Tangis Dua Ibu
Tangis Dua Ibu
Andi Debbie Yudhista R. Asapa
Ibu Negara menangis. Ibu Ani Susilo Bambang Yudhoyono tak kuasa menahan rasa harunya, setelah membaca The Age, harian Australia yang menuding Presiden RI, melakukan kebohongan publik.
arian itu memuat be- “Ibu Negara bilang, selama ini seluruh putri kesayangannya, Arumi Bachsin, rita diplomatik rahasia kegiatan beliau transparan,” kata Sudi.
situs Wikileaks. H di tanah air ini memang mengheboh- nekad meninggalkan rumah tanpa izin
yang berprofesi sebagai bintang iklan Kedutaan Besar Amerika
Kesedihan Ibu Negara yang dilansir dan sinetron. Ibu Maria tak menyangka, di Jakarta yang bocor ke hampir semua media cetak dan televisi putrinya yang belum genap 17 tahun itu
Beritanya begini: Diplomat AS kan. Maklum, Ibu Negara tak gampang hanya karena dilarang pacaran. menyoroti upaya keluarga Presiden, menangis. Beberapakali negeri ini ter-
Sejak putrinya menghilang, ia sudah khususnya Ibu Negara Kristiani timpa musibah, seperti bencana alam bersusah payah mencari ke sana kemari. Herawati, yang mencari keuntungan dan kecelakaan maut, tak membuatnya Tak sedikit pengorbanan yang dirasakan financial dari jabat an politik SBY. Ibu begitu terharu. Ibu Negara selalu tam- Ibu Maria selama pencariannya, moril Ani juga dituding, memegang kendali pak tegar dengan menunjukkan rasa maupun materi. “Sudah tak terhitung di belakang SBY. Saking kuatnya peran empati mendalam. Ibu Negara me- lagi, ratusan juta rupiah. Tapi itu, tak Ibu Ani, para diplomat AS membe- minta para korban bencana untuk tabah seberapa dibanding rasa sakit hati saya rinya julukan “Kabinet Satu Orang” menghadapi segala musibah.
sebagai ibu,” ucapnya lirih. dan “Penasehat Top Presiden.”
Ibu Maria juga menangis. Tapi ta-
Namun penantian panjang itu,
Atas berita itu, “ Ibu Negara mena- ngis Ibu Maria Liliana Peach ini, ber- akhirnya menunjukkan titik terang. ngis,” kata Menteri Sekretaris Negara, beda dengan tangis Ibu Ani. Ibu Maria Keberadaan putrinya sejak beberapa Sudi Silalahi. Menurut Sudi, Ibu Ani menangis bukan karena pemberitaan bulan menghilang, terjawab sudah. sangat terpukul karena pemberitaan media asing. Ibu Maria menangis ka- Arumi ternyata berada dalam lindung- tersebut dianggapnya bohong besar. rena sudah 5 bulan tak bertemu dengan an sebuah lembaga kemasyarakatan
22 Garuda Magz - April 2011 22 Garuda Magz - April 2011 22 Garuda Magz - April 2011 22 Garuda Magz - April 2011
orang wanita yang sama-sama merasa rahimnya selama 9 bulan. “Saya sangat bahagia mengetahui dizalimi atas haknya. Dua wanita yang
Ibu Maria pasrah. Ia tak punya daya keberadaannya. Tapi kebahagian saya merasa sudah dihukum publik de- dan upaya untuk memaksa LPSK mem- hanya sesaat. Di tempat yang saya ngan berita yang tidak benar, tanpa pertemukan dirinya dengan Arumi. Ia anggap aman buat anak saya, justru ada ketukan palu hakim atas nama hanya ingin mengetuk nurani orang- membuat saya sengsara. Sebagai ibu hukum. Ibu Ani SBY merasa dizalimi orang yang terlibat dalam lingkaran kandungnya, saya malah tak diboleh- berita yang dilansir Wikileaks. Ibu kehidupan anaknya. Ibu Maria hanya kan bertemu anak saya. Ada apa ini, Maria merasa ‘dikerjai’ LPSK. Namun, risau, sikap LPSK, membuat remaja- apa hak mereka melarang seorang ibu Ibu Ani lebih beruntung. Sebagai Ibu remaja putri lainnya berpikir, ada tem- bertemu anaknya. Katanya, Arumi tak Negara, begitu banyak pihak yang pat ‘aman’ buat pelarian jika keinginan mau bertemu dengan saya. Alasan yang membelanya dengan suka rela. Para mereka tak dibolehkan orang tuanya. sungguh tidak masuk akal,” cerita Ibu Maria berlinang air mata.