Hasil Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Telah dilakukan penelitian dengan cara potong lintang di ruang rawat penyakit dalam RSUP H.Adam Malik di Medan pada bulan Maret 2013. Dilakukan screening terhadap hepatitis B atau C dengan viral marker +. Terdapat 52 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dimana 37 orang merupakan pasien Hepatitis B dan 15 orang lainnya merupakan pasien hepatitis C. Karakter klinis, biokimia dan derajat fibrosis hati telah disimpulkan pada tabel 4.1. seluruh data yang telah didapat kemudian dilakukan uji tes normalitas Kolmogorv- Smirnov untuk melihat distribusi dari data data tersebut. Dari hasil uji tes normalitas diperoleh data yang memiliki distribusi normal sehingga dipilih mean sebagai ukuran pemusatan dan standar deviasi SD sebagai ukuran penyebaran. Umur rata rata pasien adalah 47,12±12,649 tahun, dengan jenis kelamin pria lebih banyak dibandingkan wanita yaitu 33 orang dengan persentase 63,5 tabel 4.1. Seluruh pasien tidak berada dalam keadaan sirosis hepatis dekompensata. Prevalensi infeksi HBV di Indonesia berkisar antara 2,5 di Banjarmasin sampai 36 di Dili . Indonesia masuk dalam kelompok prevalensi sedang sampai tinggi Zain, 2006 . Pada penelitian ini didapatkan 37 orang dengan hepatitis B kronik, sedangkan 15 orang sisanya menderita hepatitis C kronik. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Karakteristik Data Dasar dari 52 subjek penelitian Variabel n = 52 Usia tahun, mean ± SD 47.12 ± 12.64 Jenis Kelamin pria n, 33.63.5 Etiologi • Hepatitis B n, • Hepatitis C n, 37 71,2 15 28.8 Laboratorium • PLT 10 9 • PLT 150 10 L 9 • PLT 150 10 L 9 • AST IUL L 171.17 ± 88.84 21 31 109.27 ± 278.97 Skor APRI n, • 0,5 • 0,5-1,5 • 1,5 16 30,8 2140,4 1528,8 Skor FibroScan mean ± SD 22.33 ± 19.92 Derajat fibrosis berdasarkan FibroScan n, • F0-1 • F2 • F3 • F4 15 28.8 4 7.7 9 17.3 24 46.2 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Derajat fibrosis menurut FibroScan Dari derajat fibrosis hati yang di gradasi berdasarkan FibroScan diperoleh derajat fibrosis yang absen dan ringan F0-F1 sebesar 28,8 15 orang , F2 dengan persentase 7,7 4 orang , F3 sebesar 17,3 9 orang dan persentase F4 sebesar 46,2 24 orang dari keseluruhan pasien. Significant fibrosis F2-4 sebesarr 71,2 37 orang Gambar 4.1 . Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Derajat fibrosis menurut skor APRI Sedangkan penilaian derajat fibrosis hati menurut skor APRI didapatkan hasil 28,8 15 orang dengan fibrosis berat, 40,4 21 orang dengan fibrosis dan 30,8 16 orang bukan fibrosis. Gambar 4.2 . Universitas Sumatera Utara Correlations 1.000 .628 . .000 52 52 .628 1.000 .000 . 52 52 Correlation Coefficient Sig. 2-tailed N Correlation Coefficient Sig. 2-tailed N APRI Fibroscan Spearm ans rho APRI Fibroscan Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. . Tabel 4.2 Uji korelasi Spearman Dengan mengunakan uji korelasi Spearman didapakan hasil korelasi seluruhnya bahwa ada hubungan yang positif antara skor APRI dan derajat fibrosis berdasarkan FibroScan r = 0,628, p 0,05 Tabel 4.2 Gambar 4.3 Hubungan antara skor APRI dengan FibroScan APRI 12.50 10.00 7.50 5.00 2.50 0.00 80.0 60.0 40.0 20.0 0.0 R Sq Linear = 0.219 Fibroscan Universitas Sumatera Utara Pada Gambar 4.3 disajikan hasil korelasi derajat fibrosis hati berdasarkan skor APRI dengan fibrosis hati berdasakan FibroScan. Hasilnya menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara derajat fibrosis hati berdasarkan skor APRI dengan derajat fibrosis hati berdasarkan FibroScan. Tabel 4.3 Uji sensitivitas dan spesifisitas APRI Fibroscan Crosstabulation 32 4 36 25.6 10.4 36.0 88.9 11.1 100.0 86.5 26.7 69.2 61.5 7.7 69.2 5 11 16 11.4 4.6 16.0 31.3 68.8 100.0 13.5 73.3 30.8 9.6 21.2 30.8 37 15 52 37.0 15.0 52.0 71.2 28.8 100.0 100.0 100.0 100.0 71.2 28.8 100.0 Count Expected Count within APRI within Fibroscan of Total Count Expected Count within APRI within Fibroscan of Total Count Expected Count within APRI within Fibroscan of Total 0.5 = 0.5 APRI Total F2, F3 dan F4 F0-1 : 0-7,1 Fibroscan Total Dari hasil uji sensitivitas APRI terhadap FibroScan Tabel 4.3 didapatkan hasil 86,5 artinya APRI dapat mendiagnosis fibrosis hati berat dengan PPV 88,9 dan NPV 31,3.. Sebaliknya spesifisitas APRI sebesar 73,3 dimana APRI dapat digunakan untuk mendiagnosis non fibrosis. Universitas Sumatera Utara

4.2 Pembahasan