Analisis hasil estimasi variabel yang mempengaruhi Pajak Pertambahan

dengan nilai dl yaitu 1.08 sehingga dapat pada model regresiterlampir tersebut tidak dapat diputuskan ada tidaknya autokorelasi. • Uji Heterokedasitas Dari grafik scaterplotsterlampir terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi Penerimaan PPN berdasarkan variabel independen PKP, INF, SBD dan Ykap.

4.2.2. Analisis hasil estimasi variabel yang mempengaruhi Pajak Pertambahan

Nilai PPN di Sumatera Utara. Dari tabel hasil estimasi tersebut diatas dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil estimasi diperoleh nilai Koefisien Determinasi R 2 Sementara itu bila dilakukan analisis secara lebih mendalam dengan melihat variabel bebasnya secara simultan bersamaan, maka pengaruh variabel bebas tersebut terhadap penerimaan PPN memiliki pengaruh yang sebesar 0.642 yang berarti secara keseluruhan variabel bebas dalam persamaan tersebut mampu menjelaskan variasi penerimaan PPN sebesar 64.2 persen selama kurun waktu penelitian, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam persamaan tersebut. Universitas Sumatera Utara signifikan pada tingkat kepercayaan 99 persen. Hal ini bisa dilihat dari hasil estimasi F stat sebesar 12.108 dengan nilai prob. 0,000. 2. Untuk variabel jumlah PKP memperlihatkan tanda koefisien regresi yang yang positif sebesar 0.019. Hal ini berarti apabila jumlah PKP meningkat sebesar 10 unit, ceteris paribus, maka akan berdampak pada meningkatnya penerimaan PPN sebesar 0.19 milyard Rupiah. Dari uji-t statistik diperoleh nilai t-hitung sebesar 4.450 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000. Hasil ini menunjukkan bahwa jumlah PKP memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan PPN dengan tingkat kepercayaan 95 persen. 3. Koefisien regresi Inflasi memiliki nilai sebesar -3.413. Ini memberikan arti apabila inflasi meningkat sebesar 1 persen, ceteris paribus, maka akan menurunkan penerimaan PPN sebesar 3,413 milyard Rupiah. Dari uji-t statistik diperoleh nilai t-hitung sebesar -0.509 dengan nilai signifikansi 0.615. Ini berarti bahwa inflasi memiliki pengaruh yang tidak signifikan secara statistik terhadap penerimaan PPN pada tingkat kepercayaan 95 persen. 4. Untuk Suku Bunga Deposito memperlihatkan tanda koefisien regresi yang negatif sebesar 2.775. Hal ini berarti apabila suku bunga deposito meningkat sebesar 1 persen, ceteris paribus, maka akan berdampak pada menurunnya penerimaan PPN sebesar 2,775 milyard Rupiah. Dari uji-t diperoleh nilai t- hitung sebesar -0.589 dan nilai signifikansi sebesar 0.561. Hal ini menunjukkan bahwa suku bunga deposito memberikan pengaruh yang tidak Universitas Sumatera Utara signifikan secara statistik terhadap penerimaan PPN pada tingkat kepercayaan 95 persen. 5. Sedangkan untuk variabel Pendapatan perkapita memperlihatkan pengaruh yang positif sebesar 0.00000148 terhadap penerimaan PPN. Hal ini menunjukkan bahwa apabila pendapatan perkapita meningkat sebesar 10 persen, ceteris paribus, maka akan menurunkan perimaan PPN sebesar 0.0000148 milyard Rupiah. Dari uji-t diperoleh nilai t-hitung sebesar 0.255 dan nilai signifikansi sebesar 0.800. Hal ini menunjukkan bahwa variabel pendapatan perkapita memberikan pengaruh yang tidak signifikan secara statistik terhadap penerimaan PPN pada tingkat kepercayaan 95.

4.3. Pembahasan.

1. Variabel Pengusaha Kena Pajak, Inflasi, Suku Bunga Deposito dan Pendapatan Perkapita secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap penerimaan PPN 2. Hasil pengujian variabel Pengusaha Kena Pajak sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif jumlah PKP terhadap penerimaan PPN, ceteris paribus. Pengusaha Kena Pajak bukan pembayar pajak namun hanya sebagai pemungut pajak. Apabila jumlah pengusaha kena pajak bertambah maka otomatis jumlah barang kena pajak yang dihasilkan akan meningkat sehingga akan meningkatkan penerimaan PPN. Hasil ini mendukung hasil penelitian sebelumnya oleh Universitas Sumatera Utara