beli masyarakat dan berujung pada menurunnya penerimaan Pajak Pertambahan Nilai.
2.1.5. Suku Bunga Deposito
Menurut Nopirin 2000 suku bunga adalah biaya yang harus di bayar oleh pemimjam atas pinjaman yang diterima dan merupakan imbalan bagi pemberi
pinjaman atas investasinya. Suku bunga mempengaruhi keputusan individu terhadap pilihan membelanjakan uang lebih banyak atau menyimpan uangnya dalam bentuk
tabungan. Suku bunga juga merupakan sebuah harga yang menghubungkan masa kini dengan masa depan, sebagaimana harga lainnya maka tingkat suku bunga ditentukan
oleh interaksi antara permintaan dan penawaran.
Suku bunga yang tinggi di satu sisi, akan meningkatkan hasrat masyarakat untuk menabung sehingga jumlah dana perbankan akan meningkat Aulia Pohan,2008,
dilain pihak minat masyarakat untuk melakukan investasi akan menurun . Sebaliknya tingkat suku bunga yang rendah akan mendorong minat masyarakat untuk melakukan
investasi, membuka usaha atau kegiatan sejenisnya yang akan dapat meningkatkan penerimaan pajak khususnya pajak pertambahan nilai dari produk yang dihasilkan
atau bahan baku yang digunakan.
2.1.6. Pendapatan Perkapita
Pendapatan perkapita merupakan indikator yang menunjukkan tingkat pendapatan masyarakat yang selanjutnya mempengaruhi daya beli masyarakat yang
Universitas Sumatera Utara
kemudian mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat dan pada akhirnya meningkatkan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai.
Secara grafis dapat kita lihat pada fungsi konsumsi Keynes yang digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1. Fungsi Konsumsi Keynes
Keynes menyatakan bahwa pengeluaran konsumsi masyarakat tergantung berbanding lurus dengan tingkat pendapatannya. Secara lebih spesifik, Keynes
memasukkan komponen marginal propensity to consume MPC ke dalam persamaan konsumsinya. persamaan konsumsi Keynes sering ditulis sebagai berikut Mankiw,
2003 :
C = a + bY, a 0, 0 b 1 ................................................................ 2.1
Keterangan : C = konsumsi
C Y = C
Konsumsi
Pendapatan C = C
+ bY
Universitas Sumatera Utara
Y = pendapatan disposebel a = konstanta
b = kecenderungan mengkonsumsi marginal
James Dusenberry mengemukakan bahwa pengeluaran konsumsi suatu masyarakat ditentukan terutama oleh tingginya pendapatan tertinggi yang pernah
dicapainya. Pendapatan berkurang, konsumen tidak akan banyak mengurangi pengeluaran untuk konsumsi. Untuk mempertahankan tingkat konsumsi yang tinggi,
terpaksa mengurangi besarnya saving. Apabila pendapatan bertambah maka konsumsi mereka juga akan bertambah, tetapi bertambahnya tidak terlalu besar. Sedangkan
saving akan bertambah besar dengan pesatnya. Kenyataan ini terus dijumpai sampai tingkat pendapatan tertinggi yang telah
dicapai tercapai kembali. Sesudah puncak dari pendapatan sebelumnya telah dilalui, maka tambahan pendapatan akan banyak menyebabkan bertambahnya pengeluaran
untuk konsumsi, sedangkan di lain pihak bertambahnya saving tidak begitu cepat Reksoprayitno, 2000.
Atas dasar harga konstan tahun 2000 pendapatan perkapita penduduk Sumatera Utara ini merupakan hasil interpolasi data pendapatan perkapita Propinsi
Sumatera Utara yang hanya menyajikan data tahunan, bukan data triwulan seperti yang digunakan dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Landasan Penelitian Terdahulu