Kegiatan Dewan Pengawas Syariah
E. Kegiatan Dewan Pengawas Syariah
Selama tahun 2015, beberapa aktivitas yang dilakukan oleh DPS di setiap fungsi antara lain sebagai berikut:
Realisasi Kegiatan DPS Semester I Realisasi Kegiatan DPS
No Keterangan Semester I
1. Melakukan
a. Melaksanakan Rapat DPS sebanyak 6 diskusi
rapat
dan
(enam) kali dengan hasil sebagaimana internal terkait pemenuhan
dengan
pihak
tertuang dalam Risalah Rapat DPS. Prinsip Syariah.
b. Pelayanan Konsultasi Syariah pada setiap hari kerja untuk memenuhi kebutuhan Bank dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya.
c. Turut serta menjadi instruktur materi aspek syariah pada kegiatan Pelatihan untuk pegawai serta sharing knowladge c. Turut serta menjadi instruktur materi aspek syariah pada kegiatan Pelatihan untuk pegawai serta sharing knowladge
2. Mewakili dan mendampingi
a. Rapat RBB BNI Syariah bersama OJK. Bank untuk rapat, diskusi,
Rencana Penerbitan Sukuk dan konsultasi kepada pihak
b. Rapat
Mudharbah BNI Syariah 2015 bersama eksternal
terkait
OJK.
pemenuhan Prinsip Syariah.
c. Diskusi dan Bedah Buku Panduan Produk Koperasi BMT UGT Sidogiri bersama Pengurus Koperasi BMT UGT Sidogiri.
3. Menilai dan memastikan
a. Mereview karakteristik, akad, dan petunjuk pemenuhan Prinsip Syariah
pelaksanaan rencana pengembangan atas pedoman operasional
produk baru yaitu Tabungan SimPel iB dan
terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah dikeluarkan Bank.
produk
yang
pada pengembangan produk baru
tersebut.
b. Mereview rencana pengembangan fitur produk agar rencana kebijakan tersebut dapat sejalan dan memenuhi ketentuan Prinsip Syariah.
4. Mengawasi
rencana pengembangan pembangunan produk baru
proses
a. Mengawasi
mengenai tujuan, dan pengembangan fitur
produk
baru
karakteristik, dan akad yang digunakan produk Bank agar sesuai
dalam produk baru yang akan dikeluarkan, dengan fatwa DSN-MUI.
yaitu produk Tabungan SimPel iB.
b. Mengawasi rencana pengembangan fitur produk dengan meminta penjelasan dari pejabat yang berwenang mengenai usulan fitur/model bisnis dan karakteristik fitur produk agar sesuai dengan Prinsip Syariah. Pengawasan dilakukan dengan cara meminta penjelasan dari Divisi atau unit kerja Bank yang didampingi oleh CMD.
5. Meminta
kepada Tidak ada permohonan fatwa baru kepada DSN-MUI untuk produk baru DSN-MUI, hanya mengkonsultasikan kepada Bank yang belum ada WGPS terkait rencana pengembangan fatwanya.
fatwa
produk griya swakarya (aktivitas pembelian aset properti oleh Bank, kemudian asset tersebut akan diberikan tambahan nilai (renovasi atau pembangunan) sebelum dijual, disewakan, disewa-belikan kepada pembeli atau penyewa (end user).
6. Melakukan review secara
a. Meminta data dari IAD mengenai hasil berkala atas pemenuhan
audit bidang syariah pada seluruh Prinsip Syariah terhadap
kegiatan perbankan baik pada kegiatan kegiatan perbankan baik pada kegiatan
serta pelayanan jasa perbankan. serta pelayanan jasa Bank.
b. Melakukan review syariah terhadap mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta jasa perbankan melalui kegiatan pengambilan uji petik transaksi dengan fokus kajian terhadap kualitas
pelaksanaan akad yang digunakan berdasarkan Prinsip Syariah.
c. Melakukan review syariah terhadap draf Surat Edaran, Petunjuk Teknis, Petunjuk Pelaksanaan, dan
Kebijakan yang rencananya akan diterapkan.
d. Kegiatan pengambilan uji petik transaksi dilaksanakan di Kantor Cabang Jambi dan Banjarmasin.
e. Review terhadap draft Surat Edaran, Petunjuk Teknis, Petunjuk Pelaksanaan, dan Kebijakan yang rencananya akan diterapkan di BNI Syariah.
7. Meminta data dan informasi Meminta data dan informasi melalui kegiatan terkait
aspek diskusi, meminjam dokumen kerja, data syariah dari satuan kerja transaksi, dll yang dibutuhkan DPS dalam Bank
dengan
rangka rangka melaksanakan tugas pengawasannya. pelaksanaan tugasnya.
dalam
8. Mengevaluasi
pemantauan terhadap Manajemen Risiko yang
Kebijakan
a. Melakukan
Kebijakan Manajemen Risiko dengan terkait dengan pemenuhan
kegiatan pencegahan Prinsip Syariah.
fokus
pada
terjadinya pelanggaran Prinsip Syariah. Proses pemantauan terhadap Kebijakan Manajemen Risiko dilakukan pada pra pengambilan keputusan (ex ante), dengan harapan agar pemenuhan Prinsip Syariah pada Kebijakan Manajemen Risiko dapat terpenuhi. Dalam rangka mengevaluasi Kebijakan Manajemen Risiko yang terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah, DPS melaksanakan kegiatan konsultasi dan diskusi mengenai rencana kebijakan yang akan
diadaptasi
pada kebijakan
operasional
produk dengan memberikan pendapat syariah sebagai pedoman dalam mengambil kebijakan. Pendapat syariah yang disampaikan oleh DPS dapat berbentuk Opini Syariah.
atau
b. Opini Syariah yang disampaikan secara b. Opini Syariah yang disampaikan secara
9. Mengevaluasi Melaksanakan evaluasi pertanggungjawaban pertanggungjawaban
pelaksanaan Kebijakan Direksi atas pelaksanaan Manajemen Risiko yang terkait dengan Kebijakan
Direksi
atas
Manajemen pemenuhan Prinsip Syariah pada saat Rapat Risiko yang terkait dengan Kinerja dan Laporan Hasil Audit Internal. pemenuhan Prinsip Syariah.
10. Melaporkan hasil Melaporkan Hasil Pengawasan DPS kepada pengawasan
Dewan Direksi dan Dewan Komisaris. Pengawas Syariah kepada Direksi
11. Menyampaikan Laporan Menyampaikan Laporan Hasil Pengawasan Hasil Pengawasan DPS DPS kepada OJK dan DSN-MUI paling kepada OJK dan DSN-MUI. lambat 2 (dua) bulan setelah periode
semester dimaksud berakhir.
12. Menyampaikan
pemantauan terhadap Evaluasi
Hasil Melaksanakan
Risiko dengan Manajemen Risiko yang melaksanakan fungsi kontrol. Hasil Evaluasi terkait dengan pemenuhan Kebijakan Manajemen Risiko yang terkait Prinsip Syariah kepada dengan pemenuhan Prinsip Syariah pada Direksi
Kebijakan Kebijakan
Manajemen
Dewan fungsi ex-ante disampaikan kepada Direksi Komisaris.
dan
ketika dianggap cukup sebagai bahan kajian dan perbaikan, sementara Hasil Evaluasi Kebijakan Manajemen Risiko yang terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah pada fungsi ex-post disampaikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris secara semesteran sebagai bahan perhatian.
13. Menyampaikan Hasil Hasil evaluasi DPS dapat disampaikan dalam Evaluasi
bentuk Opini Syariah dan Rekomendasi Pertanggungjawaban
mengenai Kinerja Direksi yang dapat Direksi atas Pelaksanaan diterbitkan sesuai dengan Manajemen Risiko yang permintaan/kebutuhan unit kerja yang berada terkait dengan pemenuhan di bawah Direksi pada setiap periode (setelah Prinsip Syariah kepada Laporan Kinerja disampaikan, atau setelah Direksi
dan
Dewan Rapat Kinerja).
Komisaris.
Realisasi Kegiatan DPS Semester II
1. KEGIATAN PADA FUNGSI KOORDINASI TUGAS DAN NO REALISASI KEGIATAN TANGGUNGJAWAB
1 Melakukan rapat dan
1. Pada semester 2 Tahun 2015, Rapat DPS diskusi dengan
dilaksanakan sebanyak 8 (delapan) kali. internal terkait pemenuhan
pihak
Rapat dilakukan bersama Divisi dan Prinsip Syariah.
bersama Dewan Komisaris dan Direksi. Hasil Rapat DPS tertuang dalam Risalah Rapat DPS, yaitu:
DPS Nomor: BNISy/DPS/RISALAH/VIII/2015/007 tanggal 31 Agustus 2015.
a. Risalah
Rapat
DPS Nomor: BNISy/DPS/RISALAH/IX/2015/008 tanggal 8 September 2015.
b. Risalah
Rapat
DPS Nomor: BNISy/DPS/RISALAH/X/2015/009 tanggal 6 Februari 2015.
c. Risalah
Rapat
DPS Nomor: BNISy/DPS/RISALAH/X/2015/010 tanggal 6 Oktober 2015.
d. Risalah
Rapat
DPS Nomor: BNISy/DPS/RISALAH/X/2015/011 tanggal 13 Oktober 2015.
e. Risalah
Rapat
DPS Nomor: BNISy/DPS/RISALAH/X/2015/012 tanggal 28 Oktober 2015.
f. Risalah
Rapat
DPS Nomor: BNISy/DPS/RISALAH/XI/2015/013 tanggal 24 November 2015.
g. Risalah
Rapat
DPS Nomor: BNISy/DPS/RISALAH/XII/2015/014 tanggal 8 Desember 2015.
h. Risalah
Rapat
DPS Nomor: BNISy/DPS/RISALAH/XII/2015/015 tanggal 23 Desember 2015.
i. Risalah
Rapat
2. Pada semester 2 Tahun 2015, pelayanan Konsultasi Syariah diberikan pada setiap hari kerja untuk memenuhi kebutuhan BNI Syariah dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya agar tetap konsisten dan sesuai dengan Prinsip Syariah.
3. Pada semester 2 Tahun 2015, DPS atau Staff DPS terlibat dalam kegiatan pelatihan sebagai instruktur pelatihan
Prinsip Dasar Perbankan Syariah (PDPS) dan Refreshment Pengetahuan Syariah untuk pegawai BNI Syariah dalam berbagai kelas, baik oleh DPS atau Staff.
a. PDPS Pegawai Kelas ADP di Jakarta.
b. Refreshment
Sharia Knowledge Pegawai Cabang Surabaya.
c. PDPS Pegawai Mikro di Makassar.
d. Refreshment
Sharia Knowledge
Pegawai
Cabang Surabaya
Dharmawangsa.
e. PDPS Pegawai Reguler di Surabaya.
f. PDPS Pegawai Reguler di Medan.
g. PDPS Pegawai Kantor Pusat di Jakarta.
h. Refreshment
Sharia Knowledge Pegawai Cabang Purwokerto.
2 Melaksanakan rapat, Pada semester 2 Tahun 2015, DPS turut serta diskusi, dan konsultasi dalam kegiatan: dengan pihak eksternal
a. Seminar BPJS Syariah di UIN Jakarta. terkait pemenuhan Prinsip b. Ijtima’ Sanawi DPS tahun 2015 di
Syariah di Bank.
Bandung.
c. Diskusi Hasil Audit KAP di KP BNI Syariah
d. Diskusi Hasil Audit OJK di OJK.
2. KEGIATAN PADA FUNGSI PENGAWASAN TUGAS DAN NO REALISASI KEGIATAN TANGGUNGJAWAB
1. Menilai dan memastikan
1. Pada semester 2 Tahun 2015, DPS pemenuhan
mereview rencana ketentuan internal Syariah atas pedoman
Prinsip
produk baru yaitu produk Tabungan Prima operasional dan produk
iB Hasanah, Aktifitas Griya Swakarya, yang dikeluarkan Bank;
General Payment System (GPS) iB Hasanah, Pembiayaan Griya HOP (House Ownership
Program) iB Hasanah, Pembiayaan Car COP (Car Ownership Program) iB Hasanah.
2. Pada semester 2 Tahun 2015, DPS mereview
rencana perubahan/pengembangan
fitur produk/rencana usulan pengembangan produk/fitur, yaitu:
a. Form Akad Wakalah Pembelian dan
Pembayaran Barang dalam Rangka Pembiayaan
Murabahah untuk Multifinance (Executing).
b. Pengalihan Hutang Kredit Konsumtif ke Pembiayaan Fleksi.
c. Jualah Offer Penempatan Deposito (Dana Haji) Kemenag RI.
d. Jasa Layanan Setoran, Transfer, dan Penarikan Tunai Bagi Nasabah BNI di Bank Syariah.
e. Pengenaan Biaya Atas Transaksi
Banknotes.
f. Struktur Rincian Harga Jual Barang
Pada Pembiayaan.
g. Aktivitas Griya Swakarya.
h. Pengalihan Hutang Kredit Modal Kerja.
i. Pembiayaan
Murabahah kepada
Multifinance. j. Akad Murabahah yang Rusak atau
Batal.
2. Mengawasi
1. Pada semester 2 tahun 2015, DPS pengembangan
proses
meminta data melalui diskusi dan baru dan fitur produk Bank
produk
dokumen-dokumen terkait dari pejabat agar sesuai dengan fatwa
yang berwenang mengenai tujuan, DSN-MUI;
konsep, akad, dan ketentuan internal atas rencana pengembangan produk baru. Data diperoleh dari:
a. Funding and Transactional Division (FTD) terkait Tabungan Prima iB Hasanah.
b. Consumer Financing Division (CFD) terkait Aktifitas Griya Swakarya.
c. FTD terkait General Payment System (GPS) iB Hasanah
d. CFD terkait Pembiayaan Griya HOP (House Ownership Program) iB Hasanah
e. CFD terkait Pembiayaan Car COP (Car Ownership Program) iB Hasanah.
2. Pada semester 2 tahun 2015, DPS meminta data melalui diskusi dan dokumen-dokumen terkait dengan/dari unit yang berwenang mengenai fitur yang berlaku beserta usulan perubahan/ pengembangannya, model bisnis dan karakteristik yang berlaku beserta usulan 2. Pada semester 2 tahun 2015, DPS meminta data melalui diskusi dan dokumen-dokumen terkait dengan/dari unit yang berwenang mengenai fitur yang berlaku beserta usulan perubahan/ pengembangannya, model bisnis dan karakteristik yang berlaku beserta usulan
a. Legal Division (LGD) Form Akad Wakalah Pembelian dan Pembayaran Barang dalam Rangka Pembiayaan Murabahah
untuk Multifinance
(Executing).
b. FTD dan CFD terkait Pengalihan Hutang
Konsumtif ke Pembiayaan Fleksi.
Kredit
c. FTD terkait Jualah Offer Penempatan Deposito (Dana Haji) Kemenag RI.
d. FTD terkait Jasa Layanan Setoran, Transfer, dan Penarikan Tunai Bagi Nasabah BNI di Bank Syariah.
e. Treasury and International Division (TID) terkait Pengenaan Biaya Atas Transaksi Banknotes.
f. CFD terkait Struktur Rincian Harga Jual Barang Pada Pembiayaan.
g. CFD terkait Aktivitas Griya Swakarya.
h. Micro Business Division (MBD) terkait Pengalihan Hutang Kredit Modal Kerja.
i. Commercial and Small Division (CSD) dan Operational Division (OPD) terkait Pembiayaan
Murabahah kepada
Multifinance. j. Internal Audit Division (IAD) dan Compliance Desk (CMD) terkait Akad Murabahah yang Rusak atau Batal.
3. Meminta fatwa kepada Pada semester 2 tahun 2015, DPS DSN-MUI untuk produk merekomendasikan
agar BNI Syariah baru Bank yang belum ada mengkonsultasikan kepada WGPS terkait fatwanya;
dengan rencana pengembangan produk griya swakarya di mana BNI Syariah melakukan aktivitas pembelian asset properti terlebih dahulu secara riil, kemudian asset tersebut akan diberikan tambahan nilai (renovasi atau pembangunan)
sebelum dijual atau disewakan kepada pembeli atau penyewa (end user) baik secara tunai atau angsur.
4. Melakukan review secara
1. Pada semester 2 tahun 2015, IAD berkala atas pemenuhan
melakukan proses audit (termasuk aspek Prinsip Syariah terhadap
seluruh kegiatan mekanisme
syariah) terhadap
perbankan baik pada penghimpunan dana dan
operasional
penghimpunan dana, penyaluran dana serta
pelaksanaan
penyaluran dana, serta pelayanan jasa pelayanan jasa Bank;
perbankan. Kegiatan Audit terdiri dari:
a. 8 Audit Umum Kantor Cabang Reguler; Cab.
Banjarbaru, Banjarmasin, Sukabumi, Bendungan Hilir, Fatmawati, Batam, Bukittinggi, jakarta Utara.
b. 6 Audit Umum Kantor Cabang Mikro; Mikro Ternate, Mikro Bima, Mikro Teluk Betung, Mikro Palembang KM 12, Mikro Kedung Badak Bogor, Mikro Palopo.
c. 6 Audit Umum Kantor Pusat; CSD, CBD, HCD, ITD, Aplikasi EFO untuk Pembiayaan Produktif, Konsumtif, dan Mikro, Hasanah Payment 1, Hasanah Payment 2.
d. 4 Audit Tematik.
e. 11 Tindak Lanjut.
f. 8 Audit Tindak Lanjut WBS.
2. Pada semester 2 tahun 2015, DPS melakukan review terhadap mekanisme pelaksanaan
penghimpunan dana, penyaluran dana, serta jasa perbankan melalui kegiatan pengambilan uji petik transaksi dengan fokus penilaian terhadap kualitas
pelaksanaan akad yang digunakan berdasarkan Prinsip Syariah. Kegiatan dilaksanakan di Kantor Cabang Mikro Makassar dengan fokus penilaian mengenai kualitas pelaksanaan produk berikut:
a. Tabungan: Tabungan iB Hasanah (IDR/Wadiah/Mudharabah) Tapenas iB Hasanah (IDR/Mudharabah) Tunas iB Hasanah (IDR/Wadiah) Haji iB Hasanah (IDR/Mudharabah)
b. Deposito: Deposito
iB Hasanah (IDR/Mudharabah) iB Hasanah (IDR/Mudharabah)
d. Jasa: Rahn Emas iB Hasanah (Rahn)
5. Meminta
dan Pada semester 2 tahun 2015, DPS terlibat informasi terkait dengan aktif dalam proses pengawasan aspek aspek syariah dari satuan syariah pada setiap lini kegiatan. Semua kerja Bank dalam rangka kegiatan yang dilaksanakan oleh DPS tentu pelaksanaan tugasnya.
data
memerlukan data dan informasi yang akurat dari satuan kerja atau unit kerja terkait. Alhamdulillah, support dan kesadaran akan pentingnya pemenuhan aspek syariah dapat dipahami dan disadari oleh semua satuan kerja atau unit kerja sehingga dalam menjalankan tugas pengawasannya DPS dapat bersinergi dengan satuan kerja atau unit kerja BNI Syariah dan seluruh kebutuhan data dan informasi yang dibutuhkan dapat terpenuhi dengan baik. Data dan informasi yang dibutuhkan DPS dalam
melaksanakan tugas pengawasannya dapat diperoleh melalui kegiatan diskusi, dokumen kerja, data transaksi, dll.
rangka
6. Mengevaluasi Kebijakan Pada semester 2 tahun 2015, DPS Manajemen Risiko yang melakukan pemantauan terhadap Kebijakan terkait dengan pemenuhan Manajemen Risiko dengan melaksanakan Prinsip Syariah.
fungsi kontrol pada pra pengambilan keputusan (ex-ante) dan setelah pelaksanaan (ex-post).
syariah yang disampaikan oleh DPS dalam melaksanakan fungsi kontrol dapat berbentuk Opini atau Rekomendasi.
Pendapat
Berikut Opini dan Rekomendasi yang dapat menjadi pedoman dalam mengambil kebijakan baik terkait dengan
produk,
transaksi, maupun
operasional:
1. Opini DPS Nomor: BNISy/ DPS/OPINI/VI/2015/007 tentang Layanan Transaksional Perbankan Bagi Nasabah Lembaga Keuangan Konvensional (LKK).
2. Opini DPS Nomor: BNISy/ DPS/ OPINI/ VII/2015/008 tentang Kesesuaian Syariah Pada Reposisi Produk Tabungan
Mudharabah.
3. Opini DPS Nomor: BNISy/ DPS/ OPINI/ VIII/2015/009 tentang Kesesuaian Syariah Pada Form Perjanjian Wakalah Pembelian Barang.
4. Opini DPS Nomor: BNISy/ DPS /OPINI /VIII/2015/010 tentang Pengembangan Fitur Produk Syariah Card Reguler; Co Co Branding dan Customisation/Community.
5. Opini DPS Nomor: BNISy/ DPS/ OPINI/ X/2015/011 tentang Kesesuaian Syariah Pada Aktivitas Griya Swakarya.
6. Opini DPS Nomor: BNISy/ DPS/ OPINI/ XI/2015/012 tentang Kesesuaian Syariah Pada Jasa Layanan Penerimaan Pembayaran Tagihan (General Payment System).
7. Opini DPS Nomor: BNISy/ DPS/ OPINI/ XII/2015/013 tentang Kesesuaian Syariah Pada Produk Pembiayaan Griya HOP (House Ownership Program).
8. Opini DPS Nomor: BNISy/ DPS/ OPINI/ XII/2015/014 tentang Kesesuaian Syariah Pada Produk Pembiayaan Oto COP (Car Ownership Program).
7. Mengevaluasi Pada semester 2 tahun 2015, DPS juga pertanggungjawaban
terlibat dalam Rapat Kinerja. DPS dapat Direksi atas pelaksanaan mengetahui gambaran/potret capaian kinerja Kebijakan
Manajemen termasuk di dalamnya memuat pelaksanaan Risiko yang terkait dengan Kebijakan Manajemen Risiko yang terkait pemenuhan
Prinsip dengan Prinsip Syariah. Risalah Rapat Syariah.
disusun dan didokumentasi oleh Dewan Komisaris.
3. KEGIATAN PADA FUNGSI PELAPORAN TUGAS DAN NO REALISASI KEGIATAN TANGGUNGJAWAB
1. Melaporkan hasil Pada semester 2 tahun 2015, DPS pengawasan
Dewan melaporkan Hasil Pengawasan DPS kepada Pengawas
Syariah Direksi dan Dewan Komisaris. Laporan kepada
dan tersebut berisi tentang hasil pelaksanaan Dewan Komisaris.
Direksi
tugas dan tanggung jawab DPS selama semester 2 tahun 2015, yang meliputi antara lain:
1. Kertas kerja pengawasan terhadap proses 1. Kertas kerja pengawasan terhadap proses
2. Kertas kerja pengawasan terhadap proses perubahan/pengembangan fitur produk BNI Syariah; dan
3. Kertas kerja pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan operasional BNI Syariah.
2. Menyampaikan Laporan Pada semester 2 tahun 2015, DPS Hasil Pengawasan DPS menyampaikan Laporan Hasil Pengawasan kepada
dan DPS kepada OJK dan DSN-MUI paling DSN-MUI.
OJK
lambat 2 (dua) bulan setelah periode semester dimaksud berakhir yaitu terakhir pada tanggal 29 Februari 2016.
3. Menyampaikan Hasil Pada semester 2 tahun 2015, DPS Evaluasi
pemantauan terhadap Manajemen Risiko yang Kebijakan
Kebijakan melaksanakan
Risiko dengan terkait
Manajemen
dengan melaksanakan fungsi kontrol. Hasil Evaluasi pemenuhan
Prinsip Kebijakan Manajemen Risiko yang terkait Syariah kepada Direksi dengan pemenuhan Prinsip Syariah pada dan Dewan Komisaris.
fungsi ex-ante disampaikan kepada Direksi ketika dianggap cukup sebagai bahan kajian dan perbaikan, sementara Hasil Evaluasi Kebijakan Manajemen Risiko yang terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah pada fungsi ex-post disampaikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris secara semesteran sebagai bahan perhatian.
4. Menyampaikan Hasil Pada semester 2 tahun 2015, DPS juga Evaluasi
terlibat dalam Rapat Kinerja Perseroan. Pertanggungjawaban
juga mengetahui Direksi atas Pelaksanaan gambaran/potret
Sehingga
DPS
kinerja termasuk di Manajemen Risiko yang dalamnya memuat pelaksanaan Kebijakan terkait
dengan Manajemen Risiko yang terkait dengan pemenuhan
Prinsip pemenuhan Prinsip Syariah. Hasil Evaluasi Syariah kepada Direksi Pertanggungjawaban
Direksi atas dan Dewan Komisaris.
Pelaksanaan Manajemen Risiko yang terkait dengan
Prinsip Syariah disampaikan secara triwulanan yang memuat hasil kajian DPS terhadap kinerja Direksi atas Pelaksanaan Manajemen Risiko yang terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah dan dapat disampaikan dalam bentuk Opini atau Rekomendasi mengenai Kinerja Direksi yang dapat diterbitkan sesuai dengan permintaan/kebutuhan unit kerja yang berada di bawah Direksi pada setiap periode (setelah
pemenuhan
Laporan Kinerja disampaikan, atau setelah Rapat Kinerja).