yatim, 2004).

b. Suntikan (Injeksi) 1. Penyuntikan hCG

Biasanya penyuntikan ini dilakukan dua kali seminggu, penyuntikan ini bertujuan untuk merangsang testis guna memproduksi hormon testosteron, namun suntikan hCG bukanlah jawaban–jawaban jitu untuk semua problem laki-laki, karena


(20)

hCG hanya merangsang keberhasilanya tergantung bagaimana keadaan reseptor komandan sinyal produksi testosteronnya di testis (Hutapea, 2005).

2. Penyuntikan hGH (Hormon Pertumbuhan)

Growth hormon sebagai treatmen untuk gangguan seksual belum terbukti secara ilmiah bisa mempengaruhi libido maupun ereksi, namun treatmen ini memang bisa memperkuat otot, menambah kebugaran atau mengencangkan kulit hormon ini merangsang sel terus memperbaharui diri, yang menjadikan sel dalam tubuh remaja terus dengan kata lain inilah hormon pencegah penuaan alias hormon awet muda.

Seiring dengan bertambahnya usia, kadar hGH mengalami penurunan akibatnya penuaanpun terjadi, maka mendorong kadar hGH dalam tubuh diharapkan mampu memperlambat proses penuaan, hal ini kemudian mendorong hadirnya suplemen yang dapat terangsang peningkatan kadar hGH tubuh (Hutapea, 2005).

Walaupun hasil riset belum lama dipublikasikan memberikan hGH pada pria andropause tampaknya memberikan hasil positif yang menarik. Dalam salah satu penelitian, dua belas pria usia andropause diberi hormon pertumbuhan. Setelah mendapat selama 6 bulan, lemak badan rata-rata menurun sebanyak 14%, sementara masa otot tanpa lemak naik 9%, mereka juga menunjukkan 7,1% kenaikan dalam ketebalan kulit (Diamond, 2003).

3. Penyuntikan DHEA (Dehidroepiandrosteron).

Penurunan kadar hormon ini, dalam darah sangat berpengaruh terhadap proses penuaan dengan pemberian DHEA akan mengakibatkan kenaikan energi dan tidur lebih baik, pria akan merasa lebih santai dan lebih mampu mengatasi stress. Dari 17 hormon yang ada pria hanya satu yang menunjukkan korelasi langsung dan konsisten


(21)

dengan inpotensi kalau kadar DHEA menurun maka insiden impotensi naik (Diamond, 2003).

Kadar DHEA ditemukan sangat tinggi di otak daripada dalam darah, pada sore hari kadarnya tingga dan mencapai puncaknya pada tengah malam, efek DHEA terhadap otak adalah melalui pemicuan pembentukan reseptor N-metil-d-Asparat. Reseptor ini membuka neuron agar kalsium dapat masuk sehingga meninggalkan daya ingat.

Pemberian DHEA dapat menurunkan komplikasi yang ditimbulkan akibat penyakit jantung peningkatan kadar DHEA sebanyak 1ng/ml telah dapat menurunkan komplikasi pascainfrak sebanyak 48% (Prawirohardjo, 2003).

8. Langkah-Langkah Melewati Andropause dengan Sukses a. Makan makanan yang tepat

Diet tradisional asia dengan makanan pokok nasi atau biji-bijian, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan (beans), tahu, daging, dan makanan binatang dalam jumlah terbatas.

b. Jaga Kebugaran Fisik

Melakukan olahraga secara teratur yang termasuk berbagai komponen sebagai ketahanan kardiorespiratori (aerobik), kekuatan otot, dan fleksibilitas.

c. Minum Vitamin d. Makan Herba

e. Memeriksakan kesehatan secara teratur f. Memeriksakan kadar hormon

g. Kurangi stres dan kekhawatiran dalam hidup h. Mempersiapkan diri memasuki usia lanjut


(22)

i. Bergabunglah dengan kelompok pria

Pria dewasa memerlukan semacam dukungan dari teman sesama pria selama terus menerus.

j. Jalani dan wujudkan pekerjaan atau panggilan hidup anda k. Menjadi penasehat bagi pria muda (Diamond, 2003).


(23)

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep penelitian yang berjudul Pengetahuan Pria Terhadap Perubahan Fisiologis Dan Psikologis Pada Masa Andropause dijelaskan dalam bentuk bagan sebagai berikut :

B. Defenisi Operasional

1. Pengetahuan pria terhadap masa andropause adalah segala yang pria ketahui tentang andropause, meliputi : pengertian andropuse, mekanisme terjadinya andropuse, faktor penyebab andropuse, perubahan pada masa andropuse, penanganan yang perlu dilakukan dalam menghadapi masa andropuse.

Cara ukur dengan menghitung jawaban responden dalam 10 pertanyaan pengetahuan dalam kuesioner.

Kriteria

a. Nilai 1 jika memilih jawaban benar

b. Nilai 0 jika memilih jawaban salah atau tidak menjawab pertanyaan PENGETAHUAN

PRIA

- Masa andropause

- Perubahan fisiologis pada masa andropause

- Perubahan psikologis pada masa andropause


(24)

Hasil ukur adalah

a. Pengetahuan baik apabila 76-100%, jika responden mampu menjawab 9-10 pertanyaan dari 10 item soal

b. Pengetahuan cukup apabila 56-75%, jika responden mampu menjawab 7-8 pertanyaan dari 10 item soal

c. Pengetahuan kurang apabila <55%, jika responden mampu menjawab <6 pertanyaan dari 10 item soal.

Alat ukur : Kuesioner Skala ukur : Ordinal

2. Pengetahuan pria terhadap perubahan fisiologis pada masa andropause adalah perubahan secara alami yang dialami seorang pria andropause yakni perubahan fisiologis diantaranya :

a. Berkurangnya gairah seksual dan kualitas ereksi b. Menurunnya kekuatan otot

c. Kulit cenderung kering dan mudah keriput

d. Penurunan kepadatan tulang yang akan berakhir dengan oteoporosis e. Bertambahnya jumlah lemak tubuh

f. Resiko gangguan kelenjar prostat

Cara ukur dengan menghitung jawaban responden dalam 10 pertanyaan perubahan fisiologis dalam kue sioner.

Kriteria

a. Nilai 1 jika memilih jawaban benar


(25)

Hasil ukur adalah

a. Pengetahuan baik apabila 76-100%, jika responden mampu menjawab 9-10 pertanyaan dari 10 item soal

b. Pengetahuan cukup apabila 56-75%, jika responden mampu menjawab 7-8 pertanyaan dari 10 item soal

c. Pengetahuan kurang apabila <55%, jika responden mampu menjawab <6 pertanyaan dari 10 item soal.

Alat ukur : Kuesioner Skala ukur : Ordinal

3. Pengetahuan pria terhadap perubahan psikologis pada masa andropause adalah perubahan kejiwaan yang dialami seorang pria andropause yakni :

a. Perasaan cepat lelah dan cepat marah b. Depresi

c. Kehilangan tujuan dan arah hidup

d. Merasa kesepian tidak menarik dan tidak di cintai e. Kehilangan rasa percaya diri dan kegembiraan

Cara ukur dengan menghitung jawaban responden dalam 10 pertanyaan perubahan psikologis dalam kuesioner.

Kriteria

a. Nilai 1 jika memilih jawaban benar

b. Nilai 0 jika memilih jawaban salah atau tidak menjawab pertanyan Hasil ukur adalah


(26)

a. Pengetahuan baik apabila 76-100%, jika responden mampu menjawab 9-10 pertanyaan dari 10 item soal

b. Pengetahuan cukup apabila 56-75%, jika responden mampu menjawab 7-8 pertanyaan dari 10 item soal

c. Pengetahuan kurang apabila <55%, jika responden mampu menjawab <6 pertanyaan dari 10 item soal.

Alat ukur : Kuesioner Skala ukur : Ordinal


(27)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini adalah bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui pengetahuan pria terhadap perubahan fisiologis dan psikologis pada masa andropause di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau yang di teliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pria usia lanjut (>40 tahun) di desa Sekip, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang yaitu sebanyak 200 pria usia lanjut.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti. Perhitungan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Notoadmodjo (2005).

( )

2

1 N d N n

+

= Keterangan :

(

0,052

)

200 1

200 + =

n N : Besar Populasi

n = 133,33 n = 133 n : Besar Sampel

d : Tingkat/ketepatan yang

diinginkan


(28)

Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sistematik random sampling yaitu dimana teknik pengambilan sampelnya, peneliti “mencampur” subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama, maka peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesmepatan dipilih menjadi sampel.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang tahun 2009 dengan pertimbangan yaitu daerah tersebut belum pernah dilakukan penelitian tentang pengetahuan pria terhadap perubahan fisiologis dan psikologis pada masa andropause.

2. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan mulai bulan September 2008 sampai dengan Juni 2009.

D. Pertimbangan Etik

Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan permohonan kepada ketua pelaksana program studi D-IV Bidan Fakultas Kedokteran Sumatera Utara dan mangajukan permohonan izin kepada kepala desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan .

Kepada calon responden, peneliti menjelaskan manfaat dan tujuan penelitian serta memberitahukan bahwa tidak ada pengaruh negatif yang akan terjadi selama dan sesusdah pengumpulan data. Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan nama rasponden pada lembaran kuosioner tersebut. Data-data yang diperoleh digunakan semata-mata demi perkembangan ilmu pengetahuan.


(29)

Setelah calon responden memahami serta menerima maksud dan tujuan peneliti, maka subjek secara sukarela menandatangani lembar persetujuan (informed conset) dan dilanjutkan dengan pengisian kuesioner.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang dibuat peneliti dengan mengacu pada teori dan kerangka konsep. Kuesioner yang dibuat berisikan tentang data demografi, meliputi nomor responden, umur, pekerjaan, pendidikan, kuesioner pengetahuan andropuse, perubahan fisiologis masa andropause, dan perubahan psikologis masa andropause.

Kuesioner terdiri dari 1-30 pertanyaan tertutup dengan dua kemungkinan jawaban “benar” (skor 1) dan jawaban salah (skor 0).

F. Pengumpulan Data 1. Jenis Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yaitu data langsung diambil oleh peneliti sendiri dengan menggunakan kuesioner.

2. Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang dibagikan kepada responden. Kuesioner penelitian merupakan daftar pertanyaan mengenai variabel-variabel penelitian dengan alternatif pilihan jawaban.

G. Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Proses Editing


(30)

Bila terdapat kesalahan atau kekurangan dalam pengumpulan data akan diperbaiki dan dilakukan pendataan ulang.

2. Proses Coding

Data yang diperoleh dari setiap pertanyaan diberi kode sesuai dengan petunjuk 3. Proses Tabulating

Dilakukan dengan memasukkan data kedalam tabel berdasarkan variabel yang ada sehingga memudahkan dalam menganalisa data.

4. Entry Data

Memasukkan data kedalam komputer sehingga memudahkan dalam menganalisa data.

H. Analisa Data

Dalam penelitian ini, data dianalisis dengan menggunakan analisis dskriptif yang disajikan dalam tabel-tabel berdasarkan frekuensi distribusi dari variabel yang diteliti, sehingga diperoleh gambaran tentang objek yang diteliti.


(31)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan data hasil dan pembahasan mangenai pengetahuan pria terhadap perubahan fisiologis dan psikologis pada masa andropause di desa Sekip

Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang. Penyajian data hasil meliput i karakteristik responden, pengetahuan pria pada masa andropause, perubahan fisiologis pada masa andropause, perubahan psikologis pada masa andropause dengan jumlah responden 133 orang, maka diperoleh hasil:

1. Karakteristik Responden

Tabel 1

Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur dan Pendidikan di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009

No Variabel Frekuensi (N) Persentase (%)

1 Umur 43-50 tahun 51-58 tahun 59-67 tahun 44 50 39 33,1 37,6 29,3 2 Pendidikan

SD SMP SMA 110 18 5 82,7 13,5 3,8

Berdasarkan tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa dari 133 responden mayoritas responden berada pada kelompok umur 51-58 tahun yaitu sebanyak 50 (37,6%) orang,


(32)

kelompok umur 43- 50 tahun yaitu sebanyak 44 (33,1%), dan minoritas berada di kelompok umur 59-67 tahun yaitu sebanyak 39 (29,3%) orang. Sementara itu, pendidikan SD merupakan responden terbanyak yaitu 110 (82,7%.) orang, sedangkan responden yang berpendidikan SMP sebanyak 18 (13,5%) orang, dan pendidikan SMA sebanyak 5 (3,8%) orang.

2. Pengetahuan Pria Terhadap Masa Andropause di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang tahun 2009

Tabel 2

Distribusi Pengetahuan Pria Terhadap Masa Andropause Berdasarkan Jawaban Benar dan Salah di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten

Deli Serdang Tahun 2009

No Pengetahuan Pria Terhadap Andropause Benar % Salah % 1 Menopause terjadi pada juga pada pria 70 52,6 63 47,4

2 Gejala dan keluhan andropause 53 39,8 80 60,2

3 Penurunan hormon testosteron 60 45,1 73 54,9

4 Perubahan hormon testosteron 46 34,6 87 65,4

5 Andropause terjadi pada usia >40 tahun 66 49,6 67 50,4

6 Penurunan ciri kejantanan 60 45,1 73 54,9

7 Faktor lingkungan 50 37,6 83 62,4

8 Resiko gangguan kelenjar prostat dan penyakit jantung 83 62,4 50 37,6

9 Pemberian hormon tambahan 29 21,8 104 78,2

10 Makanan yang tepat, olahraga, dan mengurangi stres 71 53,4 62 46,6

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari jumlah responden terbesar yang menjawab salah pada parnyataan pangetahuan pria terhadap masa andropause, yaitu 78,2% responden yang menjawab salah bahwa andropause dapat dihambat dengan melakukan pemberian hormon tambahan misalnya dengan melakukan penyuntikan hormon. Karena kurangnya pengetahuan terhadap andropause maka banyaknya


(33)

responden yang menyatakan salah terhadap pernyataan tersebut, sedangkan andropause sebenarnya dapat dihambat dengan melakukan pemberian hormon tambahan, kemudian 65,4% responden yang menjawab salah bahwa perubahan hormon (testosteron) umumnya terjadi perlahan-lahan sehingga sering tidak menimbulkan keluhan-keluhan. Sementara itu jawaban terbanyak hanya 62,4% responden yang benar yaitu bahwa masa andropause dapat terjadi resiko gangguan kelenjar prostat dan resiko penyakit jantung.

Pada tabel 3 di bawah ini dapat dilihat distribusi frekuensi dan persentase dari pengetahuan pria terhadap masa andropause di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang dikategorikan baik, cukup, dan kurang. Pengetahuan pria pada masa andropause diukur dengan menjawab 10 pernyataan. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3

Distribusi Kategori Pengetahuan Pria Terhadap Masa Andropause di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009 Pengetahuan pria terhadap

masa andropause

Frekuensi (N) Persentase (%)

Baik 12 9

Cukup 28 21,1

Kurang 93 69,9

Jumlah 133 100

Berdasarkan tabel 3 di atas menunjukkan bahwa 133 responden lebih banyak memiliki pengetahuan kurang tentang masa andropause yaitu sebanyak 69,9% responden.


(34)

3. Pengetahuan Pria Terhadap Perubahan Fisiologis pada Masa Andropause

Tabel 4

Distribusi Pengetahuan Pria Terhadap Perubahan Fisiologis pada Masa Andropause Berdasarkan Jawaban Benar dan Salah di Desa Sekip Kecamatan

Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009 No Pengetahuan Pria Terhadap Perubahan

Fisiologis pada Masa Andropause

Benar % Salah %

1 Penurunan dorongan seksual 52 39,1 81 60,9

2 Cepat lelah atau kurang bertenaga 93 69,9 40 30,1 3 Penurunan daya tahan dan kekuatan tubuh . 102 76,7 31 23,3 4 Penurunan daya ereksi pagi hari 57 42,9 76 57,1

5 Terjadi perubahan fisik 62 46,6 71 53,4

6 Perubahan ukuran alat kelamin 56 42,1 77 57,9

7 Merasa panas dan berkeringat 59 44,4 74 55,6

8 Kulit mulai kering dan keriput 131 98,5 2 1,5

9 Osteoporosis 118 88,7 15 11,3

10 Pertumbuhan kumis dan jenggot berkurang 58 43,6 75 56,4

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang kurang mengetahui dan memberi jawaban salah atas pernyataan yang berhubungan dengan informasi tentang andropause. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden terbesar yang menjawab salah pada parnyataan pangetahuan terhadap perubahan fisiologis pada masa andropause, yaitu 60,9% responden yang menjawab salah bahwa pada usia 40 tahun mulai terjadi penurunan dorongan seksual sedangkan kerena kurangnya pengetahuan dan rendahnya pendidikan mereka maka banyaknya jawaban responden yang salah atas pernyataan tersebut, 57,9% responden yang menjawab salah bahwa andropuse mempengaruhi perubahan ukuran alat kelamin dimana alat kelamin menjadi lebih kecil namun mereka beranggapan bahwa ukuran alat kelamin tidak megalami perubahan ukurannya. Sementara itu jawaban terbanyak hanya 98,5%


(35)

responden yang menjawab benar yaitu kulit mulai kering dan keriput dapat terjadi pada masa andropuse.

Pada tabel 5 dapat dilihat distribusi kategori pengetahuan pria terhadap perubahan fisiologis pada masa andropause di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang dikategorikan baik, cukup, dan kurang. Pengetahuan pria pada masa andropause diukur dengan menjawab 10 pernyataan. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 5

Distribusi Kategori Pengetahuan Pria Terhadap Perubahan Fisiologis pada Masa Andropause di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang

Tahun 2009 Pengetahuan pria terhadap

perubahan fisiologis pada masa andropause

Frekuensi (N) Persentase (%)

Baik 17 12,8

Cukup 55 41,3

Kurang 61 45,9

Jumlah 133 100

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 133 responden lebih banyak memiliki pengetahuan kurang tentang perubahan fisiologis pada masa andropause yaitu sebanyak 45,9% responden.


(36)

4. Pengetahuan Pria Terhadap Perubahan Psikologis pada Masa Andropause

Tabel 6

Distribusi Pengetahuan Pria Terhadap Perubahan Psikologis pada Masa Andropause Berdasarkan Jawaban Benar dan Salah di Desa Sekip Kecamatan

Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009 No Pengetahuan Pria Terhadap Perubahan

Psikologis pada Masa Andropause

Benar % Salah %

1 Penurunan kenikmatan hidup 59 44,4 74 55,6

2 Tidak biasa mengontrol emosi 80 60,2 53 39,8

3 Penurunan daya ingat 127 95,5 6 4,5

4 Kehilangan tujuan arah hidup dan ingin di sayangi. 51 38,3 82 61,7

5 Merasa kesepian 52 39,1 81 60,9

6 Dapat terjadi depresi 64 48,1 69 51,9

7 Kehilangan kepercayaan diri dan kegembiraan. 57 42,9 76 57,1

8 Merasa tidak jantan lagi 78 58,6 55 41,4

9 Perubahan suasana hati 56 42,1 77 57,9

10 Penurunan kemampuan untuk berfikir konsentrasi 101 75,9 32 24,1 Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang kurang mengetahui dan memberi jawaban yang salah atas pernyataan yang berhubungan dengan informasi tentang seputar andropause. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden terbesar yang menjawab salah pada pernyataan pengetahuan terhadap perubahan psikologis pada masa andropause, yaitu 61,7% responden yang menjawab salah bahwa pada masa andropause dapat terjadi perasaan kehilangan tujuan arah hidup dan keinginan untuk mendapatkan dukungan dari orang yang di sayangi, 60,9% responden yang menjawab salah bahwa pada masa andropause sering merasa kesepian atau merasa tidak dicintai oleh pasangan hidup anda. Sementara itu jawaban terbanyak hanya 95,5% responden yang menjawab benar yaitu Penurunan daya ingat sering terjadi pada pada masa andropuse misalnya cepat lupa.


(37)

Tabel 7 dibawah ini dapat dilihat distribusi kategori pengetahuan pria terhadap perubahan psikologis pada masa andropause di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang dikategorikan baik, cukup, dan kurang. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 7

Distribusi Kategori Pengetahuan Pria Terhadap Perubahan Psikologis pada Masa Andropause di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang

Tahun 2009 Pengetahuan pria terhadap

perubahan psikologis pada masa andropause

Frekuensi (N) Persentase (%)

Baik 6 4,5

Cukup 56 42,1

Kurang 71 53,4

Jumlah 133 100

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 133 responden lebih banyak memiliki pengetahuan kurang tentang perubahan psikologis pada masa andropause yaitu sebanyak 53,4% responden.

B. PEMBAHASAN

1. Pengetahuan Pria Terhadap Masa Andropause

Berdasarkan distribusi kategori pengetahuan pria terhadap masa andropause di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang menunjukkan bahwa dari 133 responden lebih banyak memiliki pengetahuan kurang tentang andropause yaitu 69,9% responden. Pria yang berpengetahuan kurang kemungkinan kurangnya pengetahuan tentang andropause, informasi tentang andropause, serta pendidikan yang rendah. Faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap rendahnya pengetahuan pria


(38)

terhadap andropause terutama pendidikan karena rendahnya pendidikan dapat menyebabkan rendahnya pengetahuan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan Diauddin (2009) bahwa pendidikan sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Dimana terlihat semakin meningkatnya jumlah penduduk dunia dan meningkatnya angka harapan hidup dengan status sosial yang cukup, jelas terlihat bahwa masalah pria usia lanjut akan meningkat sehingga diperlukan kesadaran dan pengetahuan tentang manifestasi klinik, pemeriksaan yang diperlukan dan terapi yang sesuai untuk andropause.

Menurut Koentjaraningrat berpendapatdengan pendidikan yang tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi baik dari orang lain maupun dari media dan sebaliknya, semakin rendah tingkat pendidikan akan menghambat perkembangan dan sikap seseorang terhadap nilai-nilai baru.

2. Pengetahuan Pria Terhadap Perubahan Fisiologis pada Masa Andropause Berdasarkan distribusi kategori pengetahuan pria terhadap perubahan fisiologis pada masa andropause di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang menunjukkan bahwa dari 133 responden lebih banyak memiliki pengetahuan kurang tentang andropause yaitu 45,9% responden.

Data ini menunjukkan bahwa masih banyaknya pria yang belum mengetahui dan menyadari tentang perubahan fisiologis pada masa andropause. Rendahnya pengetahuan ini kemungkinan berhubungan dengan rendahnya pendidikan, karena pendidikan responden mayoritas SD serta informasi tentang andropause mungkin tidak pernah mereka dengar.


(39)

Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Diamon (2003) bahwa sedikit sekali orang yang menyadari bahwa pria sama hal nya juga seperti wanita yakni mengalami perubahan fisiologis yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan pria. Hal ini sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan pria terhadap perubahan fisiologis pada masa andropause.

Menurut Nursalammelalui pendidikan seseorang dapt memperoleh informasi dengan cepat, tingkat pendidikan juga menentukan mudah tidaknya seseorang memahami pengetahuan yang diperolehnya.

3. Pengetahuan Pria Terhadap Perubahan Psikologis pada Masa Andropause Berdasarkan distribusi kategori pengetahuan pria terhadap perubahan psikologis pada masa andropause di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang menunjukkan bahwa dari 133 responden lebih banyak memiliki pengetahuan kurang tentang andropause yaitu 53,4% responden.

Data ini menunjukkan bahwa masih rendahnya pengetahuan pria terhadap perubahan psikologis pada masa andropause. Pendidikan dan informasi sangat berpengaruh terhadap pengetahuan mereka. Karena mayoritas pendidikan para responden adalah SD mungkin ada para responden yang usia sudah tua sehingga untuk membaca mengalami mendapatkan kesulitan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Sarwono (2003) bahwa pangetahuan masyarakat tentang masalah kesehatan yang berkenaan dengan andropause masih terbatas, sehingga diperlukan berbagai usaha untuk meningkatkan pengatahuan seperti pemberian penyuluhan yang dapat dilakukan oleh petugas kesehatan setempat.


(40)

Diharapkan dengan melakukan kegiatan tersebut masyarakat dapat lebih memehami tentang msalah kesehatan terutama andropause yang dialami oleh para kaum pria.


(41)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dari 133 responden pria yang berusia >40 tahun didapatkan gambaran bahwa mayoritas pengetahuan pria terhadap masa andropause berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 69,9%) responden, pengetahuan pria terhadap perubahan fisiologis pada masa andropause mayoritas berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 45,9% responden, dan pengetahuan pria terhadap perubahan psikologis pada masa andropause mayoritas berpengatahuan kurang yaitu sebanyak 52,6% responden.

B. Saran

1. Bagi Praktek Kebidanan

Diharapkan bagi praktek kebidanan atau petugas kesehatan untuk lebih banyak memberikan informasi dan pelayanan kesehatan kepada pria yang berusia >40 tahun sehingga para pria dapat lebih banyak mengetahui tentang andropause

2. Bagi Tempat Penelitian

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pria usia >40 tahun yang mengalami masa andropause dengan memberikan informasi misalnya dengan melakukan penyuluhan yang diberikan secara langsung oleh petugas kesehatan.


(42)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Andropause seperti juga menopause pada perempuan usia senja, pada kaum laki- laki juga ada istilah andropause yang belum populer di kalangan masyarakat. Secara harfiah andropause diartikan sebagai andro = kejantanan, pause = istirahat, secara awam boleh diartikan mulai istirahatnya kelaki-lakian seseorang laki-laki usia senja, sedangkan secara umum diartikan sebagai berkurangnya produksi hormon laki-laki (testosteron), ada yang memberi istialah andropause sebagai klimakteriaum laki-laki. Seorang laki-laki sedang berada pada tingkat kritis fase kehidupannya, dimana terjadi perubahan fisik, hormon, dan psikis, serta penurunan aktifitas seksual.

Di Inggris publikasi tentang andropause sudah ada sejak tahun 1952. Dalam publikaasi ini disebutkan bahwa andropause terjadi secara alami dan laki-laki yang andropause akan mengalami penurunan kemampuan fisik dan gairah seksual (Yatim, 2002).

Dari penelitian diketahuai bahwa gejala andropause mulai dapat terjadi pada laki-laki saat memasuki usia 40 tahun. Penurunan kadar testosteron yang terus menurun bertahap, seiring usia yang terus menua. Kadar testosteron yang terus menurun tersebut dapat menyebabkan kondisi fisik dan performa seksual laki-laki perlahan merosot. Hal ini akhirnya diikuti dengan keluhan psikis, meski tidak khas. Gejala fisik misalnya mudah letih dan mengantuk berlebihan, rasa sakit atau kaku pada otot, persendian dan tulang, penis mengecil, penurunan tenaga, kekuatan otot, pertumbuhan kumis, janggut berkurang, dan penurunan frekuensi ereksi pagi hari,


(43)

higga menurunnya gairah seksual. Akibatnya laki-laki mudah marah, depresi, panik, tegang, gelisah, sulit tidur juga merasa tertekan (Setiawan, 2008).

Di seluruh dunia pada tahun 2000 jumlah pria yang masuk dalam kategori usia andropause mencapai 1,5 miliar, dimana yang 1 miliar berada di negara berkembang seperti Indonesia. Diperkirakan negara maju 15% pria yang berusia 40 – 60 tahun serta 5% pria muda 30 tahunan tercatat menderita andropause dan dari penelitian Profesor Susilo ditahun 2002, kira-kira 288 orang yang mengalami andropause mulai sadar memeriksakan dirinya (Hutapea, 2002).

Di Indonesia pada tahun 2000 jumlah pria yang berusia 55 tahun dan diperkirakan telah memasuki usia andropause adalah sebesar 14,25 juta orang pada tahun 2020 diperkirakan jumlah laki-laki andropause akan mencapai 24,7 juta (Prawirohardjo, 2004).

Menurut para ahli, lebih adari ½ laki-laki sehat usia >70 tahun mempunyai kadar testosteon 300mg/dl darah (batas ambang kadar testosteron normal). Sayang sekali, laki-laki yang mengalami penurunan gairah seksual akibat penurunan hormon testosteron, kebanyakan bersifat pasif (Yatim, 2004).

Berdasarkan latar belakang ini panulis tertarik untuk membuat karya tulis yang berjudul : Pengetahuan pria terhadap perubahan fisiologis dan psikologis pada masa adropause di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang.

B. PERUMUSAN MASALAH

Bagaimana pengetahuan pria terhadap parubahan fisiologios dan psikologis pada masa andropause di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang.


(44)

C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahuai pengetahuan pria terhadap perubahan fisiologis dan psikologis pada masa andropause di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan pria terhadap masa andropause

b. Untuk mengetahuai pengetahuan pria terhadap perubahan fisiologis pada masa andropause

c. Untuk mengetahuai pengetahuan pria terhadap perubahan psikologis pada masa andropause

D. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Praktek Kebidanan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan landasan bagi praktek kebidanan sebagai bahan masukan bagi bidan untuk mengetahiau seberapa jauh pria mengetahui perubahn fisiologis dan psikologis pada masa andropause sehingga diharapkan bidan lebih meningkatkan penegtahuan pria tentang perubahn fisiologis dan psikologis pada masa andropasuse.

2. Bagi Tempat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat dijadikan landasan bagi pria sebagai bahan sumber informasi masyarakat di Desa Sekip, tentang pengertian, penyebab perubahan-perubahan, dan penanggulangan masa andropause.


(45)

3. Bagi Penelitian

Hasil penelitian ini dapat dijadikan landasan bagi penelitian untuk mengaplikasikan ilmu yang di dapat selama ini, serta menambah pengetahuan dan pengalaman dalam penelitian selanjutnya.

4. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan bagi yang memerlukan dan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian yang akan datang.

5. Bagi Profesi

Hasil penelitian ini dapat dijadikan landasan bagi tenaga kesehatan khususnya para bidan dalam memperoleh informasi mengenai pengetahuan pria tehadap perubahan fisiologis dan psikologis pada masa andropause.


(46)

D-IV Bidan Pendidik FK USU Karya Tulis Ilmiah, Juni 2009 Nama : Juliana

NIM : 085102035

Pengetahuan Pria Terhadap Prubahan Fisiologis dan Psikologis Pada Masa Andropause di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009

ABSTRAK

Viii + 40 hal + 7 tabel + 1 grafik + 8 lampiran

Andropause merupakan menopause yang terjadi pada pria namun istilah andropause belum populer di kalangan masyarakat. Diperkirakan pria yang memasuki masa andropause di Indonesia semakin meningkat yakni tahun 2000 mencapai 14,25 juta orang dan diperkirakan pada tahun 2020 mencapai 24,7 juta orang hal ini di sebabkan karena meningkatnya pria yang berusia lanjut. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan pria terhadap perubahan fisiologis dan psikologis pada masa andropause di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang tahun 2009. Desain penelitian ini bersifat deskriptif dengan jumlah sampel 133 orang. Data hasil penelitian diolah berdasarkan analisis deskriptif untuk mendapatkan distribusi frekuensi dari masing-masing variabel yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berpengetahuan kurang tentang masa andropause (69,9%), berpengetahuan kurang terhadap perubahan fisiologis pada masa adropause (45,9%), dan berpengetahuan kurang terhadap perubahan psikologis pada masa andropause (52,6%). Maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan pria terhadap perubahan fisiologis dan psikologis pada masa andropause mayoritas berpengetahuan kurang hal ini mungkin dikarenakan redahnya pendidikan dan usia yang semakin menua sehingga daya ingat yang semakin menurun. Untuk itu agar dapat memiliki pengetahuan yang baik, pria usia >40 tahun yang mengalami masa andropause diharapkan mencari informasi yang lengkap dan benar dari sumber yang dapat dipercaya atau pihak yang berkompeten misalnya tenaga kesehatan sehingga dapat bagi para pria dapat bersikap positif dalam menghadapi masa andropause.

Kata kunci : Pengetahuan pria, perubahan fisiologis, perubahan psikologis


(47)

PENGETAHUAN PRIA TERHADAP PERUBAHAN FISIOLOGIS DAN

PSIKOLOGIS PADA MASA ANDROPAUSE DI DESA SEKIP

KECAMATAN LUBUK PAKAM

KABUPATEN DELI SERDANG

TAHUN 2009

Oleh:

JULIANA

NIM. 085102035

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(48)

D-IV Bidan Pendidik FK USU Karya Tulis Ilmiah, Juni 2009 Nama : Juliana

NIM : 085102035

Pengetahuan Pria Terhadap Prubahan Fisiologis dan Psikologis Pada Masa Andropause di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009

ABSTRAK

Viii + 40 hal + 7 tabel + 1 grafik + 8 lampiran

Andropause merupakan menopause yang terjadi pada pria namun istilah andropause belum populer di kalangan masyarakat. Diperkirakan pria yang memasuki masa andropause di Indonesia semakin meningkat yakni tahun 2000 mencapai 14,25 juta orang dan diperkirakan pada tahun 2020 mencapai 24,7 juta orang hal ini di sebabkan karena meningkatnya pria yang berusia lanjut. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan pria terhadap perubahan fisiologis dan psikologis pada masa andropause di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang tahun 2009. Desain penelitian ini bersifat deskriptif dengan jumlah sampel 133 orang. Data hasil penelitian diolah berdasarkan analisis deskriptif untuk mendapatkan distribusi frekuensi dari masing-masing variabel yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berpengetahuan kurang tentang masa andropause (69,9%), berpengetahuan kurang terhadap perubahan fisiologis pada masa adropause (45,9%), dan berpengetahuan kurang terhadap perubahan psikologis pada masa andropause (52,6%). Maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan pria terhadap perubahan fisiologis dan psikologis pada masa andropause mayoritas berpengetahuan kurang hal ini mungkin dikarenakan redahnya pendidikan dan usia yang semakin menua sehingga daya ingat yang semakin menurun. Untuk itu agar dapat memiliki pengetahuan yang baik, pria usia >40 tahun yang mengalami masa andropause diharapkan mencari informasi yang lengkap dan benar dari sumber yang dapat dipercaya atau pihak yang berkompeten misalnya tenaga kesehatan sehingga dapat bagi para pria dapat bersikap positif dalam menghadapi masa andropause.

Kata kunci : Pengetahuan pria, perubahan fisiologis, perubahan psikologis


(49)

KATA

PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul “Pengetahuan Pria Terhadap Perubahan Fisiologis dan Psikologis pada Masa Andropause di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009”. Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi program D-IV bidan pendidik Universitas Sumatera utara.

Penulis menyadari bahwa penyusunan karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan dan dapat berhasil berkat sumbangan jasa dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Gontar Alamsyah Siregar, SpPD-KGEH selaku dekan Fakultas Kedokteran USU.

2. Prof. Guslihan Dasa Tjipta, Sp.A (K), Ketua Departemen Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Sumatera Utara.

3. dr. Murniati Manik, MSc, SpKK, selaku ketua program D-IV bidan pendidik FK USU yang telah memberikan dorongan dan pengarahan kepada penulis untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah ini.


(50)

5. Bapak Setiawan S. SKp. MNS, selaku Koordinator mata kuliah Metodologi Penelitian dan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

6. Para Dosen dan Staf Program D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak memberikan bantuan dan masukan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Kedua orang tua, keluarga serta saudara penulis tercinta yang telah memberikan dukun gan moril dan material.

8. Teman hatiku tersayang Putra Pramudya yang telah memberikan support.

9. Teman-teman yang telah memberikan support dalam pengerjaan karya tulis ilmiah ini.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini

Medan, Juni 2009


(51)

DAFTAR ISI

Halaman JUDUL KTI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GRAFIK... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I Pendahuluan A.Latar Belakang ... 1

B.Perumusan Masalah ... 2

C.Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum ... 3

2. Tujuan Khusus ... 3

D.Manfaat Penelitian ... 3

BAB II Tinjauan Pustaka A.Pengetahuan ... 5

1. Pengertian Pengetahuan ... 5

2. Cara Memperoleh Pengetahuan ... 5

3. Tingkat Pengetahuan di dalam Domain Kognitif ... 6

B.Perubahan 1. Pengertian ... 6

C. Andropause 1. Pengertian ... 7

2. Mekanisme Terjadinya Andropause ... 7


(52)

4. Perubahan-Perubahan Pria pada Masa Andropause ... 10

5. Keluhan pada Pria Andropause ... 14

6 Pemeriksaan ... 14

7. Pengobatan dan Penanganan Andropause ... 16

8. Langkah-Langkah Melewati Andropause dengan Sukses ... 19

BAB III Kerangka Konsep A.Kerangka Konsep ... 21

B.Defenisi Operasional ... 21

BAB IV Metodologi Penelitian A.Desain Penelitian ... 25

B.Populasi dan Sampel 1. Populasi ... 25

2. Sampel ... 25

C.Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ... 26

2. Waktu Penelitian ... 26

D.Pertimbangan Etik Penelitian ... 26

E.Instrumen Penelitian……… 27

F. Pengumpulan Data ... 27

G.Pengolahan Data ... 27

H.Analisa Data ... 28

BAB V Hasil dan Pembahasan A.Hasil Penelitian... 29

B.Pembahasan ... 35

BAB VI Kesimpulan dan Saran A.Kesimpulan ... 39

B.Saran ... 39 DAFTAR PUSTAKA


(53)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur dan Pendidikan

di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009………. ... 30 Tabel 2. Distribusi Pengetahuan Pria Terhadap Masa Andropause Berdasarkan

Jawaban Benar dan Salah di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam

Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009……… 31 Tabel 3. Distribusi Kategori Pengetahuan Pria Terhadap Masa Andropause di

Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun

2009... 32 Tabel 4. Distribusi Pengetahuan Pria Terhadap Perubahan Fisiologis pada Masa

Andropause Berdasarkan Jawaban Benar dan Salah di Desa Sekip

Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009………… 33 Tabel 5. Distribusi Kategori Pengetahuan Pria Terhadap Perubahan Fisiologis

pada Masa Andropause di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam

Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009……… 34 Tabel 6. Distribusi Pengetahuan Pria Terhadap Perubahan Psikologis pada

Masa Andropause Berdasarkan Jawaban Benar dan Salah di Desa

Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009...35. Tabel 7. Distribusi Kategori Pengetahuan Pria Terhadap Perubahan Fisiologis

pada Masa Andropause di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam


(54)

DAFTAR GRAFIK


(55)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar persetujuan menjadi responden Lampiran 2. Kuesioner penelitian

Lampiran 3. Surat content validity

Lampiran 4. Surat ijin melakukan penelitian

Lampiran 5. Surat keterangan telah melakukan penelitian Lampiran 6. Master tabel hasil penelitian

Lampiran 7. Rekap data SPSS Lampiran 8. Output SPSS Lampiran 9. Lembar Konsultasi


(1)

5. Bapak Setiawan S. SKp. MNS, selaku Koordinator mata kuliah Metodologi Penelitian dan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

6. Para Dosen dan Staf Program D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak memberikan bantuan dan masukan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Kedua orang tua, keluarga serta saudara penulis tercinta yang telah memberikan dukun gan moril dan material.

8. Teman hatiku tersayang Putra Pramudya yang telah memberikan support.

9. Teman-teman yang telah memberikan support dalam pengerjaan karya tulis ilmiah ini.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini

Medan, Juni 2009


(2)

DAFTAR ISI

Halaman JUDUL KTI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GRAFIK... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I Pendahuluan A.Latar Belakang ... 1

B.Perumusan Masalah ... 2

C.Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum ... 3

2. Tujuan Khusus ... 3

D.Manfaat Penelitian ... 3

BAB II Tinjauan Pustaka A.Pengetahuan ... 5

1. Pengertian Pengetahuan ... 5

2. Cara Memperoleh Pengetahuan ... 5

3. Tingkat Pengetahuan di dalam Domain Kognitif ... 6

B.Perubahan 1. Pengertian ... 6

C. Andropause 1. Pengertian ... 7

2. Mekanisme Terjadinya Andropause ... 7


(3)

4. Perubahan-Perubahan Pria pada Masa Andropause ... 10

5. Keluhan pada Pria Andropause ... 14

6 Pemeriksaan ... 14

7. Pengobatan dan Penanganan Andropause ... 16

8. Langkah-Langkah Melewati Andropause dengan Sukses ... 19

BAB III Kerangka Konsep A.Kerangka Konsep ... 21

B.Defenisi Operasional ... 21

BAB IV Metodologi Penelitian A.Desain Penelitian ... 25

B.Populasi dan Sampel 1. Populasi ... 25

2. Sampel ... 25

C.Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ... 26

2. Waktu Penelitian ... 26

D.Pertimbangan Etik Penelitian ... 26

E.Instrumen Penelitian……… 27

F. Pengumpulan Data ... 27

G.Pengolahan Data ... 27

H.Analisa Data ... 28

BAB V Hasil dan Pembahasan A.Hasil Penelitian... 29

B.Pembahasan ... 35

BAB VI Kesimpulan dan Saran A.Kesimpulan ... 39

B.Saran ... 39 DAFTAR PUSTAKA


(4)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur dan Pendidikan

di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009………. ... 30 Tabel 2. Distribusi Pengetahuan Pria Terhadap Masa Andropause Berdasarkan

Jawaban Benar dan Salah di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam

Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009……… 31 Tabel 3. Distribusi Kategori Pengetahuan Pria Terhadap Masa Andropause di

Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun

2009... 32 Tabel 4. Distribusi Pengetahuan Pria Terhadap Perubahan Fisiologis pada Masa

Andropause Berdasarkan Jawaban Benar dan Salah di Desa Sekip

Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009………… 33 Tabel 5. Distribusi Kategori Pengetahuan Pria Terhadap Perubahan Fisiologis

pada Masa Andropause di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam

Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009……… 34 Tabel 6. Distribusi Pengetahuan Pria Terhadap Perubahan Psikologis pada

Masa Andropause Berdasarkan Jawaban Benar dan Salah di Desa

Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009...35. Tabel 7. Distribusi Kategori Pengetahuan Pria Terhadap Perubahan Fisiologis

pada Masa Andropause di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam


(5)

DAFTAR GRAFIK


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar persetujuan menjadi responden Lampiran 2. Kuesioner penelitian

Lampiran 3. Surat content validity

Lampiran 4. Surat ijin melakukan penelitian

Lampiran 5. Surat keterangan telah melakukan penelitian Lampiran 6. Master tabel hasil penelitian

Lampiran 7. Rekap data SPSS Lampiran 8. Output SPSS Lampiran 9. Lembar Konsultasi