c. Penderita stroke iskemik yang baru masuk ataupun telah dirawat inap selama ≤ 3 hari.
d. Penderita yang bersedia untuk menjadi subjek penelitian secara sukarela.
4.3.4 Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah subjek penelitian yang tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian. Kriteria eksklusi
dalam penelitian ini adalah: a. Penderita stroke yang tidak dikonfirmasi dengan pemeriksaan CT scan otak.
b. Penderita perdarahan intraserebral, perdarahan subarakhnoid, transient ischemic attack TIA, arteriovena malformation AVM.
c. Penderita yang tidak mampu ataupun tidak bersedia mengikuti penelitian.
4.4 Metode Pengumpulan Data
Jenis pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data sekunder dan data primer. Data sekunder adalah data mengenai jumlah populasi stroke di
RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2011 dan data hasil pemeriksaan CT scan otak pasien stroke yang diperoleh dari rekam medis RSUP H. Adam Malik
Medan. Data primer adalah lingkar perut dari penderita stroke iskemik yang dirawat inap di SMF Neurologi RSUP H. Adam Malik Medan yang dikumpulkan
oleh peneliti dengan cara pengukuran langsung.
4.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data
Semua data penelitian yang telah dikumpulkan akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS. Analisis statistik yang
digunakan adalah statistik deskriptif dengan menggunakan analisis frekuensi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.2. Hasil Penelitian
Proses pengambilan data untuk penelitian ini telah dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai bulan November 2012 di Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik Medan. Dengan jumlah subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi sebanyak 42 orang. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan
dianalisa, maka dapat disimpulkan hasil penelitian dalam paparan di bawah ini.
5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan yang berlokasi di Jalan Bunga Lau no. 17, Kelurahan Kemenangan
Tani, Kecamatan Medan Tuntungan. Rumah sakit tersebut tergolong rumah sakit pemerintah kategori kelas A. Dengan predikat rumah sakit kelas A, RSUP Haji
Adam Malik Medan telah memiliki fasilitas kesehatan yang memenuhi standar dan tenaga kesehatan yang kompeten. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
RI No. 502 Menkes IX 1991 tanggal 6 September 1991, RSUP Haji Adam Malik Medan ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Selain itu, RSUP Haji Adam Malik Medan juga merupakan rumah sakit rujukan untuk Wilayah Sumatera yang
meliputi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan Riau. Dengan demikian, didapati pasien dengan latar belakang yang bervariasi.
RSUP H. Adam Malik memiliki instalasi rawat jalan dan rawat inap. Rawat inap untuk bagian neurologi, yaitu Rawat Inap Terpadu Rindu A-2.
Selain itu, rumah sakit tersebut juga memiliki ruang rawat khusus penderita stroke, yaitu Stroke Corner. Kedua ruangan tersebutlah yang digunakan sebagai
lokasi pengambilan data pada penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden
Responden pada penelitian ini adalah pasien-pasien stroke iskemik yang dirawat inap di SMF Neurologi RSUP Haji Adam Malik Medan. Responden yang
diperoleh selama periode Agustus – November 2012 adalah sebanyak 42 orang. Data yang diperoleh telah diseleksi terlebih dahulu menurut kriteria inklusi dan
eksklusinya. Dalam penelitian ini, gambaran karakteristik pasien yang diamati meliputi: jenis kelamin, umur, suku dan pekerjaan.
5.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi n
Persentase
Laki-laki 23
54,8 Perempuan
19 45,2
Total 42
100
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa responden pada penelitian ini terdiri dari 23 orang 54,8 laki-laki dan 19 orang 45,2 perempuan.
5.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 5.2 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi n
Persentase
21-45 11
26,2 46-60
21 50,0
61-85 10
23,8 Total
42 100
Usia responden pada penelitian ini berkisar antara 21-85 tahun, dimana kelompok usia terbanyak adalah usia 46-60 tahun yaitu sebanyak 21 orang 50,
Universitas Sumatera Utara
dan paling sedikit pada kelompok usia 61-85 tahun sebanyak 10 orang 23,8. Dari 42 orang responden, usia responden yang paling muda adalah 25 tahun dan
yang paling tua adalah 75 tahun.
5.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Suku
Tabel 5.3 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Suku
Suku Frekuensi n
Persentase
Batak 22
52,4 Jawa
10 23,8
Aceh 4
9,5 Minang
4 9,5
Melayu 2
4,8 Total
42 100
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa suku responden terbanyak adalah Batak sebanyak 22 orang 52,4, dan suku yang lain adalah Jawa 23,8, Aceh
9,5, Minang 9,5, dan Melayu 4,8.
5.1.2.4 Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 5.4 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan n orang
PNS 11
26,2 Wiraswasta
12 28,6
IRT 13
31,0 Petani
3 7,1
Pekerjaan Lepas 3
7,1 Total
42 100
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden paling banyak adalah ibu rumah tangga sebanyak 31, sebagai wiraswata sebanyak 28,6, dan paling
sedikit adalah sebagai petani dan pekerja lepas, yaitu masing-masing 7,1.
5.1.3 Hasil Analisis Statistik
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran obesitas pada pasien- pasien penderita stroke iskemik, yang ditentukan berdasarkan hasil ukur lingkar
perut pasien. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Stroke Iskemik Berdasarkan Kategori Lingkar Perut
Kategori Frekuensi n
Persentase
Obesitas 32
76,2 Non Obesitas
10 23,8
Total 42
100 Berdasarkan Tabel 5.5, dari 42 orang pasien stroke iskemik yang
dianalisis, 32 orang 76,2 diantaranya tergolong obesitas dan 10 orang lainnya 23,8 tergolong non obesitas. Berdasarkan asumsi peneliti, hal ini menunjukkan
adanya kecenderungan pasien stroke iskemik tergolong ke dalam kategori obesitas.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Lingkar Perut
Karakteristik Responden
Kategori Lingkar Perut Total
Obesitas Non-Obesitas
n n
n
Jenis Kelamin Laki-laki
15 46,9
8 80
23 54,8
Perempuan 17
53,1 2
20 19
45,2 Kelompok Umur
21-45 8
25,0 3
30 11
26,2 46-60
17 53,1
4 40
21 50,0
61-85 7
21,9 3
30 10
23,8 Suku
Batak 17
53,1 5
50 22
52,4 Jawa
8 25,0
2 20
10 23,8
Aceh 2
6,3 2
20 4
9,5 Minang
4 12,5
4 9,5
Melayu 1
3,1 1
10 2
4,8 Pekerja an
PNS 8
25,0 3
30 11
26,2 Wiraswasta
9 28,1
3 30
12 28,6
IRT 12
37,5 1
10 13
31,0 Petani
1 3,1
2 20
3 7,1
Pekerjaan Lepas 2
6,3 1
10 3
7,1 Total
32 100
10 100
42 100
Dari tabel 5.6, diperoleh bahwa pasien stroke iskemik yang berjenis kelamin laki-laki, 15 orang yang termasuk obesitas dan 8 orang termasuk non
obesitas, sedangkan dari pasien stroke iskemik yang berjenis kelamin perempuan, 17 orang yang termasuk obesitas dan 2 orang termasuk non obesitas. Dari hasil uji
statistik Chi Square X
2
diperoleh nilai p=0.66 0.05. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara obesitas dengan jenis kelamin.
Universitas Sumatera Utara
Dari pasien stroke iskemik yang berusia 21-45 tahun, 8 orang yang termasuk obesitas dan 3 orang termasuk non obesitas, dari pasien stroke iskemik
yang berusia 46-60 tahun, 17 orang yang termasuk obesitas dan 4 orang termasuk non obesitas, sedangkan dari pasien stroke iskemik yang berusia 61-85 tahun, 7
orang yang termasuk obesitas dan 3 orang termasuk non obesitas Dari hasil uji statistik Chi Square X
2
diperoleh nilai p=0.761 0.05. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara obesitas dengan usia.
Dari pasien stroke iskemik yang bersuku Batak, 17 orang yang termasuk obesitas dan 5 orang termasuk non obesitas, dari pasien stroke iskemik yang
bersuku Jawa, 8 orang yang termasuk obesitas dan 2 orang termasuk non obesitas, dari pasien stroke iskemik yang bersuku Aceh, 2 orang yang termasuk obesitas
dan 2 orang termasuk non obesitas, dari pasien stroke iskemik yang bersuku Minang, 4 orang yang termasuk obesitas dan tidak ada yang termasuk non
obesitas, sedangkan dari pasien stroke iskemik yang bersuku Melayu, 1 orang yang termasuk obesitas dan 1 orang termasuk non obesitas. Dari hasil uji statistik
Chi Square X
2
diperoleh nilai p=0.461 0.05. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara obesitas dengan suku.
Dari pasien stroke iskemik yang bekerja sebagai PNS, 8 orang yang termasuk obesitas dan 3 orang termasuk non obesitas, dari pasien stroke iskemik
yang bekerja sebagai wiraswasta, 9 orang yang termasuk obesitas dan 3 orang termasuk non obesitas, dari pasien stroke iskemik yang merupakan ibu rumah
tangga, 12 orang yang termasuk obesitas dan 1 orang termasuk non obesitas, dari pasien stroke iskemik yang bekerja sebagai petani, 1 orang yang termasuk
obesitas dan 2 orang yang termasuk non obesitas, dan dari pasien stroke iskemik yang bekerja tidak tetap, 2 orang yang termasuk obesitas dan 1 orang termasuk
non obesitas. Dari hasil uji statistik Chi Square X
2
diperoleh nilai p=0.274 0.05. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara obesitas dengan pekerjaan.
Dari seluruh pasien stroke iskemik yang tergolong obesitas, 46,9 diantaranya laki-laki dan 53,1 lainnya perempuan. Kelompok terbesar penderita
stroke iskemik dengan obesitas ini terdapat pada usia 46-60 tahun yaitu sebanyak
Universitas Sumatera Utara
53,1. Suku terbanyak pasien stroke iskemik yang obesitas adalah Batak yaitu 53,1 dan paling sedikit adalah Melayu yaitu 3,1.
Sedangkan untuk pasien stroke iskemik yang tergolong non obesitas, terdiri dari 80 laki-laki dan 20 perempuan. Kelompok terbesar pasien stroke
iskemik tanpa obesitas ini terdapat pada usia 46-60 tahun yaitu 60, dengan suku terbanyak adalah Batak yaitu 50.
1.3. Pembahasan