Rumusan Masalah Hipotesis Tujuan Penelitian Eritrosit dan Indeks Eritrosit

Beberapa studi juga menunjukkan bahwa penundaan pengikatan tali pusat dapat menimbulkan peningkatan viskositas dan hematokrit yang patologis, yang mengakibatkan penurunan fungsi paru akibat pengisian vena yang berlebihan, selain itu hiperviskositas dapat menurunkan aliran darah ke organ- organ vital yang akan merugikan neonatus. 3,4,10-12 Pengikatan tali pusat tertunda dapat memberikan efek positif bagi bayi karena dapat meningkatkan volume dan viskositas darah, 8 cadangan besi serta menurunkan insidens anemia defisiensi besi pada bayi. Dilain pihak banyak penelitian yang mendapatkan efek yang tidak baik jika dilakukan pengikatan tali pusat tertunda, diantaranya yaitu meningkatnya kejadian distres pernapasan, polisitemia, dan hiperbilirubinemia. 13-16

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan pertanyaan penelitian: Apakah waktu pengikatan tali pusat mempengaruhi viskositas darah yang diukur berdasarkan kadar hematokrit, hemoglobin, eritrosit dan indeks eritrosit bayi baru lahir?

1.3. Hipotesis

Universitas Sumatera Utara Tidak ada perbedaan viskositas darah bayi baru lahir yang tali pusatnya diikat 15 detik setelah lahir dengan dua menit setelah lahir.

1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan viskositas darah berdasarkan pengukuran kadar hematokrit, hemoglobin, eritrosit dan indeks eritrosit pada bayi baru lahir yang tali pusatnya diikat segera setelah lahir dengan yang ditunda dua menit setelah lahir.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Di bidang akademikilmiah : Meningkatkan pengetahuan peneliti di bidang perinatologi dan hematologi onkologi, khususnya mengenai waktu pengikatan tali pusat dan pengaruhnya terhadap viskositas darah bayi baru lahir 1.5.2. Di bidang pelayanan masyarakat : Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bayi, khususnya di Divisi Perinatologi 1.5.3. Di bidang pengembangan masyarakat : Memberi masukan terhadap Divisi Perinatologi dan Departemen Obstetri dan Ginekologi, khususnya tentang waktu pengikatan tali pusat yang memberikan manfaat yang optimal Universitas Sumatera Utara

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Viskositas Darah Viskositas darah didefinisikan sebagai kontribusi faktor reologik darah terhadap resistensi aliran darah. Viskositas darah tergantung beberapa faktor, dimana determinan mayornya adalah hematokrit darah, viskositas plasma, agregasi dan bentuk sel darah merah, sel darah putih, dan diameter pembuluh darah. Diantara semua faktor, hematokrit adalah determinan terpenting dari viskositas darah, dimana 50 kenaikan viskositas didasarkan atas kenaikan hematokrit. 3 Viskositas darah berhubungan proporsional secara langsung dengan hematokrit dan viskositas plasma dan berhubungan terbalik dengan deformabilitas sel darah merah. Hubungan antara viskositas dan hematokrit hampir linear sampai hematokrit mencapai kadar 65 dan eksponansial setelah melewati kadar tersebut. Viskositas darah dapat diukur secara langsung menggunakan suatu alat yang bernama Wells-Brookfield cone-plate viscometer , tetapi karena ketersediaan alat ini yang masih terbatas, maka nilai hematokrit dapat digunakan untuk menyatakan viskositas darah. 17 Suatu penelitian di Amerika Serikat pada tahun 1966 menyatakan adanya suatu hubungan konsisten antara hematokrit dan viskositas darah. Hematokrit dari bayi baru lahir sangatlah dipengaruhi oleh waktu pengikatan dan pemotongan Universitas Sumatera Utara umbilikus, dimana penjepitan tali pusat tertunda akan menyebabkan terjadinya transfusi plasenta lebih besar dan berkurangnya volume residu plasenta. 18 Polisitemia adalah suatu keadaan dimana kadar hematokrit darah yang diambil dari vena perifer  65 5 atau  63 bila diambil dari vena umbilikal. Konsentrasi hematokrit mencapai puncaknya 4 sampai 6 jam setelah lahir dan menurun perlahan 12 sampai 18 jam setelah kelahiran dan diatas 24 jam akan sama dengan saat bayi dilahirkan dan akan menjadi relatif stabil. 19 Polisitemia didefinisikan sebagai kenaikan kadar hematokrit dan hemoglobin darah vena 2 SD sesuai usia gestasi bayi. 3 Polisitemia dapat menimbulkan banyak komplikasi seperti hiperviskositas dan hiperbilirubinemia. Polisitemia dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko, salah satunya adalah faktor obstetrik yaitu lama pengikatan tali pusat setelah bayi dilahirkan. 19

2.2. Eritrosit dan Indeks Eritrosit

Minggu dan bulan pertama kehidupan ditandai dengan perubahan fisiologis dan anatomis yang dramatis pada semua sistem organ ketika neonatus beradaptasi pada kehidupan ekstrauterin terpisah dari plasenta. Eritrosit fetus dan neonatus berbeda signifikan dari eritrosit bayi, anak dan dewasa, yaitu ukurannya yang lebih besar, usia yang lebih pendek, dan perbedaan dalam bentuk dan deformabilitasnya, dimana konsentrasi hemoglobin F HbF lebih tinggi, tetapi perbedaan ini tidak mempengaruhi kemampuannya untuk mengantarkan oksigen untuk memenuhi kebutuhan jaringan tubuh. Mengenal karakteristik eritrosit dan Universitas Sumatera Utara indeks eritrosit neonatus ini sangat diperlukan untuk mengenal anemia pada neonatus. 20 Beberapa variabel dapat mempengaruhi interpretasi dari hemoglobin, hematokrit, indeks eritrosit dan retikulosit saat kelahiran dan minggu- minggu pertama kehidupan. Variabel yang mempengaruhi diantaranya adalah usia gestasi, jenis persalinan, tempat dan waktu dan pengambilan sampel. Sampel yang diambil dari vena kapiler memiliki konsentrasi hemoglobin lebih tinggi bila dibandingkan sampel yang diambil dari darah vena. 21 Nilai hemoglobin bayi dalam kehamilan meningkat sampai usia gestasi 32 sampai 33 minggu dan relatif konstan sampai bayi cukup bulan. Pada bayi cukup bulan tidak didapatkan penurunan nilai hemoglobin yang berarti pada minggu pertama kehidupan, berbanding kontras dengan bayi dengan berat badan 1500 gram dimana akan terjadi penurunan hemoglobin 1.0 sampai 1.5 gdLselama minggu pertama kehidupan. 21 Indeks eritrosit adalah nilai- nilai yang menggambarkan karakteristik eritrosit yaitu ukuran, kandungan dan konsentrasi hemoglobin eritrosit, yang terdiri dari mean corpuscular volume MCV yang menggambarkan rerata volume eritrosit serta menunjukkan ukuran eritrosit, mean corpuscular hemoglobin MCH yang menggambarkan rerata jumlah Hb eritrosit, mean corpuscular hemoglobin concentration MCHC menggambarkan rerata konsentrasi Hb eritrosit, serta red cell distribution width RDW yang menggambarkan variasi ukuran eritrosit. 20,22 Indeks eritrosit dinyatakan dari rasio jumlah sel darah merah, volume sel darah merah dan konsentrasi hemoglobin yang berguna untuk menentukan terjadinya Universitas Sumatera Utara anemia. Indeks eritrosit ini tidak mempunyai nilai yang konstan selama periode bayi dan masa anak . 21 Adapun nilai normal hematologis dan bilirubin untuk darah bayi usia 1 sampai 3 hari dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.1. Nilai normal status hematologis bayi. 16 Parameter Mean ± SD Hb g 15.3 ± 1.3 Ht 49 ± 5 Eritrosit x 10 6 mm 3 4.3 ± 0.4 MCV fL 112 ± 6 MCH pg 36.2 ± 2.2 MCHC gdL 30.9 ± 1.3

2.3. Pengikatan Tali Pusat Dini dan Tertunda