Mekanisme terjadinya perdarahan postpartum berhubungan dengan paritas

pada saat dilahirkan Cunningham, 2005. Menurut kamus Oxford Concise Medical Dictionary 2007 multipara diertikan sebagai seorang wanita yang telah hamil dua kali atau lebih yang menghasilkan anak yang hidup, manakala grandemultipara pula adalah wanita yang telah melahirkan 5 orang anak atau lebih. Gravida adalah seorang wanita sedang atau telah hamil tanpa memandang hasil akhir kehamilannya. Dengan adanya kehamilan pertama maka dia primigravida, dan dengan kehamilan berikutnya, maka dia adalah multigravida. Manakala nulligravida adalah seorang wanita yang saat ini tidak atau belum pernah hamil Cunningham, 2005.

2.2.2. Klasifikasi Paritas

Ditinjau dari tingkatannya paritas dikelompokkan menjadi tiga antara lain, yakni, paritas rendah yang meliputi nullipara dan primipara; paritas sedang atau multipara yang digolongkan pada hamil dan bersalin dua sampai empat kali; paritas tinggi atau grandemulti adalah ibu hamil dan melahirkan 5 kali atau lebih. Pada paritas sedang, sudah masuk kategori rawan terutama pada kasus-kasus obstetrik yang jelek, serta interval kehamilan yang terlalu dekat kurang dari 2 tahun. Paritas tinggi merupakan paritas rawan oleh karena paritas tinggi banyak kejadian-kejadian obstetri patologi yang bersumber pada paritas tinggi, antara lain plasenta previa, perdarahan postpartum, dan lebih memungkinkan lagi terjadinya atonia uteri Winkjosastro, 2002

2.3. Mekanisme terjadinya perdarahan postpartum berhubungan dengan paritas

Dikatakan bahwa terdapat kecenderungan kesehatan ibu yang berparitas rendah lebih baik dari yang berparitas tinggi. Lebih tinggi paritas, lebih tinggi juga resiko kematian maternal Winkjosastro, 2002. Paritas tinggi akan mengakibatkan jaringan parut rahim dan fibrosis otot-otot uterus Stanford, Universitas Sumatera Utara 2009, morbiditas dan mortalitas akan meningkat pada persalinan yang berkenaan dengan parut uterus karena adanya peningkatan kejadian dehisens parut uterus dan uterus ruptur. Keadaan ini akan memicu terjadinya perdarahan postpartum Prawirohardjo, 2008. Kalau terbentuknya fibrosis otot-otot uterus, maka adanya gangguan fungsional atau anatomi pada uterus tersebut dan menyebabkan uterus tidak bisa berkontraksi dengan baik dan adekuat selepas janin keluar sehingga menyebabkan perdarahan postpartum British Columbia Section, 2006. Selain itu, ibu yang berparitas tinggi selalu usianya lebih tua. Selain itu, wanita dengan paritas tinggi mempunyai resiko perdarahan postpartum yang lebih besar akibat atonia uteri, uteri inversi dan sisi konsepsi yang tertinggal dalam uterus. Hal ini terjadi karena tonus kontraksi uterus yang lebih rendah dan tidak cukup kuat. Kalau terjadinya atoni uteri, juga berkemungkinan adanya bekuan darah dalam uterus. Ini menyebabkan miometrium gagal berkontraksi secara menyeluruh untuk memampatkan pembuluh darah yang robek sehingga mencegah perdarahan yang lanjut Cunningham, 2005. Pada ibu yang umurnya melebihi 35 tahun, resiko kehamilan dan persalinan adalah lebih tinggi dikarenakan alat-alat reproduksi mulai terjadi penuaan dan degenerasi sehingga terjadi penurunan fungsi yang dapat menyebabkan gangguan dalam kehamilan dan persalinan. Organ–organnya mulai kendor dan kaku, maka terjadi regresi atau kemunduran sehingga sangat berpengaruh pada penerimaan kehamilan dan proses melahirkan. Pada sebagian besar kasus, atoni uteri akan terjadi Manuaba, 1998. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah: Variabel Independen Variabel Dependen 3.2. Definisi Operasional 3.2.1. Jumlah Paritas Jumlah paritas adalah jumlah persalinan pada ibu yang menderita perdarahan postpartum di RSUP H. Adam Malik. Kategori untuk pengukuran paritas dibagi kepada dua, yaitu satu kategori yang paritasnya ≤ 3, dan satu kategori lagi yang paritasnya 3. 3.2.2. Perdarahan Postpartum - Umur - Pendidikan - Tempat bersalin Jumlah paritas Perdarahan postpartum Universitas Sumatera Utara