Pengertian Keterlibatan Warga Negara

1. Pengertian Keterlibatan Warga Negara

Pendefinisian Civic engagement (Keterlibatan warga negara) bergantung pada perspektif dan kepentingan pembuat definisinya. (Jacoby, 2009; Adler & Goggin, 2005) Mengutip pendapat Jacoby (2009) bahwa “ civic engagement is a complex and polyonymous concept”, mengingat para praktisi dan sarjana masih menggunakan bermacam-macam nama untuk hal ini. Ramaley menjabarkan perspektif dan kepentingan civic engagement yang dimaksud antara lain; Civic engagement as community service, Civic engagement as collective action, Civic engagement as political involvement dan terakhir Civic engagement as social change. (Adler & Goggin, 2005) .

Dari berbagai pendapat yang berhasil didapat, Civic Engagement bisa didefinisikan dengan bagaimana warga negara secara individual ataupun kolektif berpartisipasi aktif di kehidupan bermasyarakat berdasarkan keterampilan, keahlian, pengetahuan, yang berkombinasi dengan nilai-nilai, motivasi dan komitmen untuk melakukan perubahan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat menjadi lebih baik. (Jacoby, 2009; Adler & Goggin, 2005; Ehrlich, 2000; Carpini & Keeter, 1996)

Salah satu definisi civic engagement yang paling banyak dikutip adalah pendapat Carpini (1996) (Pancer, 2015, hal. 3) yang mendefinisikannya sebagai “ individual and collective actions designed to identify and address issues of

public concern” (Carpini & Keeter, 1996) . Definisi ini secara tegas menukik pada aktivitas untuk menangani permasalahan publik. Pengertian ini masih terbilang sederhana jika dibandingkan dengan definisi lainnya. Thomas Ehrlich (2000, vi ), dalam Civic Responsibility and Higher Education mendefinisikan civic engagement adalah:

Civic engagement means working to make a difference in the civic life of our communities and developing the combination of knowledge, skills, values and motivation to make that difference. It means promoting the quality of life in a community, through both political and nonpolitical processes .

Jika dialihbahasakan dari kalimat di atas, Civic Engagement berarti bekerja untuk membuat perbedaan pada kehidupan masyarakat sipil dan mengembangkannya dengan kombinasi pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai dan motivasi untuk membuat perbedaan itu. Segala aktivitas yang berkaitan dengan peningkatan kualitas kehidupan di masyarakat, baik melalui proses politik ataupun proses non-politik. Pada definisi ini cukup jelas aktivitasnya lebih meluas dari sekedar penanganan permasalahan sosial seperti definisi dari Carpini. Aktivitas tersebut bisa partisipasi pada kegiatan budaya dan seni ataupun organisasi, tentu aktivitas tersebut untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, bukan sekedar “address issues of public concern” belaka.

Ramaley yang dikutip oleh Addler & Goggins (2005) mengatakan bahwa narasi definisi civic engagement bergantung pada perspektif dan kepentingan pembuat definisi tersebut. Untuk itu ia mencontohkan dan membaginya secara spesifik menjadi beberapa hal, antara lain;

a. Civic engagement as community service, yaitu civic engagement diartikan sebagai tugas dan kewajiban individu untuk merangkul dengan tanggung jawab kewarganegaraan untuk secara aktif berpartisipasi, secara individu atau bersama dengan orang lain, dalam kegiatan pelayanan sukarela yang memperkuat masyarakat setempat.

b. Civic engagement as collective action, yaitu civic engagement diartikan sebagai kegiatan di mana orang-orang datang bersama-sama dalam peran mereka sebagai warga negara. Disini seorang individu, melalui tindakan kolektif, mempengaruhi masyarakat sipil yang lebih besar.

c. Civic engagement as political involvement, yaitu civic engagement diartikan sebagai upaya individu dengan tindakan kolektif untuk memecahkan masalah melalui proses dan jalan politik dimana c. Civic engagement as political involvement, yaitu civic engagement diartikan sebagai upaya individu dengan tindakan kolektif untuk memecahkan masalah melalui proses dan jalan politik dimana

d. Civic engagement as social change yaitu civic engagement diartikan sebagai partisipasi dalam kehidupan masyarakat dalam rangka untuk membantu membentuk masa depan dengan perubahan sosial.

Jika menyimak pemaparan dari Maraley tersebut, cukup menegaskan bahwa spektrum dari civic engagement cenderung elastis dan meluas. Para ilmuwan dan praktisi menggunakan beragam istilah untuk menamai dan menggunakan civic engagement tersebut sesuai dengan konsep yang dituju dan digunakanya . Oleh

karena itu pula, Jacoby (2009, hal 5-6) berkata “ Civic engagement is a complex and polyonymous concept”. Lebih jauh Jacoby memperluas cakupannya dengan statemen “Civic

Engagement is defined as acting upon a heightened sense of responsibility to one's commun ities”. (Jacoby, 2009, hal. 9) Kali ini terlihat cakupan yang lebih luas dari sekedar sebuah aktivitas semata, Tapi sudah masuk pada ranah psikologi, yaitu rasa tanggung jawab, sehingga bisa memotivasi untuk melakukan partisipasi untuk membangun masyarakat madani, dan memberikan manfaat untuk kebaikan bersama. Bagian yang esensial dari civic engagement adalah rasa tanggung jawab pada sesuatu yang lebih dari sekedar kepentingan pribadi (Lawry, Laurison, & VanAntwerpen, 2006).

Bagan 2 memperlihatkan proses civic engagement yang secara garis besar terbagi jadi dua level, yakni individual level dan systems level. Pada invididual level orang menjadi terlibat secara civically sebagai akibat dari berbagai faktor penyebab, dan yang paling menonjol ialah pengaruh sosial ( social influences) , nilai-nilai individu ( the individual values) dan motif instrumental ( instrumental motives) . Sedangkan civic engagement bisa dilihat dari systems level. Beberapa penelitian mengidentifikasikan bahwa sistem sosial (keluarga, masyarakat, lingkungan kerja, belajar, bermain dan ibadah) telah berpengaruh banyak pada civic engagement. (Pancer, 2015).

Sumber: The Psychology of Citizenship and Civic Engagement. S. Mark Pancer Copyright©

Oxford University Press 2015

Bagan 2 An IntegrativeTheory of Civic Engagement