METODOLOGI PENELITIAN Karakteristik Pola Perjalanan Penduduk Kawasan Peri Urban Kota Medan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Gambaran Umum Wilayah Studi III.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada di propinsi Sumatera Utara yaitu di Kabupaten Deli Serdang tepatnya di Kecamatan Sunggal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar III.1. Desa Sunggal Kanan Gambar III.1 Lokasi Penelitian Jl. Setia Indah Jl. Setia Makmur Jl. Tj. Ba lai Jl. Se i M en cir im Kmpg. Lalang Diski P D A M Universitas Sumatera Utara Gambar III.2 Peta Struktur Ruang Kecamatan Sunggal Universitas Sumatera Utara III.1.2 Geografis Kecamatan Sunggal Dalam tahun 1986 luas daerah Kecamatan Sunggal menciut menjadi 92,52 km persegi dengan 17 desa dan 159 dusun disebabkan perluasan kota Binjai, desa yang menjadi wilayah kota Binjai adalah Desa Tunggurono dan Desa Mulyorejo. Luas kecamatan Sunggal pada tahun 2009 adalah 92,52 km2 yang terdiri dari 17 desa dan 152 dusun dengan ibukota kecamatan adalah Desa Sei Semayang. Kecamatan Sunggal daerahnya landai dataran rendah dengan ketinggian 20sd 40 m di atas permukaan laut, dengan suhu udara pada umumnya panas dan sedang yang dipengaruhi iklim musim kemarau dan penghujan. Kecamatan Sunggal dibataskan oleh kabupaten-kabupaten seperti berikut: - Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan - Sebelah Barat berbatasan dengan Kota Binjai dan Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang - Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Hamparan Perak dan Kecamatan Labuhan Deli - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pancur Batu dan Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang Di Kecamatan Sunggal terdapat 2 sungai yang berasal dari lereng bukit barisan dan bermuara ke selat malaka yaitu sungai tuntungan dan sungai belawan. Universitas Sumatera Utara III.1.3 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Sunggal umumnya dilalui oleh Jalan Besar Medan-Binjai. Jalan ini merupakan jalan utama yang melalui Kecamatan Sunggal. Pada kiri kanan Jalan Besar Sunggal banyak terdapat pabrik-pabrik industri. Ini dikarenakan kedudukan Kecamatan Sunggal terhadap Kota Medan adalah strategis. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu : a. Fungsi sebagai penampung limpahan penduduk dari pusat Kota Medan. Adanya fungsi ini membawa konsekuensi bahwa arus penduduk yang mengalir ke kawasan ini akan membutuhkan sarana dan prasarana pendukung yang akan berdampak terhadap percepatan perkembangan kawasan Sunggal. b. Dilewati jalur arteri primer yang menghubungkan Kota Binjai dan Kota Medan. Jalur jalan ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi dalam mendukung perkembangan wilayah, karena jalan ini memiliki kepadatan yang cukup tinggi. Kecamatan Sunggal diarahkan untuk kegiatan dengan tingkat kepadatan sedang. Pusat-pusat perdagangan, jasa, permukiman, industri maupun rekreasi di wilayah Kecamatan Sunggal tersebar di beberapa desakelurahan di antaranya Desa Purwodadi, Paya Geli, Medan Kerio dan Sunggal Kanan. Desa-desa ini merupakan desa yang perkembangan kegiatan perkotaannya cukup pesat. Hal ini tercermin dari tingginya tingkat perubahan penggunaan lahan dari tidak terbangun menjadi terbangun. Berikut adalah tabel desa berdasarkan struktur ruangnya. Tabel III.1 Tabel Desa Berdasarkan Struktur Ruangnya No Desa Penggunaan tanah Fasilitas 1 Suka Maju Permukiman rumah 2 S.M.Diski Perdagangan dan jasa, terminal dan pasar tingkat kecamatan Pasar dan terminal, pendidikan 3 Kp.Lalang Perdagangan dan jasa, industri Pasar, pabrik 4 Paya Geli Perdagangan dan jasa, Taman, lap. olahraga Universitas Sumatera Utara permukiman, rekreasi 5 Puji Mulyo permukiman rumah 6 Muliorejo Industry pabrik 7 Sei Beras Sekata permukiman perumahan 8 Serbajadi permukiman perumahan 9 Purwodadi Jasa, rekreasi, permukiman Pendidikan, kesehatan, lap.olahraga, rumah 10 Tanjung Selamat Permukiman Rumah 11 Helvetia Permukiman Rumah 12 Sei Mencirim Perdagangan, Permukiman Toko, rumah 13 Sei Semayang Permukiman,rekreasi, jasa , Permukiman Pendidikan dan kesehatan, taman dan lap.olahraga, komp perkantoran 14 Medan Kerio Permukiman Perumahan 15 Telaga Sari Permukiman Rumah 16 Sunggal Kanan Perdagangan dan jasa, Permukiman Pendidikan, kesehatan, pasar 17 Tanjung Gusta Permukiman, perdagangan Toko, pasar Sumber : Bappeda Deli Serdang III.2 Bagan Alir Penelitian Kerangka pemecahan masalah sangat berguna agar dapat melihat secara jelas langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan, karena dengan adanya kerangka tersebut maka dapat diketahui arah penelitian dan parameter- parameter apa yang akan digunakan untuk memecahkan masalah tersebut. Bagan alir metode penelitian dapat dilihat pada Gambar III.3 berikut: Universitas Sumatera Utara Maksud dan Tujuan Penelitian Studi Pustaka Topik Penelitian Karakteristik Pola Perjalanan Penduduk Kawasan Peri Urban Kota Medan

1. 2.

3. Gambar III.3 Diagram Alir Flow Chart Penelitian Survei Pendahuluan Pengumpulan Data Pengumpulan Data Primer 1. Data diri responden jumlah anggota, pendidikan, pekerjaan, penghasilan 2. Tujuan perjalanan 3. Moda yang digunakan 4. Lama melakukan perjalanan 5. Frekuensi perjalanan Pengumpulan Data Sekunder 1. Peta dan batas wilayah 2. Data geografis dan komposisi penduduk wilayah studi 3. Data yang diperoleh dari instansi terkait BPS, Bappeda Kompilasi data Kesimpulan dan Saran Uji Korelasi Analisa Regresi Universitas Sumatera Utara Dalam mencapai maksud dan tujuan dari penelitian ini dilakukan beberapa tahapan yang dianggap perlu. Pelaksanaannya secara garis besar sebagai berikut : 1. Tahap pertama adalah melakukan survei pendahuluan sebelum penelitian sebenarnya dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi dan karakteristik lokasi penelitian. 2. Tahap kedua adalah melakukan studi literatur dalam usaha memperoleh teori-teori yang berhubungan dengan penyelesaian tugas akhir ini. 3. Tahap ketiga adalah menentukan jumlah dan distribusi sampel yang sesuai pada daerah penelitian. Keterbatasan waktu, biaya, tenaga mendorong seorang peneliti untuk menggunakan sampel dalam penelitiannya. 4. Tahap keempat adalah pengorganisasian data yang dibutuhkan, metode pengumpulan data dan penyajian data yang diperoleh dari survei. Berdasarkan sumbernya data dapat digolongkan menjadi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau objek yang diteliti. Data primer sangat berperan dalam mendukung tujuan penelitian. Sedangkan data sekunder adalah data yang terlebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang atau instansi- instansi terkait. Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari BPS Provinsi Sumatera Utara dan Bappeda. 5. Tahap akhir adalah analisa data hasil survei untuk mengambil kesimpulan dari tujuan penelitian ini. Universitas Sumatera Utara III.3 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau obyek yang diteliti, atau ada hubungannya dengan yang diteliti. Dalam penulisan ini data primer yang dimaksud adalah data yang sumbernya diperoleh langsung dari respondenpenduduk yang tinggal di Kecamatan Sunggal, yaitu data jumlah anggota keluarga orang, jumlah penghasilan rata-rata keluarga rupiah, jumlah kepemilikan kendaraan unit, jumlah keluarga yang bekerja orang, dan jumlah keluarga yang sekolah orang. Sedangkan data sekunder adalah data yang lebih dulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang atau instansi diluar diri peneliti sendiri, walaupun yang dikumpulkan itu sesungguhnya data yang asli. Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait dan perpustakaan. III.4 Pembuatan Daftar Kuesioner Daftar yang akan digunakan dalam penelitian ini dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan pewawancara dalam melakukan pendataan dan mempermudah tiap anggota keluarga dalam mengisinya serta mempermudah pengisian tabel. Daftar yang dibuat berdasarkan variabel-variabel yang terdiri dari: A. Daftar karakteristik responden yang melakukan perjalanan, yang berisi : 1. Nama 2. Jenis kelamin 3. Usia Universitas Sumatera Utara 4. Tingkat pendidikan terakhir 5. Jumlah anggota keluarga 6. Pekerjaan 7. Pendapatan keluarga B. Daftar variabel-variabel untuk karakteristik bangkitan : 1. Tujuan perjalanan 2. Kepemilikan kendaraan 3. Jarak dari lokasi aktivitas 4. Lama waktu perjalanan 5. Moda transportasi yang digunakan 6. Alasan penggunaan moda 7. Total perjalanan keluarga perminggu 8. Biaya transportasi III.5 Metode Pengambilan Sampel Pengambilan sampel adalah mendapatkan sampel dengan jumlah relatif kecil dibandingkan dengan jumlah populasi tetapi mampu mempresentasikan seluruh populasi tersebut. Untuk itu sangat penting menentukan cara yang tepat dalam menarik sampel yang dimaksud agar benar-benar mampu mempresentasikan kondisi seluruh populasi. Mengingat karakteristik social ekonomi penduduk di kawasan Sunggal umumnya heterogen, maka teknik penarikan sampel yang dipergunakan adalah sampel acak berstrata Stratified Random Sampling. Stratified Random Sampling merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan informasi awal berkaitan Universitas Sumatera Utara dengan stratifikasi populasi. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan jumlah yang sama untuk setiap strata dari populasi. Untuk memudahkan dan menentukan besarnya ukuran sampel dalam suatu penelitian maka dapat digunakan data dari survai pendahuluan, biasanya data awal yang diambil akan diolah sebanyak 30 data sampel. Dari 30 data sampel yang diambil tersebut selanjutnya diolah sehingga akan dapat diketahui berapa besar ukuran sampel dan selanjutnya hanya tinggal menambah kekurangannya. Secara matematis, besarnya sampel dari populasi dapat dirumuskan sebagai berikut: Menghitung standar error dari rata-rata sampel: z Se x Se = , standar error dari rata-rata sampel Di mana : Sex = Standar error dari rata-rata sampel Se = Sampling error Z = Tingkat kepercayaan Dengan tingkat kepercayaan 95 dan sampling error 5 maka jumlah data yang dibutuhkan adalah : [ ] 2 2 x Se S n = , untuk populasi yang tidak terbatas N n n n 1 + = , untuk populasi yang terbatas Dimana : n’ = Jumlah sampel data tidak terbatas n = Jumlah sampel data terbatas N = Jumlah populasi Universitas Sumatera Utara S = Standar deviasi dari variabel yang digunakan sebagai acuan dalam menentukan jumlah sampel, misalnya produksi perjalanan Dalam penelitian ini, kriteria pengambilan sampel dengan pembagian strata berdasarkan tingkat penghasilan rumah tangga yang dikategorikan kedalam kelas rendah, menengah dan tinggi. III.6 Populasi Dan Sampel Penelitian Untuk mempelajari populasi diperlukan sampel yang diambil dari populasi yang bersangkutan, oleh karena itu dibutuhkan penarikan sampel. Jumlah rumah tangga untuk kecamatan Sunggal adalah 51.988. Maka jumlah total populasi di kabupaten ini adalah 51.988 rumah tangga. Pengambilan sampel dalam penelitian ini diuraikan dengan penjelasan dibawah ini. Jumlah data yang diambil untuk data pendahuluan adalah 30 data karena secara statistik disyaratkan bagaimanapun model populasi yang disampel asal variantnya terhingga, maka rata-rata sampel akan mendekati distribusi normal. Untuk N ≥ 30 pendekatan ini sudah berlaku. Data produksi perjalanan yang diperoleh akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan jumlah sampel, dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel III.2 Data Sampel Sementara Untuk Pengambilan Sampel yang Sebenarnya No Sampel Produksi Perjalanan Perhari No Sampel Produksi Perjalanan Perhari No Sampel Produksi Perjalanan Perhari 1 6 11 6 21 5 2 5 12 6 22 3 3 5 13 5 23 5 4 6 14 3 24 5 5 5 15 3 25 6 6 5 16 6 26 5 Universitas Sumatera Utara 7 2 17 5 27 6 8 5 18 5 28 3 9 5 19 5 29 5 10 5 20 6 30 5 47 52 46 Jumlah Total = 145 Tabel III.3 Deskripsi Statistik Data Sampel Untuk Uji Kecukupan Data Produksi Perjalanankeluargahari N Minimum maksimum Mean Sta.deviasi 30 2 6 4,833 1,240 Uji kecukupan data dimaksud untuk memastikan bahwa data yang diambil adalah data yang akurat dan jumlah sampel yang diambil dapat mewakili populasi yang ada. Spesifikasi tingkat kepercayaan 95 kemungkinan sampling error tidaklebih dari 5 dari sampel mean. Untuk convident level z 95 dari tabel statistik diperoleh angka 1,96 dari standar error. Agar error yang diterima tidak lebih dari 5 maka jumlah sampel data harus dicari dengan perhitungan sebagai berikut: Sampling error Se yang dapat diterima = 0,05 x rata-rata produksi perjalanan = 0,05 x 4,833 Perjalanankel.hari = 0,24 Perjalanankel.hari Maka: Sex = Se z = 0,24 1,96 = 0,122 Besarnya jumlah sampel : [ ] 2 2 x Se S n = , untuk populasi yang tidak terbatas Universitas Sumatera Utara N n n n 1 + = , untuk populasi yang terbatas Maka: [ ] 2 2 x Se S n = n’ = 1,240 2 [0,122] n’ = 107 untuk data yang tidak terbatas 2 n = 107 1+10751.988 n = 107 untuk data terbatas Dari hasil perhitungan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah data sampel yang harus dipenuhi adalah 107 sampel. Dengan pertimbangan keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya penulis menggunakan cara pertama dengan rumus diatas dengan penambahan sample sehingga jumlah sample yang diambil yaitu sebanyak 110 sampel. III.7 Penyebaran Kuesioner Penyebaran kuesioner kepada masyarakat yang dalam melakukan aktivitas sehari-harinya haruslah mempertimbangkan hal–hal sebagai berikut: 1. Waktu yang meliput i hari dan saat pelaksanaan penyebaran kuesioner, yaitu : - Waktu penyebaran kuesioner dilakukan pada hari kerja yaitu Senin sampai sabtu, yang merupakan waktu aktivitas harian para penduduk Sunggal. Akan tetapi dikarenakan keterbatasan biaya dan waktu, maka penyebaran kuesioner dilakukan pada hari senin, rabu, dan sabtu. - Waktu penyebaran kuesioner dilakukan pada sore hari ketika sudah berada di tempat tingga l masing-masing. Universitas Sumatera Utara 2. Lokasi penyebaran kuesioner akan dilakukan pada rumahperumahan yang berada di Kecamatan Sunggal yaitu Purwodadi, Medan Kerio, Paya Geli dan Sunggal Kanan III.8 Metode Analisis Untuk menjawab perumusan masalah yang telah ditetapkan, yaitu berapa besar pengaruh variabel bangkitan pergerakan X seperti : jumlah anggota keluarga orang, jumlah penghasilan rata-rata keluarga rupiah, jumlah kepemilikan kenderaan unit, jumlah keluarga yang bekerja orang, jumlah keluarga yang sekolah orang, jenis pekerjaan, terhadap produksi perjalanan Y, perlu dilakukan beberapa tahapan penting untuk menganalisis data yang diperoleh melalui survei kue sioner. Uji korelasi dan proses kalibrasi dilakukan dengan menggunakan bantuan Software SPSS Statistical Product and Service Solution yaitu suatu program statistik yang mampu memproses data statistik secara cepat dan tepat serta menyajikannya dalam berbagai output yang dikehendaki para pengambil keputusan. Adapun beberapa tahapan yang perlu dilakukan adalah : a. Tahap pertama adalah analisis bivariat, yaitu analisis uji korelasi untuk melihat hubungan antar variabel yaitu variabel terikat dengan variabel bebas. Variabel bebas harus mempunyai korelasi tinggi terhadap variabel terikat dan sesama variabel bebas tidak boleh saling berkorelasi. Apabila terdapat korelasi diantara variabel bebas, pilih salah satu yang mempunyai nilai korelasi yang terbesar untuk mewakili. Universitas Sumatera Utara Interpretasi koefisien korelasi untuk mengetahui nilai r apakah tinggi atau rendah dapat dikelompokan sebagai berikut: Tabel III.4 Interpretasi dari Nilai r R Interpretasi 0,01 - 0,20 0,21 - 0,40 0,41 - 0,60 0,61 - 0,80 0,81 - 0,99 1 Tidak Berkolerasi Sangat Rendah Rendah Agak Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi Sumber : Usman H. b. Tahap kedua adalah analisis multivariat, yaitu analisis untuk mendapatkan model yang paling sesuai fit menggambarkan pengaruh satu atau beberapa variabel bebas terhadap variabel terikatnya, dapat digunakan analisis regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda yaitu suatu cara yang dimungkinkan untuk melakukan beberapa proses iterasi dengan langkah- langkah sebagai berikut : 1. Pada langkah awal adalah memilih variabel bebas yang mempunyai korelasi yang besar dengan variabel terikatnya. 2. Pada langkah berikutnya menyeleksi variabel bebas yang saling berkorelasi, jika ada antara variabel bebas memiliki korelasi besar maka dipilih salah satu, dengan kata lain korelasi harus kecil antara sesama variabel bebas. Universitas Sumatera Utara 3. Pada tahap akhir memasukkan variabel bebas dan variabel terikat ke dalam persamaan model regresi linear berganda, yaitu : Y = a + b1 X1 + b2 X2 …….. + bn Xn Dimana: “Y” = variabel terikat jumlah produksi perjalanan, terdiri dari: a = konstanta angka yang akan dicari b1,b2….bn = koefisien regresi angka yang akan dicari “X1, X2 … Xn“ = variabel bebas faktor-faktor berpengaruh Faktor-faktor berpengaruh: X1 = jumlah anggota keluarga rata-rata orang X2 = jumlah penghasilan keluarga rupiah X3 = jumlah kepemilikan kenderaan unit X4 = jumlah keluarga yang bekerja orang X5 = jumlah keluarga yang sekolah orang Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN