Perencanaan Pelaksanaan Siklus II

Exclusive. Merefleksi kembali tentang berhasil atau tidaknya kegiatan penelitian yang dilakukan dan hasil analisis digunakan sebagai bahan perencanaan pada siklus III .

3. Siklus III

Siklus III ini dilakukan setelah merefleksi kegiatan siklus II. Siklus III ini dilakukan sebagai usaha peningkatan pengetahuan kesiapsiagaan bencana dan sikap sosial siswa melalui model Exclusive. Hasil pada siklus III ini diharapkan lebih baik dari siklus I dan II.

a. Perencanaan

Pada tahap ini, peneliti membuat perencanaan perbaikan pembelajaran berdasarkan hasil analisis pada siklus II. Langkah- langkah perencanaannya adalah sebagai berikut. 1 Menganalisis KI, KD, dan materi pelajaran yang akan disampaikan sesuai dengan kurikulum 2013. 2 Menyusun rencana pembelajaran secara kolaboratif antara peneliti dengan guru berdasarkan hasil refleksi siklus II dan sesuai dengan KD yang akan diajarkan. 3 Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran. 4 Menyiapkan lembar kerja siswa LKS dan media yang sesuai dengan materi dan model pembelajaran yang akan digunakan. 5 Menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari lembar observasi untuk mengamati akivitas siswa dan kinerja guru. 6 Menyusun alat evaluasi hasil belajar siswa dan pedoman penyekoran.

b. Pelaksanaan

Pada siklus II ini dilakukan tindakan atau perlakuan berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi dari siklus I, dengan langkah- langkah sebagai berikut. Kegiatan Awal 1 Guru memberikan salam dan mengajak siswa berdoa. 2 Guru mengondisikan siswa agar siap belajar. 3 Guru memeriksa kehadiran siswa. 4 Guru mengajak siswa bernyanyi. 5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut dan ruang lingkup materi yang akan dipelajari, yaitu tentang bencana alam tsunami. Kegiatan Inti 1 Guru membagikan wacana tentang langkah-langkah penyelamatan saat tsunami. 2 Siswa mendiskusikan langkah-langkah penyelamatan saat terjadinya bencana alam tsunami berdasarkan wacana. 3 Siswa menyampaikan hasil diskusinya. 4 Guru meluruskan dan menyimpulkan hasil dari diskusi. 5 Guru memperlihatkan atau mempraktikan gerak keselamatan di depan siswa. 6 Guru bertanya kepada siswa mengenai manfaat dari gerak keselamatan. 7 Siswa menirukan gerakan yang diperagakan oleh guru. 8 Siswa diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa. 9 Guru menunjukan contoh peta evakuasi. 10 Guru meminta pendapat siswa mengenai gambar peta evakuasi tersebut. 11 Siswa menggambar berbagai bentuk bangun datar berdasarkan jumlah sisinya. Kegiatan Akhir 1 Guru menutup kegiatan dengan menanyakan kepada siswa kegiatan apa saja yang dilakukan hari ini dan apa yang siswa rasakan? 2 Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran hari ini. 3 Guru mengapresiasi kegiatan siswa hari ini. 4 Guru mengucapkan salam dan doa penutup.

c. Pengamatan

Pelaksanaan observasi dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti sebagai observer: 1 Mengamati sikap sosial siswa melalui lembar observasi yang telah disiapkan yaitu untuk melihat peningkatan sikap sosial siswa dalam proses pembelajaran. 2 Mengamati kinerja guru menggunakan lembar observasi yaitu untuk melihat kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. 3 Mengidentifikasi kelemahan-kelemahan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan, peneliti menganalisis keberhasilan dan kekurangan dalam proses pembelajaran yang menggunakan model Exclusive. Merefleksi kembali tentang berhasil atau tidaknya kegiatan penelitian yang dilakukan.

H. Indikator Keberhasilan

Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Adanya peningkatan nilai pengetahuan kesiapsiagaan bencana siswa kelas III A SD Negeri 5 Pesisir Tengah secara klasikal sebesar 75 atau 21 siswa mendapat nilai ≥ 66 Mulyasa, 2013: 131. 2. Adanya peningkatan sikap sosial siswa kelas III A SD Negeri 5 Pesisir Tengah secara klasikal sebesar 75 atau 21 siswa memperoleh nilai sikap minimal pada kategori baik Mulyasa, 2013: 131

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC BERMUATAN KARAKTER SIAP SIAGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MITIGASI DAN SIKAP SOSIAL DI WILAYAH RAWAN BENCANA ALAM TSUNAMI PADA SISWA KELAS IIIA SDN 5 PESISIR TENGAH KABUPATEN PESISIR BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 9 75

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXCLUSIVE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MITIGASI BENCANA DAN SIKAP SOSIAL PADA SISWA KELAS IIIA SDN 1 PASAR KRUI KABUPATEN PESISIR BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 76

PENERAPAN MODEL EXCLUSIVE DENGAN METODE PERMAINAN UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MITIGASI DI WILAYAH RAWAN BENCANA LONGSOR PADA SISWA KELAS III SDN 2 GUNUNG KEMALA TIMUR

0 9 104

PENERAPAN MODEL EXCLUSIVE DENGAN METODE PERMAINAN UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MITIGASI DI WILAYAH RAWAN BENCANA LONGSOR PADA SISWA KELAS III SDN 2 GUNUNG KEMALA TIMUR

0 6 181

PENINGKATAN PENGETAHUAN BENCANA DAN SIKAP SOSIAL MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK MODEL EXCLUSIVE DI WILAYAH RAWAN BENCANA LONGSOR PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 GUNUNG KEMALA TIMUR

0 15 206

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXCLUSIVE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MITIGASI BENCANA DAN SIKAP SOSIAL PADA SISWA KELAS IIIA SDN 1 PASAR KRUI KABUPATEN PESISIR BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 78

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXCLUSIVE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MITIGASI BENCANA DAN SIKAP SOSIAL PADA SISWA KELAS IIIA SDN 1 PASAR KRUI KABUPATEN PESISIR BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 7 218

Rawan Bencana Tsunami

0 2 1

penanggulangan bencana tsunami agar dampak tsunami dapat diminimalisir.

0 0 18

MANAJEMEN RUTE EVAKUASI BENCANA TSUNAMI

0 0 6